Walid Regragui, Berkah Maroko di Piala Dunia 2022

spot_img

Tiga bulan jelang Piala Dunia 2022, prahara terjadi di timnas Maroko. Pelatih mereka, Vahid Halilhodzic dipecat meski berhasil meloloskan Maroko ke Piala Dunia Qatar 2022.

Pemecatan semacam itu adalah yang ketiga kalinya dalam karier Vahid Halilhodzic. Sebelumnya, ia dipecat Pantai Gading dan Jepang tepat sebelum Piala Dunia 2010 dan Piala Dunia 2018.

Alasan pemecatannya juga sama. Konflik dengan presiden federasi, komunikasi dan kepercayaan dengan pemain yang buruk, serta membuat kontroversi dengan menyingkirkan pemain bintang. Dalam kasus Maroko, Halilhodzic membuat Ziyech pensiun dini.

Walid Regragui Datang, Bintang Maroko Kembali

Pasca pemecatan tersebut, Federasi Sepak Bola Kerajaan Maroko menunjuk Walid Regragui sebagai pelatih anyar The Atlas Lions dengan kontrak berdurasi 3 tahun. Sebuah nama yang tidak populer di kalangan internasional, tetapi Regragui adalah pelatih lokal terbaik yang saat ini dimiliki Maroko.

3 bulan sebelum ditunjuk sebagai pelatih timnas Maroko, Walid Regragui baru saja mengantar Wydad AC menjuarai Liga Champions Afrika ketiga mereka dalam sejarah. Regragui juga merupakan pelatih Maroko kedua yang berhasil menjuarai Liga Champions Afrika.

Kedatangan pelatih berusia 47 tahun itu juga disambut positif oleh para pendukung The Atlas Lions. Pasalnya, Walid Regragui menyampaikan bahwa dirinya sangat terbuka untuk kembali memanggil beberapa bintang timnas Maroko yang sempat terbuang.

Janji tersebut dibayar lunas. Meski tak banyak merombak susunan pemain, tetapi kehadiran Regragui sebagai pelatih The Atlas Lions berhasil memulangkan Hakim Ziyech dan Noussair Mazraoui.

Sebelumnya, dua pemain bintang tersebut terlibat tindakan indisipliner dengan mantan pelatih Vahid Halilhodzic. Pada Maret lalu keduanya bahkan menolak panggilan timnas Maroko di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2022.

Selain Ziyech dan Mazraoui, Regragui juga memanggil kembali striker senior Abderrazak Hamdallah. Sebelumnya, pada November 2019, Hamdallah pernah menyatakan pensiun dari tim nasional setelah tak lagi dipanggil oleh Vahid Halilhodzic. Hamdallah yang punya catatan 6 gol bersama Maroko adalah salah satu striker tersubur dalam sejarah Liga Pro Saudi.

Pemanggilan kembali para pemain bintang itulah yang memberi Maroko harapan untuk dapat bersaing dengan Belgia, Kroasia, dan Kanada di Grup F Piala Dunia 2022. Benar saja, yang terjadi kemudian, kehadiran Walid Regragui sebagai nahkoda baru menjadi berkah bagi The Atlas Lions.

Puncaki Grup F, Maroko Lolos ke Babak 16 Besar Piala Dunia 2022

Di laga pertama, Maroko berhasil menahan finalis Piala Dunia 2018, Kroasia dengan skor 0-0. Kemenangan spektakuler kemudian mereka raih di pertandingan kedua saat berhadapan dengan generasi emas Belgia.

Berawal dari tendangan bebas Abdelhamid Sabiri dari sudut sempit, Maroko berhasil unggul 1-0 lewat kapten Romain Saïss di menit ke-73. Maroko berhasil menggandakan keunggulan mereka di menit kedua babak injury time lewat sepakan Zakaria Aboukhlal yang berhasil menyelesaikan asis dari Hakim Ziyech.

Skor 2-0 jadi penutup laga sekaligus membuat The Atlas Lions memetik 3 poin pertamanya. Sebuah kemenangan dramatis yang membuat Stadion Al Thumama di Doha bergemuruh sekaligus membuat kerusuhan pecah di kota Brussel akibat para pendukung Belgia yang tak terima kalah.

Hanya butuh 1 poin untuk memastikan tempat di fase gugur, anak asuh Walid Regragui berhasil menyapu pertandingan babak grup dengan mengandaskan perlawanan Kanada dengan skor tipis 2-1. Gol-gol Maroko di laga tersebut dicetak oleh Hakim Ziyech dan Youssef En-Nesyri di babak pertama.

Kemenangan atas Kanada membuat Maroko mengakhiri babak grup dengan catatan tak terkalahkan sekaligus memastikan tiket ke babak 16 besar sebagai juara Grup F. Maroko adalah tim Afrika pertama yang menjuarai grup setelah Nigeria di Piala Dunia 1998.

Hasil yang diraih anak asuh Walid Regragui di Qatar 2022 jadi pencapaian tertinggi The Atlas Lions di Piala Dunia, sekaligus melampaui generasi emas Maroko di Meksiko 1986. Kala itu, Maroko juga berhasil memuncaki Grup F dengan raihan 4 poin sebelum langkah mereka dihentikan Jerman Barat di babak 16 besar.

Keluarnya Maroko sebagai juara Grup F di Piala Dunia 2022 sebetulnya adalah sebuah kejutan. Berdasarkan perhitungan Opta, peluang Maroko untuk keluar sebagai juara grup hanya sebesar 9,8% saja. Sementara peluang mereka untuk lolos ke babak 16 besar hanya sebesar 29,3%. Opta lebih memprediksi Belgia dan Kroasia sebagai juara dan runner-up Grup F.

Maka dari itulah, tak berlebihan jika menyebut Walid Regragui sebagai berkah sekaligus pahlawan Maroko di Piala Dunia 2022. Regragui berhasil memperbaiki celah yang ditinggalkan Vahid Halilhodzic dan membuat the Atlas Lions bermain lebih efektif.

Yang terpenting lagi, Regragui berhasil menyatukan tim dan membawa stabilitas ke ruang ganti pemain sehingga tercipta keseimbangan dan keharmonisan tim yang tak terlihat di era Halilhodzic. The Atlas Lions juga dibuatnya bermain dengan antusiasme dan semangat juang tinggi. Hebatnya, Regragui melakukan hal itu dalam waktu yang sangat singkat.

Kemenangan Maroko, Kemenangan Dunia Arab dan Muslim

Keberhasilan Maroko lolos ke babak 16 besar tak hanya dirayakan oleh para pendukungnya. Kemenangan Maroko juga berarti kemenangan bagi dunia Arab dan umat Islam. Di turnamen yang digelar di Timur Tengah itu, Maroko jadi negara muslim kedua setelah Senegal yang lolos ke fase gugur Piala Dunia 2022.

Sebagai informasi, negara di Afrika Utara dengan ibukota Rabat itu 99% populasinya beragama Islam. Maroko dan tim nasionalnya juga menunjukkan jati diri Islam mereka di sepanjang gelaran Piala Dunia 2022.

Setelah mencetak gol dan meraih kemenangan, para pemain Maroko selalu bersujud syukur. Pemandangan indah juga ditunjukkan salah satu bintang mereka, Achraf Hakimi yang memeluk dan mencium sang ibu usai meraih kemenangan atas Belgia.

Nama Zakaria Aboukhlal juga mendadak viral usai jadi pencetak gol kedua Maroko di laga vs Belgia. Penyerang muda Toulouse FC berusia 22 tahun yang lahir di kota Rotterdam itu ternyata adalah seorang penghafal Alquran dan seorang Qari dengan suara merdu. Postingan dari akun twitter Culture of Islam juga mengungkap kalau Aboukhlal kerap dipilih sebagai imam sholat dan khotib Jumat.

Di sisi lain, para pendukung The Atlas Lions juga memperlihatkan dukungan mereka kepada Palestina lewat bendera dan nyanyian khusus yang mereka ciptakan. Solidaritas kepada Palestina juga ditunjukkan para penggawa timnas Maroko yang membawa bendera Palestina saat merayakan kelolosan mereka ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Kini, Maroko jadi salah satu tim yang banjir dukungan. Dunia Arab dan muslim kabarnya telah beralih mendukung Maroko setelah kekalahan Arab Saudi di babak grup.

Dukungan tersebut harus dimanfaatkan dengan baik oleh pasukan Walid Regragui kala berjumpa dengan Spanyol di babak 16 besar. Head-to-head berpihak kepada Spanyol dengan 2 kemenangan dan 3 hasil imbang dalam 5 pertemuan terakhir.

Namun, seperti yang sudah The Atlas Lions tunjukkan, tak ada yang tidak mungkin dalam sepak bola. Pun Walid Regragui juga tidak memandang pertemuan dengan Spanyol sebagai sebuah laga yang patut ditakuti. Bahkan, Regragui berani bermimpi untuk membawa Maroko juara Piala Dunia 2022.

https://youtu.be/X1fGpS2fJ9M

***
Referensi: ESPN, About Islam, FIFA, Okezone, CNN, BBC, Opta, The Analyst.

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru