Waktunya Raja dari Utara Menaklukkan Eropa

spot_img

Atletico Madrid berhasil mendaratkan striker baru berpaspor Norwegia, Alexander Sorloth. Dikutip dari ESPN, Sorloth didatangkan dengan mahar 32 juta euro (Rp 564 miliar) dari Villarreal. Striker petualang tersebut diikat kontrak selama 4 musim ke depan oleh Los Rojiblancos.

Dilansir dari Into The Calderon, Sorloth direkrut setelah tujuan utama mereka, Artem Dovbyk, lebih memilih bergabung ke AS Roma ketimbang ke Atletico. Sekadar info, Dovbyk dan Sorloth merupakan striker mematikan di La Liga musim lalu. Dovbyk meraih El Pichichi dengan mencetak 24 gol dari 36 laga dan Sorloth berada di posisi setelahnya dengan mencetak 23 gol hanya dari 34 laga.

Lantas, seperti apa sebenarnya pemain yang dijuluki The King in the North tersebut? Serta bagaimana kecocokannya dengan skema Diego Simeone?

 

Menjadi Sensasi di Norwegia

Alexander Sorloth merupakan putra mantan striker Timnas Norwegia dengan koleksi 15 gol, Goran Sorloth. Dirinya lahir pada 5 Desember 1995 di Trondheim. Sang ayah, Goran Sorloth, memang pernah membela klub Trondheim, Strindheim, sebelum nantinya bergabung dengan Rosenborg. Alur tersebut nantinya akan direplikasi oleh Alexander muda di awal karirnya.

Sebagai anak dari pesepakbola, Alexander kecil langsung dimasukkan ke akademi lokal, yaitu Akademi Strindheim, mantan klub sang ayah. Selain itu, dilansir oleh Football Biography, sang ibu, Hildegunn Roten, merupakan seorang atlet handball. Oleh karena itu, wajar apabila Alexander kecil sangat gila dengan olahraga. Tak hanya bermain bola, tetapi juga aktif bermain handball dan ski es.

Pada tahun 2010, Alexander muda akhirnya pindah ke akademi Rosenborg, mengikuti jejak sang ayah. Debut pertamanya baru didapatkan pada tahun 2013 saat Rosenborg menjamu Crusader pada ajang kualifikasi Europa League 2013/14. Kala itu, Rosenborg sudah unggul dengan skor 5-2 dan pada menit ke-60, pemuda tersebut diberi kesempatan untuk pertama kalinya merumput bersama tim senior.

Hanya butuh 12 menit saja, pemuda yang kala itu belum genap 18 tahun tersebut langsung mencetak gol untuk memperjauh marjin skor. Gol tersebut merupakan gol pertama dan satu-satunya yang Sorloth cetak untuk Rosenborg. Karirnya di Rosenborg hanya bertahan hingga Desember 2014 dan setelahnya dirinya dipinjamkan ke Bodo/Glimt.

Sorloth harus pindah jauh ke utara, sekitar 9 jam dari Trondheim, tempat kelahirannya sekaligus kandang dari Rosenborg. Namun, semusim bersama Bodo/Glimt inilah yang akan melambungkan nama Sorloth ke publik yang lebih luas. Bersama Superlaget, Sorloth berhasil mencetak 14 gol dan 6 assist hanya dalam 29 laga. Performa apiknya ini juga yang kelak membuatnya mulai dipanggil untuk menjadi juru gedor Timnas Norwegia senior.

 

Mengelana di Eropa

Performa apiknya di Kota Bodo akhirnya membuat Groningen terpincut untuk menggaetnya ke Belanda. Trots van het Noorden akhirnya menebusnya dengan mahar 550 ribu euro (Rp 9,5 miliar). Namun, dua musimnya di Eredivisie cukup mengecewakan. Sang Raja hanya berhasil mencetak 6 gol dan 4 assist saja dari 43 pertandingannya berseragam Groningen. Akhirnya, dirinya dilego ke Denmark.

Di Denmark, Sorloth bergabung dengan Midtjylland. Karena performanya yang kembali menanjak, Sorloth hanya bertahan setengah musim di sana. 15 gol dan 9 assist berhasil dicetaknya hanya dalam setengah musim. Namanya kemudian terendus hingga ke tanah Britannia dan akhirnya dirinya mendarat di London pada akhir Januari 2018.

“Saya pernah melihatnya bermain bersama Norwegia U17 dan sejak saat itu dirinya selalu menghantui kepalaku. Dia tampil biasa saja di Groningen. Namun, Alexander mempunyai fisik seorang Viking meski dirinya bukan seorang target man,” ujar Barry Simmond, pemandu bakat yang memimpin proses kedatangan Sorloth ke Selhurst Park, via The Athletic.

Namun, entah mengapa, performanya di Inggris benar-benar turun. Sorloth tak mampu mencetak satu pun gol di Premier League. Dirinya hanya mampu mencetak 1 gol dan 1 assist selama 20 laga berseragam merah-biru. Itu pun keduanya dilakukan pada ajang Piala Liga. Akhirnya, pada Januari 2019, Sang Raja dipinjamkan ke Belgia bersama KAA Gent. 9 laganya di Liga Belgia berbuah 3 gol dan sebuah assist.

Barulah tajinya kembali bertuah kala pada musim panas 2019, Crystal Palace kembali meminjamkannya keluar, jauh ke timur ke sebuah kota yang dikenal penuh kabut di tepian Laut Hitam, Trabzon. Semusim bersama Trabzonspor akan menjadi musim yang paling tak terlupakan oleh Sorloth.

Bagaimana tidak? Di Turki, Sorloth menyabet Piala Turki dan gelar top scorer. Total 33 gol dan 11 assist berhasil diciptakannya selama berseragam Trabzonspor. Catatan apik yang kembali menaikkan mental sekaligus harga jualnya. Tak mau rugi, The Eagles langsung melepasnya kala RB Leipzig meminang pada musim panas 2020.

Namun, entah apalagi yang terjadi pada Sang Raja. Taji Sorloth kembali tumpul. Dari 29 laga Bundesliga yang dijalaninya, hanya 5 gol dan 2 assist yang berhasil diciptakannya. Di Champions League, Sorloth hanya mampu mencetak 1 gol dan tak mampu membawa Die Roten Bullen lolos dari fase grup. Alhasil, musim depan dirinya harus kembali mengelana.

Kali ini, Sang Raja yang berasal dari daerah dingin di belahan bumi utara harus mengelana di tempat yang hangat, yakni Spanyol. Tak disangka, petualangannya di Spanyol berjalan cukup lama. Sorloth dipinjam oleh Real Sociedad selama dua musim berturut-turut. Di San Sebastian, Sorloth berhasil mencetak 25 gol dan 5 assist dari total 90 laga.

Setelah Nicolas Jackson dibajak Chelsea, Villarreal harus mencari juru gedor pengganti. Pencariannya tersebut jelas langsung tertuju pada nama Alexander Sorloth. Bagaimana tidak? Striker bertinggi 195 cm tersebut sudah teruji bermain di La Liga dan dirinya pun tak terlalu dibutuhkan untuk RB Leipzig. Tanpa basa-basi, Kapal Selam Kuning langsung menginvestasikan sejumlah uang untuknya.

Sorloth langsung membalas kepercayaan El Madrigal dengan tunai. Dirinya langsung mencetak 23 gol di La Liga, satu gol di bawah peraih El Pichichi, Artem Dovbyk. Tak hanya itu, Sorloth juga membuat sensasi setelah berhasil mencetak 4 gol ke gawang Real Madrid hanya dalam waktu 17 menit. Edan! 

 

Amunisi Baru Diego Simeone

Sebagai striker yang dikenal sebagai The Atleti Killer karena hobinya membobol gawang Los Rojiblancos, kedatangan Sorloth ke Atletico bisa sedikit mengurangi beban lini belakang anak asuh Diego Simeone. Satu hal yang pasti, kedatangan Sorloth jelas menjadi senjata baru bagi Diego Simeone dan yang terpenting, senjata tersebut datang dalam keadaan tajam.

Dikutip dari Breaking The Lines, saat bermain bersama Villarreal, Sorloth tidak banyak berperan dalam bangun serangan. Namun, dirinya ditugaskan untuk berlari menuju area pertahanan lawan dan mengeksploitasi ruang yang menganga. Peran ini jelas mengaktifkan kekuatan dan keunggulan fisik yang dimilikinya, serta menutupi kekurangan teknisnya yang akan terlihat jika dirinya diwajibkan untuk ikut membangun serangan.

Striker seperti ini jelas akan berguna dalam skema serangan balik mematikan ala Diego Simeone. Keunggulan fisik Sorloth akan berguna untuk mengobrak-abrik pertahanan lawan. Perlu diingat, 23 gol yang Sorloth cetak musim lalu di La Liga, semuanya dicetak di dalam kotak penalti dan tak ada satupun yang dicetak melalui tendangan penalti.

Apabila semuanya berjalan lancar, Sorloth bisa menjadi ujung tombak yang mematikan bagi Los Rojiblancos. Bukan tak mungkin pula, kali ini, Sang Raja akan bersinar di Eropa. Sebab, dari dua final Champions League terakhir yang Atletico lakoni bersama Simeone, semuanya selalu diimami oleh striker gacor. Baik itu Diego Costa ataupun Antoine Griezmann. Sudah saatnya Sang Raja menaklukkan Eropa!

Sumber: ESPN, Into The Calderon, Football Biography, The Athletic, dan Breaking The Lines

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru