Atletico Madrid Tak Pernah Kehabisan Striker Gacor, Ini Buktinya!

spot_img

Setelah gagal mendaratkan Artem Dovbyk, Atletico Madrid berhasil mendatangkan striker ganas dari Villarreal, Alexander Sorloth. Dilansir dari The Athletic, pemain berkebangsaan Norwegia tersebut diikat kontrak selama 4 tahun oleh Los Rojiblancos.

Kedatangan Sorloth ke Metropolitano menambah daftar panjang striker gacor yang pernah bermain untuk Los Rojiblancos. Lantas, siapa saja striker ganas yang pernah menjadi juru gedor rival sekota Real Madrid ini? 

 

David Villa

Masa depannya yang buram di Barcelona, membuat David Villa memutuskan untuk angkat kaki sesegera mungkin dari Camp Nou. Striker yang kala itu berusia 31 tahun tersebut akhirnya memilih untuk hijrah ke Madrid dan bergabung bersama Diego Simeone pada musim panas 2013.

“Tak ada urusannya dengan Messi. Waktu itu banyak rumor soal itu, tapi sebenarnya jika saya terus bermain sebagai starter, saya akan terus bertahan di Barcelona. Kenyataanya saya mulai kehilangan posisi. Saya selalu dicadangkan dan setelah dipertimbangkan, saya berbicara kepada tim manajemen bahwa saya ingin pergi,” ujar David Villa via 90 Mins.

Kala itu, memang David Villa sempat berkonflik dengan Messi. Dilansir Give Me Sport, kemarahan Messi bermula dari keogahan Villa untuk mengoper bola saat Barcelona sedang menjamu Granada di Camp Nou pada musim 2012/13. Ngambeknya La Pulga ini disinyalir sebagai sebab kepindahan Villa, namun pada kenyataannya bukan itu sebabnya.

Meski hanya semusim berkandang di Vicente Calderon, Villa berhasil membantu Atletico Madrid ke final Champions League. Di final, mereka harus takluk atas rival sekotanya, Real Madrid di babak tambahan waktu. Total, 15 gol dan 5 assist dicetaknya saat berseragam merah-putih dan sebuah trofi La Liga juga didapatkannya.

 

Mario Mandzukic

Setelah ditinggal David Villa yang melanjutkan kelananya ke Amerika Serikat, Atletico Madrid kedatangan striker elit lainnya, Mario Mandzukic. Striker Timnas Kroasia tersebut didatangkan Los Rojiblancos dari Bayern Munchen.

Sama seperti David Villa, striker yang kala itu berusia 28 tahun tersebut hanya bertahan semusim di Atletico. Meski begitu, Mandzukic berhasil mencetak total 20 gol dan 5 assist untuk Los Rojiblancos. Setelahnya, Mandzukic dipinang oleh klub Italia, Juventus.

 

Antoine Griezmann

Meski terlahir di Prancis, kisah kehebatan Antoine Griezmann tumbuh dan berkembang di Spanyol. Sejak dipromosikan dari tim junior Real Sociedad pada musim panas 2009, Griezmann perlahan tapi pasti mulai menembus barisan pemain utama La Real. Total, 52 gol dan 18 assist telah dirinya ciptakan saat berseragam biru-putih hingga musim 2013/14.

Atletico akhirnya meminangnya pada musim panas 2014 dengan mahar sekitar 30 juta euro (Rp 521 miliar). Angka yang kelak akan naik 4 kali lipat kala Barcelona meminangnya pada musim panas 2019. Performanya di Atletico memang sangat mengesankan sehingga wajar apabila Blaugrana tertarik untuk meminangnya.

Pada episode pertamanya bersama Atletico, Griezmann selalu konsisten mencetak dua digit gol untuk Los Rojiblancos. Bahkan, pada musim 2015/16, dirinya berhasil membawa Atletico Madrid tembus ke final Champions League lagi. Sialnya, mereka kembali bertemu dengan Real Madrid. Pada laga yang berjalan alot tersebut, Los Rojiblancos harus tunduk atas Los Merengues melalui adu penalti.

Namun, kegagalan di final Champions League tersebut bisa terobati oleh trofi Europa League yang berhasil Atletico dapatkan pada musim 2017/18. Brace Griezmann di final berhasil membuat Marseille takluk tiga gol tanpa balas atas anak asuh Diego Simeone. Sebelumnya, di semifinal kegemilangan Griezmann juga membantu Los Rojiblancos menaklukan Arsenal.

Pada Agustus 2021, Griezmann kembali ke Madrid untuk dipinjamkan ke Atletico. Barca meminjamkan peraih Piala Dunia 2018 tersebut dalam jangka waktu 2 musim. Kemudian, setelah masa peminjamannya habis, pada musim panas 2023, Atletico Madrid mempermanenkan kontraknya. Hingga akhir musim 2023/24, Griezmann sudah mencetak 181 gol dan 84 assist dalam 389 laga berseragam Atletico.

 

Diego Costa

Pemain Spanyol kelahiran Brazil, Diego Costa didatangkan oleh Atletico Madrid dari SC Braga pada Januari 2007. Namun, pemuda yang kala itu masih berusia 18 tahun tersebut dipinjamkan ke beberapa klub seperti Celta Vigo, Albacete, dan Real Valladolid terlebih dahulu.

Costa mulai diberi kesempatan untuk bermain bersama Atletico pada musim 2010/11, itupun belum menjadi pemain reguler. Akhirnya, Costa kembali dipinjamkan lagi ke Rayo Vallecano di paruh kedua musim 2011/12. Dari sinilah, keganasan Costa dimulai. Bersama Los Franjirrojos, Costa berhasil mencetak 10 gol dan 4 assist hanya dalam 16 laga.

Musim 2012/13, Costa akhirnya menjadi pemain utama di Atletico Madrid. Pada musim tersebut dirinya total mencetak 20 gol dan 13 assist serta meriah trofi Copa del Rey. Barulah semusim setelahnya, musim 2013/14, Diego Costa berhasil mencapai performa terbaiknya.

Berduet dengan David Villa, Diego Costa berhasil mempersembahkan trofi La Liga dan berhasil membawa Los Rojiblancos tembus ke final Champions League. Pada musim tersebut, Costa mencetak total 36 gol dan 4 assist. Kegemilangannya tersebut akhirnya membuat Costa langsung dipinang Chelsea.

Pada Januari 2018, Costa kembali lagi ke Atletico dari Chelsea. Kembalinya Costa ke Atletico juga berhasil membuat Los Rojiblancos meraih beberapa trofi lagi. Total, Costa berhasil mempersembahkan beberapa trofi antara lain, 2 gelar La Liga, 3 gelar UEFA Super Cup, 1 gelar Copa del Rey, dan 1 gelar Europa League.

 

Radamel Falcao

Meski hanya bermain dua musim di Vicente Calderon, performa Radamel Falcao bersama Atletico akan selalu dikenang. Dirinya didatangkan pada Agustus 2011 dari Porto. Pada musim pertamanya, Falcao langsung memberi sebuah trofi Europa League dan total mencetak 36 gol dan 6 assist.

Memulai musim keduanya dengan trofi UEFA Super Cup, Falcao kembali mencetak dua digit gol berkepala tiga lagi. Total, 34 gol dan 3 assist telah diciptakannya pada musim tersebut. Pada akhir musim tersebut, Falcao juga berhasil mempersembahkan trofi Copa del Rey. Selanjutnya, Falcao berlabuh ke AS Monaco.

 

Sergio Aguero

Meski hanya berhasil memberi gelar Europa League dan UEFA Super Cup, Sergio Aguero adalah legenda bagi publik Los Rojiblancos. Dirinya didatangkan pada musim panas 2006 dari Independiente.

Selama lima musim bermain di Vicente Calderon, hanya pada musim pertamanya saja Aguero gagal mencetak dua digit gol dalam semusim. Total, 101 gol dan 45 assist telah dicetak oleh pemain yang menyematkan kata “Kun” di jerseynya tersebut selama berseragam merah-putih.

 

Diego Forlan

Sama seperti Aguero, meski hanya memberi gelar Europa League dan UEFA Super Cup, Diego Forlan adalah legenda yang pernah bermain untuk Los Rojiblancos. Dirinya didatangkan semusim setelah Aguero datang dari Villarreal. Kelak, dirinya juga pergi di musim panas yang sama dengan Aguero, musim panas 2011.

Bersama Aguero, Forlan menjelma sebagai sosok yang mengerikan. Total, 96 gol dan 31 assist diciptanya untuk Los Rojiblancos. Bahkan, pada musim 2008/09, 32 golnya membuat Forlan diganjar gelar El Pichichi keduanya setelah sebelumnya pernah mendapatkan gelar tersebut saat bermain di Villarreal.

 

Fernando Torres

El Nino adalah bintang paling besar yang pernah diproduksi oleh Los Rojiblancos. Fernando Torres pertama kali tampil bersama Atletico senior pada musim 2000/01. Kala itu, mereka masih bermain di Segunda Division.

Setelah meraih promosi, pada musim pertamanya di La Liga, yakni musim 2002/03, El Nino langsung mengguncang publik dengan mencetak dua digit gol. Catatan yang akan terus dilakukannya hingga dirinya dipinang Liverpool pada musim panas 2007.

Pada Januari 2015, El Nino kembali ke pangkuan Los Rojiblancos sebagai pemain pinjaman dari AC Milan. Kembalinya Torres pada musim tersebut berhasil membuat Atletico tembus ke final Champions League dan terpaksa takluk lewat adu penalti dari Real Madrid.

Pada akhir musim 2015/16, habisnya kontrak Torres bersama AC Milan membuat Atletico langsung mengontraknya. Torres bertahan di sana selama dua musim untuk kemudian mengelana ke Jepang. Bersama Atletico Madrid, El Nino berhasil meraih sebuah gelar Segunda Division pada musim 2001/02 dan Europa League pada musim 2017/18.

https://youtu.be/_bhFcthAea8

Sumber: The Athletic, Into The Calderon, 90 Mins, dan Give Me Sport

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru