Terpilihnya Erick Thohir sebagai ketua umum PSSI membawa harapan baru bagi persepakbolaan Indonesia. Tagline “BEDA” yang diusung selama kampanye, seakan-seakan ingin menunjukkan bahwa Erick Thohir berbeda dengan para ketua umum PSSI era sebelumnya.
Pun begitu, gaya kepemimpinan juga visi yang dicanangkan Erick Thohir tak sama dengan para ketum PSSI sebelumnya. Kalaupun sama, satu-dua mungkin. Erick membawa sepak bola Indonesia ke ruang bercahaya yang, meski remang-remang, setidaknya menuju ke sana.
Walau masih banyak yang perlu dibenahi, minimal ada beberapa sektor yang sudah lebih baik. Salah satunya yang paling kentara, Timnas Indonesia. Namun, di tengah rekonstruksi PSSI, Erick Thohir tiba-tiba membicarakan masa depannya di induk sepak bola dalam negeri itu.
Ia bicara bahwa suatu hari nanti akan meninggalkan PSSI. Waduh! Benarkah demikian? Apa yang mendorong Erick Thohir mendadak ngomong begitu? Kita akan membahasnya.
Daftar Isi
Erick Thohir Tinggalkan PSSI?
Belum lama ini, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir membincangkan masa depan Timnas Indonesia dan PSSI jika tidak ada dirinya di sebuah siniar atau podcast di kanal YouTube Liputan6.
Dalam video yang kemudian diunggah lagi oleh akun Instagram @garudaonside itu, host acara memancing sebuah pertanyaan intinya, apakah program-program yang dicanangkan Erick Thohir akan berlanjut setelah ia tak lagi di PSSI.
Lihat postingan ini di Instagram
Belum selesai pertanyaan itu diutarakan, Erick Thohir mencegatnya dengan menjawab, “Amin, 2027 selesai, kan.” Lalu ketika ditanya kembali akan lanjut atau tidak, dengan mantap Erick Thohir justru mengatakan “Tidak tahu.”
Pernyataan itu seolah-olah memperlihatkan keraguan Erick apakah akan memimpin PSSI setelah 2027. Ini bukan karena belum yakin dengan kemampuannya. Kita semua tahu kecakapan Erick Thohir dalam mengelola sepak bola. Hanya saja ia bilang, umur tidak ada yang tahu.
Erick juga sepertinya tak yakin akan menjadi ketua umum PSSI hingga akhir periode tahun 2027 mendatang. Mengapa demikian? Karena, kata Erick, banyak yang tidak suka dengan keberadaannya di PSSI. Lho, kok begitu?
Erick Thohir Suka Bersih-Bersih
Erick menyinggung dirinya yang suka bersih-bersih di sebuah lembaga. Dan kebetulan, selama memegang PSSI, selain membangun tim nasional, Erick Thohir belum lama ini juga lakukan pembersihan dan perbaikan di manajemen. Ingat tidak, kemarin PSSI mem-PHK banyak karyawannya?
Starting Eleven Story pernah membahas itu. Ada 43 karyawan yang dipecat PSSI. Erick Thohir merespons bahwa itu bagian dari “bersih-bersih” yang dijanjikan ketika mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI. “Kami fokus mengenai bersih-bersih. Kami ubah pola pikirnya, kami perbaiki,” kata Erick Thohir mengutip Jawa Pos.
Memang benar, setelah duduk di kursi ketua umum PSSI, frasa “bersih-bersih” selalu digaungkan Erick Thohir. Tidak hanya di tim nasional, tapi juga di liga domestik. Mengutip Jawa Pos, Erick mengatakan bahwa Liga 1 juga menjadi sasaran bersih-bersihnya, terutama dari match fixing. Dan itu sudah dilakukan sehingga tidak muncul lagi kasus-kasus pengaturan skor.
Memperbaiki sepak bola Indonesia harus menyeluruh. Setelah bersih-bersih timnas dan liga, kini giliran internal organisasi PSSI, sebagai jantungnya sepak bola Indonesia.#GarudaMendunia pic.twitter.com/GKwCV6rUAW
— Erick Thohir (@erickthohir) September 3, 2024
“Kalau ada, kita gigit. Saya juga sampaikan untuk Liga 2. Kalau ada yang macem-macem, laporin,” tegas Erick Thohir.
Jika tidak lupa, sebulan usai terpilih sebagai ketua umum PSSI, Erick Thohir juga membentuk dua satuan tugas (satgas) sekaligus. Hal itu agar PSSI lebih transparan dan akuntabel. Adapun dua satgas yang dibentuknya saat itu adalah Satgas Pengawasan Pengaturan Skor dan Satgas Pengawasan Keuangan PSSI.
Erick menjelaskan, anggota dua satgas itu berasal dari komite eksekutif PSSI dan beberapa figur independen. Kedua satgas tersebut bertugas mengumpulkan data dan melakukan kajian, baik dalam hal pengaturan skor yang mungkin melibatkan wasit maupun kelengkapan laporan keuangan PSSI.
Di BUMN Juga Bersih-Bersih
Beberapa bulan setelah itu, terbukti ada yang kena. Agustus 2024 lalu, PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengkonfirmasi bahwa PSS Sleman disanksi pengurangan tiga poin karena kasus match fixing. Selain pengurangan poin, Laskar Sembada juga didenda Rp150 juta.
Tidak hanya soal kasus pengurangan poin, beberapa tindakan melenceng lain juga sudah atau akan diberikan sanksi oleh PSSI. Selama Bulan Oktober 2024, Komite Disiplin PSSI telah merilis beberapa hasil sidang yang berisi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan beserta sanksinya.
Ini membuktikan bahwa apa yang disebut Erick Thohir PSSI akan lebih transparan, benar. Hasil sidang itu bisa dilihat langsung di situs resmi PSSI. Um… “Bersih-Bersih” tampaknya sudah menjadi slogan sekaligus gaya kepemimpinan Erick Thohir. Di BUMN, ia juga aktif melakukan itu.
Belum lama ini, setelah ditunjuk kembali menjadi Menteri BUMN, mengutip Okezone, Erick Thohir bilang akan membersihkan BUMN dengan memangkas jumlahnya menjadi 30 saja. Itu menjadi bagian dari rencananya membersihkan perusahaan negara dari tikus-tikus berdasi.
Setelah berkurang dari 65 menjadi 40 BUMN pada tahun ini, PT Danareksa (Persero) menyatakan ada potensi enam perusahaan lagi harus tutup.
Menteri BUMN Erick Thohir bahkan menargetkan jumlah BUMN bisa berkurang jadi hanya 30 perusahaan.#KoranTempo pic.twitter.com/wqKqZlCPjm
— Koran Tempo (@korantempo) June 27, 2024
Menyiapkan Pondasi
Sebelum mengemasi barangnya di PSSI, ia juga bicara akan meninggalkan sistem untuk sepak bola Indonesia. Lulusan National University, San Diego, California itu sudah menyampaikan blueprint alias rencana untuk sepak bola Indonesia sampai 2045 kepada FIFA. Dan ia mengatakan, bahwa tolok ukurnya adalah membangun pondasi.
Menurutnya, mustahil bisa merakit sepak bola Indonesia hanya dalam waktu empat sampai lima tahun. Nah, untuk sekarang, mengutip Kompas, fokus pembenahannya pada tim nasional. Meskipun Erick tidak akan menganaktirikan kompetisi liga maupun klub. Mengapa begitu?
Kalau ketum PSSI yang dulu sukar atau malas menjelaskan mengapa hanya fokus ke tim nasional, Erick punya penjelasannya. Bagi Erick, pembenahan tim nasional lebih dulu penting karena untuk menarik sponsor. Bagaimanapun demi melakukan pembenahan sepak bola total membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Membangun tim nasional Indonesia yang kuat membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dibutuhkan investasi tidak hanya jangka pendek, juga panjang untuk program dan kompetisi yang baik.
Karena itu kami di PSSI mengapresiasi pihak swasta yang mau menjadi sponsor.
Dengan dukungan… pic.twitter.com/GhaK6HHsDN
— Erick Thohir (@erickthohir) September 6, 2024
Sementara PSSI bisa mendapat pendanaan besar apabila tim nasionalnya berprestasi. Dengan timnas yang berprestasi, perusahaan-perusahaan, entah dalam maupun luar negeri akan datang menjadi sponsor PSSI. Selain itu, ehm, jika timnasnya bagus, kan, lebih mudah menjual nasionalisme dan fanatisme.
Ujungnya orang-orang mulai berminat lagi nonton timnas main. Tidak hanya di stadion yang bisa meningkatkan pendapatan lewat tiket yang mahal, tapi juga lewat siaran televisi. PSSI bisa menjalin kesepakatan yang profitabel dari pemilik hak siar, khususnya hak siar tim nasional.
Seakan licik dan kapitalistik ya? Tapi kalau tidak begitu, PSSI tidak mendapatkan uang. Tidak ada dana, melaksanakan program kerja hanya bisa terjadi di alam mimpi. Sesederhana itu.
Naturalisasi Berlanjut
Karena fokusnya adalah tim nasional, segala aspek yang menunjang akan digenjot. Termasuk program naturalisasi. Harusnya sampai sini nggak ada yang berdebat terkait istilah “naturalisasi”, ya. Erick Thohir berharap bahwa program pencarian pemain keturunan ini terus dilanjutkan. Disamping pembinaan talenta lokal juga berjalan.
Segala sesuatu yang menunjang untuk itu, seperti database kabarnya sudah disiapkan sedemikian rupa. Erick berharap ketua umum PSSI, siapa pun itu yang menggantikan dirinya setelah selesai menjabat pada 2027 mendatang, akan meneruskan pondasi yang dibangun. Menurut Erick itu tidak sulit. Asalkan pemimpin PSSI setelah dia mau melanjutkan.
Erick menggambarkan ketika mengurus Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia atau PERBASI. Selama memimpin PERBASI dari 2006 hingga 2010, Erick membangun fundamentalnya. Karena pengurus PERBASI waktu itu dan sampai sekarang satu pemikiran dengan Erick Thohir, maka sampai hari ini basket baik-baik saja.
Makan siang sama pemain F. C. Copenhagen yang punya keturunan Indonesia, ngga lupa salaman 😊
Selamat bergabung di Timnas Indonesia, @KevinDiks_ 🫱🏼🫲🏼 pic.twitter.com/xr598Ve6Tf
— Erick Thohir (@erickthohir) October 12, 2024
Pernah Ingin Cabut dari PSSI
Isu Erick Thohir akan meninggalkan PSSI sebetulnya pernah juga berhembus tahun 2023 lalu. Hanya beberapa bulan setelah ia menjabat ketua umum. Waktu itu Erick Thohir diisukan mengikuti kontestasi Pilpres 2024. Namanya masuk bursa calon wakil presiden.
Erick Thohir Bikin Surat Tak Pernah Dipidana Untuk Syarat Jadi Cawapres.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Djuyamto, Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (18/10/2023).
“Memang benar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan beberapa surat tidak pernah… pic.twitter.com/xgAb45Uypx
— Narasi Newsroom (@NarasiNewsroom) October 18, 2023
Namun, pria yang juga pernah menjabat Ketua Komite Olahraga Indonesia itu komitmen untuk bertahan di PSSI. “Saya harus profesional dan menyelesaikan tugas dengan baik,” kata Erick Thohir dikutip Bola Sport. Dalam kesempatan yang sama pula, Erick Thohir mengatakan bakal tetap memimpin PSSI sampai periode jabatannya habis, kecuali kalau tiba-tiba ada KLB.
Hm…. kita doakan saja ya football lovers. Mudah-mudahan Erick Thohir sehat selalu dan kalau tidak bisa menambah masa jabatan, minimal posisinya aman hingga 2027 mendatang. Tidak “dijegal” lewat Kongres Luar Biasa oleh….
https://youtu.be/kV5W0JotxwE
Sumber: Suara, Bolasport, TribunJakarta, PSSI, Tempo, Sportdetik, Antara