Jadi Lebih NGERI!? Begini Jadinya Skuad MU Dilatih Ruben Amorim

spot_img

Satu hal yang akan kita temui dalam hidup adalah, sebuah perubahan. Kalau kata filsuf Tiongkok abad ke-6, Konfusius, “Hanya orang yang paling bijaksana dan yang paling bodoh, yang tidak pernah berubah.” Dalam konteks pembahasan kali ini, sebuah perubahan tersebut akan dikaitkan dengan kondisi MU sekarang.

Kini, di tangan pelatih Ruben Amorim, bukan interim, Red Devils bakal berubah drastis secara strategi dan formasi. Bahkan strategi ini sudah sepuluh tahun silam tidak lagi diterapkan oleh pelatih Setan Merah. Mau tau jadinya skuad MU yang sekarang akan diracik seperti apa oleh Amorim? Check this out.

Taktik Tiga Bek, dan Van Gaal

Pasca era Sir Alex Ferguson, kalian masih ingat nggak kalau MU pernah memakai format tiga bek? Meski itu bukan jati diri Red Devils, namun ternyata ketika MU di bawah Louis Van Gaal pernah menerapkannya.

Beberapa pemain untuk menunjang taktik tiga beknya pun kemudian didatangkan, seperti Daley Blind dan Marcos Rojo. Tapi selama dua musim dengan pakem tersebut, apa yang diraih Van Gaal? Hanya satu Piala FA, nggak lebih. Format tiga bek MU saat itu terbukti keteteran menjalani kerasnya Liga Inggris.

Namun sebagai catatan, kerasnya Liga Inggris ternyata juga bisa ditaklukan kok oleh taktik tiga bek. Buktinya, ada Antonio Conte yang bisa merubah drastis Chelsea dengan taktik tiga beknya, dan terbukti sukses meraih juara Liga Inggris. Jadi, fans MU baiknya jangan pesimis dulu sama Amorim.

Skuad MU Dan Komposisi Tiga Bek

Dari data website Premier League, Amorim di Sporting musim lalu lebih suka memakai formasi 3-4-3 (26 kali) dibanding 3-4-2-1 (8 Kali). Begitu pula di awal musim ini, ia sudah enam kali menggunakan format 3-4-3.

Persetan Amorim mau menggunakan formasi yang mana, yang jadi pertanyaan apakah dengan skuad yang diwarisi oleh Ten Hag, Amorim bisa menggunakannya? Jika dilihat dari segi materi yang ada, sebetulnya cukup memadai untuk menerapkan taktik ala Amorim.

Di posisi bek misalnya, Amorim kemungkinan akan menerapkan trio Lisandro Martinez, Matthijs de Ligt, dan Leni Yoro kalau sudah sembuh. Lisandro akan jadi titik fokus Amorim. Terutama pada fase membangun serangan. Amorim sering meminta salah satu bek tengahnya dapat menguasai bola serta mengirim umpan terukur ke depan maupun lini tengah.

Nah, pemain Argentina ini adalah orang yang tepat. Pasalnya, secara data tidak ada seorangpun di MU yang membuat lebih banyak umpan sukses daripada Lisandro musim ini (467 operan). Lisandro juga masih yang terbaik dari segi kemampuan membawa bola secara progresif musim ini di MU, yakni dengan 86 operan.

Sebagai pelapis ketiga trio tersebut, masih ada Harry Maguire yang juga bisa jadi opsi. Kita semua ingat, betapa ngerinya “Lord” Maguire ketika difungsikan di pola tiga bek oleh Southgate di Timnas inggris. Jadi tenang saja fans MU, nggak usah khawatir lagi pada Maguire. Kemampuannya bisa jadi meningkat di sistem baru ini.

Double Pivot

Selain bek, posisi dua gelandang tengah Amorim atau double pivot juga adalah salah satu fokus dari Amorim. Di posisi ini Amorim akan bereuni dengan Manuel Ugarte, pemain yang diandalkannya ketika di Sporting. Jadi, tak usah diragukan lagi lah ya, chemistry mereka berdua.

Di posisi double pivot, Ugarte akan difungsikan lebih bertahan oleh Amorim. Mengingat, atribut bertahan Ugarte menonjol sejak ditangani Amorim. Di musim terakhir Ugarte bersama Sporting, ia menciptakan tekel bersih kedua di Liga Portugal dengan 121 tekel. Tak hanya tekel, secara akurasi umpan, pemain Timnas Uruguay ini juga tercatat memiliki akurasi umpan terbaik di skuad Amorim musim 2021/22, dengan 91,6 persen.

Ugarte nantinya akan ditemani salah satu dari Kobbie Mainoo, Christian Eriksen, ataupun Casemiro. Tiga pemain tersebut mempunyai kapasitas mendampingi Ugarte. Ketiganya punya penetrasi ke sepertiga akhir pertahanan lawan, dan punya kemampuan tembakan jarak jauh yang berbahaya.

Sebagai catatan, walau sudah uzur, pemain seperti Eriksen maupun Casemiro terbukti masih produktif musim ini. Tiga gol sudah dicetak Casemiro, dan empat gol telah dicetak Eriksen. Jumlah gol yang bahkan lebih banyak dari striker MU Joshua Zirkzee (1), ataupun Rasmus Hojlund (2).

Wing Back

Selain double pivot, posisi yang jadi titik fokus di sistem Amorim adalah wing back. Amorim selalu ingin bek sayapnya memberikan tekanan di sisi sayap lawan. Wing back akan jadi bagian penting dari persenjataan menyerang skuad Amorim.

Masih ingat, Amorim dulu di Sporting sempat melahirkan wing back handal seperti Nuno Mendes maupun Pedro Porro? Kini di MU, apakah Amorim akan melakukan hal yang sama? Taruhlah Dalot ditempatkan sebagai wing back kanan, dan Mazraoui di wing back kiri.

Namun untuk urusan menciptakan peluang, kedua pemain tersebut tampaknya harus digembleng keras oleh Amorim. Pasalnya, kalau melihat data yang dilansir dari website Premier League, keduanya total baru ciptakan 12 peluang saja musim ini.

Atau mungkin, bisa juga Amorim mencari cara lain yakni menyulap pemain sayap untuk dijadikan wing back. Amad Diallo atau Garnacho misalnya? Amorim dikenal punya track record sukses mengubah peran para pemain muda. Bisa dilihat di Sporting musim ini, ia sukses menyulap pemain sayap 17 tahun yakni Geovany Quenda menjadi wing back.

Trio Penyerangan

Dari posisi wing back, beralih ke tiga pemain yang akan ada di sektor penyerangan. Tiga penyerang di format Amorim akan bergerak fleksibel. Artinya, tidak terpaku di satu posisi saja. Apakah itu dengan 3-4-3 atau 3-4-2-1, tiga penyerang Amorim akan saling bergerak mencari ruang. Seperti halnya apa yang diterapkan Pedro Goncalves, Francesco Trincao dan Viktor Gyokeres di Sporting.

Meski fleksibel secara pergerakan, namun secara pakem Amorim punya satu striker yang ditugasi layaknya sebagai target man. Kalau di Sporting, Amorim mengandalkan Victor Gyokeres. Nah, di Old Trafford nanti Amorim bisa menggunakan Rasmus Hojlund. Sama-sama tipe striker “Skandinavia”, Hojlund bisa jadi tambah ngeri jika dipoles Amorim. Posisi Hojlund nantinya akan di-backup oleh Joshua Zirkzee.

Sementara itu, dua penyerang di samping atau belakang Hojlund, Amorim bisa memakai pemain seperti Rashford, Garnacho, Amad Diallo, Antony, maupun Bruno Fernandes.
Kalau ambil contoh kasus seperti di Sporting musim ini, posisi tersebut ditempati oleh Pedro Goncalves dan Francisco Trincao.

Mereka berdua lebih difungsikan bergerak secara inverted ke area pertahanan lawan, alih-alih melebar ke sayap. Hal itu bisa diterapkan Amorim di MU dengan memasang Bruno Fernandes di sisi kanan dan Marcus Rashford di sisi kiri. Sementara untuk posisi lebar lapangan atau sayap, akan dieksploitasi oleh dua wingback-nya.

Tapi jika Amorim ingin sisi sayapnya lebih eksplosif, Garnacho, Amad atau mungkin Antony “gasing” bisa dicoba di posisi tersebut. Pemain tersebut bisa ditugaskan lebih agresif untuk menyisir sisi sayap lawan bersama dengan wing back. Dengan begitu banyaknya variasi di sistem Amorim ini, maka diharapkan permainan MU jadi lebih sulit ditebak. Siap-siap saja, MU di bawah Amorim bakal tambah ngeri bung!

Sumber Referensi : transfermarkt, premierleague, sportingnews, medium, skysports

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru