Sengeri Itu Herve Renard!? Pelatih Baru Arab Biasa Ngalahin Tim Besar, Indonesia Harus Waspada

spot_img

Waduh, perjalanan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 akan semakin pelik. Arab Saudi dan Australia yang ditahan imbang mulai berbenah. Australia dengan pelatih barunya, Tony Popovic menuju arah positif. Mengalahkan China dan menahan seri Jepang.

Di tempat lain Arab Saudi menyingkirkan Mancini. Pelatih rewel dan problematik itu digantikan Herve Renard. Renard, pelatih yang juga pernah menukangi Arab Saudi. Dari segi nama tak sementereng Mancini.

Tapi lain perkara jika bicara menukangi tim kecil. Selama melatih tim-tim kecil, Renard terbiasa mengalahkan tim besar. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya.

Pantai Gading 2012

Ajang AFCON 2012 menjadi salah satu episode terbaik Timnas Zambia. Zambia yang tidak difavoritkan membawa pulang trofinya, justru dengan mengalahkan tim favorit, Pantai Gading. Tim berjuluk Chipolopolo ini hakikatnya adalah tim lemah di Afrika.

Lolos Piala Dunia belum pernah. Mencapai final Piala Afrika jarang. Terakhir kali Zambia ke final Piala Afrika terjadi di tahun 1994. Setahun setelah 18 anggota tim Zambia dinyatakan tewas saat berangkat ke Gabon.

Kemenangan Zambia di AFCON 2012 tiada lain berkat sentuhan Herve Renard. Renard sendiri pernah memimpin Zambia pada tahun 2008. Ia membawa tim itu ke perempat final AFCON 2010, perempat final Piala Afrika pertama bagi Zambia. Namun, Renard mundur dan baru ditunjuk lagi pada tahun 2011.

Tidak ada pemain ternama dalam kendali Renard. Sebaliknya, Zambia menghadapi Pantai Gading yang diperkuat Boubacar Barry, Kolo Toure, Didier Zokora, Gervinho, Salomon Kalou, hingga Didier Drogba. Meski begitu pertahanan solid Zambia memastikan Drogba dan kolega frustrasi.

Di sisi lain, Zambia bisa mengancam lewat eksekusi bola-bola mati. Namun, hasil 0-0 hingga babak tambahan waktu memaksa laga berlanjut ke adu penalti. Ide gila Renard pun muncul. Ia meminta kiper Kennedy Mweene jadi salah satu algojo.

Dan… sang kiper menuntaskan tugasnya. Di adu penalti, hanya satu pemain Zambia yang gagal. Sementara eksekusi Kolo Toure ditepis dan tendangan Gervinho terbuang percuma.

Senegal 2012

Kemenangan Zambia di AFCON 2012 terasa sejak laga pertama. Anak asuh Herve Renard sudah lebih dulu mengalahkan Senegal di pertandingan pembuka. Ya, Senegal. Tim yang menjadi salah satu kekuatan Afrika.

Senegal menurunkan kekuatan penuh. Pelatih Amara Traore memasang sang bomber, Demba Ba di lini depan. Bermaksud untuk menghajar duluan. Tapi yang terjadi di atas lapangan justru sebaliknya. Membawa semangat yang bahan bakarnya tragedi ‘93, Renard yang gila meminta pemainnya memukul Senegal duluan.

Rencana itu tercapai. Hanya dalam waktu 20 menit, dua gol bersarang ke gawang Senegal. Masing-masing dicetak Emmanuel Mayuka dan Rainford Kalaba. Usai turun minum, Senegal giliran mendominasi. Pasukan Renard terhimpit.

Berkali-kali Senegal mengancam, termasuk dari Demba Ba. Namun, gol yang bersarang ke gawang Zambia hanya satu, berasal dari Dame N’Doye. Kemenangan Zambia pun tak bisa diganggu gugat.

Slovakia 2018

Setelah jaya di Zambia, Herve Renard diburu tim-tim besar. Tapi ia malah kembali ke negaranya, dan melatih FC Sochaux. Setelah 33 pertandingan, Renard ke luar negeri lagi. Pantai Gading merekrutnya. Usaha Les Elephants merekrut Renard membuahkan satu trofi Piala Afrika.

Seusai mengantarkan Pantai Gading juara Piala Afrika, ia pulang ke negaranya. Melatih Lille namun hanya sebentar, dan ngacir lagi ke Afrika. Pria kelahiran Aix-les-Bains di Prancis timur itu lagi-lagi melatih timnas kecil. Kali ini Timnas Maroko pada 2016.

Lho, Maroko kok tim kecil, min? Kalian perhatikan tahunnya. Awal 2016, Maroko tidak masuk lima besar ranking FIFA zona CAF. Maroko bahkan berada di bawah Cape Verde! Nah, di tangan Renard, Maroko yang berada di posisi 76 FIFA berubah menjadi tim yang dahsyat. Salah satu buktinya ketika bertemu Slovakia.

Beberapa bulan jelang Piala Dunia 2018, Maroko menggelar uji tanding melawan Slovakia. Dominasi dan tekanan lebih dulu dipertahankan Renard. Menghadapi Slovakia yang diperkuat Milan Skriniar, Marek Hamsik, hingga Stanislav Lobotka, Maroko memukau dengan terus menekan. Tapi ini melahirkan lubang di lini belakang mereka.

Lubang itu dimanfaatkan Jan Gregus untuk membawa Slovakia unggul lebih dulu. Tapi selang lima menit, Ayoub El Kaabi sukses menyamakan kedudukan. Setelah itu, Maroko tidak mengendurkan serangan. Hingga Younes Belhanda berhasil menggandakan keunggulan buat Singa Atlas. 

Gol itu mengunci kemenangan Maroko. Kemenangan ini sekaligus menjadi kemenangan pertama Maroko atas Slovakia.

Jamaika 2020

Aktivitas meremukkan tim raksasa berlanjut. Kali ini saat Renard menukangi Arab Saudi pada tahun 2020. Saat itu seluruh dunia dihajar corona. Sepanjang tahun Arab Saudi asuhan Renard tak bermain. Namun ketika manggung lagi di pentas internasional pada November 2020, kemenangan telak diraih atas tim raksasa, Jamaika.

Jamaika saat itu duduk di peringkat tiga FIFA zona Concacaf (48 FIFA), sedangkan Arab Saudi di posisi 67. Di sini sihir Renard kembali bekerja. Arab Saudi menjadi lebih enerjik dan menekan dengan keras. Mereka pun mendominasi lini tengah lewat kolaborasi solid Salem Al-Dawsari dan Mohamed Kanno.

Sejak menit awal, sepertiga pertahanan Jamaika terintimidasi Arab Saudi. Alhasil, baru 10 menit berjalan, Salem Al-Dawsari menjebol gawang Jamaika. Berturut-turut dua gol berikutnya tercipta. Di paruh babak, Saleh Al-Shehri menggandakan keunggulan Saudi. Baru di babak kedua, tambahan satu gol dari Firas Al-Buraikan mengunci kemenangan Saudi 3-0 atas Jamaika.

Jepang 2021

Setahun berikutnya giliran raksasa Asia yang jadi korban keganasan taktik Herve Renard. Di Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, Jepang yang dilatih Hajime Moriyasu mengincar kemenangan di Jeddah, Arab Saudi, agar nafasnya di Kualifikasi Piala Dunia tak megap-megap. Maklum, Jepang sudah kalah dari Oman.

Celakanya, Arab Saudi yang akan dihadapi adalah Arab Saudi versi Herve Renard. Green Falcons sukses menguasai bola, menjajah pertahanan Jepang, dan beberapa kali membuat Shuichi Gonda menggigil. Saudi sanggup merusak ritme permainan Jepang. Hal itu dikatakan sendiri oleh Hajime Moriyasu.

Irama permainan yang koyak dimanfaatkan Arab Saudi untuk mencuri gol. Di tengah para pemain Jepang yang juga kelelahan, pada menit 71, Firas Al-Buraikan memaksa Gonda memungut bola dari gawangnya sendiri. Skor 1-0 bertahan hingga peluit panjang.

Argentina 2022

Yang terakhir sekaligus yang paling gila, ketika Renard membawa Arab Saudi mengalahkan Argentina. Ya, sekali lagi, Argentina. Itu terjadi di laga pembuka Grup C Piala Dunia 2022. Menariknya lagi, itu adalah kemenangan comeback. Green Falcons tertinggal lebih dulu lewat P Lionel Messi menit ke-10.

Nah, ide sinting Renard baru benar-benar dikeluarkan di babak kedua. Arab Saudi meninggikan garis pertahanan. Tak peduli kalau Argentina akan menyerang balik via celah di lini belakang Arab Saudi. Pokoknya menekan, menekan, dan menekan.

Pada 15 menit awal paruh kedua, para pemain Arab Saudi membanjiri wilayah Argentina. Pemenang Copa America itu akhirnya tersentak setelah gawang Emi Martinez jebol oleh sepakan Saleh Al-Shehri. Hanya butuh lima menit, ya, lima menit, Arab Saudi lalu melipatgandakan gol lewat Salem Al-Dawsari.

Pasukan Renard akhirnya bisa mempertahankan keunggulan, sekaligus menyenangkan rakyat Saudi dengan hari libur tambahan. Kemenangan ini inspirasinya datang di jeda babak pertama. “Kami memiliki pelatih yang gila,” kata Abdulelah Al-Malki.

Gelandang Arab Saudi itu mengaku, saat jeda, Renard memotivasi tim dengan mengatakan bahwa apa pun situasinya, mereka harus mengalahkan Argentina. “Motivasi itu seolah membuat kami ingin makan rumput,” kata Al-Malki yang tak percaya timnya sanggup mengalahkan Argentina.

Begitulah Herve Renard. Di balik perawakannya yang tenang namun temperamental, tersimpan sosok kuat dan kharismatik. Hal itu membawa orang lain bersamanya yakin, bahwa tim akan tampil lebih baik. Timnas Indonesia mesti waspada akan kekuatan Arab Saudi di bawah Herve Renard. Slovakia dan Argentina saja dikalahkan, apalagi, ehm, cuma Indonesia.

https://youtu.be/orjkANdrM7s

Sumber: BBC, AlJazeera, Kingfut, Kyodonews, TheGuardian, TheAthletic, ArabNews

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru