Victor Valdes, Kiper Barcelona di Masa Jaya

spot_img

Melalui perjalanan di Manchester City, kita tahu Pep Guardiola punya standar tinggi untuk posisi kiper. Ia membuang Joe Hart, lantas menggantinya dengan Claudio Bravo. Tak puas, ia datangkan Ederson Moraes.

Pertanyaannya, apa yang membuat seorang Pep memperlakukan kipernya demikian?

Well, dunia sudah tahu Pep penggila sepak bola menyerang. Ia memainkan sepak bola indah dengan umpan demi umpan. Kuncinya terletak dari pembangunan serangan dari lini belakang. Itu berarti, seorang kiper juga harus punya visi dan sanggup mengumpan.

Jika kita melihat histori Pep, ia pernah melatih kiper terbaik dunia, Manuel Neuer di Bayern Munich. Mundur ke belakang lagi, saat Pep masih bau kencur di dunia pelatih, ia mempercayai Victor Valdes. Valdes, yang sebenarnya sudah jadi kiper utama Barcelona sejak lama, baru benar-benar dianggap sebagai kiper berkelas sejak ditangani Pep.

Jika di awal kariernya Pep mempercayai Valdes, maka kiper ini jelas punya atribut istimewa.

Valdes merupakan produk asli La Masia. Ia dipromosikan ke tim utama oleh Louis van Gaal pada musim 2002/03. Ketika Van Gaal dipecat di tengah musim dan Radomir Antic masuk, ia total mencatat 20 penampilan di musim debut.

Di musim baru, Frank Rijkaard mengambil alih pos pelatih. Rijkaard mulai mempromosikan Andres Iniesta muda ke tim utama. Valdes, Iniesta, dan playmaker Xavi Hernandez. trio pemimpin Barce sedekade berselang, mulai bermain bersama.

Musim kedua Rijkaard berjalan amat mulus. Mereka memenangi La Liga dengan jarak enam poin dari Real Madrid. Yang spesial, Valdes meraih trofi Zamora pertamanya. Trofi ini diberikan pada kiper yang paling sedikit menderita kebobolan di La Liga.

Musim 2005/06 berlangsung lebih sukses. Setelah mendapat panggilan tim nasional untuk kali pertama, Valdes juga menjalani musim luar biasa. Selain mempertahankan Liga Spanyol, mereka juga menggondol Liga Champions untuk pertama kali sejak era Johan Cruyff. Valdes tampil brilian dengan beberapa penyelamatan di babak final saat melawan Arsenal.

Dalam dua musim terakhir Frank Rijkaard, Valdes mulai memecahkan rekor. Pada 2006/07, ia menyamai rekor Andoni Zubizarreta sebagai kiper Barcelona yang bermain dalam seluruh detik 38 pertandingan liga. Di musim berikutnya, ia memecahkan rekor cleansheet sepanjang sejarah Barca dalam 466 menit.

Pada titik ini, Pep Guardiola masuk.

Ia tak cuma mempercayai Valdes, melainkan juga menciptakan standar kiper yang akan diikuti klub-klub besar dunia tak lama berselang. Meski memakai sarung tangan dan boleh menyentuh bola menggunakan tangan, ia tak lain adalah pemain outfield.

Ia menyerap benar-benar pesan Pep untuk “mengambil bola dan mengumpan bola”. Jadi, ketika pada El Clasico 2011 ia melakukan blunder akibat terlalu lama memegang bola dan diserobot Angel di Maria, baik Guardiola maupun Xavi tak menyalahkannya. Valdes dianggap berani mempertahankan filosofi meski menelan konsekuensi kebobolan.

Empat tahun Pep bersama Barcelona adalah periode tersukses Valdes dan Barcelona. Ia meraih trofi Zamora di tiap musimnya. Ia juga menjuarai dua liga champions dan tiga liga spanyol. Di level tim nasional, ia turut serta menjadi bagian dari timnas Spanyol yang juara dunia dan juara eropa sekaligus.

Sayangnya, perpisahan Valdes dengan Barcelona tak berjalan sebagaimana mestinya. Ia cedera ACL empat bulan jelang kontrak usai. Jadilah ia dilepas tanpa tepuk tangan dari publik Camp Nou.

Kariernya setelah itu adalah bencana. Kontraknya dengan Monaco kolaps akibat cedera. Ketika Louis van Gaal kembali memanggilnya untuk bersaing di pos kiper Manchester United, ia malah berselisih dengan sang pelatih. Ia dibekukan dan disekolahkan ke Standard Liege. Setahun kemudian ketika tak bisa menyelamatkan Middlesbrough dari ancaman degradasi, ia memutuskan pensiun dalam usia 35 tahun.

Di akhir kariernya, Valdes mengungkap masalah psikologis yang ia derita selama membela Barcelona. Menurutnya, stress semusim bersama Barca sama dengan dua musim bersama klub lain. Di dalam hati, ia tak tahan dengan sorotan dan beban besar yang ia panggul tiap kali mengawal gawang klub sebesar Barcelona.

Tak heran, ketika ia pensiun, ia menonaktifkan semua akun media sosialnya.

Yang jelas, Valdes akan selalu dikenang sebagai kiper Barcelona pada masa jaya…

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru