Undian Europa League 2022/23: Asa MU Dan Arsenal Raih Trofi Eropa

spot_img

Sehari setelah drawing Champions League dilangsungkan, kini giliran turnamen kasta kedua, Europa League melangsungkan undiannya. Beberapa grup sudah terbentuk. Para unggulan pun kini mulai muncul dari masing-masing grup. Termasuk beberapa potensi kejutan yang ada.

Selain itu, menarik juga untuk spesifik melihat potensi dan gengsi klub-klub Inggris macam MU maupun Arsenal dalam meraih asa. Terutama untuk merengkuh kembali supremasi tertinggi di turnamen Eropa.

Regulasi Dan Pembagian Pot

Undian yang berlangsung di Istanbul, Turki, pada Jumat 26 Agustus 2022 menghasilkan seluruh peserta dari Grup A hingga H. Sebelum diundi, sejumlah 32 klub peserta masuk kedalam Pot 1 sampai 4 yang sudah ditentukan sesuai koefisien klub menurut UEFA.

12 tim di antaranya lolos secara otomatis lewat pencapaian mereka di kompetisi domestik musim lalu. 10 tim peserta lainnya berasal dari buangan partai playoff serta kualifikasi putaran ketiga Liga Champions. 10 tim lainnya berasal dari pemenang playoff Liga Europa.

Regulasinya sama. Klub yang berasal dari satu negara tak bisa satu grup. Juara grup nantinya akan otomatis langsung masuk babak 16 besar. Sementara itu, runner up akan bertarung di babak knockout playoff melawan tim buangan peringkat 3 dari Liga Champions. Sedangkan yang berada di posisi ke 3, akan dikirim ke Conference League.

Pertandingan fase grup rencananya akan mulai berlangsung pada 8 September 2022. Dan rencananya fase grup ini, akan selesai sebelum menjelang Piala Dunia Qatar pada November 2022 mendatang. Sedangkan babak knockout playoff, 16 besar, semifinal, hingga final akan dilangsungkan di tahun depan mulai Februari hingga Mei 2023. Final sendiri nantinya akan dihelat pada 31 Mei 2023 di Puskas Arena, di Budapest, Hungaria.

Hasil Undian Dan Potensi Kejutan

UEFA telah merilis hasilnya dari Grup A hingga H yang masing-masing diisi oleh 4 tim. Grup A diisi oleh Arsenal, PSV, Bodo/Glimt, dan FC Zurich.

Arsenal menjadi unggulan untuk lolos dari grup ini. Disusul PSV asuhan Van Nistelrooy yang gagal melangkah ke Liga Champions yang akan mati-matian berjuang di kompetisi ini. Sementara itu, Bodo/Glimt inilah yang akan menjadi kejutan. Apakah ia mampu mengejutkan seperti musim lalu ketika membantai klub besar macam AS Roma di Conference League? Patut dinanti potensi kejutan dari klub Norwegia yang satu ini.

Di Grup B hampir merata kekuatannya. Fenerbahce, Dynamo Kiev, dan Rennes akan saling sikut demi peroleh tiket 2 besar. Sangat sulit memprediksi dari ketiga tim itu siapa yang akan lolos. Oh iya, grup ini ditambah satu klub dari Cyprus, yakni AEK Larnaca.

Di Grup C ada AS Roma, Real Betis, Ludogorets klub asal Bulgaria, dan HJK Helsinki, klub asal Finlandia. Tentu Roma asuhan Mourinho dan Real Betis asuhan Pellegrini menjadi 2 kandidat kuat lolos dari grup ini. Namun, siapa yang akan menjadi juara grup menjadi pertanyaan. Bukan tidak mungkin Real Betis yang musim lalu juara Copa Del Rey, mampu menjadi kuda hitam di Europa League. Pengalaman panjang sang pelatih Pellegrini di sini menjadi faktor.

Kemudian di Grup D ada tim calon kuda hitam musim ini, yakni Union Berlin, SC Braga, Malmo, dan klub Belgia, St Gilloise. Union Berlin yang hingga undian ini dilakukan masih belum terkalahkan di Bundesliga. Penampilan anak asuh Urs Fischer ini bukan tidak mungkin akan memesan satu tiket lolos dari grup ini.

Grup E, diisi oleh raksasa Inggris Manchester United, Real Sociedad, klub Moldova, Sheriff Tiraspol, dan klub asal Cyprus AC Omonia. Di atas kertas, MU dan Sociedad menjadi unggulan untuk lolos dari grup ini. Tinggal menentukan siapa yang akan menjadi juara grup.

Dari Grup F ada dua unggulan yakni Lazio dan Feyenoord. Ditambah dua tim lainnya, yaitu FC Midtjylland, klub dari Denmark dan Sturm Graz klub dari Austria. Lazio di bawah Maurizio Sarri di musim keduanya ini mampu tampil apik di awal musim. Lazio patut diperhitungkan untuk melaju lebih musim ini di Europa League.

Mengingat Sarri juga pernah mengangkat trofi ini saat menangani Chelsea. Sementara Feyenoord yang notabene mantan finalis Conference League musim lalu pun akan menunjukkan tajinya kembali.

Grup G ada wakil Jerman Freiburg, Olympiakos, Qarabag klub dari Azerbaijan, serta wakil Prancis lainnya Nantes. Kekuatan antara 3 calon unggulan yang melaju dari grup ini antara Olympiakos, Freiburg maupun Nantes merata. Freiburg yang penampilannya masih stabil di Bundesliga di awal musim, akan punya kans lebih untuk melaju dari grup ini.

Dan di grup terakhir yakni Grup H ada Red Star Belgrade, AS Monaco, juara Liga Turki Trabzonspor, dan wakil Hungaria, Ferencvaros. Di grup ini juga ada tiga tim unggulan teratas yakni Trabzonspor, Red Star dan AS Monaco yang sama-sama berlomba saling sikut demi dua tiket lolos dari grup ini.

Potensi MU Dan Arsenal Melaju

Dari hasil beberapa undian tersebut, menarik untuk dilihat potensi kedua tim calon juara kompetisi ini asal Inggris yakni Arsenal dan Manchester United. Pasalnya, kedua tim kini mau tak mau harus totalitas menjalani kompetisi Liga Malam Jumat, demi sebuah mahkota di akhir musim.

Arsenal di bawah Arteta mengawali beberapa pekan awal Premier League musim ini dengan fantastis . Hal ini bukan tak mungkin akan berlanjut di Europa League. Apalagi trofi Eropa adalah kerinduan bagi The Gunners setelah beberapa dekade terakhir mereka selalu gagal setelah sampai menuju puncak. Contohnya di Liga Champions 2005/06 ketika kalah melawan Barca. Atau di final Europa League musim 2018/19 saat kalah atas Chelsea.

Kini dengan skuad yang lebih mumpuni, harapan gelar pun sangat terbuka lebar. Ujian di fase grup menjadi yang pertama harus dilewati Arteta. Juara grup harus menjadi jaminan untuk melaju lebih jauh. Tinggal nanti berharap pada undian di 16 besar, menguntungkan mereka atau tidak.

Sementara itu, calon juara lainnya dari Inggris, Manchester United menyimpan harapan baru di kompetisi ini bersama Erik Ten Hag. Namun Ten hag akan mengemban beban berat di kompetisi ini. MU bagaimanapun rindu akan sebuah gelar. Dan Europa League ini adalah jalan satu satunya. Gelar ini juga sekaligus bisa menaikan kepercayaan publik Old Trafford pada Ten Hag.

Red Devils punya sejarah manis di kompetisi ini. Mereka bersama Jose Mourinho pernah membawa pulang trofi ini pada musim 2016/17 setelah mengalahkan Ajax di final. Dan yang terakhir mereka mampu menuju final di musim 2020/21. Namun, harus kalah atas Villarreal. Langkah Ten Hag tetap harus diuji terlebih dulu di grup. Termasuk menyingkirkan Real Sociedad untuk menjadi juara grup.

Gengsi Liga Inggris

Selain berkaca dari dua wakil Inggris yang menjadi calon juara, di sisi lain juga terselip gengsi Liga Inggris di kompetisi ini. Pasalnya, sebagai liga nomor satu di dunia saat ini, mereka harus membuktikan bahwa dominasinya selalu tertanam di kompetisi-kompetisi Eropa.

Kita tahu, seringkali wakil-wakil inggris mendominasi beberapa partai semifinal dan final di berbagai kompetisi Eropa tiap musimnya. Bahkan sekelas Fulham pun pernah menjadi finalis Europa League pada musim 2009/10. Terakhir, West Ham pernah berhasil sampai babak semifinal Europa League di musim lalu.

Musim ini paling tidak harapan Inggris terletak di pundak MU dan Arsenal untuk bertarung mempertaruhkan nama besar liga nomor satu dunia. Kalau bisa, mereka seharusnya menciptakan kembali “All English Final” kalau undian menghendaki. Seperti halnya final 2018/19 antara Arsenal vs Chelsea.

https://youtu.be/tIKPgX1CipE

Sumber Referensi :uefa, sportingnews,en.as

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru