Xabi Alonso dan keperkasaan Bayer Leverkusen musim ini akan menemui ujian berat di Europa League. Tim dari London Barat yang spartan, West Ham United akan coba jegal langkah Die Werkself. Laga yang akan tersaji di 12 April dini hari nanti, dijamin akan berjalan panas dan seru.
Kelayakan pasukan Xabi Alonso yang banyak diunggulkan di ajang ini, masih harus dibuktikan. Lalu apa yang harus dilakukan Xabi Alonso agar terhindar dari hadangan sang juara Conference League itu?
Sebelum ke pembahasan, jangan lupa subscribe dan nyalakan lonceng agar terus mendapatkan sajian menarik dari Starting Eleven Story.
🎟️👀 Nicht verpassen – Heute ab 12 Uhr können sich Clubmitglieder und Dauerkarten-Inhaber Tickets für das Heimspiel gegen @WestHam im Vorverkauf sichern! 👏
— Bayer 04 Leverkusen (@bayer04fussball) March 26, 2024
Mehr Infos dazu findet ihr hier: 👇https://t.co/pVt4lFC9Cp
Daftar Isi
Resmi Pertama Kali
Leverkusen adalah klub yang didirikan sejak tahun 1901, sedangkan West Ham didirikan sejak tahun 1900. Namun anehnya, dua klub tua yang sudah ratusan tahun berdiri ini belum pernah sekali pun bertemu di laga resmi.
Publik sepakbola dunia tahun ini harusnya berterima kasih pada ajang Europa League. Ajang tersebut akhirnya mampu mempertemukan dua klub legendaris dari Jerman dan Inggris ini untuk saling bentrok di laga resmi.
FYI aja, kalau bicara pertemuan di laga non resmi alias laga uji coba, keduanya sempat bertemu sekali yakni di tahun 2023 lalu. Ya, belum lama ini. Pertemuan tersebut terjadi di BayArena markas Die Werkself.
Di pertemuan tersebut, Leverkusen sudah dilatih Xabi Alonso. West Ham juga sudah dilatih David Moyes. Di laga tur pramusim tersebut, pasukan Xabi Alonso mampu menggilas habis pasukan David Moyes empat gol tanpa balas. Hasil tersebut juga menjadi rentetan buruk tur pramusim The Hammers.
FT: Bayer Leverkusen 4-0 West Ham
— Squawka Live (@Squawka_Live) August 5, 2023
⚽ Hofmann
⚽ Kehrer (own goal)
⚽ Boniface
⚽ Andrich (penalty)
The Hammers managed just one shot on target. pic.twitter.com/orY2mlaM6g
Leverkusen Diuji
Ya, West Ham memang pernah terluka di BayArena. Mereka harus segera evaluasi jika ingin membalaskan dendamnya. Jika tak ingin skor menyala terulang lagi, The Hammers harus waspada. Pasalnya di tempat yang sama, West Ham akan menjalani leg pertama melawan Bayer Leverkusen di babak 8 besar kali ini.
Leverkusen musim ini sedang gila-gilanya. Ambisi mereka meraih gelar musim ini di level domestik maupun Eropa, juga sangat besar. Namun yang jadi pertanyaan, apakah ambisi besar tersebut mampu diraih dengan mudah oleh Xabi Alonso?
West Ham bukan lawan yang ecek-ecek. Mereka adalah juara bertahan Conference League musim lalu. Jangan bandingkan West Ham dengan lawan Leverkusen di babak grup maupun 16 besar. Sebelumnya, langkah Die Werkself di Europa League musim ini terbilang masih mudah. Mereka hanya menghadapi tim-tim yang cenderung lebih lemah dari mereka.
#EuropaLeague @12Tapsoba et le @bayer04fussball dans le groupe H.
— Bassalia Ouattara🆕 ( 1er compte suspendu) (@SaliaOuattara21) September 1, 2023
🟧 GROUP H 🟧
🇩🇪 Leverkusen
🇦🇿 Qarabağ
🇳🇴 Molde
🇸🇪 Häcken#UELdraw #Bundesliga #BurkinaFaso pic.twitter.com/YymvUGpF6V
Di fase grup, mereka hanya menghadapi klub macam Qarabag, Molde, maupun Hacken. Wajar saja mereka mampu sapu bersih laga dengan poin sempurna. Lalu di babak 16 besar, Granit Xhaka dan kawan-kawan juga belum menemui lawan yang berat. Mereka kembali bertemu lawan yang pernah mereka hempaskan di fase grup, Qarabag.
Catatan Melawan Qarabag
Namun justru di laga melawan Qarabag di 16 besar, jadi catatan besar bagi Xabi Alonso. Di laga tersebut Xabi Alonso diingatkan bahwa timnya belum sempurna. Hal tersebut terlihat sejak leg pertama melawan Qarabag.
69’—Qarabağ 2-0 Leverkusen
— B/R Football (@brfootball) March 7, 2024
FT: Qarabağ 2-2 Leverkusen
Bayer Leverkusen extend their unbeaten streak to 35.
WOW 👏 pic.twitter.com/letSAoIQx8
Mereka hampir saja kalah kalau Patrik Schick tak mencetak gol di menit 90+2. Di leg kedua yang dihelat di markas sendiri, mereka juga hampir kalah kalau tak ada gol dari Jeremie Frimpong dan Patrik Schick di menit-menit akhir. Ingat, semua gol yang dicetak Leverkusen saat itu, terjadi setelah satu pemain Qarabag dikartu merah di menit 64.
Meski akhirnya menang agregat dengan cara ngos-ngosan, banyak hal yang harus segera dibenahi Xabi Alonso. Ibaratnya nih, lawan Qarabag saja mereka kesusahan, apalagi melawan West Ham yang notabene kekuatan materinya hampir seimbang?
Patrick Schick’s two goals in stoppage time saw Bayer Leverkusen grab victory from the jaws of defeat against Qarabag and extend their unbeaten run to 37 games 🤯 pic.twitter.com/K9QlmLBeSb
— SPORTbible (@sportbible) March 14, 2024
Keunggulan West Ham
Bayer Leverkusen ketika melawan Qarabag kecolongan gol dari serangan balik cepat dan sisi bek sayapnya yang dieksploitasi. Bek tengah Jonathan Tah sering terlambat menutup atau kalah sprint ketika diserang balik. Dua wing back-nya, baik Alex Grimaldo di kiri maupun Jeremie Frimpong di kanan sering telat turun dan bisa dimanfaatkan oleh sayap serang lawan.
Celah Leverkusen bagaimanapun tetap ada. Berbahaya jika mampu dimanfaatkan dengan kelebihan dari West Ham. West Ham punya kriteria memanfaatkan celah Die Werkself tersebut. The Hammers jago kalau soal serangan balik cepat maupun menggempur lawan melalui sayap.
"Leverkusen are probably one of the best sides left in the Europa League but if you want to be successful, you have to beat the best and we’ll go into the two games with a lot of confidence."
— West Ham (C)entral 🏆 (@WestHam_Central) March 22, 2024
– Bowen on Europa QF draw pic.twitter.com/u0zKQkEXZZ
Pasukan David Moyes sering mengandalkan pola serangan seperti itu karena mereka punya banyak amunisi pemain cepatnya yang skilful seperti Michael Antonio, Jarrod Bowen, Said Benrahma, Lucas Paqueta, maupun Mohamed Kudus. Lihat ketika mereka menghancurkan Freiburg di 16 besar. Sebagian gol West Ham berasal dari pola serangan balik maupun sisi sayap.
Kelemahan West Ham
Namun di balik kelebihan West Ham tersebut, ada beberapa kelemahan yang juga nantinya bisa dihukum oleh Leverkusen. Bukan lini pertahanannya, melainkan saat mereka deadlock mencetak gol.
Dua kekalahan The Hammers di Europa League musim ini, terjadi berkat mereka deadlock mencetak gol di kandang lawan. The Hammers ini sering kesusahan cetak gol kalau melakoni laga tandang.
WWWWWWWWWWDWWWWWWL
— SPORTbible (@sportbible) October 26, 2023
West Ham's record breaking streak of 17 unbeaten games in Europe has come to an end after losing 2-1 away to Olympiacos ❌ pic.twitter.com/1t6kPVe9oi
Ketika bertandang ke Olympiacos, mereka menyerah 2-1. Satu gol West Ham tersebut baru tercipta di menit ke 87. Lalu saat kalah 1-0 di kandang Freiburg, banyak peluang mereka terbuang sia-sia. Lini serang mereka seperti kehilangan akal buat menjebol gawang lawan.
Freiburg 1-0 West Ham 😬⚒️ pic.twitter.com/3UwJ3c77VS
— LiveScore (@livescore) March 7, 2024
Inilah yang harus dimanfaatkan Die Werkself. Apalagi laga pertama akan dihelat di kandang Leverkusen. Di saat West Ham terkena penyakit deadlock, Florian Wirtz maupun Patrik Schick harus segera memanfaatkan peluang sekecil apa pun untuk mencetak sebanyak-banyaknya gol, agar nantinya lebih mudah menghadapi leg kedua yang akan dihelat di London.
Resep Xabi Alonso
Xabi Alonso bisa juga mengulangi resepnya ketika membantai anak asuh David Moyes tahun lalu. Tiga gol cepat di babak pertama, terbukti menjadi kunci untuk menaikan mental pasukannya. Mental tim tamu pun akan terganggu.
Selain itu, Leverkusen kini juga punya beberapa alasan untuk bisa kembali mengalahkan West Ham. Mental anak asuh Xabi di menit-menit akhir, telah terbukti beberapa kali menyelamatkan tiga poin. Hal tersebut harus kembali dimanfaatkan Xabi Alonso.
Lalu, strategi formasi tiga beknya juga makin matang. Materi pemain yang dipunyai Xabi juga sedang ngeri-ngerinya. Performa apik mereka harus terus terjaga jelang laga.
Full list of Leverkusen First Team players who were called up by their national team:
— WerkselfXtra (@bayer04Xtra) March 14, 2024
🇩🇪 Florian Wirtz
🇩🇪 Jonathan Tah
🇩🇪 Robert Andrich
🇨🇭 Granit Xhaka
🇲🇦 Amine Adli
🇨🇮 Odilon Kossounou
🇦🇷 Exequiel Palacios
🇫🇮 Lukas Hradecky
🇪🇸 Alejandro Grimaldo
🇳🇱 Jeremie Frimpong
🇭🇷 Josip… pic.twitter.com/3wMRONJBut
Leverkusen Bisa Terhenti?
Namun dari beberapa keunggulan yang dimiliki, Leverkusen tetaplah jangan lengah. Mereka harus terus waspada. Boleh jadi mereka akan menang di kandang sendiri pada leg pertama. Namun hati-hati di leg kedua. West Ham bisa saja ngamuk seperti apa yang diperlihatkan di babak 16 besar melawan sesama wakil Jerman lainnya, Freiburg.
✅ Freiburg 1-2 West Ham
— Hammers Hub (@HammersHubWHUFC) March 14, 2024
✅ West Ham 2-0 Freiburg
✅ West Ham 5-0 Freiburg
West Ham have beaten the same team three times in a single European campaign for the first time ⚒️ pic.twitter.com/eoSzVPJmev
The Hammers kalau berlaga di kandang sendiri bisa superior. Di Europa League musim ini mereka bahkan belum pernah kalah di kandang. Jadi, buat Leverkusen alangkah baiknya tetap ilmu padi. Sesangar-sangarnya Leverkusen musim ini, mereka harus tetap membumi.
West Ham bisa saja jadi mimpi buruk bagi Leverkusen. Jangan lupa, West Ham juga pernah mencapai semifinal Europa League pada musim 2021/22 lalu. Ya, sekali lagi hati-hati Leverkusen. Sayang kan, sudah banyak diprediksi dan dijagokan ke final, eh, malah harus terhenti duluan. Tetap semangat Leverkusen. Banyak yang sudah menunggumu di final.
¡La experiencia contra la juventud en la Europa League!
— ESPN Deportes (@ESPNDeportes) March 17, 2024
Partidos oficiales dirigidos por David Moyes: 1,113
Partidos oficiales dirigidos por Xabi Alonso: 172
(cifras de acuerdo a Transfermarkt) pic.twitter.com/WClzMpr8zw
Sumber Referensi : dailymail, beinsports, dailymail, theguardian, thescore