Kisruh “Pagar Laut” belum kelar, kita sudah dihantam tentang fakta terbaru soal kontroversi antara Marc Klok dan Shin Tae-yong. Klok sebelumnya menyebut STY sebagai pelatih diktator. Selain itu, Klok juga mengaku pernah memiliki konflik dengan pelatih asal Korea Selatan tersebut, sehingga tak jadi pilihan lagi di Skuad Garuda.
Namun, semua kesaksian Klok seketika terbantahkan ketika Kim Jong-jin muncul di podcast Close The Door. Salah satu asisten pelatih STY, itu menampik tudingan Klok. Menurut Kim, Coach Shin adalah pelatih yang sangat terbuka dan senantiasa berkomunikasi, baik dengan asisten maupun pemain.
Praktis, semua mata kini tertuju pada Klok. Para Shin Tae-yong mania pun langsung mencaci maki sang pemain. Mereka menyebut Klok sebagai drama queen dan pembohong besar. Bagaimanapun sebutan itu dirasa tak berlebihan jika melihat riwayat Klok di dunia sepakbola. Sebab, ini bukan kali pertama. Sudah banyak tipu daya dan kontroversi yang menyertai karir Klok. Penasaran apa saja? Mari kita bahas.
Daftar Isi
Berbohong demi Ke Indonesia
Dengan blunder yang dilakukan Marc Klok di salah satu wawancaranya dengan media Belanda, ESPN.nl, mau tidak mau track record-nya di masa lalu kembali jadi perbincangan. Terima atau tidak, ini adalah konsekuensi dari apa yang kau lakukan Marc Klok.
Bahkan, cara dia untuk berkarir di Indonesia pun didasari dengan sebuah tipu daya. Semua berawal pada tahun 2017. Saat itu, Marc Klok masih berkarir di Eropa, tepatnya Skotlandia. Saat itu, di tengah keputusasaan dengan karir yang gitu-gitu aja, dirinya pun teken kontrak baru dengan Dundee FC.
Namun, belum juga tinta itu kering, Klok sudah mendapat telepon dari agen asal Belanda, Frank van Eijs. Dirinya mengimingi-imingi Klok dengan kehidupan yang lebih indah jika main di Indonesia. Kala itu, Frank langsung menyebut PSM Makassar sebagai klub yang berminat padanya.
Klok diminta untuk bergerak cepat jika ingin pindah. Di waktu yang sempit, Klok langsung memutar otak. Apa yang harus ia lakukan dengan kontrak yang baru ditandatangani? Lalu muncullah rencana busuk Klok. Dirinya menemui pelatih Dundee saat itu, Neil McCann dan mengatakan bahwa dirinya ingin pensiun.
Mengutip Voetbal International, Klok mengaku rindu dengan keluarga dan ingin mencoba karir di bidang lain. Klub yang berusaha memahami situasi Klok pun mengizinkannya pergi. Namun, ketika Klok pulang ke Amsterdam, dirinya justru mengemasi barangnya dan kabur ke Indonesia untuk bergabung PSM.
Dan apa yang dijanjikan oleh Frank pun benar terjadi. Dengan cepat, Klok jadi superstar. Tak cuma itu, dirinya juga langsung dapat kontrak eksklusif dari Specs. Baginya, ini adalah perubahan nasib. Daripada terus bermain di pinggiran Inggris, ia bisa hidup layaknya David Beckham di Indonesia.
Dari PSM ke Persija
Kasus yang hampir serupa kembali terulang ketika Marc Klok sudah bermain untuk PSM Makassar. Kurang lebih, Klok sudah membela PSM selama tiga musim lamanya. Dalam kurun waktu itu, dirinya dan Wiljan Pluim telah membangun reputasi sebagai pemain papan atas di Liga Indonesia.
Klok bahkan membantu PSM Makassar menjuarai Piala Indonesia musim 2018/19. Itu membuat PSM mendapatkan satu tiket ke kompetisi Asia. Dirasa telah berjasa bagi tim, Marc Klok pun menandatangani perpanjangan kontrak empat tahun, hingga 2023. Namun, sebelum kontraknya habis, Klok menghebohkan jagat sepakbola Indonesia dengan pindah ke Persija Jakarta tahun 2020.
Padahal saat itu kontraknya bersama Juku Eja masih tersisa tiga tahun. Kepindahan yang terkesan mendadak itu meninggalkan banyak pertanyaan. Sebab, biasanya pemain-pemain di Liga Indonesia akan pindah dalam keadaan bebas transfer, bukan pindah di tengah-tengah kontrak seperti apa yang dilakukan Klok.
Ada isu yang mengatakan kalau Klok memaksa PSM untuk memutus kontraknya agar bisa pindah ke klub ibukota. Bermain di Jakarta tentu akan memangkas waktu jika Klok ingin terbang ke Belanda. Selain itu, Jakarta adalah kota metropolitan. Di sana Klok lebih mudah untuk mendapatkan fasilitas mewah lainnya.
Tak cuma itu, Klok juga jadi bisa dengan mudah terkoneksi dengan brand, sponsor, atau memperluas jaringan bisnisnya. Asumsi itu muncul setelah Klok yang memang jadi magnet bagi brand-brand lokal maupun internasional, seperti Adidas, Specs, atau brand-brand fashion ternama seperti Louis Vuitton dan semacamnya.
Namun, Presiden Persija Jakarta, Mohamad Prapanca mengklarifikasi kabar tersebut. Dikutip Bolasport, Prapanca mengatakan bahwa Persija memang membayar sejumlah fee kepada Juku Eja. Prapanca bahkan menegaskan bahwa Persija juga sudah mengikuti seluruh persyaratan yang diminta oleh PSM. Namun, tak diungkap berapa nilai transfer Klok.
Berkhianat ke Persib
Tak berhenti di situ saja, kontroversi yang disebabkan Marc Klok saat sudah menjadi pemain Persija lebih parah. Secara pribadi, Klok memang mengakui bahwa Persija membantunya untuk terus berkembang, terutama sebagai pesepakbola yang hebat.
Namun, baru juga setahun lebih dikit membela Macan Kemayoran, Klok sudah bikin geger. Klok kembali pindah klub meski kontraknya di Persija masih menyisakan tiga tahun. Yang makin bikin gaduh, Klok justru pindah ke Persib Bandung, klub yang telah puluhan tahun jadi rival Persija.
Dalam proses kepindahannya pun terselip kontroversi lagi. Kabarnya, Klok mendapat desakan dari perwakilan Persib untuk mengakhiri kontraknya di Persija. Itu semua agar Persib tidak mengeluarkan dana transfer. Sedangkan menurut Superball, ada anggapan yang beredar di kalangan Jakmania kalau Klok mau pindah ke Persib karena diiming-imingi gaji besar.
Maka dari itu, Julukan “Money Klok” pun menggema di ruang-ruang dunia maya sebagai ejekan bagi pemain berdarah Belanda itu. Lantas, bagaimana respon Klok? Klok tak mau ambil pusing, sebab perpindahan pemain dari satu klub ke klub lainnya merupakan hal yang biasa dalam sepak bola profesional.
Mengutip Superball, Klok juga sedikit membeberkan apa yang terjadi sebenarnya. Klok memilih Persib karena ada Robert Rene Albert. Pelatihnya sewaktu di PSM. Jelas akan sulit bagi Klok untuk menolak tawaran itu. Sebab, Klok punya hubungan yang sangat baik dengan Robert. Selain itu, Klok juga menyinggung soal beberapa hak yang tidak dipenuhi oleh Persija, sehingga Klok memilih untuk hengkang.
Naturalisasi yang Aneh
Menariknya, kontroversial Marc Klok bukan hanya di level klub. Melainkan sudah menjalar ke level tim nasional. Jika kalian masih ingat, proses naturalisasi Klok juga menelurkan kejanggalan. Jika dirunut kronologinya, eks pemain Oldham Athletic itu sudah mengajukan naturalisasi sejak masih berseragam PSM.
Namun, prosesnya tidak berjalan dengan baik. Melansir Bola.com, Klok awalnya mengaku punya darah keturunan Indonesia dari nenek buyutnya yang asli Makassar. Namun, saat prosesnya dilaksanakan pada tahun 2020, Coach Indra Sjafri mengkonfirmasi bahwa Klok tidak bisa melampirkan bukti garis keturunannya kepada FIFA. Bohong lagi nih?
Maka dari itu, meski sudah mengantongi status WNI sejak November 2020, dirinya belum bisa membela Timnas Indonesia karena belum bisa pindah federasi. Alhasil, karena belum tinggal di Indonesia selama lima tahun berturut-turut, PSSI memberlakukan jalur “prestasi” kepada Klok.
Jalur prestasi yang dimaksud adalah Pasal 20 UU Nomor 12 Tahun 2006. Dimana negara membolehkan WNA menjadi WNI, dengan syarat WNA tersebut telah berjasa kepada Republik Indonesia. Atau dengan alasan kepentingan negara. Nah, untuk memenuhi syarat tersebut, Klok harus didukung oleh beberapa lembaga.
Dalam hal ini, Marc Klok diusulkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Hukum dan HAM, dan PSSI untuk dinaturalisasi. Mereka sepakat bahwa naturalisasi Marc Klok adalah sebuah keniscayaan. Urgensinya sangat tinggi karena Indonesia akan menghadapi Kualifikasi Piala Asia 2023.
Nah, yang terbaru adalah kontroversinya dengan Coach Shin. Setelah disenggol oleh Kim Jong-jin, Klok kabarnya telah meminta maaf. Dirinya berdalih kalau ada kesalahan dalam proses penerjemahan wawancaranya. Yaaa, meskipun sudah meminta maaf, tampaknya agak sulit untuk kembali mempercayai Marc Klok.
https://youtu.be/9PP_if0_Nxg