Media olahraga bernama Goal telah memaparkan power rangking atau urutan kekuatan para kontestan Liga Champions musim 2023/24. Manchester City yang berstatus sebagai juara bertahan tentu saja masih jadi yang terkuat. Diikuti oleh raksasa Jerman, Bayern Munchen di urutan kedua.
Meski begitu, bukan berarti mereka akan melenggang dengan santai. Tentu ada tim lain yang siap menjegal laju sang calon juara. Termasuk tim-tim yang awalnya tak diunggulkan. Siapa saja mereka? Berikut tim yang diprediksi bakal mengejutkan Liga Champions 2023/24.
Daftar Isi
Newcastle United
Kekuatan Newcastle United musim ini tak bisa dipandang sebelah mata. Dengan berhasil menembus empat besar Liga Inggris musim lalu, The Magpies telah menyita perhatian. Sebagian klub-klub Eropa mulai mempelajari apa saja yang bisa mereka perbuat di lapangan.
Tergabung di Grup Neraka, Newcastle diyakini akan menjadi kuda hitam pada Liga Champions musim ini. Pasukan Eddie Howe sudah memperkuat tim dengan mendatangkan beberapa pemain baru. Meski nama-namanya tak begitu wah, Howe telah menambahkan pemain-pemain yang dirasa cocok dan bisa meningkatkan kualitas permainan tim di kancah Eropa.
Komposisi skuad yang dibentuk Eddie Howe cukup menarik. Setiap lini punya pemain yang kualitasnya hampir sama baik di skuad inti maupun cadangan. Dengan begitu, Howe tak begitu kesulitan untuk merotasi skuad di tengah kompetisi yang semakin padat. Untuk gaya bermain, Newcastle juga tak kalah menarik.
Meski hanya dilatih oleh Eddie Howe yang tidak berpengalaman di Liga Champions, Newcastle kerap menampilkan permainan yang rapi. Dengan skema 4-3-3 menyerang, permainan tim cukup sederhana tapi terarah. Dalam build up, bek dan gelandang bersinergi dengan baik. Apalagi hampir semua bek mereka piawai dalam distribusi bola, terutama sang kapten, Kieran Trippier.
Sedangkan dalam menyerang, Newcastle akan melakukan hal yang sama, yakni bermain rapi. Mereka tak keberatan untuk menahan bola lebih lama untuk menemukan celah yang berpeluang besar untuk terciptanya peluang. Biasanya, Howe menggemari umpan-umpan pendek cepat dengan mengandalkan pemain sayap. Jika Newcastle konsisten, bukan tidak mungkin mereka akan jadi tim yang lolos ke babak 16 besar.
Union Berlin
Selanjutnya ada wakil dari negeri sejuta bir, Union Berlin. Klub dari Ibukota Jerman itu juga berstatus sebagai debutan yang perlu diperhitungkan musim ini. Union Berlin jadi salah satu tim yang menunjukan progres paling cepat di Bundesliga. Berlin tergabung dalam grup yang cukup sulit bersama Real Madrid, Napoli, dan SC Braga. Meski bukan unggulan, Berlin tak bisa dianggap remeh.
Laga melawan Real Madrid kemarin adalah bukti. Madrid dibuat frustrasi karena kesulitan menembus pertahanan “Tembok Berlin” yang dikawal Leonardo Bonucci. Madrid setidaknya membutuhkan 94 menit untuk menjebol gawang Frederik Rönnow. Itu pun karena Bonucci sudah ditarik keluar pada menit 80.
Sama halnya dengan Newcastle, Berlin juga sudah memperkuat diri di bursa transfer kemarin. Mereka mampu mendatangkan sejumlah nama berpengalaman. Selain Bonucci, Berlin juga mendatangkan Robin Gosens dan Kevin Volland.
Pemain berikutnya yang mendarat di Berlin Timur adalah Brenden Aaronson dan David Datro Fofana. Dengan perpaduan pemain muda dan pemain berpengalaman, Berlin terlihat makin solid. Formasi andalan Berlin adalah 3-5-2. Secara penerapan, taktik Urs Fischer membuat Berlin cenderung tampil pasif. Tapi disitulah kuncinya.
Formasi tersebut membuat Berlin unggul jumlah pemain saat fase bertahan. Dengan keunggulan itu mereka bisa mengunci permainan lawan dengan menutup opsi umpan. Jika lawan lengah, pemain bertahan Die Eisernen akan mencuri bola dan memanfaatkan situasi untuk melayangkan serangan cepat. Disitulah kekuatan utama Berlin.
Galatasaray
Walaupun baru ditahan imbang oleh FC Copenhagen, Galatasaray masih dianggap sebagai klub yang bakal memberikan kejutan di Liga Champions musim ini. Pergerakan Galatasaray pada bursa transfer musim panas 2023 cukup menarik.
Gelar juara liga tampaknya tak langsung membuat Galatasaray berpuas diri. Klub asal Turki ini setidaknya mendatangkan 11 pemain tambahan untuk memperkuat tim. Rekrutan baru didominasi oleh pemain yang beroperasi di lini penyerangan yang berpengalaman.
Sejak musim lalu, pemain-pemain macam Hakim Ziyech, Wilfried Zaha, Dries Mertens, hingga Mauro Icardi telah ditambahkan ke skuad Galatasaray. Dengan pergerakan transfer yang luar biasa, Galatasaray jadi salah satu tim yang memiliki skuad termewah di Eropa. Itu jadi tambahan yang sangat berharga untuk menunjang skema bermain sang pelatih, Okan Buruk.
Dengan skema 4-2-3-1, Buruk memprioritaskan penguasaan bola. Formasi itu bisa berubah menjadi 2-3-5 saat tim sedang menguasai bola. Menumpuk pemain depan akan memberikan tambahan opsi umpan di lini bertahan lawan. Maka dari itu, ia membutuhkan banyak pemain depan berkualitas.
Walau Galatasaray dianggap memiliki peluang kecil untuk lolos ke babak 16 besar, mereka berpotensi menyulitkan tim unggulan Grup A, seperti Bayern Munchen dan Manchester United. Jika terus bermain konsisten, Galatasaray bisa saja mengungguli United untuk mengamankan peringkat kedua klasemen Grup A dan lolos ke babak 16 besar.
RB Leipzig
Meski terus menjual pemain bintangnya, RB Leipzig selalu menemukan pemain baru yang kualitasnya tak kalah bagus dengan pemain yang pergi. Itulah yang membuat kekuatan Leipzig terus stabil setiap tahunnya. Dan kini, di bawah asuhan Marco Rose, Leipzig dipercaya bakal jadi underdog di Liga Champions musim ini.
Bersama Marco Rose, RB Leipzig kemungkinan besar akan tetap menggunakan formasi 4-2-2-2. Skema ini berpusat pada lini serang yang lebih bervariasi. Meski di atas kertas Leipzig hanya akan menurunkan dua penyerang murni, formasi ini memungkinkan tim untuk menyerang dengan empat pemain karena mendapat suntikan tenaga dari dua gelandang serang.
Meski didominasi pemain muda, lini depan Leipzig tampak mengerikan. Selain diisi oleh The Next Haaland, Benjamin Sesko, masih ada Lois Openda yang musim lalu moncer bersama RC Lens. Lalu ada Timo Werner, Xavi Simons, dan Yussuf Poulsen. Mereka akan didukung oleh gelandang-gelandang offensive macam Dani Olmo, Emil Forsberg, dan Fabio Carvalho.
Kiprah mereka di Eropa juga sangat menjanjikan. Prestasi terbaik RB Leipzig berhasil mencapai babak semifinal baik Liga Europa maupun Liga Champions dalam empat tahun terakhir. Jadi, tim-tim raksasa sepertinya tak boleh meremehkan tim siluman yang satu ini.
Real Sociedad
Tim terakhir yang bisa merepotkan tim-tim besar adalah Real Sociedad. Di pertandingan pembuka saja, wakil Spanyol itu sudah berhasil menahan imbang finalis musim lalu, Inter Milan dengan skor 1-1. Itu jadi warning bagi kontestan lain kalau Sociedad tak akan semudah itu untuk dikalahkan.
Kunci dari tim ini berada di tangan sang pelatih, yakni Imanol Alguacil. Pelatih yang satu ini sangat mengerti luar dalam dari klub yang berbasis di San Sebastian itu. Ia juga yang berjasa dalam membawa La Real menembus Liga Champions musim ini.
4-4-2 diamond adalah skema permainan favorit Alguacil. Tapi Sociedad juga bisa jadi tim yang adaptif tergantung siapa yang mereka hadapi. Menariknya, dengan skema apapun Alguacil selalu memaksimalkan lebar lapangan untuk memancing pergerakan pemain lawan agar tercipta celah di area pertahanan lawan.
Nah, untuk aliran bola akan diatur oleh Martin Zubimendi. Sociedad juga memiliki pemain-pemain sayap kreatif pada diri Takefusa Kubo dan Mikel Oyarzabal. Kedua pemain ini dipercaya bakal jadi senjata utama di UCL. Dengan bergabung di grup yang cukup mudah, Sociedad dipercaya bakal jadi klub yang merepotkan apabila lolos ke babak 16 besar.
Sumber: The Analyst, Goal, The Athletic, Bundesliga