Fyuhhh. Fans Timnas Indonesia kini bisa bernafas lega. Setelah puluhan rumor yang berseliweran, Almere City akhirnya jadi tim yang beruntung mendapatkan service Thom Haye. Sebelumnya, fans sempat dibuat was-was karena sang pemain tak kunjung mengambil keputusan tentang masa depannya.
Memang, pemain yang satu ini terlihat begitu santai dalam mencari klub baru. El Profesor bahkan dinilai terlalu jual mahal karena menolak beberapa tawaran dari klub yang berminat. Sikapnya itu sempat membuat beberapa fans takut kalau nantinya Thom Haye justru tidak mendapatkan klub sama sekali dan berakhir sebagai pengangguran.
Namun, di balik keputusannya memilih Almere City, mimin jadi penasaran. Dari banyaknya tawaran yang datang, kenapa Thom Haye lebih pilih Almere ya?
Daftar Isi
Menolak Banyak Klub
Alasan Thom Haye yang tak kunjung menemukan klub baru hingga laga melawan Australia bukan karena udah nggak laku lagi di pasaran. Ada banyak kok klub yang meminati El Prof. Tapi, emang si pemainnya aja yang belum sreg dengan tawaran-tawaran yang datang.
Menurut kabar yang beredar, beberapa klub seperti Como, Besiktas, OGC Nice, Dinamo Zagreb, dilaporkan telah mengirimkan tawaran kepada agen sang pemain. Bahkan mantan klub Haye, yakni NAC Breda pun sampai menawarkan kesempatan untuk bernostalgia bersama musim ini.
Tapi Thom Haye tak kunjung memberikan acc pada klub-klub tersebut. Soal alasannya apa, kalian bisa tonton di video Starting Eleven sebelumnya. Di situ dijelaskan bahwa Thom Haye memang sangat berhati-hati dalam memilih klub barunya musim panas ini. Ia mencari klub mau menyanggupi permintaan dan mengerti kondisinya saat ini.
NAC Breda vs Almere City
Nah, selidik punya selidik, dari banyaknya klub yang mengantre itu, awalnya NAC Breda jadi yang terdepan untuk mendapatkan tanda tangan pemain Timnas Indonesia itu. Selain disebut sebagai pilihan paling realistis, NAC Breda dinilai masih memiliki ikatan batin dengan Thom Haye. Mengingat keduanya punya memori apik beberapa musim lalu.
Menurut Bsiderats, komunikasi antara NAC Breda dan Thom Haye berjalan dengan baik dalam satu minggu terakhir. Apa pun akan dilakukan demi memulangkan Thom Haye musim panas ini. Breda bahkan sudah mau menyanggupi apa saja yang diminta oleh sang pemain.
Beberapa jurnalis pun mempercayai bahwa NAC Breda adalah satu-satunya opsi Thom Haye jika masih ingin berkarir di Belanda. Dilansir Jawa Pos, kesepakatan hanya menunggu keputusan final dari sang pemain. Tapi karena masih menjalani jeda internasional, negosiasi tahap akhir harus ditunda sampai Thom Haye pulang dari tugas negara.
Sialnya setelah Thom Haye kembali ke Belanda, semua yang telah disusun oleh NAC Breda hancur berantakan. Breda dipaksa mundur dari negosiasi setelah tiba-tiba Almere City datang. Almere membawa proposal yang dinilai lebih baik dari apa yang ditawarkan oleh Breda. Alhasil, Thom Haye pun lebih pilih memulai kisah baru bersama Almere ketimbang harus kembali berseragam NAC Breda.
Detail Kontrak
Lantas, mengapa Thom Haye setega itu mengkhianati NAC Breda? Emangnya, Almere City menawarkan kontrak yang bagaimana? Menurut situs resmi Almere City, mantan klub Ezra Walian itu cuma mengajukan proposal kontrak berdurasi satu tahun kepada Thom Haye. Setelah melihat Chelsea yang doyan ngasih kontrak berdurasi panjang, tentu akan terasa aneh ketika melihat tawaran Almere terhadap Haye.
Tapi selama ini ternyata durasi kontrak segitu yang diinginkan Thom Haye. Dengan durasi pendek, Almere City dinilai bersedia mendukung penuh misi sang gelandang yang masih ingin berkarir di luar Belanda. Dengan kata lain, Haye akan memanfaatkan Almere sebagai persinggahan sementara sebelum akhirnya bisa kembali sebagai pemain bebas transfer di akhir musim nanti.
Selain durasi kontrak, besaran gaji juga jadi alasan mengapa Haye lebih pilih Almere City ketimbang NAC Breda. Asumsi ini beredar luas di kalangan fans NAC Breda. Mereka yakin bahwa Almere menawarkan gaji yang lebih tinggi dari tawaran Breda dan gaji Thom Haye di SC Heerenveen.
Saat masih di Heerenveen, El Prof hanya mendapat bayaran 3 ribu euro atau sekitar Rp51,2 juta per pekannya. Sementara itu, rata-rata gaji NAC Breda musim ini juga berkisar di angka segitu. Karena punya rata-rata gaji yang sama, Thom Haye lebih memilih bergabung Almere City yang dikabarkan menawarinya gaji sekitar 4 ribu euro atau Rp68,3 juta per pekannya.
Meski statusnya cuma klub medioker, Voetbal International mengabarkan bahwa Almere memiliki kekuatan finansial yang lebih baik dari NAC Breda. Fyi saja nih, Almere City baru resmi terbentuk pada tahun 2001 berkat dukungan konsorsium dari gabungan beberapa investor swasta.
Menariknya, Pemerintah Kota Almere juga terlibat dalam konsorsium tersebut. Jadi, secara tidak langsung kita bisa menyebut bahwa Almere City adalah klub yang disokong oleh dana Pemkot Almere itu sendiri.
Kota Almere Itu Sendiri
Ngomong-ngomong soal Kota Almere, Sport Corner mengabarkan bahwa letak geografisnya juga mempengaruhi keputusan Thom Haye. Almere City sendiri bermarkas di Kota Almere yang hanya berjarak sekitar 33 kilometer dari Amsterdam, tempat tinggal Thom Haye.
Lokasi Almere City jauh lebih dekat ketimbang NAC Breda yang berjarak sekitar 106 km dari Amsterdam. Selain itu, Haye juga menyebut bahwa populasi Kota Almere sesuai dengan kondisinya saat ini. Almere dikenal sebagai salah satu kota dengan pertumbuhan penduduk yang terbilang pesat. Meski berstatus kota termuda, mereka kini berada di urutan ke-8 sebagai kota dengan populasi terbanyak di Belanda.
Dengan populasi yang cukup besar, Haye merasa fans dan animo sepakbola Kota Almere sangat baik. Tak cuma dari sektor sepakbola, kultur dan gaya hidup di Almere juga sangat cocok dengan kepribadian Thom Haye. Selain jadi pusat teknologi dan industri, Almere sendiri merupakan kota yang ramah lingkungan dan terdapat banyak ruang hijau. Itu bagus untuk kesehatan keluarga dan pertumbuhan anak-anaknya
Tak cuma itu, Kota Almere juga menyelenggarakan banyak event-event lokal maupun internasional. Seperti event olahraga triathlon multinasional, festival seni, dan festival musik yang menampilkan bakat-bakat lokal maupun internasional. Kegiatan-kegiatan kalcer seperti itu adalah kegemaran Thom Haye ketika sedang mencari hiburan di luar sepakbola.
Peran Thom Haye
Tapi apakah cuma itu saja alasan bagi Thom Haye untuk memilih Almere City? Tentu tidak, alasan teknis pun telah dipertimbangkan oleh Haye. Terjadinya transfer ini berkat rekomendasi dari direktur teknik Almere City, Johan Hansma yang ternyata pernah bekerja di SC Heerenveen.
Sejak Thom Haye masih bermain di Heerenveen, dirinya sudah dipantau oleh Johan. “Kami sangat senang dengan kedatangan Thom, dia adalah pemain yang kami cari selama ini. Kedatangannya membuat skuad kami lengkap, pemain yang bakal bersama kami memperjuangkan perbaikan Eredivisie musim ini,” ucap Hansma.
Di Almere, Haye akan memikul peran vital di lini tengah. Oleh karena itu Haye tak perlu khawatir terhadap menit bermain. Jaminan menit bermain ini menjadi salah satu alasan ia mau bergabung dengan Almere. Haye diharapkan bisa meningkatkan kualitas distribusi dan penguasaan bola Almere.
Menurut Fotmob, musim lalu Almere jadi tim terburuk ketiga soal penguasaan bola dengan hanya mencatatkan 43,7%. Sedangkan Heerenveen yang musim lalu masih dibela Thom Haye jadi tim terbaik ketujuh dengan rata-rata hampir 50% penguasaan bola. Haye diproyeksikan sebagai pengganti Danny Post yang memutuskan pensiun akhir musim lalu.
Anyway, Almere City saat ini sedang terkatung-katung di papan bawah. Pertanyaannya adalah, mampukah Thom Haye menyelamatkan Almere City dari jurang degradasi?
https://youtu.be/nB0Yir7kVjc
Sumber: Almere City, Bsiderats, Goal, Eredivisie, Jawa Pos