Terbukti Berhasil! Jebolan Akademi Persebaya Hiasi Timnas Indonesia

spot_img

Sudah tak diragukan lagi kalau Persebaya ini gudangnya pemain tokcer. Pemain legendaris seperti Jakob Sihasale, Rudy William Keltjes, Rusdi Bahalwan, Anjiek Ali Nurdin, Djoko Malis hingga Anang Ma’ruf adalah sederet pemain terbaik Surabaya era 1970-an.

Hari ini, Persebaya masih menjadi klub penunjang kebutuhan skuad Timnas asuhan Shin Tae-yong. Kualitas dan karakter tak kalah dari pemain keturunan. Bahkan pemain besutan akademi Surabaya ini sudah diakui oleh media-media asing Eropa. Siapa saja mereka?

Rizky Ridho

Rizky Ridho adalah salah satu pemain timnas yang memulai karir sepakbolanya di SSB Simo Putra Surabaya ketika usianya baru menginjak 9 tahun. Berjalan tiga tahun, Rizky selalu dipercaya sebagai kapten kesebelasan. Karena kepemimpinannya itu, dia pun diangkut ke klub internal persebaya El-Faza U-15 dan U-17.

Penampilan yang mengesankan di U-17, Rizky akhirnya dipercaya memperkuat Persebaya muda pada 1 Januari 2018, berperan sebagai bek. Bersama Persebaya muda, Rizky Ridho mengantarkan klub ini meraih juara trofi Elit Pro Academy U-20 2019.

Kemampuan dan ketenangannya mengawal lini belakang, akhirnya terendus oleh Bima Sakti, pelatih Timnas Indonesia U-19. Bersama Timnas U-19, Rizky bermain penuh selama 12 pertandingan.

Talenta muda yang pernah makan dengan lauk sempolan dan sambal ini menjadi kepercayaan STY pada 17 Mei 2021. Saat itu dia dipanggil untuk laga persahabatan melawan Oman. Ternyata performa Rizky bagus dan membuat dirinya selalu dibutuhkan oleh timnas.

Dua tahun berselang, Indra Sjafri memanggil Rizky Ridho untuk mengisi bek kanan di Timnas U-22. Sang kapten lini belakang Timnas Indonesia seakan tak mau menyia-nyiakan kesempatan dan membawa Indonesia meraih medali emas SEA Games 2023 cabang sepak bola putra mengalahkan Thailand.

Marceng Alias Marselino

Berbeda dengan Rizky yang asli Surabaya, Marselino justru anak Jakarta. Tapi walaupun lahir di Jakarta, masa kecilnya dihabiskan di Surabaya dan belajar sepakbola di SSB Real Madrid Sidoarjo. Saat usia 15 tahun, Marselino mondok di akademi Persebaya pada 2019 hingga 2020.

Di tahun-tahun itu Marselino memperkuat Persebaya muda. Marselino menjadi pemain kunci Persebaya U-16 di ajang Elite Pro Academy. Meski tak juara, tapi Persebaya muda berada di posisi tiga tahun 2019.

Selama di akademi Persebaya, Marselino menunjukkan kehebatannya. Marselino menjelma sebagai gelandang serang yang produktif. Secara statistik, Marselino sudah berlaga sebanyak 34 kali, mencetak 7 gol dan 9 assist.

Penampilan yang mengesankan itu membuat Shin Tae-yong memanggilnya untuk memperkuat timnas. Hingga pada laga melawan Arab Saudi kemarin, Marselino menjadi pahlawan bagi tim Indonesia karena berhasil membawa kemenangan 2-0.

Ernando Ari

Tak cuma gelandang serang seperti Marselino saja yang diproduksi akademi Persebaya, tapi kiper muda berbakat Ernando Ari juga diorbitkan untuk Timnas Indonesia. Kiper yang tadinya ingin jadi striker ini memulai petualangan sepakbola pertama kali di SSB Tugu Muda Semarang.

Singkat cerita, di usia 13 tahun Ernando Ari merantau ke Surabaya dan bergabung dengan klub Putera Surabaya U-13. Bakatnya sebagai kiper dilirik oleh pelatih Persebaya saat itu, Yahya Hasan Alkatiri. Ia meminta Ernando Ari bergabung ke Persebaya U-16.

Debutnya bersama Persebaya muda makin matang, dan akhirnya dipromosikan ke tim senior. Nah, di sinilah Nando menampilkan versi terbaiknya dengan 21 clean sheets dari 60 tembakan. Shin Tae-yong pun tertarik untuk mengangkut kiper muda ini untuk timnas karena ketangguhannya di bawah mistar gawang.

Tentu Nando sangat senang karena dipanggil ke timnas. Kepercayaan itu dia jawab dengan performa apik saat melawan Korea Selatan di perempat final piala Asia U-23 tahun 2024. Nando jadi sosok kiper yang dibanggakan karena berhasil mendepak bola saat adu penalti melawan Korea Selatan. Indonesia pun menang berkat tepisan sang kiper muda dari Persebaya.

Toni Firmansyah

Di era yang sama, Persebaya juga pernah mengirimkan satu lagi gelandang serang bernama Toni Firmansyah. Toni Firmansyah digembleng di kompetisi elit Surabaya. Pemain berposisi sebagai gelandang tengah ini masuk ke tim Persebaya U-13 dan sukses menjuarai Piala Soeratin tahun 2018.

Prestasi Toni tak berhenti di situ. Di tahun yang sama, Toni juga menjadi juara ketiga di ajang Elite Pro Academy U-16. Lalu ketika bermain di tim U-18, Toni Firmansyah kembali menjadi juara tiga di EPA U-18 tahun 2022. Penampilan epiknya di tim muda Persebaya selama gelaran EPA membawanya ke tim senior.

Toni menandatangani kontrak profesional di Persebaya yang akan tampil di Liga 1 musim 2023/24. Aji Santoso, pelatih Bajul Ijo saat itu memberikan debut bagi Toni di laga kontra Persis Solo. Di laga tersebut Toni tampil impresif. Bahkan Aji Santoso memujinya.

Menurut Aji, dikutip Kompas, Toni memang minim pengalaman namun kualitasnya di atas lapangan sanggup menutupi hal itu. Penampilan dahsyatnya di Bajul Ijo akhirnya dilirik Indra Sjafri untuk memperkuat Timnas Indonesia U-20.

Pemain kelahiran tahun 2005 itu ikut pemusatan latihan di Jakarta pada Desember 2023. Indra lalu memanggilnya untuk Turnamen Maurice Revello pada tahun 2024. Di tahun yang sama, Toni juga memperkuat Timnas Indonesia U-19 yang menjuarai Piala AFF U-19.

Rachmat Irianto

Buah memang tak jatuh jauh dari pohonnya, begitulah ketika melihat sepak terjang Rachmat Irianto di Persebaya. Irianto mengikuti jejak sang ayah yang telah lama menjadi bagian penting Bajul Ijo. Bahkan ayah Irianto, Bejo Sugiantoro sudah membela Persebaya saat usianya baru 17 tahun.

Namun, perjalanan paling menakjubkan Bejo terjadi dari tahun 2004 hingga 2008. Pada rentang waktu itu, ia membawa Persebaya juara di Divisi 1 tahun 2006 dan promosi ke Divisi Utama pada musim berikutnya. 11 tahun kemudian sang anak, Rachmat Irianto masuk ke Persebaya.

Waktu itu, ia masuk ke Persebaya juga di usia 17 tahun. Bejo Sugiantoro sendiri saat itu menjadi asisten pelatih. Jadi, ya, bisa dibilang Irianto masuk ke Bajul Ijo karena pengaruh orang dalam. Meski begitu, ia menunjukkan kelayakannya berseragam Persebaya.

Irianto turut membawa Persebaya juara Liga 2 pada tahun 2017. Selama berseragam Green Force, Irianto menempati posisi bek. Entah itu di bek kanan maupun bek kiri, Irianto tampil sama bagusnya. Sepak terjangnya di Persebaya itu tercium oleh Indra Sjafri yang memasukkan namanya ke Timnas Indonesia U-19 tahun 2017.

Ketika Shin Tae-yong datang, Rachmat Irianto pun dipanggil ke tim senior. Ia tampil di Piala AFF 2020. Namun, barangkali penampilan paling berkesan bagi Irianto adalah saat Timnas Indonesia membekuk Kuwait di Kualifikasi Piala Asia 2023 pada 8 Juni 2022 lalu. Di situ Irianto mencetak gol kemenangan Timnas Indonesia.

Andik Vermansyah

Pecinta sepakbola Indonesia mungkin tak akan lupa pada sosok mungil mantan pemain Surabaya yang pernah dijuluki “Messi”-nya Indonesia. Ya, dia adalah Andik Vermansyah. Kiprah Andik di dunia sepakbola pernah mentereng pada masanya.

Tak mengherankan karena Andik piawai dalam memainkan tempo permainan, meski dia pemain sayap. Winger lincah kelahiran 1991 ini jadi tumpuan bagi tim. Dan semua itu tak lepas dari proses penggemblengan di akademi Persebaya.

Andik memulai karirnya sebagai pemain sayap di Persebaya U-18. Bersama Persebaya U-18, Andik menorehkan prestasi dengan menjuarai Liga Pemuda Daerah Jawa Timur pada 2007. Di tahun yang sama, Andik membawa Kota Surabaya juara di Pekan Olahraga Provinsi.

Prestasi Andik terus melejit. Setahun berselang giliran Jawa Timur yang ia bawa menjadi juara PON. Penampilannya kian bagus. Andik bahkan sempat menjalani trial di klub MLS, DC United. Sementara kiprahnya di Timnas Indonesia dimulai pada tahun 2012.

Debut pertamanya adalah melawan Singapura di Piala AFF tahun tersebut. Meski kalah, tapi ini adalah titik awal naiknya karir Andik Vermansyah. Satu hal yang paling diingat Andik Vermansyah adalah ketika mengantarkan Indonesia menjadi runner-up piala AFF 2016.

Itulah tadi pemain-pemain jebolan akademi Persebaya yang pernah atau sedang menghiasi Timnas Indonesia. Selain nama-nama tadi ada satu nama lagi sebetulnya. Dia adalah Anang Ma’ruf. Pemain yang satu ini selain dijuluki legenda bagi Persebaya, juga legenda bagi Timnas Indonesia.

https://youtu.be/LJiUN5CccHE

JawaPos, Bola, Pandit Football, Transfer Market

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru