Tembok Sulit Ditembus! Bek Kelas Dunia di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026

spot_img

Perang bintang akan tersaji di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Tak terkecuali di Grup C. Tapi jika kalian beranggapan bahwa Starting Eleven cuma akan membahas pemain-pemain depannya doang, kalian salah. Sekarang yang akan menjadi bintang utama dalam pembahasan kali ini adalah pemain belakang. 

Jika kalian sadar, di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 terdapat banyak bek-bek tangguh kelas dunia. Penasaran siapa saja pemain yang dimaksud? 

Takehiro Tomiyasu – Jepang

Tim pertama yang menyumbangkan nama saja Jepang. The Blue Samurai punya segudang pemain belakang kelas dunia. Tapi Takehiro Tomiyasu jadi salah satu nama yang layak masuk daftar kali ini. Bek yang kini berseragam Arsenal itu merupakan bek serba bisa. Dirinya bisa memainkan posisi bek tengah dan bek kanan dengan sama baiknya.

Sejak diangkut dari Bologna pada tahun 2021, Tomiyasu terus mengalami peningkatan performa bersama Arsenal. Ia bahkan menjadi salah satu bek andalan di skuad Mikel Arteta. Dengan posturnya yang menjulang hingga 188 cm, Tomiyasu tak ubahnya seonggok coran beton yang sulit dirobohkan oleh striker lawan.

Tebasan kaki serta penjagaan ekstra ketatnya membuat Tomiyasu menjadi momok yang menakutkan bagi semua lawan. Dan kini, Tomiyasu siap membela Timnas Jepang di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Entah sebagai bek kanan atau bek tengah, Hajime Moriyasu pasti akan kembali mengandalkannya.

Ko Itakura – Jepang

Selain Takehiro Tomiyasu, Ko Itakura juga termasuk bek kelas dunia milik Jepang yang layak masuk daftar kali ini. Itakura sudah membangun karirnya di Eropa sejak 2019. Itakura direkrut dari Kawasaki Frontale. Sayangnya, meski dibeli The Citizens, ia belum merasakan tampil di skuad utama City.

Dirinya lebih sering dipinjamkan ke Eredivisie dan Bundesliga. Groningen dan Schalke kala itu jadi klub yang menikmati hasil kerja Itakura. Tampil apik bersama Schalke, Itakura akhirnya menarik perhatian beberapa klub Bundesliga. Tapi Borussia Monchengladbach jadi tim yang beruntung mendapatkannya. Alhasil, Ko Itakura hijrah ke Gladbach tahun 2022.

Di Jerman, kemajuan performa Itakura semakin pesat. Menghadapi striker cepat bukan masalah bagi Itakura. Itu karena dirinya memiliki postur yang bagus dan kecepatan yang luar biasa. Dia adalah standar baru bagi bek-bek di Asia. Selain itu, dirinya juga nyaman bermain dengan kedua kakinya. Itu sangat membantu dalam melakukan distribusi bola.

Jay Idzes – Indonesia

Akan kurang ajar apabila Starting Eleven tidak memasukan nama yang satu ini. Dari segi postur, kualitas umpan, ketenangan dalam situasi satu lawan satu, Bang Jay adalah yang terbaik di Indonesia saat ini. Maklum, Jay Idzes matang di Italia, negara yang dikenal melahirkan bek-bek kelas dunia macam Paolo Maldini, Fabio Cannavaro, hingga Leonardo Bonucci.

Bek tangguh berusia 24 tahun itu merupakan nyawa lini bertahan Timnas Indonesia saat ini. Jam terbangnya yang tinggi selama memperkuat Venezia membuat kualitasnya sudah tidak diragukan lagi. Terlebih, dirinya mengemban peran vital saat Venezia mengamankan satu tiket promosi ke Serie A.

Tak hanya sangar di jantung pertahanan, Bay Jay juga bisa menjelma menjadi tukang gedor yang sangat mematikan bagi bek-bek lawan. Dengan posturnya yang mencapai 190 sentimeter, Idzes jelas akan merepotkan jika menjadi sasaran umpan dalam skema bola mati atau tendangan sudut. Selain Idzes, sebetulnya masih ada Justin Hubner dan Rizky Ridho. Tapi dari segi pengalaman, kedua pemain itu di bawah Idzes.

Ali Al-Bulayhi – Arab Saudi

Selanjutnya adalah wakil Arab Saudi. Meski hanya bermain untuk Al-Hilal, Ali Al-Bulayhi memiliki pengalaman yang luar biasa dalam menghadapi striker-striker top. Itu karena Liga Arab Saudi kini dihuni oleh pemain-pemain yang dulunya memiliki kiprah luar biasa di Eropa.

Di sisi lain, Bulayhi juga memiliki beberapa atribut yang patut dibanggakan. Selain postur yang tinggi kekar, Bulayhi juga memiliki kecepatan yang mampu mengimbangi striker-striker lawan. Tak cuma itu, atribut yang patut diwaspadai oleh tim-tim lawan adalah kemampuannya dalam memancing emosi.

Di Piala Dunia 2022, Al Bulayhi kerap memancing emosi bintang-bintang top. Lionel Messi dan Robert Lewandowski sempat diganggu konsentrasinya oleh bek yang satu ini. Bahkan ketika di Liga Arab Saudi, dirinya kerap berduel dengan Cristiano Ronaldo yang membela Al-Nassr. Kabarnya, saat menghadapi Indonesia nanti, Bulayhi mengincar Ragnar Oratmangoen sebagai target selanjutnya.

Tyias Browning – China

Dari Timnas China, Tyias Browning jadi nama yang layak masuk daftar bek-bek tangguh di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pemain yang memiliki nama China Jiang Guangtai ini merupakan pemain naturalisasi. Dirinya lahir dan besar di Inggris, tapi memiliki darah China dari kakeknya yang berasal dari Guangzhou.

Dirinya sudah membela Tim Naga sejak tahun 2020. Sejak saat itu, dirinya telah menjadi bek andalan Timnas China. Sebagian besar karirnya dihabiskan di Liga Inggris. Memulai dari Everton junior, dirinya pernah memperkuat tim utama Everton, Wigan Athletic, hingga Sunderland, sebelum akhirnya pulang ke China dan membela Guangzhou Evergrande hingga sekarang. 

Dirinya juga punya pengalaman di Timnas Inggris kelompok umur. Terakhir, Browning membela tim nasional Inggris U-20 pada tahun 2014. Bek yang kini berusia 30 tahun itu jelas tak akan membiarkan pemain-pemain lawan membobol gawang China begitu saja.

Harry Souttar – Australia

Australia juga mengirimkan dua nama di daftar kali ini. Yang pertama adalah Harry Souttar. The Socceroos berhasil clean sheet saat menghadapi Indonesia di Piala Asia kemarin berkat pemain belakang yang satu ini. Posturnya yang hampir dua meter membuat jangkauan udara dan daratnya sangat luas. Akan sangat sulit jika melewatinya dengan bola-bola udara.

Pemain keturunan Skotlandia itu diketahui mulai memperkuat Timnas Australia di tahun 2019. Tercatat ia telah mengemas sebanyak sepuluh gol dari semua laga yang diikuti bersama Timnas senior Australia. Itu tandanya, Souttar cukup produktif untuk ukuran seorang pemain belakang. Pemain yang kini berseragam Sheffield United itu jelas jadi momok bagi lawan-lawannya nanti.

Alessandro Circati – Australia

Yang kedua adalah Alessandro Circati. Sama halnya dengan Harry Souttar, Cicarti juga berstatus pemain keturunan. Circati merupakan pemain kelahiran Fidenza, Italia. Ya, dia adalah anak dari pesepakbola Italia era 90-an, Gianfranco Circati. Memiliki koneksi dari ayahnya, Circati kini berkarir di Italia bersama Parma.

Bek yang baru berusia 20 tahun itu adalah bagian dari skuad Parma yang baru saja mengamankan tiket promosi ke Serie A. Di usianya yang masih sangat muda, Alessandro telah menjadi bek andalan Parma. Dirinya bahkan mengemas 32 penampilan di semua ajang musim 2023/24. Kalau boleh dibilang, dirinya berada di level yang hampir sama dengan Jay Idzes.

Waleed Al Hayam – Bahrain

Terakhir, ada bek senior Bahrain, Waleed Al Hayam. Bek yang sepanjang karirnya hanya bermain untuk Al-Muharraq itu diperkirakan bakal jadi palang pintu utama di lini bertahan Bahrain. Waleed merupakan pemain yang dihormati di skuad asuhan Dragan Talajic. Waleed bahkan mengemban tanggung jawab sebagai kapten tim nasional Bahrain saat ini.

Pemilik 103 caps bersama Timnas Bahrain ini memang bukan bek yang berkarir di Eropa seperti kebanyakan pemain di daftar ini. Tapi Waleed adalah pemimpin sejati di lini bertahan. Jika bukan karena kepemimpinan dan komunikasinya yang kuat, pertahanan Bahrain tak sesolid sekarang dan mungkin tak akan pernah melangkah sejauh ini di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Sumber: Bundesliga, Socceroos, Ftbl, Bola.com

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru