Tajir Melintir, Kenapa PSG Malah Ngutang ke Kylian Mbappe?

spot_img

Kylian Mbappe kini telah menjalani mimpinya sebagai pemain Real Madrid. Dirinya juga telah mencetak gol debut dan meraih trofi Eropa pertama dalam karirnya. Tapi di balik kehidupan yang terasa indah itu, ternyata masih menyisakan masalah yang belum usai. Terutama masalah yang berkaitan dengan mantan klubnya, Paris Saint-Germain.

Baru-baru ini, Mbappe harus kembali berurusan dengan sang mantan soal pembayaran gaji. Lho, lho, lho. Nggak salah denger nih? Yup, PSG dilaporkan masih menunggak gaji Mbappe selama tiga bulan terakhir di musim 2023/24 usai sang pemain memutuskan pindah ke Real Madrid secara cuma-cuma awal musim ini. 

Kasus ini terdengar menggelikan, mengingat PSG merupakan salah satu klub terkaya di dunia. Cadangan dananya di Qatar tak main-main. Jika begitu, mengapa hal ini sampai terjadi? 

Mbappe Menuntut PSG

Gambaran lebih besarnya, penyerang berkebangsaan Prancis itu dilaporkan telah mengajukan gugatan ke komisi hukum Ligue de Football Professionnelle atau LFP untuk menyelesaikan perselisihan keuangan dengan Paris Saint-Germain. Isi dari tuntutan itu mengatakan bahwa PSG masih berhutang kepadanya sebesar 55 juta euro (Rp 949 miliar). 

Seperti yang diwartakan France24, angka tersebut dibagi menjadi beberapa bagian, termasuk gaji dan bonus tanda tangan kontrak. Menurut laporan yang sama, gaji yang belum dibayarkan adalah gaji selama tiga bulan terakhir masa kerja Mbappe di PSG. Sementara bonus tanda tangan kontrak seharusnya sudah lunas sejak Februari lalu. Tapi PSG masih menunggak sebesar 36 juta euro (Rp 621 miliar).

Bersama agen dan kuasa hukumnya, Mbappe merasa bahwa itu adalah haknya sebagai pemain. Meski sudah menjalin komunikasi dengan Real Madrid sejak awal Januari, Mbappe masih menjaga komitmen dan profesionalitasnya selama di PSG. Di lain pihak, klub yang bermarkas di Parc des Princes itu berpendapat bahwa menahan gajinya adalah tindakan yang dapat dibenarkan. 

Kasus yang Aneh

Ini jadi kasus yang cukup aneh. Mengingat selama ini PSG dikenal sebagai klub yang selalu jor-joran dalam mengeluarkan uang. Bahkan PSG sanggup merusak harga pemain di bursa transfer dengan mendatangkan Neymar yang kala itu dibanderol 222 juta euro oleh Barcelona. Angka segitu dinilai terlalu gila jika untuk mendatangkan satu pemain. Tapi namanya juga PSG. Cadangan dana mereka sangat melimpah. 

Namun, dalam kasus ini kenapa PSG tak mau mengeluarkan 55 juta euro? Padahal itu sangat kecil, mungkin cuma setara dengan uang jajan bulanan Nasser El-Khelaifi di Paris. Usut punya usut ini bukan soal berapa jumlah nominal yang harus dibayarkan. Namun, tentang komitmen dan profesionalitas yang sedang dijunjung tinggi oleh PSG.

Setelah tujuh tahun di PSG, Kylian Mbappe pindah ke Real Madrid dengan gratis musim panas ini. Namun, perbedaan pendapat seputar kepergiannya membuat Mbappe harus berhadapan dengan manajemen PSG dan pemegang saham utama Qatar Sports Investments. PSG juga menjelaskan saat ini negosiasi sedang berlangsung dengan Mbappe dan perwakilannya.

Ternyata Ini Adalah Kesepakatan

Mungkinkah PSG sakit hati karena Mbappe memilih pindah ke Real Madrid sehingga perlu menahan gajinya? Tentu tidak sesederhana itu. Seperti yang sudah disampaikan, PSG hanya ingin menjunjung tinggi profesionalitas antara kedua belah pihak. Karena manajemen klub merasa ada perjanjian yang telah disepakati dengan Mbappe.

Usut punya usut, kesepakatan itu tercipta pada musim panas 2023. Dalam kontrak terbaru yang disepakati pada tahun 2022, ada klausul yang berbunyi bahwa Mbappe memiliki opsi perpanjangan kontrak selama satu musim ketika kontraknya habis pada akhir musim 2023/24. Namun, klausul ini tidak bersifat wajib. Klausul akan aktif hanya jika Mbappe mau.

Nah, pada musim panas tahun 2023 PSG mendapat jawaban yang tidak diinginkan. Mantan pemain AS Monaco itu ternyata tidak berkenan untuk bertahan lebih lama lagi di Paris. Dirinya ingin segera hengkang dan mencari tantangan di luar Paris. PSG yang tahu arah dari sikap Mbappe ini pun mulai mengatur rencana baru.

Nasser Al-Khelaifi pun mengatur pertemuan khusus dengan Mbappe. Pria kelahiran Qatar itu membicarakan perjanjian tambahan dengan Mbappe. Dalam perjanjian yang disebut “kesepakatan prinsip” itu, Nasser meminta Mbappe untuk memberikan kompensasi finansial kepada klub jika pada akhirnya benar-benar pergi secara gratis pada akhir musim 2023/24.

Dalam kesepakatan itu juga mencakup beberapa skenario lain, termasuk Mbappe yang harus mengabaikan bonus loyalitas yang seharusnya diterima ketika menyepakati perpanjangan kontrak satu tahun lagi. Tujuannya, jika Mbappe pergi secara gratis, PSG nggak boncos-boncos banget karena kebanyakan bayar gaji, bonus, dan tetek bengek lainnya.

Secara Hukum Prancis

Di sisi lain, Nasser Al-Khelaifi yang paham betul bahwa Mbappe sangat berambisi gabung Real Madrid tidak yakin kalau pemainnya itu akan memenuhi komitmen yang sudah disepakati. Daripada kena scam, PSG mulai menahan gaji dan bonus sang pemain sejak awal Februari 2024. Ibaratnya gaji Mbappe selama tiga bulan itu yang jadi jaminan jika Mbappe tak mau memberi kompensasi finansial.

Tetapi apakah secara hukum Les Parisiens diperbolehkan untuk menunggak gaji Kylian Mbappe? Menurut The Athletic, yang telah berbicara dengan spesialis hukum ketenagakerjaan di Prancis, gaji para pekerja hukumnya wajib untuk dibayarkan setiap bulan. Paling lambat hari terakhir di bulan tersebut. Maka dari itu, apa yang dilakukan oleh PSG terhadap Mbappe secara hukum tidak dibenarkan. Karena Mbappe berstatus karyawan atau pekerja selama berseragam PSG.

Walaupun ada rumor yang mengatakan bahwa Mbappe sudah mencapai kesepakatan dengan Real Madrid sejak Januari 2024, Mbappe tetap berstatus karyawan di PSG hingga tanggal 30 Juni 2024. Makanya Mbappe masih berhak mendapat gaji di bulan April, Mei, dan Juni 2024. 

Di Prancis, undang-undang ketenagakerjaan menawarkan perlindungan kepada karyawan, yang dianggap sebagai ‘pihak yang lebih lemah’ dalam hubungan mereka dengan pemberi kerja. Dengan dasar itu Kylian Mbappe yang ditemani ibu dan kuasa hukumnya berani melayangkan tuntutan.

Blundernya PSG, “kesepakatan prinsip” yang sudah disepakati dengan Mbappe tidak dilaporkan sebagai pembaruan kesepakatan kerja. Dengan begitu, kesepakatan yang mengharuskan Mbappe membayar kompensasi finansial hanya dianggap sebagai perjanjian lisan, bukan tertulis. Sedangkan di Prancis, kesepakatan lisan tidak memiliki kekuatan hukum yang kuat. 

Tak cuma itu, Undang-Undang Ketenagakerjaan Prancis juga melarang pemberi kerja untuk membebankan atau memberi sanksi finansial kepada karyawannya. Di Prancis, sengaja menunggak gaji karyawan masuk dalam kategori pelanggaran berat. Itu membuat Kylian Mbappe yang bertindak sebagai pekerja kedudukannya lebih unggul di mata hukum Prancis.

PSG Terancam Sanksi

Membayarkan kekurangan gaji Kylian Mbappe sebetulnya jadi jalan yang paling mudah untuk ditempuh oleh PSG. Tapi belum jelas, PSG akan melunasi hutangnya pada Mbappe apa tidak. Kabarnya, Les Parisiens masih mau memperjuangkan haknya. Kalau nggak ada yang mau ngalah, perkara ini bisa dibawa ke pengadilan ketenagakerjaan Prancis.

Proses ini jelas akan lebih rumit. Pertarungan di pengadilan akan berlangsung terbuka, butuh waktu lama untuk diselesaikan. Apalagi terlibat urusan hukum tentunya dapat merusak reputasi kedua belah pihak. Tapi bagaimana jika PSG terbukti bersalah dalam kasus ini? PSG akan menerima sanksi yang cukup berat.

LFP memiliki wewenang menjatuhkan larangan transfer kepada PSG andai terbukti bersalah. Selain itu, mantan klub dari Lionel Messi ini juga bisa terancam kehilangan lisensi jika UEFA juga menyatakan mereka bersalah dalam kasus ini. Kehilangan lisensi bisa membuat PSG absen di Liga Champions dalam kurun waktu yang lama. Nggak nyangka ya, pertemuan keduanya harus terjadi lebih dulu di pengadilan, bukan di pertandingan UCL.

Sumber: The Athletic, GFNF, Sportbible, France24

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru