Dulu diejek, sekarang dipuja. Itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kisah bek kidal MU, Luke Shaw. Sebagai seorang wonderkid mahal yang hijrah ke Theater of Dream, talentanya diharapkan mampu bersinar terang. Namun, berbagai kendala dan masa sulitnya ketika hijrah ke MU membuat Shaw menerima takdir cemoohan banyak pihak.
Berkat kerja kerasnya, ia perlahan mampu membuktikan bahwa ia telah selesai melewati masa sulitnya di MU. Kini bersama Ten Hag ia seperti terlahir kembali sebagai seorang Luke Shaw yang dulu ketika berstatus wonderkid.
Shawberto Carlos with a peach of a delivery 🎯 pic.twitter.com/NWUOaKqDSZ
— ODDSbible (@ODDSbible) July 3, 2021
Daftar Isi
Debut Yang Mengecewakan
MU merekrut Shaw dengan nilai transfer 30 juta pounds pada Juni 2014. Usianya yang masih 18 tahun menjadikannya sebagai pemain junior termahal dunia. Wonderkid polesan Pochettino di Soton ini mengawali debutnya di MU di bawah Van Gaal.
Van Gaal benar-benar berharap banyak pada Shaw untuk gantikan peran Evra yang hengkang. Bek kiri lainnya macam Alex Buttner sengaja dibuang untuk beri tempat pada Shaw.
Namun celakanya, keistimewaan itu tak dibayar lunas oleh Shaw. Hantu cedera tiba-tiba menghampiri dirinya ketika musim baru berjalan. Cedera hamstring memaksanya menepi satu bulan.
On this day 2014, we signed Luke Shaw from Southampton. He has had ups and downs and a major injury but has come a long way last season. Hope he gives us more good performances in the coming season!! #mufc #LukeShaw #OTD pic.twitter.com/SIneK2M94B
— Future (@ManchesterUReds) June 27, 2019
Shaw mengira cederanya itu hanya sekali. Tapi ternyata, ia tak menduga hantu cedera itu datang menghampirinya selama empat tahap dalam satu musim. Hal itu yang telah membuatnya hanya tampil 20 kali di musim debutnya bersama Red Devils.
Pernah Ingin Pensiun Dini Di MU
Di musim keduanya, tentu Shaw berharap agar ia kembali ke penampilan terbaiknya. Benar saja, di laga-laga awal Liga Inggris musim 2015/16 ia selalu tampil jadi starter dan perlahan kembali ke performa terbaiknya.
Tapi sial bagi Shaw, hantu cedera itu datang lagi. Bahkan ini lebih menyeramkan. Tepatnya di laga Liga Champions kala melawan PSV. Pada menit ke-24, secara brutal ia diterjang pemain PSV asal Meksiko, Hector Moreno. Dua tulang kaki kanannya patah. Setelah naik ke meja operasi, Shaw divonis absen hingga akhir musim.
Hector Moreno says he’s “so sorry” for tackle that injured Luke Shaw. http://t.co/WWf9y9yfDo pic.twitter.com/py5sxKunjH
— ESPN FC (@ESPNFC) September 16, 2015
Sejak saat itu, Shaw merasa karirnya sudah habis. “Saya akan berbohong jika saya mengatakan tidak berpikir tentang berhenti bermain sepak bola saat itu,” kata Shaw, dilansir dari The Guardian.
Sempat Diejek Masalah Kebugaran
Masa sulit Shaw nampaknya datang bertubi-tubi sampai akhirnya kedatangan pelatih baru di musim ketiganya, yakni Jose Mourinho. Berharap Shaw akan bersinar bersama gemblengan pelatih top macam Mou, eh ternyata justru kebalikannya.
Bagaikan kucing dengan tikus, keduanya malah selama dua setengah musimnya di Old Trafford mempunyai hubungan yang tak harmonis. 55 kali penampilan dalam dua setengah musim menjadi bukti dirinya bukanlah pilihan Mou.
Luke Shaw thinks Jose Mourinho is still living in the past when he criticises him 😫 pic.twitter.com/Jj7waOdYNE
— GOAL (@goal) June 27, 2021
Selain itu, sikap Mourinho yang sering terang-terangan mengejek Shaw di media membuat hubungan keduanya makin keruh. Karena kebugaran lah, kegemukan lah, sampai kata-kata “pemain tanpa kepala” pernah keluar dari mulut Mourinho.
Hal itulah yang menjadi kegeraman sendiri bagi Shaw. Sampai-sampai Shaw pernah mengaku krisis kepercayaan karena perlakuan yang ditunjukan Mou kepadanya.
2017: Jose Mourinho claims Luke Shaw ‘must change his football brain’
2021: Luke Shaw is in the form of his life under Ole Gunnar Solskjaer pic.twitter.com/Isjmmpw7U6
— GOAL (@goal) April 12, 2021
Sosok Istri Luke Shaw dan Julukan “Roberto Carlos Baru”
Sempat putus asa, tapi ia kebetulan bertemu sosok penyemangat yang cocok yakni kekasihnya bernama Anouska Santos. Kekasih yang kini sudah menjadi istri Shaw. Santos diceritakan sangat berpengaruh terhadap mental Shaw. Motivasi serta dukungannya ketika masa sulit Shaw sebagai pemain mampu berpengaruh.
Anouska Santos et Luke Shaw 😍 pic.twitter.com/TLWnuM1XLW
— FootWag (@FootWag) November 16, 2017
Benar saja setelah itu, ketika dilatih Ole, Shaw terus menjadi andalan. Menurut Transfermarkt, selama tiga musim bersama Ole, Shaw mencatatkan 120 kali penampilan di semua kompetisi dengan 12 assist dan 3 gol. Hal itulah yang menjadi bukti bahwa selain dorongan dari kekasihnya, kepercayaan seorang Ole juga punya andil mengubah mental kepercayaan diri Shaw.
Berkat penampilannya yang kembali normal di bawah Ole, di EURO 2020 ia menjadi andalan Southgate di Timnas Inggris. Shaw mampu tampil solid walaupun dikabarkan bahwa ternyata ketika itu ia mengalami cedera di tengah kompetisi, pasca sukses memulangkan Jerman di 16 besar.
Manchester United’s Luke Shaw suffered “broken ribs” during the #EURO2020
See below for our “Injury Snap-Shot” on rib fractures.#EPL #MUFC #PremierLeague #ManUtd @utdarena @UtdDistrict @utdreport @mcgrathmike pic.twitter.com/86d8hae2DM
— InjuryMechanisms (@IMechanisms) July 21, 2021
Shaw benar-benar tak kenal lelah sekuat tenaga bertahan demi panji-panji negaranya berjaya. Buktinya, ia masih kuat menjalani sisa laga Inggris hingga akhir. Inggris diantarkannya masuk final, meski gagal juara. Namun, golnya yang fantastis di final tak akan membuat orang lupa.
🏴 The fastest-ever goal in a EURO final? ⚡️
Luke Shaw knows the feeling… 😎@LukeShaw23 | @England | #EURO2020 pic.twitter.com/3Kp3lqU0Wn— UEFA EURO 2024 (@EURO2024) July 20, 2021
Berkat penampilan cemerlangnya itu, dirinya bahkan dipuji setinggi langit oleh legenda bek kiri Brazil, Roberto Carlos. Sampai-sampai ia dijuluki sebagai “Roberto Carlos baru”. Predikat sebagai “Shaw”berto Carlos pun menggema di mana-mana pasca Euro 2020.
He really is Shawberto Carlos #ENG pic.twitter.com/Xiex8VvF6s
— talkSPORT (@talkSPORT) July 3, 2021
Berevolusi Menjadi Bek Tengah Oleh Ten Hag
Sempat mengalami era transisi bersama Rangnick, Shaw kembali seperti terlahir kembali ketika Ten Hag datang. Ia memang tampil tak mengesankan di pekan-pekan awal. Ia bahkan sempat dicadangkan Ten Hag.
Namun, setelah kekalahan telak melawan City, ia berhasil comeback ke skuad dengan mengantarkan MU hanya sekali kalah sampai partai melawan Palace pada 18 Januari 2023.
Yang lebih spesialnya lagi “Shaw”berto Carlos ini ternyata punya posisi spesial di bawah Ten Hag. Ia disulap empat kali menjadi bek tengah oleh Ten Hag sebelum laga melawan Arsenal. Dan semuanya berhasil sukses.
Ten Hag has transformed Shaw into a centre-back 👀https://t.co/As0k1LiqeE
— Mirror Football (@MirrorFootball) January 18, 2023
Kesempatan yang diberikan kepada Shaw sebagai bek tengah, terbukti mampu sensasional dengan mengantongi pergerakan Erling Haaland ketika MU mengalahkan City. Namun jangan salah, momen Shaw sukses ditempatkan sebagai bek tengah di MU dulu sudah dimulai sejak zaman Ole.
Tepatnya di musim 2019/20, ketika itu Shaw dipasang Ole sebagai bek tengah sebanyak 5 kali. Termasuk kala mengalahkan City dan Chelsea di Liga Inggris, maupun PSG di Liga Champions. Yang juga diingat pada musim 2020/21, ketika momen Shaw sukses mengantongi Mo Salah ketika bertemu di Januari 2021.
Luke Shaw bin put Salah inside hin back pocket 😆 #MUFC 🔴⚫️ #MUIP pic.twitter.com/iSn2Tj0JKF
— MUIP (@ManUtdInPidgin) January 18, 2021
Optimisme Shaw Bersama Ten Hag
Dengan transformasi Shaw dari musim ke musim, kini Ten Hag mengakui bahwa Shaw akan menjadi andalannya. “Dia bekerja sangat keras dan anda bisa melihat ketika dia memiliki pendekatan yang tepat, dia adalah pemain top,” kata Ten Hag
“He’s an example of how to win big games. I’m really happy with his development.” 🙌
More from Ten Hag as he heaps praise on Luke Shaw:
— UtdDistrict (@UtdDistrict) January 18, 2023
Shaw kini sudah jauh lebih dewasa, mentalnya sudah terbentuk, dan pendekatan yang diambil Ten Hag sepertinya cocok dengan karakter Shaw. Hasilnya, sekarang kita bisa melihat Shaw yang menunjukkan performa impresif dan konsisten. Bukan tidak mungkin dia akan menjelma jadi salah satu pilar penting dalam kesuksesan MU di masa depan meraih tsunami trofi.
Sumber Referensi : skysports, transfermarkt, bleacherreport, skysports, dailymail, dailystar