Jika kemarin kita membahas persiapan Timnas Vietnam, kini kita akan membahas tim yang bakal jadi mimpi buruk bagi The Golden Star. Siapa lagi kalau bukan Timnas Indonesia. Berbeda dengan Vietnam, Indonesia cukup tenang dalam menghadapi tekanan di Piala AFF 2024 nanti.
Meski demikian, Shin Tae-yong dan PSSI kabarnya enggan menganggap remeh turnamen dua tahunan ini. Di waktu yang cukup singkat, STY tetap mempersiapkan tim semaksimal mungkin. Lantas, sejauh apa persiapan Indonesia? Dan apa target yang bakal dicapai dengan persiapan itu?
Daftar Isi
Bukan Kekuatan Penuh
Seperti yang kita tahu, Indonesia di Piala AFF 2024 tidak akan menurunkan kekuatan penuh. Meski bisa menggunakan skuad senior dengan cara memanggil seluruh pemain terbaik di Liga Indonesia, Shin Tae-yong justru memilih opsi lain, yakni menurunkan skuad muda berusia under 22 tahun.
Pemilihan usia yang spesifik harus 22 tentu bukan tanpa alasan. Pemilihan usia muda juga bukan bermaksud untuk merendahkan lawan-lawan yang lain. Tapi memang untuk mendukung misi PSSI yang lain.
Usia 22 tahun dipilih lantaran Shin Tae-yong ingin menjadikan Piala AFF sebagai ajang uji coba atau persiapan skuad Timnas Indonesia U-23 yang akan tampil di SEA Games 2025. Turnamen itu akan digelar Desember tahun 2025 di Thailand. Dalam ajang tersebut, PSSI mematok target mentok. Medali emas adalah harga mati bagi Shin Tae-yong.
Memanfaatkan Waktu Singkat di Bali
Meski cuma pakai pemain muda, Shin Tae-yong tetap memaksimalkan persiapan. Untuk efisiensi waktu dan anggaran, STY menunjuk Bali sebagai tempat latihan skuad Piala AFF. Ini di luar kebiasaan. Karena biasanya, STY selalu meminta izin PSSI untuk melakukan TC di luar negeri. Entah itu di Korea Selatan atau di Qatar.
Tapi, mengapa harus Bali? Kenapa tidak di Jakarta saja? Lebih dekat dan tidak bolak-balik. Ternyata ini adalah permintaan khusus dari Shin Tae-yong agar bisa menggunakan fasilitas milik Bali United. Pelatih asal Korea Selatan itu menilai Bali United Training Center memiliki fasilitas kelas wahid. Terletak di Gianyar, BU Training Center berdiri di atas lahan seluas 30 hektar dengan fasilitas yang berstandar FIFA.
Adanya fasilitas yang mumpuni akan sangat mendukung kebutuhan tim. STY juga sempat menyinggung kurang memadainya lapangan latihan yang ada di Jakarta. “Seperti yang bisa dilihat, memang sangat baik lapangannya, sedangkan di Jakarta memang tidak terlalu banyak lapangan. Bali United sudah membangun lapangan dengan baik,” ujar sang pelatih kepada Kompas.com.
Rangkaian latihan ini berlangsung hingga 3 Desember 2024 sebelum tim kembali ke Jakarta pada 4 Desember 2024. Selama dua hari pertama menjalani pemusatan latihan di Bali, STY memberikan menu latihan yang berfokus pada peningkatan fisik pemain. Jadi, berlatih di gym jadi menu sarapan punggawa skuad Garuda di BU Training Center.
Sementara memasuki minggu kedua, Indonesia menjalani latihan taktik. STY disibukkan dengan bongkar pasang komposisi apa yang cocok untuk skuad yang ada. Hal ini dilakukan demi membangun kemistri. Ya, kemistri dinilai sangat penting, mengingat pemain yang mendapat panggilan memiliki latar belakang yang berbeda-beda.
Ada yang dari Timnas U-19, Timnas U-23, Senior, PON, bahkan ada yang baru pertama kali dipanggil masuk tim nasional. Rivaldo Enero Pakpahan dan Armando Obet Oropa misalnya. Jadi, masih banyak yang belum pernah bermain dalam satu tim yang sama.
Panggil Pemain-pemain Abroad
Selain mencoba wajah-wajah baru, Shin Tae-yong juga ingin memperkuat timnya dengan memanggil pemain-pemain abroad. Setidaknya, ada tujuh nama yang masuk dalam daftar panggilan tim nasional Indonesia. Ketujuh pemain itu adalah Pratama Arhan, Marselino Ferdinan, Ronaldo Kwateh, Asnawi Mangkualam, Ivar Jenner, Justin Hubner, dan El Klemer alias Rafael Struick.
Menurut sumber yang ada, baru tiga pemain abroad yang sudah bergabung dengan skuad Timnas Indonesia. Pemain itu adalah Ronaldo, Lino, dan Arhan. Sementara Asnawi akan menyusul di tanggal 6 Desember. Sisanya, pemain-pemain yang berkarir di Eropa dan Australia masih menunggu kabar.
Menurut Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, Jong Utrecht selaku klub Ivar dan Wolves U-21 selaku klub Justin Hubner kemungkinannya kecil untuk melepas pemainnya. Itu karena status Piala AFF yang tidak masuk agenda FIFA. Sedangkan Struick, Brisbane Roar selaku klub barunya mengizinkan. Tapi, Rafa baru boleh bergabung jika Indonesia mencapai partai semifinal.
Saat ini, pihak PSSI sedang berupaya lagi untuk memanggil ketiga pemain tersebut dengan mengirimkan email kepada masing-masing klub. Khusus Rafa, PSSI menego Brisbane agar mau melepasnya untuk laga melawan Filipina pada tanggal 21 Desember. Jika tidak bisa, PSSI sudah memberi ultimatum pada Rafa. Ready di laga vs Filipina, atau tidak sama sekali.
Hasil Uji Coba
Selain melakukan pemusatan latihan dan memanggil pemain-pemain abroad, Timnas Indonesia juga melakoni uji coba melawan yang punya tempat, yakni Bali United. Laga ini dimainkan di hari terakhir sebelum para pemain kembali ke Jakarta guna mempersiapkan keberangkatan ke Myanmar.
Laga yang dimainkan di Stadion Kapten I Wayan Dipta itu berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Skuad Garuda. Dua gol kemenangan Timnas Indonesia dicetak Arkhan Kaka melalui sepakan penalti di babak pertama dan Marselino Ferdinan di babak kedua. Di laga tersebut, Bali United tidak diperkuat pemain-pemain inti.
Stefano Cugurra mengutus pemain cadangan dan beberapa pemain Bali United U-20 untuk menghadapi Indonesia. Dengan kemenangan ini, STY sebenarnya belum puas. Apalagi kesempatan uji cobanya hanya sekali. Berbeda dengan Vietnam yang sampai tiga kali uji coba di Negeri Gingseng sana.
Bagaimana STY Menggunakan Pemain Muda?
Tapi apa boleh buat, Indonesia memang tidak memiliki banyak waktu. Bak sebuah band yang sedang naik daun, jadwal tanding Indonesia terlalu padat. Persiapan buat turnamen kelas dua macam Piala AFF pun jadi minim. STY pun mengaku masih ada banyak PR yang harus diselesaikan. Seperti tempo permainan dan konsistensi di babak kedua.
Namun, dengan adanya laga tersebut, gambaran pola permainan Skuad Garuda di Piala AFF 2024 nanti sudah mulai kelihatan. STY akan tetap bermain dengan skema tiga bek. Jika semua pemain komplit, maka trio bek akan diisi oleh Kadek Arel, Muhammad Ferrari, dan Justin Hubner. Sementara bek sayap jelas jadi milik Asnawi dan Arhan.
Namun, jika Justin tidak bisa hadir, maka Arhan akan menggantikannya. Posisi bek sayap kiri akan diserahkan kepada Donny Tri Pamungkas. Begitu pun di lini tengah. Susunan terbaiknya jelas Ivar Jenner dan Arkhan Fikri. Jika Ivar berhalangan hadir, maka posisinya akan digantikan oleh Ananda Raehan.
Di lini depan, Shin Tae-yong memiliki banyak opsi. Jika Rafael Struick gagal hadir tepat waktu, maka ada Erling Caraka. Di posisi sayap ada Ronaldo Kwateh dan Marselino Ferdinan. Bahkan kedalaman lini depan cukup baik karena ada Arkhan Kaka dan Armando Oropa.
Pemain Kunci
Dari nama-nama yang akan dibawa ke Piala AFF 2024, pemain yang diprediksi akan jadi kunci permainan Indonesia adalah Marselino Ferdinan. Secara kualitas dan pengalaman, dirinya jadi yang terbaik. Lino juga tipikal pemain yang bisa mengubah tempo permainan dan sebagai kartu As disaat Skuad Garuda mengalami deadlock.
Bermodalkan pemain-pemain muda, Shin Tae-yong dan PSSI nggak muluk-muluk. Mereka hanya mengincar final. Harapannya, dengan menjadikan kompetisi ini sebagai ajang persiapan menuju SEA Games, fans Indonesia tidak menaruh ekspektasi berlebih. Jadi, tolong jempolnya agak ditahan ya guys. Jangan jahat-jahat.