Tak dinyana pertarungan di Grup F Liga Champions musim ini sangat sengit sekali. Sampai dengan matchday keempat kemarin, grup ini benar-benar layak disebut lembah jahanam. Betapa tidak? Keempat tim masih sama-sama berpeluang untuk lolos ke babak berikutnya.
Borussia Dortmund, PSG, Newcastle United, dan AC Milan harus berjuang hingga titik darah penghabisan. Jadi, bagaimana persaingan di Grup F jelang dua matchday terakhir? Lalu, siapakah yang punya peluang besar untuk memastikan diri lolos ke 16 besar dan siapa yang bakal tergusur ke Liga Eropa?
Daftar Isi
Matchday Keempat
Persaingan di Grup F benar-benar ketat setelah pertunjukkan di matchday keempat selesai digelar. Newcastle yang perkasa waktu melawan PSG harus bertekuk lutut di hadapan Borussia Dortmund. Untuk kedua kalinya, pasukan Eddie Howe kalah dari Die Borussen. Setelah dihancurkan di markasnya sendiri 1-0, Newcastle justru menelan kekalahan dua gol tanpa balas di markas Dortmund.
Di lain tempat, AC Milan sukses membalas dendamnya pada Paris Saint-Germain. Kekalahan 3-0 di Parc des Princes dibayar lunas Rossoneri dengan kemenangan tipis 2-1 di San Siro. Walhasil, AC Milan merebut tiga poin dan sampai matchday keempat mengumpulkan lima poin.
The real "Group of Death" 🔥
— FaktaBola (@FaktaSepakbola) November 7, 2023
Selisih peringkat 1 dan peringkat 4 hanya tiga poin saja. Semua tim masih punya peluang lolos ke fase 16 besar #UCL!
Dortmund
PSG
AC Milan
Newcastle pic.twitter.com/pzABbNdEvs
Sementara itu, pasukan Luis Enrique setelah matchday keempat harus puas duduk di peringkat dua sementara dengan perolehan enam poin. Sedangkan pasukan Edin Terzic memuncaki klasemen sementara dengan mengemas tujuh poin. Newcastle? Mereka sementara menjadi juru kunci karena baru mengumpulkan empat poin.
Namun, meski duduk di dasar klasemen Grup F, Newcastle berpeluang untuk lolos karena hanya berjarak satu kemenangan saja dari pemuncak klasemen. Di sisi lain, jika dihitung keseluruhan, ternyata jarak poin keempat tim ini masing-masing cuma satu poin saja. Itu artinya, persaingan menjadi sangat ketat. Tidak ada satu pun klub di Grup F yang sudah memastikan diri melenggang ke fase gugur.
Perjalanan Borussia Dortmund
Perjalanan keempat tim itu sampai matchday keempat juga cukup beragam. Borussia Dortmund misalnya. Tidak menyangka tim yang diasuh Edin Terzic ini bisa memuncaki klasemen sementara. Padahal perjalanan mereka sampai pertandingan keempat tidak mulus-mulus amat.
Di laga pertama saja, Niklas Fullkrug dan kolega keok di Parc des Princes. Satu gol dari Kylian Mbappe dan satu gol lagi di mantan pemain mereka, Achraf Hakimi membenamkan Dortmund. Kekalahan itu menyulitkan posisi Dortmund. Terlebih di laga selanjutnya Die Borussen mesti menghadapi salah satu empunya Liga Champions.
Meskipun Dortmund agak diuntungkan karena mereka akan menjamu AC Milan. Sayangnya, Die Borussen gagal memetik kemenangan atas il Diavolo Rosso. Dari 18 tembakan tak ada satu pun yang menjebol gawang Mike Maignan. Skor pun berakhir tanpa gol. Untungnya Dortmund bangkit di laga kontra Newcastle.
Walaupun bermain di St. James Park, Dortmund sukses mencuri tiga poin. Karena sudah paham caranya mengalahkan The Magpies, Dortmund mengulangi hal itu ketika balik kandang. Skor 2-0 di Signal Iduna Park menjadi bukti.
Langkah PSG
Langkah berbeda dilakoni Paris Saint-Germain. Mbappe dan teman-temannya percaya diri setelah mengalahkan Dortmund di laga perdana. Namun, kepercayaan diri itu sepertinya membuat PSG lengah. Mereka tidak sadar bahwa di laga kedua harus menghadapi Newcastle di St. James Park.
Bermain di hadapan puluhan ribu suporter Newcastle, Les Parisiens sungguh tak berkutik. Mereka keok 4-1 atas Newcastle United. Tak mau mengulangi kesalahan yang sama, PSG kemudian mencuri kemenangan lagi. Kali ini korbannya adalah AC Milan.
Tak sembarangan, PSG menghabisi AC Milan tiga gol tanpa balas. Sayangnya kemenangan meyakinkan di Parc des Princes langsung dibalas di San Siro. Meski jumlah skornya tidak impas.
Perjalanan AC Milan dan Newcastle
Yang menarik justru Milan. Mereka punya reputasi bagus di Liga Champions. Tapi Milan asuhan Stefano Pioli justru tak garang sama sekali. Di laga pertama saja, Milan sudah ditahan imbang Newcastle. Lalu, di laga kedua, alih-alih memetik kemenangan, Giroud dan kolega kembali ditahan imbang, kali ini oleh Dortmund.
Setelah dua kali hasil imbang, kemenangan masih tak kunjung menghampiri Milan. Justru mereka harus menderita kekalahan atas PSG. Meskipun yah, pada akhirnya di laga berikutnya Milan mendapat kemenangan pertamanya di Liga Champions musim ini.
Lain Milan, lain Newcastle. Tim yang satu ini menseriusi betul pertandingan demi pertandingan di Liga Champions. Klub yang digadang-gadang sebagai tim terlemah di Grup F itu berhasil menghabisi PSG di laga kedua setelah ditahan imbang oleh Milan di laga pertama.
Malangnya sejauh ini kemenangan tersebut satu-satunya kemenangan The Magpies di Liga Champions. Sebab di laga kedua, mereka dipermalukan Dortmund di rumahnya sendiri, juga dikalahkan di Signal Iduna Park.
Kekuatan dan Kelemahan
Menariknya lagi di Grup F adalah karena sampai matchday keempat, tidak ada klub yang benar-benar mendominasi. Mereka punya kekuatan dan kelemahan masing-masing, di mana itu bisa dimanfaatkan oleh mereka sendiri maupun dimanfaatkan oleh musuhnya.
Ambil contoh PSG. Di tangan Luis Enrique permainan Les Parisiens lebih atraktif. Mereka memperlihatkan pola permainan menyerang. Sayangnya, pola permainan ini bisa berbuah kesalahan apalagi jika berhadapan dengan tim yang memainkan sepak bola pragmatis. Newcastle sudah membuktikannya.
Newcastle United sit bottom of their Champions League group 😳
— Sportsarena⚽ (@Beastly_sport) November 8, 2023
With two remaining group stage games, where will they end up? 👀 pic.twitter.com/f3aGLdLGlL
The Magpies memang tidak menguasai bola, hanya 26% saja berbanding 74% penguasaan bola PSG. Tapi di laga itu justru PSG keok 4-1. Lalu, apakah gaya main Eddie Howe ini bisa menjadi andalan? Belum tentu. Gaya bermain pragmatis ala Howe tidak berefek sama ketika menghadapi Dortmund.
Apalagi Dortmund asuhan Edin Terzic memainkan sepak bola Jerman yang penuh tekanan. Lihat saja saat Dortmund menghabisi Newcastle 2-0. Menurut Sky Sports, mereka selalu berhasil dalam duel, angkanya 54,1% berbanding 45,9% milik Newcastle. Para pemain Dortmund juga rajin melakukan intersep yakni 10 kali di laga tersebut.
🗣 Edin #Terzic further on Newcastle United:
— BVB up to date 🐝 (@Mikolsky999) November 6, 2023
"They are a good team, playing at a high level for the past year and a half. They have various attacking patterns. They are flexible and very dynamic. We have learned from this. […]#BVBNEW #BVB pic.twitter.com/TcjkOktwhc
Namun, gaya main Dortmund ini akan mudah terbaca apabila menghadapi lawan yang selevel atau kualitasnya lebih tinggi. Lihat saja saat melawan PSG yang punya komposisi pemain selevel. PSG yang mengedepankan penguasaan bola mampu mengontrol permainan.
Hal yang sama juga terjadi saat Dortmund menghadapi AC Milan. Milan asuhan Pioli juga mengedepankan penguasaan bola. Mereka juga adaptif dan kadang mengandalkan serangan balik. Meski ya, itu juga berisiko apalagi saat menghadapi PSG yang punya lini tengah bagus serta pemain cepat seperti Kylian Mbappe dan Randal Kolo Muani.
Bicara Peluang
Lalu bagaimana peluangnya? Dari keempat tim yang berada di Grup F, menurut Opta seperti dikutip The Analyst, ada dua tim yang masuk 10 besar tim yang memiliki persentase juara Liga Champions tertinggi. Tim itu adalah PSG dan Newcastle United.
PSG memiliki persentase kemenangan di Liga Champions 2,7%, sedangkan The Magpies 2,5%. Itu artinya dua tim itu punya peluang yang cukup tinggi sebagai perwakilan yang lolos dari Grup F. Tapi dari hasil terakhir di matchday keempat, tidak menutup kemungkinan kalau AC Milan juga akan menjadi penantang serius.
Namun, Dortmund yang memuncaki sementara Grup F juga membuat kans mereka untuk lolos sangat terbuka. Padahal sebelum laga kemarin, Dortmund mentok diprediksi hanya bisa finis di posisi ketiga. Well, menurut football lovers, siapa yang akan lolos dari Grup F?
Sumber: TheAnalyst, SempreMilan, SkySports, TheAthletic, Goal, BNN