Jalan Timnas Indonesia Lolos 16 Besar Piala Dunia U-17

spot_img

Belum terkalahkan di Piala Dunia U-17. Apresiasi setinggi-tingginya dari seluruh rakyat Indonesia terhadap Coach Bima Sakti yang sementara ini membawa Garuda Muda masih berpeluang untuk masuk ke babak berikutnya.

Meraih hasil imbang di dua laga kontra Ekuador dan Panama, Arkhan Kaka dan kawan-kawan harus berjuang hidup mati hingga laga terakhir melawan Maroko. Lalu bagaimana hitung-hitungannya supaya Timnas Indonesia nantinya bisa lolos ke babak berikutnya?

Kuncinya Menang Atas Maroko

Timnas Indonesia kini sedang berada di peringkat 3 klasemen sementara Grup A dengan 2 poin, di bawah Ekuador yang mengemas 4 poin dan Maroko 3 poin. Disusul Panama di juru kunci dengan 1 poin.

Melihat tabel sementara tersebut, syarat pertama agar timnas lolos ke 16 besar adalah kemenangan melawan Maroko. Namun, itu tidaklah mudah. Bagaimanapun Maroko tetaplah lawan yang berat. Mereka sudah mengalahkan Panama 2-0, meski di laga kedua kalah atas Ekuador.

Jika menang atas Maroko dengan skor berapa pun tiket ke 16 besar otomatis didapat pasukan Bima Sakti. Nantinya timnas akan meraih 5 poin. Dengan kondisi tersebut,Timnas bisa saja menjadi juara grup apabila Ekuador kalah atas Panama. Sebaliknya jika Ekuador menang atas Panama, timnas kita akan finish di posisi runner up.

Bagaimana Jika Hanya Bermain Seri?

Lalu bagaimana kalau timnas hanya bermain imbang melawan Maroko? Andai ditahan imbang pun, Timnas Indonesia U-17 masih berpeluang untuk lolos ke babak berikutnya. Jika sukses menahan imbang Maroko, Welber Jardim dan kolega akan mengumpulkan 3 poin. Akan tetapi, timnas masih harus bergantung pada hasil laga lainnya.

Jika Ekuador menang atas Panama, Indonesia akan finish di posisi ke-3. Namun jika ada kejutan Panama menang atas Ekuador, maka Timnas terancam menjadi juru kunci dan tak mampu lolos. Semoga saja itu tidak mungkin.

Seandainya sampai harus finish di posisi ke-3, langkah Timnas Indonesia ke babak berikutnya akan ditentukan lewat jalur peringkat tiga terbaik. Mengingat di Piala Dunia U-17 kali ini, selain juara dan runner up grup, akan ada 4 tim yang akan lolos lewat jalur peringkat tiga terbaik. Dari enam grup yang ada, akan diambil 4 tim terbaik yang dihitung lewat klasemen.

Bagaimana Jika Kalah Melawan Maroko?

Beruntungnya lagi, meskipun nanti kalah menghadapi Maroko, Garuda Muda masih berpeluang melaju ke babak 16 besar. Karena dengan begitu, Timnas Indonesia akan tetap berada di posisi ketiga, tapi dengan syarat Ekuador dapat mengalahkan Panama.

Akan tetapi kondisi seperti itu mungkin sulit untuk menjadikan timnas kita lolos di jalur peringkat tiga terbaik. Pasalnya timnas hanya koleksi dua poin saja. Sedangkan persaingan di klasemen peringkat tiga terbaik Piala Dunia U-17 kali ini sangatlah ketat.

Kans Jadi Peringkat Tiga Terbaik

Sampai dengan Rabu, 14 November 2023 sebelum laga Grup C dan D berlangsung, Timnas Indonesia masih berada di urutan kedua klasemen sementara peringkat tiga terbaik dengan koleksi dua poin. Peringkat pertama masih diduduki Uzbekistan dengan koleksi 3 poin. Di bawah Indonesia masih ada Brazil di peringkat 3 dan Argentina di peringkat 4 dengan masing-masing belum mendapat satu poin pun dari satu laga yang sudah dilakoni.

Empat posisi teratas peringkat tiga terbaik kini masih dinamis. Tim mana pun masih bisa berpeluang meraih tiket lewat jalur ini. Jadi, timnas boleh-boleh saja mengharap lolos lewat jalur ini. Akan tetapi, yang lebih penting adalah “momentum” di laga terakhir melawan Maroko. Bagaimanapun kemenangan akan lebih memudahkan jalan ke 16 besar, ketimbang harus seri apalagi keok.

Calon Lawan Timnas Indonesia Jika Lolos

Lalu jika timnas lolos ke babak ke 16 besar, akan bertemu siapa sih? Nah, jika timnas mampu menang atas Maroko dan berstatus menjadi juara Grup A, mereka akan ditantang oleh peringkat tiga terbaik dari Grup C, D, atau E. Di Grup C mungkin ada Timnas Brasil, Iran, dan Inggris.

Sementara tim yang akan menjadi perwakilan peringkat ketiga dari Grup D masih akan bersaing antara Jepang maupun Argentina. Nah, dari Grup E, Indonesia akan berpeluang menghadapi Korea Selatan yang kemungkinan akan finis di posisi ketiga.

Lalu jika timnas jadi runner-up Grup A, mereka juga akan menghadapi lawan yang tak mudah, yakni juara dari Grup C. Kalau tidak Iran, Brazil atau Inggris. Sementara itu, jika timnas lolos lewat jalur peringkat tiga terbaik, maka mereka juga akan bertemu juara dari Grup C. Karena satu tim dari peringkat tiga terbaik Grup A, B, atau F akan bertemu juara Grup C.

Kekuatan Timnas U-17 Hingga Laga Kedua

Calon lawan memang makin berat di babak berikutnya. Akan tetapi jangan dijadikan beban dulu bagi timnas kita. Yang terpenting adalah menatap laga yang sudah ada di depan mata, yakni melawan Maroko.

Jelang laga hidup mati melawan Maroko, performa timnas hingga laga kedua melawan Panama, sudah banyak dievaluasi oleh Coach Bima. Formasi 4-3-3 yang konsisten diterapkan sejak laga melawan Ekuador kabarnya akan tetap dipertahankan.

Pilar kerangka tim utama seperti Jardim di bek kanan, Ji Da Bin di tengah, hingga Arkhan Kaka sebagai predator di lini depan, tetap akan dijadikan andalan. Tinggal beberapa eksperimen di beberapa pos lain saja menurut Coach Bima.

Seperti ketika Coach Bima pernah menggantikan posisi bek kiri dari Andre Pangestu ketika melawan Ekuador, dengan Habil Akbar di laga melawan Panama. Penambahan pemain seperti Ammar Brkic yang absen di laga pertama juga bisa jadi senjata ampuh Coach Bima di laga melawan Maroko nanti.

Dikatakan pasca laga melawan Panama, Coach Bima memang akan melakukan sejumlah rotasi di laga melawan Maroko nanti. Hal itu bertujuan agar timnas makin bervariasi dalam melakukan serangan. Kita tahu timnas butuh lebih banyak kreativitas dalam menyerang kalau berkaca di dua laga awal.

Di lini depan kita beruntung punya Arkhan Kaka yang bisa diandalkan untuk mencetak gol. Tinggal makin dibanyakin saja supply dan variasi umpan yang memanjakannya. Timnas Indonesia tidak cukup berpangku tangan pada Ji Da Bin sang gelandang, maupun Welber Jardim yang beroperasi di sektor bek kanan.

Lini sayap yang dimotori Rizki Afrisal harus lebih hidup. Belum lagi sosok Kafiatur Rizki yang bisa menjadi pendobrak lini tengah. Selain itu, kekuatan lain timnas di dua laga terakhir juga terletak pada ketangguhan kiper Ikram Al-Ghiffari yang sudah mengemas 6 penyelamatan.

Akan tetapi, Timnas Indonesia juga harus memperkokoh lini bertahan dalam menghalau serangan lawan. Pemain seperti Iqbal Gwijangge dan Sulthan Zaky harus lebih solid. Para pemain timnas juga harus memperbaiki kualitas umpannya. Sebab meminimalisir kesalahan adalah kuncinya. Jangan sampai kesalahan saat melawan Panama dan Ekuador terulang kembali.

Nah, kalau sudah lihat hitung-hitungannya, serta kekuatan Timnas kita jelang laga hidup mati melawan Maroko, maka kita patut optimis Timnas Indonesia U-17 bisa melaju di babak berikutnya. Kini berdoalah dulu yang terbaik wahai rakyat Indonesia. Yakinlah, Timnas Garuda Muda kita akan terbang tinggi di rumah sendiri.

Sumber Referensi : bola.okezone, bola.com, sofascore, suara.com, bola.com, bola.okezone

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru