Berulang di MU? Pemain Melempem Jadi Ngeri di Tangan Ruben Amorim

spot_img

Bak seorang magician, tangan dingin Ruben Amorim telah terbukti memoles beberapa pemain muda Sporting CP menjadi permata berharga yang bisa laku mahal. Tentu dong, ada beberapa strategi yang dilakukan Amorim supaya sukses memoles pemain. Mau tau siapa saja pemain muda Sporting CP yang telah disulapnya menjadi bintang mahal? Simak videonya berikut ini.

Tapi sebelumnya, kalian baiknya subscribe dan nyalakan lonceng notifikasinya dulu agar tak ketinggalan sajian menarik dari Starting Eleven.

Pedro Porro 

Menurut kalian Pedro Porro mulai main bagus ketika berseragam Tottenham Hotspur? Ah, itu salah besar. Sebelum hijrah ke The Lilywhites, pemain ini sudah gacor duluan di Sporting CP. Sebelum di tangan Amorim, Porro ini dulunya hanyalah mas-mas bek kanan biasa yang sulit bersaing menembus skuad inti Pep Guardiola di Manchester City. 

Lalu pada Juli 2022, Porro akhirnya direkrut oleh Amorim. Amorim saat itu butuh sosok bek kanan agresif untuk dijadikan wing back kanan yang bisa menunjang format 3-4-3 miliknya.

Padahal sebelumnya, Porro jarang bermain di posisi tersebut. Namun setelah digembleng oleh Amorim, Porro tampil menggila di posisi barunya tersebut. Dua musim setengah Porro bekerjasama dengan Amorim. Ia menjelma menjadi salah satu wingback agresif terbaik di Eropa. 

Di tangan Amorim, pemain kelahiran Don Benito ini telah mencatatkan 12 gol dan 20 assist dari 98 laga di semua kompetisi. Catatan apiknya itulah yang membuatnya direkrut oleh Conte saat melatih Spurs dengan mahar mencapai 34,4 juta pounds.

Nuno Mendes

Saat meraih gelar Liga Portugal bersama Amorim, partner Porro di sektor wing back adalah Nuno Mendes. Pemain bau kencur berusia 18 tahun tersebut, di musim sebelumnya hanya berada di Sporting U-23.

Namun oleh Amorim ia ditarik ke skuad utama. Amorim butuh pemain berkaki kidal untuk dijadikan sebagai wing back kiri. Meski masih belia, Mendes sudah berani menerima tantangan tersebut. Tak tanggung-tanggung, ia langsung diberikan tempat sebagai starter selama semusim oleh Amorim. Mental Mendes pun semakin terasah ketika ia terus diberi kepercayaan penuh.

Bedanya dengan Porro, Mendes ini lebih difungsikan bertahan di sisi kiri karena atribut bertahannya yang lebih menonjol. Hal itu dibuktikan dengan Mendes yang tidak banyak menciptakan peluang, assist, maupun gol. Dari 35 laga yang dijalani di musim 2020/21, ia hanya mencetak 1 gol dan 2 assist.

Keberhasilan Mendes sebagai pemain inti Sporting, langsung diendus oleh PSG. Klub Paris  itu tanpa pikir panjang mengangkut Mendes di musim 2021/22 dengan status pinjaman, sebelum akhirnya dibeli permanen dengan mahar 38 juta euro

Matheus Nunes

Sama halnya dengan Porro dan Mendes. Gelandang Matheus Nunes juga masuk dalam pemain kloter pertama yang diorbitkan Amorim di tahun 2020. Nunes sebelumnya hanya pemain U-23 Sporting. Namun saat Amorin datang, ia langsung dipromosikan ke skuad utama.

Nunes yang saat itu masih berusia 22 tahun, sudah dipercaya penuh sebagai salah satu gelandang pivot di format 3-4-3 ala Amorim. Oleh Amorim, Nunes diduetkan dengan Joao Palhinha, pemain yang baru saja selesai dari masa peminjamannya di Braga.

Double pivot tersebut terbukti kokoh dan menjadi salah satu kunci keberhasilan Sporting meraih gelar Liga Portugal. Selain bertugas menyeimbangkan lini tengah, Nunes juga sering ditugaskan untuk membantu serangan dibanding Palhinha. Nunes sering diinstruksikan untuk berada di belakang striker ketika sedang menyerang. 

Kemampuan serba bisa Nunes tersebut membuat Pep Guardiola tertarik. Namun apa daya, Nunes yang mampu mencatatkan 8 gol dan 9 assist selama di Sporting, direkrut oleh Wolves duluan di tahun 2022 dengan mahar 42,2 juta pounds. Meski kini akhirnya berseragam Manchester City.

Joao Palhinha

Partner Nunes yang sama-sama hengkang di tahun 2022, Joao Palhinha juga tadinya hanyalah gelandang biasa-biasa saja. Di bawah pelatih Sporting sebelumnya, ia malah dibuang ke Braga. 

Namun Amorim melihat potensi pada diri Palhinha. Dengan postur yang ideal, ia dipercaya mengisi peran sebagai “destroyer” atau perusak serangan lawan. Tak hanya kuat dalam duel atau tekel, di bawah gemblengan Amorim, Palhinha juga mahir dalam mengatur tempo permainan. Oleh Amorim, Palhinha lebih diposisikan berada tepat di depan tiga bek sejajar yang juga ditugasi menjadi orang pertama yang memulai serangan.

Kemampuan komplit Palhinha itulah yang membuat dirinya dilirik oleh Fulham. Meski agak sedikit kecewa, Amorin saat itu hanya bisa merelakan Palhinha diboyong ke Craven Cottage dengan mahar 17 juta pounds. 

Manuel Ugarte

Seakan ketagihan mengorbitkan gelandang seperti Nunes dan Palhinha, Amorim di musim 2021/22 membeli satu gelandang muda dari klub Portugal, Famalicao, yakni Manuel Ugarte. Pemain asal Uruguay tersebut dipersiapkan Amorim sebagai pengganti Nunes dan Palhinha kalau-kalau mereka hengkang.

Ketika dibeli, Ugarte masih berusia 19 tahun. Di musim pertamanya, Ugarte tampil secara bergantian dengan Palhinha maupun Nunes. Posisi terkuat Ugarte di bawah Amorim adalah gelandang bertahan. Ia menjelma menjadi seorang gelandang bertahan kokoh di sistem double pivot Amorim. Mirip apa yang diperagakan oleh Palhinha. Oleh sebab itu, ketika Palhinha cabut, Ugarte dengan mudah menggantikan perannya.

Pemain yang dibeli dari klub antah berantah tersebut, kemudian mampu menjadi metronom lini tengah Sporting sepanjang musim 2022/23. Meski tuah Ugarte belum mengantarkan Sporting meraih gelar juara Liga Portugal lagi, namun berkat polesan Amorim talentanya diminati klub besar. Benar saja, Ugarte lebih cepat meninggalkan Sporting karena di tahun 2023 dibeli PSG dengan mahar mencapai 60 juta euro.

Goncalo Inacio

Pemain berikutnya pemain yang satu angkatan dengan Nuno Mendes, Porro, Palhinha, dan Nunes, yakni Goncalo Inacio. Bedanya dengan empat pemain tersebut, Inacio masih bertahan di Sporting hingga sekarang.

Pada tahun 2020, bek tengah berusia 19 tahun tersebut dipromosikan ke skuad utama dari skuad U-23. Sejak saat itu Amorim mempercayainya sebagai salah satu pilar utama di sistem tiga bek.

Inacio terus berkembang di bawah komando Amorim hingga akhirnya bisa masuk Timnas Portugal. Ketangkasan, jago duel, serta mampu produktif, menjadi beberapa kekuatan dari Inacio. Sebagai seorang bek tengah yang mengoleksi 17 gol dan 11 assist selama di bawah Amorim, bisa dibilang hal yang sangat luar biasa.

Vitor Gyokeres

Kalau pemain yang satu ini, baru dibeli oleh Amorim di musim 2023/24. Ia adalah penyerang mematikan asal Swedia, Viktor Gyokeres. Pemain ini menjadi bukti kejelian Amorim mencari bakat bertalenta. Siapa sangka, Gyokeres ini sebelumnya hanya bermain di level Championship bersama Coventry City. 

Kepercayaan Amorim pada kemampuan Gyokeres, membuat sang pemain tambah gacor. Sebagai seorang striker tunggal, selain kecepatan dan finishing, ia juga mahir dalam duel satu lawan satu. Selama diasah Amorim, rekor golnya pun makin bertambah. Dari musim lalu hingga sekarang, ia sudah koleksi 57 gol. 

Namun ada satu yang berbeda dari perkembangan Gyokeres, yakni soal assist. Di bawah Amorim, selain mencetak gol, ia lebih bisa melayani rekannya. Terbukti dari torehan 20 assist yang sudah dikemasnya selama dua musim ini. Tak heran jika kemampuan kompletnya itu, membuat Gyokeres mulai diincar oleh tim-tim raksasa. Bukan tidak mungkin, cepat atau lambat ia akan hijrah ke klub besar. Mengikuti pelatihnya ke MU, misalnya.

https://youtu.be/SvmNqi6jjYw

Sumber Referensi : desporto, transfermarkt, thirdmanrun, transfermarkt, onefootball, transfermarkt, unitedfocus, transfermarkt

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru