Satu Kesalahan Saja, Arsenal Bisa Jadi Korban Comeback Real Madrid Selanjutnya!

spot_img

Sepak bola kerap menyajikan kejutan-kejutan tak terduga. Yang terbaru kita dibuat kaget dengan hasil akhir leg pertama babak 8 besar UCL antara Arsenal kontra Real Madrid. Siapa yang menyangka kalau The Gunners mampu membuat Los Blancos kolaps dengan skor 3-0.

Anak asuh Mikel Arteta senang bukan main lantaran hampir pasti lolos ke semifinal. Namun Arsenal tetap wajib waspada lantaran tim besutan Carlo Ancelotti bukanlah kesebelasan ecek-ecek. Pemilik 15 gelar Liga Champions ini punya sejumlah riwayat comeback sensasional.

Lantas bagaimana kisah Real Madrid dalam membalikkan ketertinggalan di pertemuan kedua pada Piala Kuping Gajah? Akankah DNA pemenang masih melekat dalam tubuh Los Blancos?

Tetap Berusaha Meskipun Kena Mental

Bagaikan bunga di musim kemarau, mental para penggawa Real Madrid seketika rontok di Emirates Stadium. Dua gol tendangan bebas yang sempurna dari Declan Rice serta satu sepakan indah dari dalam kotak Mikel Merino membuat Los Blancos berubah dari sosok raja menjadi rakyat sipil biasa.

Kemampuan terkubur dan mentalitas yang hancur ini diakui langsung oleh Carlo Ancelotti. Pendapat jujur pelatih 65 tahun ini pun nggak bisa dielakkan oleh Jude Bellingham dan kolega. 

Namun, Don Carlo yang sudah kenyang pengalaman meminta para prajuritnya untuk segera menegakan kembali kepala. Juru taktik asal Italia ini ingin Real Madrid menghadapi situasi yang sulit dengan pikiran yang tenang dan jernih.

Carlo Ancelotti pun disebut tengah mati-matian untuk mengembalikan kepercayaan diri pemain Real Madrid yang remuk. Hasilnya, Lucas Vazquez, Raul Asensio, hingga Kylian Mbappe sudah langsung pede bisa comeback di pertemuan kedua mendatang.

“Tentu saja, comeback itu masih mungkin. Kita harus percaya sampai akhir” ucap Mbappe yang ogah takluk pada kenyataan. “Jika ada tim yang bisa membalikkan kekalahan 3-0, itu adalah Real Madrid. Para Madridista akan mendukung kami” kata anjut Lucas Vazquez penuh keyakinan.

Omongan para pendekar Los Blancos ini bukan sekadar pelecut semangat yang semu. Pasalnya, klub dengan slogan ‘Hala Madrid’ ini dikenal sebagai King of Comeback. Real Madrid yang di leg pertama jadi ayam sayur tiba-tiba tampil kesurupan di leg penentuan. Di laga-laga krusial pun El Real bisa selamat dari menit-menit kritis yang menegangkan

Kisah Comeback Real Madrid di UCL

Di antara sekian kisah epik comeback Real Madrid, Liga Champions musim 2021/22 jadi momen paling nano-nano. Pasalnya, di fase gugur tim besutan Carlo Ancelotti sering berada di situasi tertinggal.

Di babak 16 besar kontra Paris Saint-Germain, Real Madrid sempat kalah dengan skor 0-1 di leg pertama. Saat itu gol tunggal di penghujung laga dari Kylian Mbappe yang masih berseragam Les Parisiens membuat El Real sedikit panik.

Mau nggak mau, Don Carlo harus membalas gol dengan cepat di leg kedua yang berlangsung di Santiago Bernabeu. Namun sayang, di menit 39, Mbappe membuat PSG semakin berada di atas angin. Hingga setengah jam permainan berjalan, El Real masih tertinggal dua gol.

Beruntung, Real Madrid saat itu punya penyerang gacor dalam diri Karim Benzema. Kurang dari 20 menit, Wak Haji mampu tiga kali menggetarkan jala Gianluigi Donnarumma.

Hasil itu pun membuat Real Madrid lolos ke babak perempat final dan harus berjumpa dengan Chelsea. Di pertemuan pertama El Real mampu tampil trengginas di Stamford Bridge. Karim Benzema lagi-lagi jadi pemain yang paling bersinar dengan kembali memborong 3 gol yang hanya mampu dibalas satu gol oleh The Blues.

Tapi entah apa yang menimpa El Real di leg kedua. Bukannya menyempurnakan kemenangan, Real Madrid malah gantian keok di markas sendiri. Chelsea sempat mampu membalikan keunggulan jadi 4-3 lewat gelontoran gol Mason Mount, Antonio Rudiger, dan Timo Werner.

Namun untungnya, Real Madrid nggak mudah menyerah. 10 menit sebelum wasit meniup peluit akhir pasukan El Real mengerahkan segala cara untuk mengembalikan agregat. Hingga akhirnya satu gol Rodrygo di menit ke-80 menyamakan kedudukan.

Emosi para fans semakin bercampur aduk usai Karim Benzema tampil sebagai pahlawan di penghujung menit. Sundulan maut pesepakbola asal Prancis ini membuat El Real melaju ke babak semifinal.

Di fase ini, Real Madrid bertemu Manchester City yang kala itu tengah berambisi meraih trofi UCL perdana. Di leg pertama, Pep Guardiola yang sudah mengenal El Real sejak lama itu pun menunjukan kelasnya.

Etihad Stadium jadi panggung hiburan yang mengasyikkan bagi ribuan fans Manchester Biru. Pasalnya tujuh gol tercipta dari kedua kesebelasan yang sama-sama nggak mau kalah.

Empat gol dari  Kevin De Bruyne, Gabriel Jesus, Phil Foden, dan Bernardo Silva  bisa mengatasi brace dari Karim Benzema dan satu gol Vinicius Junior. Apa boleh buat, Real Madrid kembali harus berjuang ekstra keras di leg kedua. 

Namun satu gol di menit ke-75 yang dicetak oleh Riyad Mahrez membuat Madridista kembali harap-harap cemas. El Real kembali ketinggalan dua gol dan setiap kali bola berada di kaki, pemain Real Madrid diseret bayang-bayang kekalahan.

Setiap menitnya bagaikan bom yang siap meledakan Real Madrid. Hingga menit 90 harapan suporter tampak mulai surut. Hingga akhirnya satu gol Rodrygo jelang extra time bisa menghidupkan kembali asa El Real. Di babak tambahan Real Madrid kian membuat fansnya semakin dag-dig-dug-der.

Keajaiban itu pun hadir melalui titik putih. Real Madrid mendapat hadiah penalti usai kaki Benzema ditekel Ruben Dias. Sang pemain pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk membawa kemenangan agregat 6-5 bagi Los Merengues. Perjalanan tak mudah Real Madrid musim itu pun berakhir manis. Gelar juara diraih usai di partai final mengandaskan perlawanan Liverpool.

Real Madrid sudah membuktikan kalau kata comeback sudah sejak lama ada di kamus sepak bola mereka. King Real berulang kali memberi bukti, bahwa apa pun bisa terjadi dalam 90 menit yang panjang dan menegangkan.

Tantangan Menang Comeback Kontra Arsenal

Namun situasi yang dihadapi Real Madrid kini nggak sama seperti yang sudah-sudah. Perlu disadari, kemenangan comeback El Real terjadi di posisi mereka tertinggal nggak lebih dari dari dua gol.

Dengan kata lain, Real Madrid belum pernah menang comeback dengan defisit tiga gol. Sejauh ini hanya beberapa klub yang berhasil melaju ke fase berikutnya setelah tertinggal cukup jauh.

Ambil contoh Barcelona di musim 2016/17. Musuh bebuyutan El Real ini kalah telak empat gol tanpa balas di babak 16 besar leg pertama dari Paris Saint-Germain. Namun di leg kedua, Blaugrana yang masih punya Lionel Messi dan Neymar mampu comeback dengan skor 6-1.

Namun Barcelona juga sempat jadi korban comeback. Di mana pada musim 2017/18, keunggulan 4-1 atas AS Roma di leg pertama berakhir sia-sia lantaran mereka kalah dengan skor 3-0. Barcelona dinyatakan gagal melaju ke semifinal karena gol tandang.

Real Madrid juga perlu berguru pada Liverpool. The Reds pernah tertinggal dengan skor yang sama persis di babak semifinal Liga Champions musim 2018/19. Saat itu di leg pertama anak asuh Jurgen Klopp babak belur dengan skor 3-0 atas Barcelona.

Namun di Anfield segala sesuatunya berbeda, klub elit asal Catalan habis terpanggang. Pasalnya Liverpool mampu comeback dengan skor 4-0.  Sejumlah kisah sukses comeback ini bisa dijadikan referensi bagi kebangkitan Real Madrid.

Arsenal Wajib Waspada

Arsenal pun wajib waspada dan perlu menyiapkan taktik khusus untuk mempertahankan keunggulan mereka. Si Meriam London sudah pasti nggak mungkin berdiam diri tanpa melakukan perlawanan. Apalagi The Gunners hanya butuh hasil imbang atau paling apes kalah tapi nggak lebih dari tiga gol. 

Mikel Arteta yang sudah beberapa musim ini jagain trofi klub lain di Premier League nggak mau menyia-nyiakan kesempatan emas. Melihat situasi saat ini, Arsenal bakal lebih mencurahkan fokus mereka untuk melangkah sejauh-jauhnya di UCL.

Mereka tak boleh lengah, karena satu kesalahan saja bisa jadi akan dimanfaatkan oleh Real Madrid, dan nasibnya bukan tidak mungkin akan sama seperti Barcelona saat disingkirkan Liverpool 2019 lalu. Sebab peluang juara itu masih sangat terbuka. Bahkan supercomputer Opta mengunggulkan Arsenal sebagai kandidat peraih trofi Liga Champions.

Menarik untuk menyaksikan, gimana si raja comeback mencoba membendung dentuman besar dari Meriam London yang sedang dalam performa meledak-ledak. Laga leg kedua diprediksi bakal berlangsung sengit. Menurut football lovers, siapakah yang bakal melangkah ke babak semifinal?

https://www.youtube.com/watch?v=FhzFJqLW92Y&t=38s

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru