Robben & Ribery : Mengingat Duo Sayap Terbaik Milik Bayern Munchen

spot_img

Dalam dunia sepak bola, cukup jarang sebuah klub memiliki dua pemain sayap yang bermain sama baiknya dan berhasil tampil konsisten selama hampir satu dekade.

Betapa beruntungnya Bayern Munchen pernah memiliki dua pemain sayap yang sangat luar biasa di dalam diri Franck Ribery dan Arjen Robben. Dalam waktu hampir satu dekade, mereka berdua telah menciptakan rasa cemas kepada para bek sayap lawan saat akan bertugas untuk menjaga mereka. 

Belasan trofi pun berhasil diraih oleh Bayern Munchen berkat jasa kedua pemain sayap ikonik ini. Untuk itu kita akan sedikit bernostalgia dengan mengingat seberapa menakjubkannya duo Frank Ribery dan Arjen Robben di Bayern Munchen.

Franck Ribery

Sulit untuk menyebutkan satu nama tanpa menyebutkan yang lainnya. Bak dua sisi mata koin, Franck Ribery dan Arjen Robben adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Meski telah mendominasi liga selama satu dekade, faktanya mereka tak datang bersamaan.

Franck Ribery datang lebih dulu, ia menandatangani kontrak dengan Bayern pada tahun 2007. Di usia 24 tahun, Ribery didatangkan dari klub Liga Prancis, Marseille. Mendatangkan Ribery adalah suatu upaya Bayern dalam mencari pengganti dari sosok Mehmet Scholl, The Bavarian hingga menjadikan Ribery sebagai pembelian termahal pada musim itu.

Ribery datang ke Jerman dengan status pemain terbaik Liga Prancis kala itu. Ketika berada di Bayern pun ia langsung mewarisi jersey nomor tujuh milik Mehmet Scholl. Efek kedatangan Ribery seketika terasa benar. Ia langsung mencetak gol debut di pertandingan keduanya di Bundesliga saat menang telak 4-0 dari Werder Bremen.

Arjen Robben

Sedangkan Arjen Robben datang pada tahun 2009. Kala itu Bayern Munchen mendatangkan Arjen Robben bisa dibilang dalam status pemain buangan dari raksasa Spanyol, Real Madrid.

Bayern mendatangkan Robben dari Madrid bertujuan untuk memperkuat tim yang kala itu baru mengalami musim yang sial dengan merelakan gelar liga kepada Wolfsburg. Bayern pun ingin membuktikan bahwa El Real salah sudah menyia-nyiakan bakat luar biasa yang dimiliki Arjen Robben.

Dengan Ribery di sisi kiri dan Robben dipasang di sisi sayap yang lain, Bayern telah memiliki salah satu kombinasi lini serang paling menyiksa bagi para bek lawan. Pada saat itu juga tak ada yang mengira bahwa duo ini akan menjadi salah satu yang paling sukses dalam sejarah sepak bola Eropa. 

Robben & Ribery Membangun Partnership

Perjalanan kisah duo Ribery dan Robben berawal pada pertandingan Bayern Munchen kontra sang juara bertahan, Wolfsburg pada Agustus 2009. Bayern yang masih diasuh Luis Van Gaal, mengalami awal musim yang cukup sulit sebelum akhirnya memainkan Robben di sisi kanan penyerangan.

Setelah tak pernah menang dalam tiga pertandingan awal musim 2009/10, Bayern berhasil menggulung Wolfsburg dengan skor 3-0 tanpa balas. Dengan skema serangan balik, Robben dan Ribery yang masuk sebagai pemain pengganti langsung memporak-porandakan pertahanan Wolfsburg.

Robben langsung mencetak dua gol dalam debutnya itu, dan aktor di balik dua gol tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Franck Ribery. Ia menyumbangkan dua asis untuk kedua gol Arjen Robben.

Skema serangan balik dari Van Gaal sangat efisien mengandalkan kecepatan dari duo pemain sayap ini. Kecepatan Ribery dan Robben sangat merepotkan bek lawan, bahkan kecepatan mereka juga menyulitkan rekan satu tim untuk mengimbangi pergerakannya.

Praktis setelah pertandingan tersebut Robben dan Ribery menjadi pusat perhatian publik Jerman. FC Hollywood dianggap memiliki dua pemain sayap yang sama baiknya. Duet Robbery pun akhirnya dikenal dan dianggap yang paling ahli dalam melancarkan tusukan ke jantung pertahanan lawan.

Treble Musim 2012/13

Bahkan pada musim pertama duo Robbery tercipta, mereka berhasil mengantarkan The Bavarian memenangkan dua trofi domestik. Mereka hampir saja mengukirkan sejarah dengan meraih treble apabila Bayern tak mengalami kekalahan oleh Inter Milan era Jose Mourinho di final Liga Champions musim itu.

Kekalahan oleh Jose Mourinho nyatanya tak membuat Ribery dan Robben patah semangat. Duo pemain sayap ini telah membangun tim kembali ke puncak performa di sepak bola Eropa dengan catatan kontribusi gol paling baik dari rekan-rekan satu tim mereka.

Meski dominasi Bayern sempat tergusur oleh Dortmund di musim 2010/11 dan 2011/12. Pencapaian di musim 2012/13 jadi bukti bahwa Bayern masih yang terbaik di Jerman bahkan mungkin Eropa.

Dengan arahan dari Jupp Heynckes, duet Robbery berhasil memenangkan segalanya. Bayern merebut kembali apa yang seharusnya menjadi milik mereka dari Dortmund berkat margin kemenangan 25 poin, sebelum akhirnya mereka juga mengalahkan Stuttgart untuk memastikan gelar DFB-Pokal di Berlin. 

Di Liga Champions? Jangan ditanya lagi. Duo Ribery dan Robben tampak superior di edisi Liga Champions musim itu. Saling bahu membahu, mereka kembali mengantarkan Bayern ke partai final untuk ketiga kalinya dalam tiga musim berturut-turut.

Di final kontra Dortmund, Robben yang menerima umpan terobosan dari Ribery, melakukan penetrasi ke kotak penalti lawan sebelum akhirnya memberikan umpan lemah yang berhasil dikonversi menjadi gol pembuka oleh Mandzukic. 

Sempat disamakan oleh Gundogan melalui titik putih, Duo Robbery kembali menunjukan perbedaan level permainan mereka. Ribery yang berhasil mengontrol umpan lambung dari lini pertahanan melakukan sentuhan ringan dengan tumitnya, dan diteruskan oleh Robben yang akhirnya jadi gol kemenangan Bayern jelang peluit panjang dibunyikan.

Robben & Ribery Berpisah Pada Tahun 2019

Mereka mengakhiri musim tersebut dengan fantastis, terutama Ribery yang berhasil menempati posisi ketiga di podium Ballon D’or dibelakang Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Bak derasnya air sungai, gelar duo Robbery juga terus mengalir bersama Bayern Munchen. Mereka berhasil memenangkan tujuh gelar Bundesliga berturut-turut, sebelum akhirnya Ribery dan Robben mengucapkan perpisahan di akhir musim 2018/2019.

Selama berseragam Bayern Munchen, Ribery dan Robben telah mengumpulkan delapan gelar liga, satu trofi Liga Champions, lima gelar DFB-Pokal, empat trofi Super Cup Jerman dan satu trofi Piala Dunia Antarklub. Catatan 268 gol dan 283 asis pun sudah diciptakan oleh duo pemain sayap ini selama berseragam Bayern Munchen. 

Sumber: Thefootballtimes, Football Faithfull, Le Corner, Transfermarkt

 

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru