Rekor Portugal di EURO Sejak Debut Cristiano Ronaldo

spot_img

Jelang Euro 2024, peran mega bintang Portugal asal Madeira, Cristiano Ronaldo banyak disorot. Di usia 39 tahun, istri Georgina Rodriguez tersebut masih siap tempur untuk berjuang bagi negaranya di lapangan hijau.

Menurut pelatih Portugal Roberto Martinez, CR7 masih sangat penting berada di skuadnya. Alasannya masuk akal. Selama ini CR7 telah terbukti berperan penting di enam edisi Euro. Tim Starting Eleven telah mencatat peran CR7 selama ini bagi Portugal di Euro. Berikut ulasannya.

Sebelum mengetahuinya, baiknya subscribe dan nyalakan loncengnya dulu ya..agar tak ketinggalan konten menarik dari Starting Eleven.

Euro 2004

Pria kerempeng asal Sporting Lisbon yang baru dibeli oleh MU, Cristiano Ronaldo langsung dipercaya masuk skuad Portugal di Euro 2004. Pelatih Portugal saat itu Luiz Felipe Scolari percaya Ronaldo mampu bersaing bersama pemain bintang macam Luis Figo.

Laga pembuka Grup A Euro 2004 antara Portugal melawan Yunani menandai debutnya berseragam Portugal di Euro. Dalam laga itu sungguh spesial. CR7 mencetak gol internasional perdananya setelah menerima sepak pojok Luis Figo. Ia menciptakan gol di usia 19 tahun 128 hari. Namun sayang, Portugal kalah atas Yunani di laga pembuka.

Di babak gugur, CR7 mengantarkan Portugal mengandaskan Inggris di babak 16 besar. Ia berhasil mengeksekusi tendangan penalti di babak tos-tosan. Jangan lupakan juga, gol pembukanya di babak semifinal melawan Belanda.

CR7 akhirnya membawa Selecao Das Aquinas melaju ke final. Namun sayang seribu sayang, Yunani kembali jadi mimpi buruknya. Negeri para dewa-dewi itu untuk kedua kalinya menundukan Portugal dan akhirnya jadi juara.

Ronaldo menangis. Di hadapan ribuan suporter Portugal di Estádio Da Luz, Lisbon, Ronaldo meratapi kegagalannya. Sampai hari ini momen itu diingat CR7 sebagai momen terkelam dalam kariernya. Namun air mata CR7 tersebut justru jadi inspirasi bagi pemain Portugal lain.

Bruno Fernandes salah satunya. Tangisan CR7 justru menyita perhatiannya. Pemain yang kini membela MU itu terpengaruh cara berjuang CR7 yang mati-matian membela negaranya tercinta.

Euro 2008

Setelah makin matang sebagai superstar, CR7 merasa ingin membuktikan tuahnya di Euro 2008. Ia ingin sukses sebagai juara setelah di edisi sebelumnya gagal di final. Namun Euro yang digelar di Swiss dan Austria tersebut malah jadi mimpi buruknya.

Masih di bawah asuhan Luiz Felipe Scolari, Selecao Das Aquinas hanya mampu melenggang hingga perempat final. CR7 juga hanya cetak satu gol saja di ajang tersebut. Namun kehadiran sosok Ronaldo di skuad Portugal saat itu, terbukti masih berpengaruh.

Terbukti setelah CR7 hanya jadi cadangan saat menghadapi Swiss di laga terakhir babak grup, Portugal keok 2-0. Padahal di laga sebelumnya, saat melawan Turki dan Ceko, Portugal selalu menang. Momen dicadangkannya CR7 tersebut juga menjadi polemik. Luiz Felipe Scolari banjir kritikan dari publik Portugal karena mencadangkan CR7.

Euro 2012

Dipercaya Portugal jadi kapten di Euro 2012, membuat CR7 menggebu untuk membuktikan bahwa dirinya bisa membawa trofi Henry Delaunay bagi negaranya. Dalam wawancaranya dengan BBC, CR7 mengatakan bahwa tujuan di Euro 2012 hanya masuk final dan juara. CR7 yakin dengan skuat hebat yang dimiliki Paulo Bento, ia bisa mewujudkannya.

Di babak grup, CR7 sudah bikin timnas Belanda hancur lebur pada laga yang berlangsung di Stadion Metalist, Ukraina. Dua golnya ke gawang Stekelenburg, mengantarkan Belanda tersingkir di ajang tersebut sebagai juru kunci grup.

Penampilan memukau CR7 berlanjut di babak perempat final. Ia kembali menjadi pahlawan Portugal dengan mencetak gol kemenangan atas Ceko. Hasil tersebut membawa Portugal melenggang ke babak semi final melawan Spanyol.

Namun sayang, saat melawan La Furia Roja, pemenang laga harus ditentukan di babak adu penalti. Portugal kalah atas Spanyol sebelum CR7 kebagian jadi penendang penalti di babak tersebut. Ya, meski banyak berpengaruh bagi tim, CR7 nyatanya masih saja gagal persembahkan trofi bagi Portugal.

Euro 2016

Di Euro 2016, CR7 kembali jadi kapten Timnas Portugal di bawah pelatih baru Fernando Santos. CR7 masih menjadi tumpuan lini depan Portugal. Bedanya di edisi kali ini, CR7 lebih diplot sebagai ujung tombak murni. CR7 bukan lagi pemain sayap yang harus terus berlari seperti edisi-edisi sebelumnya.

Namun peran barunya tersebut masih berpengaruh bagi tim. Dua golnya yang mengantarkan hasil imbang 3-3 melawan Hungaria di laga terakhir grup, mampu membuat Portugal lolos sebagai peringkat tiga terbaik.

Di babak gugur, peran CR7 makin terasa. Terutama saat mengalahkan Wales di babak semifinal. Satu golnya di babak kedua lewat sundulan kepalanya, memecah kebuntuan saat Portugal dilanda deadlock di babak pertama. Gol tersebut jadi bagian yang mengantarkan Selecao Das Aquinas kembali ke final Euro lagi setelah tahun 2004.

Di final, melawan Prancis yang bertindak sebagai tuan rumah bukan tugas mudah bagi CR7. Terlebih selama laga berlangsung, Portugal kembali dilanda deadlock untuk mencetak gol. Yang disayangkan lagi, CR7 bahkan cedera di laga krusial tersebut dan harus diganti.

CR7 kembali menangis. Ia merasa belum bisa berikan yang terbaik bagi negaranya. Ia takut negaranya akan kalah tanpa dirinya. Namun CR7 bukannya diam saja. Ia tetap bersemangat di pinggir lapangan. CR7 bahkan mendadak jadi motivator bagi rekan-rekannya di samping pelatih Fernando Santos.

Ya, CR7 ingin berkontribusi bagi negaranya walau tak bisa bermain. Terbukti, Portugal mampu bertahan tak kebobolan di masa perpanjangan waktu. Selecao Das Aquinas malah mampu mencuri gol lewat Eder.

Gol itulah yang jadi akhir manis bagi perjalanan CR7 di Timnas Portugal. Dengan segala perjuangannya sejak 2004, ia akhirnya bisa merasakan gelar juara Euro bersama negaranya tercinta. Sungguh momen yang mengharukan bagi CR7. Tangis kekecewaan saat ia cedera, langsung berubah jadi tangis bahagia.

Euro 2020

Usaha untuk mempertahankan gelar Euro, adalah tugas utama yang diemban CR7 di Euro 2020. Langsung ngegas, begitulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan performa CR7 di Euro 2020.

Lima gol langsung ia ciptakan di babak grup saat melawan Hungaria, Prancis dan Jerman. Meski gagal lolos ke babak perempat final karena takluk oleh Belgia, dengan lima golnya tersebut, CR7 dinobatkan sebagai top skor Euro 2020, sekaligus top skor Euro sepanjang masa dengan total 14 gol. Melewati rekor Michel Platini yang ciptakan 9 gol.

CR7 akhirnya bisa menyabet penghargaan sepatu emas untuk pertama kalinya sepanjang keikutsertaannya di Euro. Oh iya, jangan lupakan juga perannya sebagai teladan bagi rekan-rekannya soal kesehatan yang tercermin saat ia menggeser produk minuman bersoda di konferensi pers Euro 2020.

Ya, Cristiano Ronaldo boleh dikatakan sebagai legenda Euro. Ia sudah punya banyak rekor di ajang ini yang sulit disamai pemain lain. Edisi Euro 2024 adalah edisi keenam CR7 di Euro. Ia juga masih berpotensi mencatatkan rekor sebagai top assist sepanjang masa Euro. CR7 hanya butuh satu assist lagi untuk menyamai catatan assist Karel Poborsky dengan 7 assist.

Selain rekor tersebut, rekor jumlah penampilan terbanyak sepanjang Euro (25 kali) dan tingkat partisipasinya di Euro (5 kali) juga belum bisa dipecahkan oleh pemain lain manapun. Apalagi ia masih akan bermain di Euro 2024. Itulah bukti yang menunjukan bahwa begitu pentingnya sosok Cristiano Ronaldo di Timnas Portugal.

Sumber Referensi : bbc, dailymail, bleacherreport, eurosport, bussinesinsider, uefa.com

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru