Menjadi juara Liga Champions Eropa ternyata tidak menjamin sebuah klub akan meraih pendapatan tertinggi di dunia. Situasi itulah yang kini dirasakan oleh Manchester City.
Di musim 2021/2022, langkah Man. City di UCL hanya sampai semifinal. Namun, pendapatan yang mereka di musim tersebut sudah jadi yang tertinggi di dunia. Akan tetapi, predikat tersebut gagal mereka pertahankan tahun ini. Meski berhasil mempertahankan titel Premier League dan meraih trofi UCL, The Citizens harus rela disalip klub lain dalam daftar klub dengan pendapatan tertinggi di dunia.
Itulah gambaran singkat dari Deloitte Football Money League 2024, sebuah laporan hasil audit keuangan yang dipublikasikan oleh salah satu “the big four” perusahaan akuntansi terbesar di dunia, Deloitte.
Sebelum mengulas klub mana saja yang masuk dalam klub terkaya dunia tahun, mari kita berkenal sejenak dengan Deloitte Football Money League.
Daftar Isi
Sekilas Tentang Deloitte Football Money League
Terbit sejak 1997, Deloitte Football Money League berisi daftar klub terkaya di dunia yang diurutkan berdasarkan total pendapatan mereka. Bisa dibilang kalau ini adalah peringkat klub terkaya di dunia versi Deloitte.
Ada 30 tim yang masuk dalam daftar Deloitte Football Money League 2024. Dari 30 tim, sebanyak 14 di antaranya merupakan perwakilan Premier League. Sementara sisanya diisi oleh 5 klub Serie A, 4 klub La Liga, 3 klub Bundesliga dan Ligue 1, serta 1 klub Liga Portugal.
Dari 30 tim tersebut, 20 tim terkaya saja sudah berhasil meraup pendapatan kumulatif pada musim 2022/2023 sebesar €10,5 miliar. Angka tersebut melonjak 14% dari musim sebelumnya dan menjadi rekor tertinggi yang pernah dicatat Deloitte.
Lalu, klub mana saja yang masuk dalam daftar klub terkaya versi Deloitte? Dan siapa yang berhasil menyalip Manchester City? Berikut ulasan lengkapnya.
10 Besar Deloitte Football Money League 2024
Real Madrid
Jawabannya adalah Real Madrid. Ini jadi kali pertama sejak musim 2017/2018, Madrid kembali jadi klub dengan rekor pendapatan tertinggi di dunia. Total pendapatan Madrid di musim 2022/2023 mencapai €831 juta, naik sebesar €118 juta dari musim sebelumnya.
Pertumbuhan tersebut bukan semata karena Madrid juara Copa del Rey, UEFA Super Cup, atau FIFA Club World Cup. Pendapatan Madrid dari sektor siaran justru mengalami penurunan usai gagal mempertahankan titel La Liga dan UCL. Namun, pendapatan dari sektor komersial dan jumlah penonton di stadion mengalami lonjakan yang amat siginifikan usai selesainya renovasi Santiago Bernabeu.
Manchester City
Meningkatnya pendapatan Madrid itulah yang membuat Manchester City harus turun satu tangga. Tahun lalu, Man. City adalah pemuncak Deloitte Football Money League. Kini, mereka harus puas berada di peringkat kedua.
Tak ada yang salah dari The Citizens. Mereka adalah juara Premier League, Liga Champions, dan tim dengan nilai koefisien terbaik di Eropa. Total pendapatan mereka juga naik 13% dibanding musim sebelumnya menjadi €825,9 juta di musim 2022/2023. Angka tersebut menjadi pendapatan tertinggi The Citizens dalam satu musim.
Selain karena Real Madrid yang lebih pintar mencari uang, Manchester City terhalang kapasitas Etihad Stadium yang cuma 53.400 kursi dan tingkat keterisian stadion yang hanya mencapai 96,8%, terendah ketujuh di musim 2022/2023. Hal tersebut menjadikan pendapatan Man. City dari sektor pertandingan cuma sebesar €83 juta yang bahkan lebih sedikit dari klub peringkat 10.
Paris Saint-Germain
Membuntuti Real Madrid dan Manchester City, ada Paris Saint-Germain yang berhasil naik dua tangga. Ini jadi kali pertama PSG masuk dalam tiga besar Deloitte Football Money League.
Pendapatan total PSG di musim 2022/2023 tembus €801,8 juta, naik 23% dibanding musim sebelumnya. Peningkatan paling tajam terjadi di sektor siaran yang mendapat distribusi income sebesar €83,5 juta yang berasal dari investasi perusahaan ekuitas swasta CVC Capital Partner ke dalam anak perusahaan komersial Ligue de Football Professional. Investasi inilah yang juga membuat Marseille dan Lyon kebanjiran income, sehingga keduanya juga masuk dalam daftar Deloitte Football Money League 2024.
Barcelona
Tak kalah melonjak, keuangan Barcelona juga mencatat kinerja positif. Barca berhasil naik 3 tangga setelah mencatat total pendapatan sebesar €800,1 juta di musim 2022/2023, tumbuh 25% dibanding musim sebelumnya.
Pertumbuhan pendapatan tersebut disebabkan oleh naiknya jumlah penonton ke stadion, rekor penjualan lisensi, penjualan merchandise, serta peningkatan pendapatan dari sponsor. Sepertinya, langkah penarikan “tuas ekonomi” yang dilakukan Barca telah membuahkan dampak positif.
Akan tetapi, tumbuhnya pendapatan tersebut tak mencerminkan kondisi keuangan Barca yang masih mengalami krisis. Langkah transfer yang terlampaui berani pada musim 2023 telah membuat rasio gaji per pendapatan mereka kembali naik menjadi 81%, terbanyak di antara klub kaya lainnya. Inilah salah satu penyebab Barca akhirnya harus menjual lagi beberapa pemainnya.
Ditambah lagi jika Barca gagal meraih trofi di musim ini. Meski pendapatan dari sektor pertandingan naik, tetapi pendapatan dari sektor siaran sudah pasti akan merosot tajam.
Manchester United
Beralih di peringkat kelima, ada Manchester United yang kembali turun tangga. Pendapatan MU sebenarnya mengalami pertumbuhan 8% dibanding musim sebelumnya. Total, di musim 2023, MU berhasil meraih pendapatan sebesar €745,8 juta.
Pendatapan Setan Merah dari sektor komersial dan pertandingan sejatinya meningkat, masing-masing sebesar €46 juta dan €25 juta. Namun, dari sektor siaran, mereka mengalami kerugian sebesar €14 juta. Menjadi juara Carabao Cup tidak memberi dampak yang signifikan bagi finansial MU. Sebab, MU hanya tampil di Liga Europa dan terhenti di perempat final.
Bayern Munchen
Situasi yang mirip dialami oleh Bayern Munchen. Raksasa Bundesliga ini masih tertahan di peringkat enam Deloitte Football Money League dan belum sanggup kembali ke posisi tiga besar seperti saat sebelum pandemi.
Kinerja finansial Bayern sebenarnya berada di jalur yang positif. Total pendapatan mereka naik 14% di musim 2023 menjadi €744 juta. Sektor komersial dan pertandingan menyumbang kenaikan pendapatan hingga €94 juta. Sayangnya, terhenti di perempat final UCL membuat pendapatan Bayern dari siaran TV sedikit menurun.
Liverpool
Apa yang dialami Bayern Munchen jauh lebih baik ketimbang Liverpool. Duduknya The Reds di peringkat tujuh adalah sebuah kejutan. Ini jadi penurunan tertajam dalam peringkat Deloitte Football Money League 2024. Sebab, di edisi sebelumnya The Reds duduk di peringkat tiga.
Pendapatan memang berbanding lurus dengan prestasi. Pencapaian Liverpool di musim 2023 kontras dengan musim sebelumnya. Terhenti di babak 16 besar UCL dan hanya finish di peringkat 5 Premier League membuat pendapatan Liverpool dari sektor pertandingan dan siaran mengalami penurunan hingga €41 juta.
Total, pendapatan Liverpool sepanjang musim 2022/2023 hanya sebesar €682,9 juta, turun 3% dibanding musim sebelumnya.
Tottenham Hotspur
Kontras dengan Liverpool, Tottenham Hotspur berhasil naik satu tangga, dari peringkat 9 ke peringkat 8 Deloitte Football Money League. Ini terjadi setelah mereka sukses mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 21%.
Yang menarik adalah, prestasi Tottenham di musim 2023 tak lebih baik dari musim 2022. Bahkan, mereka cuma finish di peringkat 8 Premier League. Namun, Spurs setidaknya bisa melangkah hingga babak 16 besar UCL. Tak disangka, hasil tersebut sudah cukup untuk membuat pendapatan Spurs dari sektor siaran, komersial, dan pertandingan kompak mengalami peningkatan.
Bisa jadi, kehadiran Antonio Conte yang sempat mengisi jabatan pelatih jadi salah satu alasan mengapa pertandingan Spurs makin laku. Selain itu, stadion baru Spurs yang konon jadi salah satu stadion paling ‘high-tech’ di dunia mulai memperlihatkan pengaruh positifnya, khususnya di sektor komersial.
Total, pendapatan yang diraih Spurs di musim 2022/2023 mencapai €631,5 juta. Berkat hasil tersebut, Spurs resmi menyandang status sebagai klub terkaya di London.
Chelsea
Tingginya kenaikan pendapatan yang dicatat Spurs itulah yang membuat Chelsea turun ke peringkat sembilan. The Blues hanya mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 4%. Total, di musim 2022/2023, Chelsea hanya meraih pendapatan sebesar €589,4 juta.
Maklum saja, pendapatan siaran Chelsea dalam dua musim terakhir terus menurun. Selalu terhenti di perempat final UCL dan terus merosot dari papan klasemen Premier League dalam dua musim beruntun adalah penyebabnya.
Arsenal
Jika Chelsea tak segera kembali ke trek juara, bersiaplah disalip Arsenal di musim berikutnya. Arsenal masih konsisten menduduki peringkat 10 Deloitte Football Money League. Namun, kinerja positif Arsenal di atas lapangan berimbas sangat positif kepada kondisi finansial mereka.
Finish sebagai runner-up Premier League dan kembali tampil di Eropa, meski sebatas hingga babak 16 besar Liga Europa, sudah cukup untuk membuat Arsenal mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 23%. Total, The Gunners berhasil meraup pendapatan sebesar €532,6 juta di musim 2022/2023. Melihat pencapaian mereka sejauh ini, bukan tidak mungkin jika tahun depan peringkat The Gunners akan lebih tinggi.
Peringkat 11-30 Deloitte Football Money League 2024
Itulah 10 besar tim dengan pendapatan tertinggi di dunia versi Deloitte Football Money League 2024. Untuk peringkat 11 hingga 20, secara berurutan dihuni oleh Juventus (€432,4 juta), Borussia Dortmund (€420 juta), AC Milan (€385,3 juta), Internazionale Milano (€378,9 juta), Atletico Madrid (€364,1 juta), Eintracht Frankfurt (€293,5 juta), Newcastle United (€287,8 juta), West Ham United (€275,1 juta), Napoli (€267,7 juta), dan Olympique de Marseille (€258,4 juta).
Sementara untuk peringkat 21 sampai 30 dihuni oleh Aston Villa (€250,5 juta), Benfica (€233,4 juta), Brighton & Hove Albion (€231,3 juta), AS Roma (€214,9 juta), Sevilla (€214,3 juta), Fulham (€209,8 juta), Leeds United (€207,8 juta), Crystal Palace (€206,5 juta), Olympique Lyonnais (€199,1 juta), dan Everton (€198 juta).
Itulah daftar 30 tim terkaya di dunia versi Deloitte Football Money League 2023. Jadi, ada di urutan berapa klub kesayangan kamu football lovers?
Referensi: Deloitte, The Guardian, SkySports.