Raul Gonzalez merupakan salah satu ikon sepak bola dunia. Dirinya dikenal sebagai pahlawan sepak bola yang memiliki hubungan erat dengan raksasa Spanyol, Real Madrid.
Tak terbayangkan bagaimana pemain ini dulunya sering dianggap sebagai penyerang paling mematikan. Sosok kharismatik serta jiwa kepemimpinan yang tinggi membuat Raul sukses menarik perhatian dunia.
Sebelum bisa bermain di timnas Spanyol, Real Madrid tentunya menjadi kesebelasan yang paling berjasa dalam karier Raul. Real Madrid sendiri merupakan kesebelasan impiannya meski ia berasal dari daerah yang mendukung rival sekota, Atletico Madrid.
Ya, siapa sangka jika Raul yang sukses melekatkan nama Real Madrid dalam dirinya merupakan pemain yang hadir dari keluarga pecinta tim rival sekota, Atletico Madrid.
Raul lahir di daerah San Cristobal yang merupakan salah satu basis pendukung Atletico Madrid. Bahkan ayahnya, Don Pedro, dikenal sebagai pendukung sejati Atletico.
Kecintaan Raul terhadap sepak bola saat itu diendus oleh sang ayah. Ketika ditawarkan sang ayah untuk bergabung dengan akademi Atletico Madrid, Raul bersedia. Bagi ayahnya, saat itu merupakan momen paling membahagiakan.
Raul kemudian resmi bergabung dengan San Cristobel de Los Angeles. Selama dua tahun. Raul sukses memenangkan gelar nasional bersama tim muda Atletico Madrid. Total, Raul juga sudah menyumbangkan 66 gol untuk tim pertamanya itu.
Namun, masalah besar muncul, akademi San Cristobel terpaksa ditutup karena masalah finansial. Raul pun harus rela keluar dan berstatus sebagai pemain muda tanpa klub.
Mengetahui hal tersebut, pencari bakat el Real mencium kehebatan Raul. Tak berselang lama, Raul hijrah ke rival sekota dan resmi berseragam Real Madrid.
Saat kabar tersebut mulai beredar, pelatih Raul di San Cristobel merasa sangat kecewa.
“Saat itu Raul adalah pendukung Atletico, pun begitu dengan ayahnya,”
“Tapi tiba-tiba semuanya berubah. Menurut saya, dia adalah pengkhianat.”
Mengetahui hal tersebut, Raul ikut merespon ucapan mantan pelatihnya itu.
“Atletico adalah kesebelasan besar. Tapi pada kenyataannya, saya tak terlalu mengikuti perkembangan mereka saat itu,”
“Real Madrid kemudian menelpon saya. Dan menurut saya, Real merupakan tempat yang tepat untuk meningkatkan permainan. Mereka melahirkan banyak talenta berbakat.”
Raul terlebih dahulu bermain untuk tim muda El Real. Ia berhasil tampil memukau, dengan sukses mencetak 13 gol, hanya dari 7 pertandingan yang dilakoninya. Catatan spesial tersebut, membuat sang pelatih tim utama Jorge Valdano memasukkan dirinya ke skuat utama.
Pada bulan Oktober 1994, tepatnya saat Raul baru berusia 17 tahun 4 bulan, ia melakukan debut untuk tim utama Real Madrid, sekaligus menobatkan diri sebagai pemain termuda sepanjang sejarah tim.
Raul pun kemudian menjalani laga debutnya bersama kesebelasan senior dengan menghadapi Real Zaragoza. Sepekan kemudian, ia menjalani laga pertamanya di Santiago Bernabeu dan mencetak gol perdananya bagi Real Madrid.
Hal menarik disini adalah, gol pertamanya bagi Madrid ia ciptakan saat dirinya berhasil menjebol gawang Atletico. Seolah kisah runyam nya dengan mantan klub nya itu tak akan terhenti, Raul tetap melakukan selebrasi.
Merespon hal tersebut, pendukung Atletico mulai membencinya.
Mungkin Raul tak akan pernah menyesal karena telah meninggalkan Atletico. Bersama Real Madrid, Raul sukses mencuri banyak perhatian publik. Meski banyak pemain bintang yang silih berganti mengisi skuat Los Galacticos. Nyatanya, Raul tetap bertahan.
Pemain asli Kota Madrid ini seperti ditakdirkan untuk Real Madrid.
Jika sedikit menarik ke belakang, nama-nama seperti Michel Owen, Klaas Jan Huntelaar, Ruud van Nistelrooy hingga Robinho, diprediksi akan mengancam keberadaan Raul.
Bukannya goyah, Raul tetap bertahan. Dan benar, pada akhirnya merekalah yang angkat kaki dari Santiago Bernabeu.
Bersama Los Blancos, Raul sudah memenangkan gelar La Liga Spanyol sebanyak enam kali, Piala Super Spanyol tiga kali, gelar Liga Champions sebanyak tiga kali dan Piala Super Eropa hanya sekali serta dua gelar Piala Interkontinental.
Raul juga berhasil mencatatkan gelar individu bersama el Real. Dirinya menjadi top skor La Liga Spanyol atau disebut dengan gelar El Pichichi pada tahun 1999 dan 2001, penyerang terbaik UEFA di tahun 2000, 2001 dan 2003, hingga gelar olahragawan terkemuka Spanyol.
Meski berawal dari penggemar rival sekota dan pernah bermain untuk tim tersebut, Raul tetaplah Raul. Sosok pangeran yang akan selamanya diingat oleh para penggemar Real Madrid.
“Real Madrid adalah kesebelasan terhebat. Itu adalah rumah bagi saya.” ungkap Raul Gonzalez