Sepatu menjadi atribut penting dalam permainan sepak bola. Selain untuk melindungi kaki, sepatu bola juga berpengaruh terhadap performa pemain itu sendiri.
Jika diperhatikan, sepatu bola memiliki ciri khas tersendiri. Yaitu terdapat gerigi pada bagian bawahnya. Bagaimana hal tersebut bermula?
Berikut starting eleven sajikan ulasannya..
Sepatu bola sendiri sudah dikenal mulai dari zaman Raja Henry VIII. Sepatu yang dikenakan beliau terbuat dari kulit yang keras, tingginya di atas mata kaki, dan bobotnya lebih berat dari sepatu biasa atau mirip dengan sepatu Lars panjang atau Boot. Sepatu ini dijahit tangan oleh Cornelius Johnson.
Yang menjadi ciri khas sepatu bola adalah memiliki gerigi atau sepul yang mana tujuannya untuk menjaga kestabilan agar pemain tidak mudah terpeleset di lapangan rumput. Awalnya, sepul terbuat dari paku baja yang ditanam di bagian bawah sepatu,
Demi alasan keamanan, keluarlah peraturan FIFA pada tahun 1863 yang salah satunya berbunyi,
“pemain tidak boleh bermain dengan sepatu yang memakai paku menonjol, lempengan besi, atau getah karet pada solnya”.
Aturan tersebut membuat tukang sepatu di Inggris dan Eropa memulai sebuah inspirasi untuk membuat sepatu khusus sepak bola.
Pada tahun 1895, Joe dan Jeff Foster mendirikan J.W.Foster and Sons di Bolton, Inggris, sebelum mengubahnya menjadi Reebok pada tahun 1958.
Setelah itu, ada Herman Jansen yang pada Januari 1905, membuat toko sekaligus bengkel kasut di rumahnya di kota Hengelo, Provinsi Gelderland, Belanda Timur.
Kemudian pada tahun 1910-an, sepatu dengan nama Cup Final Specials rilis dan mendunia berkat ‘gigi-gigi’ kayu di bagian bawah agar pemain mudah mencengkeramkan kakinya ke tanah.
Ujung sepatu dibuat dengan pola anyaman agar pemain mudah menggerakkan jari kakinya selama mengontrol bola, bentuk gigi itu seperti tabung dengan tiga paku kecil berujung tajam.
Ukuran gerigi itu pun bervariasi, biasanya pemain akan memilih gigi lebih panjang saat bermain di lapangan becek atau lembek agar tidak mudah terpeleset.
Sejak saat itu, industri sepatu kian menggeliat. Tahun 1920-an, di Jerman muncul Dassler bersaudara yaitu Adolf dan Rudolf yang membangun Gebruder Dassler Schuhfabrik atau Dassler Brother Shoe Factory pada tahun 1924. Perusahaan ini menawarkan teknologi sepul sepatu bermata 6 hingga 7 yang posisinya dapat dipindah sesuai kondisi lapangan.
Karena alasan tertentu, dua bersaudara itu akhirnya pecah kongsi pada 1947. Adolf membentuk Adidas dan Rudolf mendirikan Puma.
Tahun 1950-an, pemikiran untuk mengurangi bobot sepatu muncul dan fungsinya mulai difokuskan untuk menendang dan mengontrol bola. Bahan pembuatan sepatu merupakan gabungan kulit dan sintetis, sepul sepatu terbuat dari karet atau plastik dan dapat diganti-ganti.
Setahun setelahnya, perusahaan sepatu mulai melihat ada peluang bisnis yang baru. Mereka mencatat para pemain terkenal untuk nama produknya. Bintang sepakbola Inggris saat itu, Stanley Matthews, menjadi nama sepatu keluaran CWS.
Ia mencatatkan diri sebagai pemain pertama yang disewa sebagai bintang iklan sepatu. Maka, dimulailah komersialisasi sponsor oleh produsen sepatu kepada pemain, yang pada saat itu mendapat gaji maksimal 20 poundsterling.
Selain Matthews, pemain lain juga mendapatkan tempat khusus di hati para produsen. Ada nama Bobby Charlton dan Pele, yang dibuat sesuai tuntutan gaya main lincah ala pemain Brasil itu.
Pada periode 60 hingga 70an, terdapat sebuah terobosan baru. Yaitu sepatu yang dibuat dari bahan karet serta plastik. Dan sepatu bola mulai memproduksi warna yang tidak itu-itu saja.
Hingga pada akhirnya, kulit kanguru ikut digunakan dalam bahan pembuatan sepatu. Sepatu dengan bahan ini banyak digemari karena memberi efek signifikan saat pemain melakukan tendangan.
Di era milenium baru sendiri, teknologi pembuatan sepatu semakin berkembang. Sepatu yang diproduksi benar-benar mampu meningkatkan kemampuan kontrol bola, kecepatan lari, dan kekuatan serta akurasi tendangan.
Tak hanya itu, sepul pada sepatu pun menjadi lebih lengket saat menancap di lapangan. Hasilnya, si pemain akan lebih nyaman saat berakselerasi.
Hingga kini, sepatu bola yang diproduksi sudah sangat bervariasi. Tampilannya pun sangat menarik. Mulai dari bentuk, desain, dan bahannya dibuat agar pemain bisa menggerakkan kakinya senyaman mungkin.