Rasain Kena KARMA! Malunya Malaysia Gagal Tiru Naturalisasi Seperti Indonesia

spot_img

Tertawa di atas penderitaan orang lain memang puas, ya. Seperti apa yang sedang netizen Indonesia rasakan saat ini. Ketika di Brussel sana, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders sudah sah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), di Negeri Jiran sana publik sepakbola Malaysia sedang menanggung malu gara-gara proses salah satu pemain naturalisasinya ditolak FIFA. Duh, kasihan sekali ya nasib mereka.

Lantas, kenapa sih kok bisa sampai ditolak oleh FIFA? Apakah sudah seharusnya mereka sekarang sungkem dan berguru pada Timnas indonesia dalam hal naturalisasi pemain?

Pernah Ditolak Pemain Sendiri

Betapa jengkelnya sekarang publik sepakbola Malaysia. Betapa malunya mereka gara-gara federasi sepakbola mereka tak becus menaturalisasi pemain. Atau mungkin mereka sudah bebal dan tahan malu? Pasalnya, tidak sekarang ini saja mereka menanggung malu. Sebelumnya mereka juga sempat menanggung malu ketika satu per satu calon pemain yang akan dinaturalisasi memilih menolak.

Kalau kalian melihat video dari Starting Eleven yang berjudul “Tiru Cara Indonesia, Malaysia Malah Dicampakan Para Pemain Keturunannya”, pasti sudah tahu pemain siapa saja yang mencampakkan Malaysia.

Namun, seperti tak ada kapoknya. Demi meniru kesuksesan Indonesia, mereka lalu kepedean dengan memproses lagi pemain naturalisasi lainnya, yakni Mats Deijl. Deijl bukan pemain sembarangan. Ia adalah pemain klub Eredivisie, Go Ahead Eagles yang berposisi sebagai bek kanan.

Proses Naturalisasi Matt Deijl

Sejak Juni 2024, Deijl sudah dibangga-banggakan oleh publik Malaysia. Pemain tersebut juga sudah mengaku siap membela Malaysia sebagai tanah leluhurnya. Fyi, Deijl ini mengaku punya darah keturunan Malaysia dari sang nenek.

Lalu tanpa fafifu wasweswos, pada Bulan Agustus 2024, Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) langsung gerak cepat untuk mengumpulkan dokumen milik Deijl agar segera dikirim ke FIFA untuk proses naturalisasi. Sebelumnya, pihak FAM juga telah meminta persetujuan dari pihak klub dan agen Deijl soal proses naturalisasi ini. Bek berusia 27 tahun tersebut pun sudah memberikan semua dokumen yang diminta oleh FAM.

FAM berharap, proses naturalisasi ini segera rampung dengan cepat supaya Deijl bisa masuk skuad asuhan Pau Marti Vicente yang ditargetkan juara di Piala AFF 2024, Desember mendatang.

Ditolak FIFA

Namun, apa boleh buat, kenyataan pahit justru diterima Malaysia. Di awal Bulan Oktober, FIFA mengirim surat sakti bahwa proses naturalisasi Mats Deijl ditolak. Dalam laporannya, FIFA menyebutkan bahwa darah keturunan Malaysia yang didapat Deijl bukan dari neneknya, melainkan dari buyutnya.

Sementara itu, aturan FIFA menyebutkan bahwa sang pemain baru bisa dinaturalisasi bila memiliki garis keturunan dari kakek atau neneknya. Apabila garis keturunannya bukan dari kakek atau nenek, maka sang pemain tidak bisa membela negara tersebut. Kecuali sang pemain tinggal di negara yang dituju selama setidaknya lima tahun berturut-turut.

Dari penolakan FIFA tersebut, muncullah pertanyaan, kenapa bisa Deijl mengaku memiliki darah keturunan dari sang nenek? Wong ternyata terbukti berasal dari buyutnya? Besar kemungkinan Deijl berbohong soal garis keturunannya atau bisa juga karena ketidaktelitian dari pihak FAM. Namun yah, meski gagal, FAM tetap berterima kasih terhadap sang pemain atas minat dan tekad yang ditunjukkan untuk bisa mewakili Timnas Malaysia.

Deijl dan Netizen Malaysia Emosi

Yang menjadi menarik, setelah FAM menelpon Mats Deijl mengabarkan tentang hal ini, sang pemain justru marah-marah dan emosi. Dalam percakapannya dengan akun X @frfuturetalents, Deijl mengatakan tak terima dengan perlakuan FIFA. Ia menyebut kalau FIFA memiliki aturan yang bodoh.

Luapan emosi Deijl tersebut juga langsung diikuti oleh emosi dari netizen Malaysia. Tahu sendiri kan, netizen Negeri Upin Ipin itu hobi banget kalau emosi. Selain emosi terhadap keputusan FIFA, netizen Malaysia juga emosi melihat netizen Indonesia menertawakan kegagalan naturalisasi tersebut.

Netizen Malaysia ada yang menyebut bahwa netizen Indonesia punya bahan baru untuk ngerujak Malaysia. Ada juga netizen Malaysia yang bilang dengan gagalnya naturalisasi ini, sudah saatnya pemain local pride Malaysia tampil.

PR Besar FAM

Beberapa komentar atas kegagalan naturalisasi Mats Deijl tersebut, tentu menjadi PR besar bagi Federasi Sepakbola Malaysia. FAM harusnya malu karena mereka sudah diultimatum oleh perdana menteri untuk membangkitkan sepakbola termasuk dalam hal naturalisasi.

Di Bulan September lalu, Perdana Menteri Malaysia, Datuk Anwar Ibrahim sempat menyemprot Federasi Sepakbola Malaysia dalam suatu pertemuan. Pertemuan tersebut digelar mendadak setelah ranking FIFA Malaysia dikangkangi Indonesia.

Datuk Anwar Ibrahim marah besar dan mengungkit lagi soal kucuran dana berlebih kepada FAM. Fyi, pada awal bulan September 2024, pemerintah Malaysia sudah mengucurkan dana sebesar 15 juta ringgit atau setara dengan Rp 54,8 miliar kepada FAM untuk program pembangunan Timnas Malaysia. Lantas dengan kejadian memalukan ini, apa nggak ngamuk lagi tuh Datuk Anwar Ibrahim?

Disuruh Tiru Indonesia

Apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur. FAM seharusnya belajar biar tidak lagi kena semprot perdana menteri. Tampaknya, ada baiknya juga nggak usah kepedean bisa dengan mudah menaturalisasi pemain. Federasi Sepakbola Malaysia dalam kasus ini terlihat terlalu gegabah dan kurang teliti dalam menaturalisasi pemain. Pemain yang darah keturunannya belum pasti malah tetap dipaksakan diproses ke FIFA.

Kalau kata netizen Indonesia, nggak ada salahnya kok Malaysia belajar dari Indonesia kalau soal naturalisasi. Biar nantinya, proses naturalisasi berikutnya tidak ditolak lagi oleh FIFA. Pasalnya, PSSI punya cara ampuh untuk menaturalisasi pemain, dan terbukti sukses. Sebagai contoh, PSSI rela mengirim orang ke Belanda untuk membuktikan bahwa pemain yang diincar tersebut layak, dan memenuhi syarat untuk dinaturalisasi.

Kena Karma?

Namun, apakah Malaysia mau belajar dari Indonesia soal naturalisasi? Itu yang menjadi pertanyaan. Netizen Malaysia pasti tak sudi Malaysia disuruh belajar dari Indonesia. Wong mereka lebih mengedepankan gengsi. Mereka bisanya cuma menjelek-jelekan Timnas Indonesia.

Masih ingat dengan ejekan netizen Malaysia di akun X @frfuturetalents? Pada tanggal 29 September, akun tersebut mengejek Indonesia terlalu sombong bisa berlaga di Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia. Tak hanya itu, di postingan lainnya mereka bilang kalau program naturalisasi Indonesia hanya meniru program naturalisasi Malaysia, yang menurut klaim mereka sudah dimulai sejak tahun 1984.

Susah memang meladeni bangsa yang penuh “klaim” tersebut. Beberapa waktu lalu ketika youtuber I Show Speed datang ke Malaysia, mereka juga mengklaim lagi bahwa Batik berasal dari negara mereka. Apa nggak capek sih kerjaannya ngeklaim-ngeklaim melulu?

Bisa jadi, kegagalan naturalisasi Deijl ini adalah buah dari karma bagi Malaysia. Bukan tidak mungkin, jika mereka masih saja tak belajar dan bisanya cuma menjelek-jelekan negara lain saja, proses naturalisasi berikutnya bisa saja ditolak lagi oleh FIFA. Karena konon kabarnya, mereka tak kapok untuk berusaha menaturalisasi pemain lagi setelah kegagalan Deijl. Hmmm… kita lihat saja, apakah mereka akan berhasil atau justru akan kena karma lagi?

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru