Jersey adalah salah satu elemen vital dalam sepak bola. Tak hanya sekadar pakaian belaka, jersey sudah melekat sebagai sebuah identitas dari klub yang mengenakannya. Maka jangan heran jika ada klub yang mencoba mengganti jerseynya, mereka akan didemo habis-habisan oleh fansnya.
Namun, apakah kalian tahu jika beberapa klub ternyata memakai suatu jersey karena terinspirasi dari klub lain? Alasannya beragam. Mulai dari ekonomi hingga ingin menjiplak prestasi. Lantas, klub apa saja yang dimaksud?
Daftar Isi
Juventus – Notts County
Raksasa Italia, Juventus, memang ikonik dengan jersey hitam putihnya. Namun, corak zebra ini sebenarnya bukan warna jersey asli Juventus. Bianconeri mengambil warna ini dari klub tier bawah di Inggris, Notts County. Warna hitam putih ini mereka adopsi sejak tahun 1903.
Kok bisa begitu? Begini ceritanya. Warna jersey asli Juve sebenarnya adalah pink. Warna pink ini juga sebenarnya disebabkan oleh salah kirim warna jersey. Akhirnya, mereka pun memakai jersey pink tersebut. Namun, karena jersey pink tersebut luntur ketika dicuci, mereka memikirkan opsi untuk ganti jersey.
Maka, salah satu pemain asing asal Inggris bernama John Savage diminta pihak klub untuk mencari jersey di tanah airnya. Sebab, dia punya teman pengusaha konveksi. Karena teman Savage ini ternyata seorang fans Notts County, maka dikirimlah jersey hitam putih ke Turin. Sejak saat itu, jersey ini akhirnya dipakai sebagai warna resmi La Vecchia Signori.
Juventus pun mengakui bahwa warna yang mereka pakai merupakan jiplakan dari Notts County. Sampai-sampai, pada pembukaan stadion baru mereka pada tahun 2011, Notts County diundang sebagai tamu untuk laga uji coba.
Classic Pre-Season Games
Juventus 1-1 Notts County // 2011
Notts County were invited to Turin to inaugurate Juventus’ new stadium due to a 108-year link between the clubs – since Juve decided to adopt the black and white shirts worn by County. pic.twitter.com/ILcEZFyU2y
— Classic Football Shirts (@classicshirts) July 16, 2022
Athletic Bilbao – Southampton
Sejak awal pendiriannya, Athletic Bilbao memang memiliki ikatan yang kuat dengan Inggris. Klub yang didirikan pada 1902 ini merupakan klub yang didirikan oleh pekerja tambang di Kota Huelva. Jersey mereka pun sejak awal sebenarnya meniru Blackburn Rovers, yakni biru putih. Namun, karena jersey tersebut luntur setelah beberapa tahun, akhirnya mereka harus menggantinya.
Pada Natal 1909, seorang pemain mereka, Juan Elorduy, pergi ke Inggris untuk membeli jersey baru buat klubnya. Namun, Elorduy tak mendapatkan jersey biru putih yang diinginkan. Jersey ala Blackburn itu habis. Akhirnya, sebelum pulang lewat pelabuhan Southampton, Elorduy memutuskan membeli 50 jersey baru. Meskipun berwarna merah putih, sesuai dengan klub lokal di daerah tersebut.
Cerita di balik kostum Athletic Bilbao dan Southampton yang coraknya sangat mirip https://t.co/ub721p3MMR pic.twitter.com/6Ut3NjBzM4
— PanditFootball.com (@panditfootball) September 16, 2016
Barcelona – Merchant Taylors
Karena memiliki kemiripan warna dan logo, Barcelona selalu dikaitkan dengan klub asal Swiss, FC Basel. Terlebih karena salah satu pendirinya pernah bermain untuk FC Basel, yakni Joan Gamper. Namun, anggapan ini dibantah secara resmi oleh Barca. Mereka tak menganggap bahwa jersey mereka diinspirasi oleh FC Basel, sebab Joan Gamper tak bermain lama di sana, alih-alih di Excelsior Zurich atau yang kini dikenal dengan FC Zurich.
Lantas, dari mana jersey merah biru itu berasal? Barca menyebutkan bahwa warna itu diambil dari warna klub rugbi tempat salah satu pendirinya, Frederick Arthur Witty. Witty kala itu bersekolah di Merchant Taylor, pernah berurusan dengan klub rugbi yang ada di sana. Nah, dari klub rugbi yang berasal dari Crosby, Liverpool ini lah inspirasi jersey Barcelona berasal.
Real Madrid – Corinthian
Mirip dengan Barcelona, Real Madrid pun mengambil warna putihnya dari klub lain, yakni Corinthian FC. Klub yang kini dikenal dengan nama Corinthian-Casuals FC tersebut merupakan klub legendaris Inggris di masa lalu. Kini, mereka terseok-seok di liga amatir.
Ide penjiplakan jersey putih ini diilhami oleh salah pendiri Los Merengues, Arthur Johnson. Pria keturunan Irlandia ini diketahui memang pernah bermain untuk Corinthian FC. Kemudian, saat dia bergabung di Madrid untuk mendirikan cikal bakal Real Madrid bernama Nuevo Sociedad, ia menyarankan agar klub ini memakai jersey warna putih. Alhasil, klub yang didirikan pada 1902 tersebut menyetujui usulan Johnson.
The shirt that inspired Real Madrid to wear white – and your name could be on it!
Here’s your chance to win sponsorship of Casuals’ shirt – and get two FREE Season Tickets just for entering. Will your business be the lucky winner? From just £395+VAT
https://t.co/BXDsVY0JU3 pic.twitter.com/tZJS7HgXxi— Corinthian-Casuals (@CorinthianCas) May 23, 2019
Real Betis – Celtic
Klub Spanyol lain, Real Betis Balompie, juga mendapat inspirasi jerseynya dari klub Britannia. Bedanya, mereka mendapatkannya dari klub Skotlandia, bukan Inggris. Klub yang didirikan pada tahun 1907 ini pada awalnya memakai warna biru. Namun, semua berubah kala salah satu pendiri mereka, Manuel Ramos Asensio, pergi ke tanah Britannia pada 1911.
Manuel Ramos kala itu tinggal di Glasgow untuk belajar di Sekolah Tinggi St Joseph. Saat itu, Glasgow Celtic sedang jaya-jayanya, apalagi di kalangan orang Katolik seperti Manuel Ramos. Karena teman-temannya merupakan pendukung Celtic dan Manuel Ramos yang suka sepak bola, ia pun akhirnya ikut menonton dan mendukung Celtic.
Alhasil, sepulangnya dari Skotlandia, ia mengubah warna Rela Betis menjadi hijau putih. Namun, Ia lebih memilih motif garis vertikal alih-alih motif melingkar seperti yang dipakai Celtic. Meskipun, pada Februari 2018, Real Betis pernah memakai motif jersey yang serupa dengan Celtic saat laga melawan Malaga.
We already wore Green and White when O’Connell took over. Our first captain, Manuel Ramos, went to meet Celtic in 1911 and learn about the club. He was given a Celtic shirt and he decided to change the hoops for vertical stripes. Green and White are also the colours of Andalusia
— Real Betis Balompié (@RealBetis_en) April 23, 2019
West Ham United & Burnley – Aston Villa
Kasus lebih unik terjadi pada West Ham United, Burnley, dan Aston Villa. Kalian tahu kenapa ketiganya menggunakan warna jersey yang sama? Jawabannya karena Aston Villa. Ya, Aston Villa adalah klub pertama yang memakai warna claret dan biru muda. Karena prestasinya cukup lumayan, akhirnya warna itu diadopsi.
Pengadopsian tersebut diakui terang-terangan oleh Burnley. Klub yang didirikan tahun 1910 ini memang mengakui bahwa Aston Villa merupakan sumber inspirasi mereka. Sebab, saat itu The Villans sedang jaya-jayanya. Oleh karena itu, Burnley berharap bisa meniru kejayaan tersebut dengan memakai warna yang sama.
Sementara bagi West Ham United, ceritanya agak unik. Memang ada kabar bahwa jersey claret dan biru muda itu berasal dari Aston Villa sebagai pelunasan utang, The Hammers memiliki versi lain soal warna ini. The Hammers yang didirikan pada 1895 dengan nama Thames Ironworks memang sudah memakai jersey biru muda.
Namun, pada tahun 1900, ketika terjadi perubahan nama klub, barulah warna klaret ditambahkan. Alasannya, agar jersey mereka tak terlihat polos-polos amat.
Bournemouth – AC Milan
Bournemouth juga memiliki kisahnya tersendiri soal meniru jersey klub lain. Meski warna merah memang sudah mereka pakai sejak awal klub tersebut didirikan, warna hitam di jersey mereka ternyata datang dari tim lain. Pada 1899, ketika didirikan dengan nama Boscombe FC, The Cherry memakai warna merah putih. Barulah pada tahun 1971, garis hitam mulai ditambahkan ke dalam jersey mereka.
Alasannya? Mereka ingin mengikuti kejayaan AC Milan. Sebab, Rossoneri memang sedang mengalami masa kejayaan di dekade 1960-an. Lucunya, pada musim 2011/12 Bournemouth malah mengeluarkan jersey tandang berwarna biru hitam. Jersey ini tak lain dan tak bukan mirip dengan rival sekota AC Milan, yakni Inter. Meski, alasan pemakaian warna biru tersebut adalah karena warna biru merupakan warna kontras alami dari merah.
No problem with Bournemouth wearing white shorts/socks today against Watford, a very AC Milan look (though not sure why they didn’t wear their usual black shorts/socks).
They wore white shorts and socks as their home kit in the 1990s, when Eddie Howe was playing. #AFCB pic.twitter.com/YsuDlUswtw
— Kit Crimes ⚽️ (@KitCrimes) October 26, 2019
Sumber: The Football Faithful, The Guardian, Goal, Barca, The Flanker, dan The Athletic