Punya Keturunan, Tapi FIFA Larang Pemain Ini Bela Timnas Indonesia

spot_img

Di tengah gempuran pemain-pemain keturunan yang membela Timnas Indonesia, banyak media Malaysia yang ikut-ikutan mencari nama untuk dikaitkan dengan Timnas Malaysia. Lucunya, pemain-pemain yang diberitakan tak ada satu pun yang merapat. Sekalinya ada yang diproses, malah ditolak sama FIFA. Mats Deijl contohnya.

Sempat digembar-gemborkan bakal segera membela Timnas Malaysia, FIFA justru menghentikan proses naturalisasi Deijl. Hal itu karena Mats Deijl tak memenuhi persyaratan. Usut punya usut, garis keturunan dari pemain Go Ahead Eagles itu terlalu jauh. Mats Deijl ternyata memiliki darah Malaysia melalui buyutnya.

Sementara itu, FIFA hanya memperbolehkan suatu federasi menaturalisasi pemain jika memiliki darah keturunan maksimal dari kakek atau nenek, bukan buyut. Menariknya, hal seperti ini juga terjadi di Indonesia. Banyak pemain yang katanya punya darah keturunan, tapi tak mendapat restu dari FIFA untuk membela Indonesia. Mau tahu siapa saja pemain tersebut?

Joel Piroe

Selama dua tahun terakhir, Timnas Indonesia selalu dikaitkan dengan pemain belakang Leeds United, Pascal Struijk. Dirinya memenuhi syarat untuk membela tiga negara, yakni Belanda, Belgia, dan Indonesia. Namun, sang pemain tak kunjung memutuskan nasibnya. Pascal justru lebih memprioritaskan Belanda dan Belgia ketimbang Indonesia.

Namun, jika kalian berpikir bahwa Indonesia hanya dikaitkan dengan satu pemain Leeds saja, kalian salah. Rekan satu tim Pascal Struijk, yakni Joel Piroe juga pernah dirumorkan memiliki darah Indonesia. Media-media Indonesia menyebut Piroe memiliki garis keturunan Jawa dari leluhurnya yang berasal dari Suriname.

Netizen sempat beranggapan kata “Piroe” berasal dari bahasa Jawa. Ternyata bukan. Adanya kata Piroe dalam nama Joel Piroe ternyata karena dirinya memiliki darah Suriname dan India. Sedangkan Piroe dalam namanya memiliki lafal “Piru” bukan “Piro”. Justru, istrinya yang bernama Naomi Pattiwael-lah yang memiliki darah keturunan Indonesia.

Daan Rots

Di FC Twente pun begitu. Timnas Indonesia tidak hanya bisa menggaet Mees Hilgers. Namun, Indonesia juga dirumorkan bisa menggaet dua penyerangnya sekaligus. Salah satunya adalah Daan Rots. Dirinya dikabarkan juga memiliki darah Indonesia. Namun belum dikonfirmasi dari garis keturunan ayah atau ibunya.

Munculnya rumor ini, disambut baik oleh para penikmat sepakbola lokal. Mereka paham bahwa Rots memiliki kualitas yang bukan kaleng-kaleng. Pemain yang berposisi sebagai sayap ini dikenal sebagai pemain cepat, lincah dan tajam. Bahkan beberapa media Belanda sering menyama-nyamakan Daan Rots dengan pendahulunya, Arjen Robben.

Sayangnya, proses naturalisasi Daan Rots batal dilanjutkan. Itu karena FIFA meragukan garis keturunan sang pemain. Baik PSSI maupun sang pemain memang kesulitan untuk membuktikan garis keturunan Indonesianya. Lalu, pada Bulan Agustus kemarin, Rots pun muncul di podcast Yussa Nugraha. Dalam sesi wawancara itu, ia mengkonfirmasi hal tersebut. Roots cukup kecewa karena ternyata tidak bisa membela Indonesia.

Sem Steijn

Selain Daan Rots, masih ada satu nama lagi dari lini depan FC Twente. Dia adalah Sem Steijn. Pemain yang berposisi sebagai gelandang serang itu juga menarik perhatian fans tim nasional Indonesia. Bagaimana tidak? Saat dirumorkan memiliki darah Indonesia, Steijn sedang dalam performa apik bersama Twente. Bahkan, kini Steijn telah mengemas delapan gol dan dua assist dari sebelas pertandingan.

Saat dikonfirmasi oleh tim ahli PSSI ke PSSI, Sem Steijn ternyata tidak memenuhi persyaratan untuk dinaturalisasi. Itu karena pemain kelahiran Den Haag itu tidak memiliki garis keturunan Indonesia. Kedua orang tuanya, yakni Maurice Steijn dan Kristella Ernest merupakan asli Belanda. 

Fyi saja, ayah Sem Steijn ternyata pelatih kepala Sparta Rotterdam per awal November kemarin. Dirinya juga mantan pesepakbola profesional di Belanda. Dari kecil sudah di Belanda. Maka dari itu, leluhur Sem Steijn pun murni orang Belanda, bukan blijvers seperti Maarten Paes.

Ryan Flamingo

Selanjutnya ada Ryan Flamingo. Bek PSV Eindhoven itu pernah masuk radar Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu bahkan sudah naksir sama kualitas Ryan sejak dirinya masi memperkuat FC Utrecht tahun lalu. PSSI pun sudah mengkonfirmasi bahwa Ryan memiliki garis keturunan Jawa-Suriname dari leluhurnya.

Kabar ini pun mulai menyebar hingga ke media-media Belanda. Akun Instagram Voetball Primeur bahkan sampai memposting foto Ryan sambil menuliskan caption “Bek PSV Ryan Flamingo masih bisa memilih karir internasional bersama Indonesia dan Suriname.” Gayung bersambut, Ryan pun meninggalkan komentar emoji bendera Indonesia di postingan tersebut. 

Momen ini seakan menguatkan rumor Ryan yang akan segera merapat ke Timnas Indonesia. Sayangnya, upaya itu terhalang restu FIFA. Otoritas sepakbola dunia itu menganggap Ryan Flamingo tidak eligible membela Timnas Indonesia karena darah keturunannya berasal dari buyutnya. Alias Ryan merupakan generasi keempat di keluarganya.

Bila mengacu pada regulasi FIFA Pasal 7, disebutkan seorang pemain bisa dinaturalisasi jika darah keturunannya maksimal sampai kakek dan neneknya. Atau maksimal tiga generasi. Karenanya, proses naturalisasi Ryan pun tak dilanjut oleh PSSI. Kabar tak memenuhi syaratnya Ryan Flamingo membuat Timnas Indonesia kehilangan salah satu pemain keturunan berbakatnya. 

Mauresmo Hinoke

Kasus yang serupa juga menimpa pemain muda, Mauresmo Hinoke. Kabar batalnya pemain berusia 19 tahun itu untuk mengucap sumpah WNI malah lebih mengejutkan. Karena prosesnya sudah berjalan. PSSI dan Hinoke pun sudah mengajukan berkas-berkas ke FIFA. Saat itu, Hinoke disebut-sebut sebagai salah satu talenta potensial yang akan memperkuat Timnas U-20 Indonesia. 

Dirinya bahkan sudah berseragam merah putih di ajang Toulon Cup 2024. Dalam turnamen tersebut, Hinoke jadi pemain paling disorot. Pemain yang kini memperkuat Top Oss itu berhasil mencetak gol dan menjadi satu-satunya pencetak gol untuk Skuad Garuda Muda di ajang Toulon Cup. 

Namun, prosesnya mandek di tengah-tengah karena kasus yang sama dengan Ryan Flamingo. Hinoke diduga memiliki garis keturunan Indonesia keempat, bahkan kelima, yang mana tidak sesuai dengan aturan FIFA mengenai naturalisasi pemain. Tentang bagaimana proses lengkapnya, sudah pernah dibahas di video Starting Eleven Story sebelumnya.

Sydney van Hooijdonk

Saat PSSI sedang dalam tekanan untuk mencari striker keturunan di Eropa, nama Sydney van Hooijdonk sempat muncul ke permukaan. Nama Sydney mulai dibicarakan saat komentar dari Hamdan Hamedan viral di media sosial. Dirinya mengatakan bahwa PSSI sedang memantau satu nama penyerang top yang masuk daftar pemain diaspora Grade A.

Media-media lokal pun langsung mengaitkan Sydney van Hooijdonk dengan Timnas Indonesia. Ada yang mengatakan, bahwa ayah Sydney Van Hooijdonk, yakni Pierre van Hooijdonk tidak hanya memiliki darah Maroko. Tapi juga punya darah keturunan Indonesia, tepatnya Maluku. Yang jadi masalah, Pierre mendapat darah Indonesia dari kakeknya.

Namun, FIFA meragukan garis keturunan Sydney. Menurut mereka, Pierre van Hooijdonk lebih dekat dengan Belanda dan Maroko ketimbang Indonesia. Jika pun benar punya darah keturunan Indonesia, garisnya terlalu jauh, karena dari buyutnya. Jika ditanya soal peluang, maka peluangnya sangat kecil bagi penyerang Cesena itu untuk membela Timnas Indonesia.

Jaden Montnor

Nama terakhir adalah Jaden Montnor. Seperti yang diwartakan oleh Suara.com, Jaden merupakan pemain yang lahir di Belanda. Meski begitu, ia memiliki darah Indonesia dari leluhurnya di Suriname. Jaden pun terbuka dengan kesempatan untuk membela Indonesia. Menurutnya, atmosfer sepakbola Indonesia sangat luar biasa.

Akan tetapi, darah Indonesia Jaden terlalu jauh. FIFA menilai garis keturunan Jaden lebih dekat ke Suriname, ketimbang Indonesia. Kondisi ini membuat Indonesia tidak bisa mengajukan namanya ke FIFA untuk memproses perpindahan kewarganegaraan. 

Maka dari itu, winger berusia 22 tahun tersebut akhirnya memilih Suriname sebagai kelanjutan karir internasionalnya. Menurut situs Transfermarkt, Jaden Montnor sudah mencatatkan debutnya di laga uji coba melawan Martinik Maret lalu. Sejauh ini ia telah mengantongi enam caps serta mencetak dua gol untuk Suriboys.

Sumber: Bola Okezone, Suara, Jawapos, Bolasport

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru