Di antara hasil undian babak 16 besar Liga Champions Eropa musim ini, duel antara PSV Eindhoven dengan Borussia Dortmund layak dibilang sebagai hasil drawing paling tidak populer. Bukan tanpa alasan mengapa kami berani mengatakan demikian.
Saat Liga Champions mengumumkan hasil drawing babak 16 besar lewat akun media sosial X, tweet PSV vs Dortmund jadi yang paling sedikit mendapat atensi. Saat naskah ini dibuat, tweet tersebut hanya memperoleh sekitar 666 ribu views, 10 ribu like, 1.500 repost, dan 250an komentar. Angka-angka tersebut jadi yang terendah dibanding tweet lain yang memuat hasil drawing 16 besar UCL musim ini.
Bukan bermaksud merendahkan atau meremehkan, tetapi siapa di antara football lovers yang menjadi fans PSV atau Dortmund, atau minimal fimiliar dengan penampilan kedua tim tersebut?
Selain itu, baik PSV maupun Dortmund bukanlah tim favorit juara seperti halnya Manchester City, Real Madrid, Inter Milan, ataupun Bayern Munchen. Keduanya juga bukan tim kejutan semacam Real Sociedad ataupun FC Copenhagen.
Selain karena faktor-faktor tadi, alasan yang lebih logis mengapa pertemuan kedua tim ini kurang mendapat atensi dan kurang populer di mata football lovers adalah fakta kalau kedua tim tersebut jarang bertemu, bahkan sangat jarang bertemu di ajang resmi apapun. Alhasil, tidak banyak catatan sejarah yang bisa dicatat.
Lalu, apakah laga antara PSV vs Dortmund akan berjalan biasa-biasa saja? Jawabannya, tentu tidak!
Head to Head
Sepanjang sejarahnya, PSV dan Dortmund baru berjumpa dua kali di ajang resmi, tepatnya di fase grup UCL musim 2002/2003. Saat itu, “The Black and Yellow” berhasil menang 3-1 di Philips Stadion dan menahan imbang “The Red White Army” 1-1 di Signal Iduna Park.
Kedua tim baru berjumpa lagi dalam sebuah laga persahabatan di Cadiz, Spanyol pada 7 Januari 2017. Saat itu, Dortmund yang masih dilatih Thomas Tuchel sukses menang 4-1 atas PSV asuhan Phillip Cocu. Satu-satunya pemain yang tersisa yang dari skuad Dortmund maupun PSV saat itu hanyalah Marco Reus dan Luuk de Jong.
Fakta kalau kedua tim sudah lama tidak berjumpa dan bakal bersua lagi dalam kondisi yang jauh berbeda menjadikan duel antara PSV Eindhoven dengan Borussia Dortmund layak untuk ditonton.
Reuni Donyell Malen dan Peter Bosz
Seperti yang digaungkan oleh media-media Belanda maupun Jerman, tajuk utama dari duel ini adalah reuni Donyell Malen dan Peter Bosz. Bagi Malen, ini bakal jadi kali pertama dirinya menginjakkan kakinya lagi di Philips Stadion.
PSV adalah klub yang berjasa bagi karier Donyell Malen. Saat berusia 16 tahun, Malen yang begitu bersinar di akademi Ajax meninggalkan zona nyamannya untuk menerima pinganan Arsenal. Sebagai pemuja Thierry Henry dan Dennis Bergkamp, Malen tak mengindahkan larangan dari Ajax yang sebenarnya menolak kepindahan tersebut.
Benar saja, meski Malen cukup produktif dengan torehan 27 gol dalam 67 penampilan bagi tim muda Arsenal, tetapi ia tak kunjung mendapat tempat di tim utama. Akhirnya, pada musim panas 2017, pemuda kelahiran 19 Januari 1999 itu dijual seharga 600 ribu euro dan PSV-lah yang datang menampungnya.
Malen kemudian menata kembali kariernya bersama tim Jong PSV yang berkompetisi di divisi 2. Tak butuh waktu lama, usai mencetak 13 gol dan 3 asis, Malen langsung dipanggil tim utama di paruh kedua Eredivisie musim 2017/2018. Berkat hal tersebut, ia berhak mendapat medali ketika PSV keluar sebagai juara Liga Belanda.
Sejak saat itu, Donyell Malen resmi menjadi penyerang andalan PSV Eindhoven. Dan musim terbaiknya terjadi di musim 2020/2021 ketika dirinya berhasil mencetak 27 gol dan 10 asis dalam 45 penampilan. Performa itulah yang membuat Borussia Dortmund rela merogoh koceknya hingga 30 juta euro untuk memboyong Donyell Malen.
Kini, Malen jadi bagian vital bagi lini serang Dortmund. Siap atau tidak, ia harus tega untuk melawan PSV, mantan klub yang telah menyelamatkan kariernya.
Sementara itu, Peter Bosz punya kisah yang berbeda. Bagi pelatih asal Belanda tersebut, ini bukanlah kali pertama dirinya berjumpa lagi dengan Dortmund. Bosz pernah menukangi Borussia Dortmund di musim 2017/2018. Sayangnya, Bosz hanya bertahan sampai bulan Desember saja. Ia dipecat setelah dalam 24 pertandingan, Dortmund cuma menang 8 kali dan kalah 9 kali, termasuk gagal memetik satu kemenangan pun di UCL.
Dortmund sepertinya dulu terlalu cepat merekrut Peter Bosz dari Belanda. Usai dipecat Dortmund, Bosz sempat beberapa musim melatih Bayer Leverkusen dan Lyon sebelum kini menjadi bos PSV. Bersama PSV inilah Peter Bosz seolah kembali menunjukkan taring yang sesungguhnya.
Pelatih berusia 60 tahun tersebut berhasil membuka musim 2023/2024 dengan membawa PSV menjuarai Piala Super Belanda. Saat naskah ini dibuat, Bosz juga berhasil membuat PSV menjadi pemuncak Eredivisie dengan status “unbeaten”. Sejauh ini, baru dua tim yang berhasil mengalahkan PSV asuhan Peter Bosz di laga resmi, yakni Arsenal di fase grup UCL dan Feyenoord di babak 16 besar KNVB Cup.
Yang Menarik dari PSV vs Dortmund
Ya, PSV sedang on fire! Di bawah asuhan Peter Bosz, PSV tampil menyerang dengan formasi 4-3-3. Penguasaan bola dan agresif dalam merebut kembali penguasaan menjadi gaya main PSV musim ini.
Hasilnya luar biasa. Hingga pekan ke-20 Eredivisie, PSV baru kebobolan 9 kali dan sudah menghasilkan 63 gol, dimana 46 gol di antaranya mereka cetak lewat situasi open play. Ini jadi bukti betapa berbahayanya lini serang “The Red White Army”.
Sebaliknya, Borussia Dortmund asuhan Edin Terzic masih tertahan di peringkat 4 Bundesliga. Hingga pekan ke-20, mereka baru menghasilkan 40 gol dan sudah kebobolan 26 gol.
Jika berkaca dari statistik di kompetisi domestik, Dortmund jelas kalah. Namun, ini adalah UCL dan suka atau tidak, justru Dortmund yang sedikit lebih diunggulkan ketimbang PSV. Pasalnya, statistik membuktikan kalau Peter Bosz belum berhasil meneruskan performa ganas PSV di Liga Belanda ke UCL.
PSV cukup beruntung bisa lolos dari Grup B. Mereka cuma menang 2 kali dan unggul 1 poin dari Lens di peringkat 3. Dari 8 pertandingan, PSV juga cuma menghasilkan 8 gol dan sudah kebobolan 10 gol. Sangat kontras dengan catatan mereka di Eredivisie musim ini, bukan?
Sebaliknya, Dortmund berhasil memuncaki Grup F yang disebut sebagai grup neraka. Mereka sukses 2 kali menumbangkan Newcastle United, menaklukkan AC Milan di Italia, dan menahan imbang PSG di kandang. Tak bisa dipungkiri kalau pengalaman Dortmund di UCL akan banyak membantu mereka.
Selain itu, Dortmund juga punya keuntungan lainnya. Saat naskah ini dibuat, kiper Gregor Kobel, Julian Brandt, Marco Reus, hingga Karim Adeyemi yang sempat absen karena cedera sudah kembali berlatih. Sementara itu, PSV diyakini masih tak bisa memainkan Malik Tillman, Armel Bella-Kotchap, dan provider asis terbanyak mereka, Joey Veerman, serta Noa Lang yang sudah dipastikan absen hingga akhir musim.
Akan tetapi, PSV punya keuntungan tersendiri. Pasalnya, leg pertama yang digelar pada 21 Februari esok akan digelar di Philips Stadion. Sejauh ini, PSV belum pernah kalah ketika bermain di kandangnya sendiri. Sepertinya, tiket ke babak selanjutnya akan didapat oleh tim yang bermain sempurna di laga kandang dan lebih cerdik memanfaatkan laga tandang.
Namun, terlepas dari itu, laga underrated antara PSV dan Borussia Dortmund di babak 16 besar UCL musim ini dijamin akan tetap berjalan alot. Meski secara produktivitas gol PSV lebih unggul dari Dortmund, tetapi kedua tim sama-sama punya banyak opsi pencetak gol dalam skuadnya.
Top skor Dortmund adalah Niclas Füllkrug dengan 10 gol, diikuti Donyell Malen dan Julian Brandt yang sama-sama mengemas 8 gol, lalu Marco Reus dengan 6 gol, serta Youssoufa Moukoko dengan 4 gol.
Sementara itu, di kubu PSV nama Luuk de Jong begitu superior dengan torehan 26 gol. Top skor berikutnya adalah Guus Til dan Isamel Saibari yang sama-sama mengemas 7 gol, diikuti Johan Bakayoko dan Ricardo Pepi dengan 6 gol, serta Hirving Lozano dengan 5 gol.
Meratanya distribusi gol dari kedua tim ini menjadikan laga antara PSV Eindhoven vs Borussia Dortmund berpotensi besar menyajikan jual beli serangan. Tentu, kita semua berharap kedua tim bermain terbuka.
Jadi, siapa yang akan keluar sebagai pemenang? PSV atau Borussia Dortmund?
Referensi: Talksport, Transfermarkt, UEFA, Fotmob, DutchNews.