Seakan tak mau kalah dari Manchester City, musim ini PSG kembali mencoba peruntungan di Liga Champions. Di babak 16 besar nanti, PSG akan berhadapan dengan lawan yang belum pernah dihadapi sebelumnya. Mereka adalah Real Sociedad. Meski bakal jadi pertemuan pertama, laga tersebut diprediksi bakal berjalan menarik.
Sebab, adu kebolehan dua bintang Asia akan tersaji di laga ini. PSG dengan Lee Kang-in dan Sociedad akan mengandalkan Takefusa Kubo. Secara kasat mata, PSG diunggulkan. Tapi di musim ini kita tak boleh memandang sebelah mata kekuatan wakil Spanyol tersebut. Lantas, siapa yang akan unggul dalam pertarungan kali ini?
Daftar Isi
Head to Head
Wajar kalau kedua tim belum pernah bertemu. Real Sociedad jarang tampil di Liga Champions. Bahkan partisipasinya tahun ini merupakan kali pertama sejak satu dekade yang lalu. Namun, pertemuan dengan Real Sociedad di babak 16 besar Liga Champions kali ini bukan yang pertama bagi Luis Enrique.
Pelatih yang punya segudang pengalaman di sepakbola Spanyol itu pernah menangani Celta Vigo dan Barcelona dalam rentang tahun 2013 hingga 2017. Nah, dalam periode itu Enrique beberapa kali berhadapan dengan Real Sociedad. Pelatih yang juga berkebangsaan Spanyol itu tercatat pernah sepuluh kali menghadapi Sociedad.
Dari sepuluh pertemuan, rekor Luis Enrique ternyata tak begitu superior. Mantan pelatih AS Roma itu hanya mengantongi lima kemenangan dari sepuluh pertemuan. Sisanya berakhir dengan dua hasil imbang dan tiga kekalahan.
Lantas bagaimana riwayat Imanol Alguacil dalam menghadapi PSG? Sama halnya dengan Sociedad, ini jadi pertemuan pertama baginya. Imanol juga belum pernah berhadapan dengan Enrique di La Liga karena dirinya baru menangani Sociedad tahun 2018.
Kondisi Terkini
Meski baru menangani skuad utama pada tahun 2018, Imanol sudah menjadi bagian tim kepelatihan La Real sejak tahun 2013. Ia mengawali dunia kepelatihannya bersama Real Sociedad B sebagai asisten pelatih.
Dirasa paham secara luar dalam, Imanol menyulap Sociedad sebagai tim yang mampu bersaing di zona Eropa La Liga dalam empat musim terakhir. Namun, baru musim ini mereka bisa tampil di Liga Champions.
Meski sudah sedekade tidak tampil di UCL, performa mereka musim ini terbilang bagus. Tergabung dalam Grup D bersama Inter Milan, RB Salzburg, dan Benfica, La Real mampu keluar sebagai juara grup dengan torehan 12 poin, sama seperti Inter, hanya saja unggul selisih gol.
Sociedad bahkan tak menelan kekalahan di fase grup. Mereka berhasil dua kali menang atas Benfica dan dua kali menahan imbang Internazionale. Jelas, itu jadi suntikan motivasi untuk menghadapi PSG. Berbanding terbalik dengan performa di UCL, musim ini Sociedad justru loyo di La Liga.
Hingga jornada ke-23, Sociedad belum mampu menembus empat besar La Liga. Skuad racikan Alguacil hanya berkutat di peringkat enam selama beberapa pekan terakhir. Performa mereka tak konsisten. Bahkan Sociedad hanya meraih satu kemenangan dalam tujuh pertandingan terakhirnya.
Nasib tim tuan rumah justru berbalik dengan Sociedad. PSG superior di Liga Prancis seperti biasa. Hingga pekan ke-20, kekalahan baru sekali menyapa PSG. Sisanya, berakhir dengan kemenangan dan beberapa hasil imbang. Tak heran jika Les Parisiens lagi-lagi jadi pemuncak klasemen Ligue 1.
Nah, di UCL mereka justru agak keteteran. Dari enam pertandingan, PSG hanya mampu mengantongi dua kemenangan saja. Sisanya dua imbang dan dua kali kalah. Salah satu kekalahannya bahkan cukup memalukan. PSG digilas 4-1 kala bertandang ke markas Newcastle United.
Keunggulan dan Kelemahan PSG
Riwayat buruk di fase grup memang masih menghantui, namun beruntungnya di duel kali ini PSG bertindak sebagai tuan rumah terlebih dahulu. Jelas, bermain di hadapan publik sendiri bakal jadi keuntungan bagi skuad asuhan Luis Enrique.
PSG punya kesempatan menang dengan margin gol sebesar mungkin di kandang sendiri. Terlebih Parc des Princes merupakan area yang cukup mencekam bagi para tim lawan. Bagaimana tidak? Ultras Paris biasanya akan menciptakan koreografi dan gimik-gimik tertentu yang akan membuat mental pemain Sociedad ciut.
Keunggulan lain yang dimiliki PSG adalah informasi tentang pemain lawan. Enrique mengaku pernah menangani beberapa pemain Sociedad seperti Martin Zubimendi hingga Mikel Oyarzabal di Timnas Spanyol. Dengan begitu, Enrique sudah paham akan gaya bermain dan apa saja kelemahan mereka.
Tak cuma itu, lini depan PSG yang teramat mewah juga harus diwaspadai Sociedad. Musim ini, lini depan PSG diisi oleh Marco Asensio, Ousmane Dembele, Randal Kolo Muani, Goncalo Ramos dan tentunya Kylian Mbappe. Pemain-pemain ini memiliki skill dan kemampuan individu yang sangat baik. Itu akan memudahkan Enrique dalam menerapkan skema serangan yang beragam.
Dalam skema 4-3-3, PSG tampil cukup fleksibel dalam menyerang. Dengan susunan pemain seperti itu, saat menguasai bola Luis Enrique biasanya akan menumpuk empat pemain di lini depan. Itu pasti akan merepotkan pemain belakang Sociedad. Mereka akan dipaksa bekerja ekstra dalam menjaga pemain depan PSG yang terkenal dengan kecepatannya.
Dari segi kelemahan, cukup sulit mencari kelemahan PSG jika bermain di kandang. Namun, PSG diperkirakan tak akan diperkuat sejumlah pemain pentingnya di lini bertahan. Milan Skriniar dan Presnel Kimpembe dikabarkan masih dalam pemulihan cedera. Meski tak begitu berdampak, penurunan kualitas lini bertahan harus dimanfaatkan oleh Sociedad.
Apa yang Disiapkan Sociedad?
Lantas, apa yang harus dilakukan Real Sociedad ketika melihat minimnya celah di PSG? Mungkin banyak-banyak berdoa saja karena Sociedad diprediksi bakal berangkat ke Paris dengan materi skuad yang tak lengkap. Hingga narasi ini ditulis, setidaknya ada delapan pemain yang sedang cedera. Empat diantaranya adalah pemain utama di lini belakang.
Bahkan, sang kapten, Mikel Oyarzabal juga diragukan tampil. Pemain berkebangsaan Spanyol itu memiliki masalah otot ringan. Tapi, jika Imanol sangat membutuhkannya, tim medis pasti akan berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan sang pemain bisa diturunkan pada tanggal 15 Februari nanti.
Di sisi lain, Imanol bukan sosok yang hanya mengandalkan satu skema permainan saja. Itu bisa jadi solusi di tengah krisis pemain. Musim ini saja, Sociedad sudah menggunakan enam skema yang berbeda. Di bawah asuhan Imanol, Sociedad jadi tim yang mengandalkan kekompakan dan sepakbola kolektif bukan kemampuan individu dari salah satu pemain seperti PSG.
Dengan begini, skema bermain Sociedad akan sulit diprediksi oleh PSG. Misi Sociedad mungkin akan sulit. Tapi mereka tak akan membiarkan PSG membombardir lini bertahan mereka. Karena Sociedad memiliki pertahanan kokoh di UCL. Mereka bahkan baru kebobolan dua gol di fase grup kemarin.
Duel Bintang Asia
Selain pemain-pemain yang sudah disebutkan tadi, pertemuan kedua tim turut menyajikan duel sesama bintang Asia. Mereka adalah Takefusa Kubo di kubu Sociedad dan Lee Kang-in di sisi PSG. Lee sendiri merupakan pemain yang baru didatangkan Les Parisiens, sementara Kubo sudah berseragam La Real sejak musim lalu.
Kedua pemain yang sama-sama berusia 22 tahun itu sedang naik daun musim 2023/24. Takefusa Kubo misalnya. Pemain yang sempat gagal di Real Madrid ini mulai menemukan sentuhan terbaiknya ketika bermain untuk Sociedad. Umpan silang dan kemampuan dribbling-nya sangat diandalkan oleh tim.
Menurut Fbref, Kubo setidaknya mampu melewati lawan sebanyak tiga kali per 90 menit. progresif carries-nya juga jadi yang terbaik keenam di La Liga musim ini. Ia mengalahkan Isco, Lamine Yamal, dan Vinicius Jr. Sedikit berbeda dengan Kubo, Lee Kang-in berposisi asli sebagai gelandang serang.
Lee lebih sering terlibat serangan dari area tengah lapangan. Dengan akurasi umpan yang mencapai 90% musim ini, ia merupakan pemain yang kreatif. Lee selalu terlihat berbahaya ketika sedang membawa bola. Lee juga memiliki kontrol, ketenangan, dan kemampuan penyelesaian akhir yang sangat baik di lini depan.
Kedua pemain yang sama-sama pernah berseragam Mallorca ini pasti akan memberikan warna tersendiri di pertandingan kali ini. Nama baik Korea Selatan dan Jepang akan dipertaruhkan di duel PSG dengan Real Sociedad nanti.
Sumber: Transfermarkt, The Athletic, Analytics Fc, Total Football Analysis, FC Tables