Pertahanan Mulai Digembosi! Bournemouth Tak Lagi Jadi Pembunuh Raksasa?

spot_img

Bournemouth tampaknya sedang mengalami situasi yang amat pelik di bursa transfer musim panas kali ini. Pasalnya, sejumlah bek yang menjadi andalan di lini belakang sepanjang musim lalu perlahan mulai pergi meninggalkan Vitality Stadium. Sedikit demi sedikit sektor pertahanan The Cherries mulai digembosi oleh tim lainnya. 

Padahal di musim 2024/25, area pertahanan menjadi kunci keberhasilan bagi pasukan Andoni Iraola menjadi giant killer hingga berakhir di peringkat 10 besar Premier League. Deretan lini serang Bournemouth memang bisa dibilang lumayan ngeri dengan kehadiran goal getter macam Evanilson, Antoine Semenyo, hingga Justin Kluivert. 

Namun, tanpa sokongan pertahanan yang baik dari deretan bek yang memutuskan pergi, Bournemouth jelas tak mungkin menjelma menjadi kuda hitam yang menyusahkan tim-tim papan atas. Pantas rasanya kalau Andoni Iraola sampai dibuat pusing tujuh keliling dengan fenomena eksodus bek asuhannya itu. 

Lalu, siapa saja bek kunci Bournemouth yang menghilang dari tim musim depan? Dan seberapa besar dampak yang dirasakan Bournemouth akibat melepas mereka? 

Huijsen dan Banderol 1 Triliun Rupiahnya

Bek pertama yang mengucapkan selamat tinggal pada Bournemouth sudah jelas adalah Dean Huijsen. Datang dari Juventus dengan harga 12,6 juta pounds di bursa transfer musim lalu, Huijsen awalnya sama sekali tak pernah disangka akan meledak menjadi bek tengah dengan performanya yang amat mencolok. Hal itu dilihat dari penampilanya bersama Juventus dan AS Roma semasa peminjaman yang belum menunjukkan sesuatu yang wah. 

Andoni Iraola justru menginginkan pemuda 20 tahun itu ada di dalam timnya agar bisa dipoles lagi menjadi bek tengah yang handal di masa depan. Iraola benar-benar menepati janjinya untuk mengupgrade kemampuan Huijsen. 

Sempat kesulitan beradaptasi di awal musim, jebolan akademi Malaga ini seketika menjadi salah satu bek tengah paling konsisten di Premier League, setelah menggantikan peran reguler Marcos Senesi yang cedera mulai Desember 2024. 

Sejak saat itu, penggemar berat Sergio Ramos itu mulai menarik perhatian Premier League dengan turun sebanyak 32 laga, dengan bisa mengemas 3 gol dan 2 assist. Banyak yang terhentak kaget melihat lonjakan drastis penampilan Huijsen yang sedari awal bukanlah pilihan pertama di bek tengah. 

Urusan tugas pokoknya mengawal pertahanan Bournemouth, Huijsen dengan memukau berhasil menciptakan statistik yang luar biasa untuk bocah seusianya. Pemuda setinggi 197 cm itu membukukan 36 kali tekel dengan persentase 72 persen, 194 kali sapuan, 116 kali menang duel, dan 51 kali intersepsi selama musim lalu. 

Kemampuan Huijsen dalam membaca ritme permainan adalah hal yang membuatnya menonjol. Belum lagi kelihaiannya untuk melihat peluang intersepsi dan mengeksekusi gerakan juga merupakan bagian penting dari dirinya. Statistik yang membuatnya ideal untuk diminati oleh klub yang lebih besar dari Bournemouth.

Tak mengherankan kalau Real Madrid sampai kepincut dengan Huijsen dan berani untuk mendekatinya. Bournemouth memang sudah memagarinya dengan klausul pelepasan senilai 50 juta pounds atau kurang lebih 1 triliun rupiah, mengingat kontraknya yang masih sampai 2030. Tapi, bukan Madrid namanya kalau tak berani menebus nilai yang sepele bagi mereka itu. 

Gayung pun bersambut setelah Huijsen sendiri memang sangat terbuka untuk berlabuh ke Santiago Bernabeu dan mengenakan jersey kebesaran Madrid. Los Merengues menyetujui kesepakatan yang diminta Bournemouth, dan Huijsen kini bersiap memulai debutnya bersama Madrid di Piala Dunia Antarklub. 

Bagi Bournemouth, transfer Dean Huijsen bisa bermakna ganda. Di satu sisi, mereka untung besar secara finansial karena menerima gepokan duit bernilai fantastis dari Madrid. Namun, di lain sisi, kehilangan Huijsen juga bisa jadi pukulan bagi Iraola jika ia gagal menemukan pengganti yang sepadan dengan Huijsen di bursa transfer.

Milos Kerkez dan Calon Penerus Robbo 

Dari Dean Huijsen, kini menuju Milos Kerkez yang berpeluang besar melepas jersey Bournemouth musim depan. Bergabung dari AZ Alkmaar musim 2023/24, bek kiri berpaspor Hungaria itu namanya kini semakin mencuat, terutama setelah penampilannya yang cukup mengesankan bersama Bournemouth musim lalu. 

Iraola dianggap berhasil mengembangkan potensi besar yang dimiliki oleh pemain muda berdarah Serbia ini. Sejak bergabung dari Eredivisie, Kerkez telah menunjukkan kebolehannya yang serba bisa, baik dalam seni bertahan maupun membantu aliran penyerangan. 

Khusus musim 2024/25, pemuda 21 tahun itu menunjukkan konsistensi yang luar biasa selama 38 laga di Premier League. Sebagai bek kiri, ia tidak hanya punya tugas menjaga area pertahanan, tetapi juga aktif membantu membangun penyerangan The Cherries. Terbukti dengan catatan 2 gol dan 6 assist yang menambah kontribusinya sangat berarti. 

Statistik menunjukkan bahwa Kerkez memiliki kemampuan transisi yang sangat baik antara bertahan dan menyerang. Pemain kelahiran tahun 2003 mencatatkan persentase progressive carries mencapai 77 persen, yang menunjukkan kemampuannya dalam mengalirkan bola secara progresif ke depan.

Di sisi pertahanan, ia juga memiliki catatan interceptions yang mengesankan, mencapai 72 persen per laga. Ini menunjukkan bahwa Kerkez tak hanya efektif dalam menyerang, tetapi juga begitu kuat dalam bertahan.

Salah satu aspek yang membuat Kerkez dianggap sangat cocok untuk bermain di Premier League adalah daya eksplosifnya yang kuat. Kecepatan dan ketangkasan Kerkez memungkinkan ia bersaing dengan pemain-pemain terbaik lainnya di liga. Berkat performa impresifnya, Kerkez menjadi incaran klub besar, termasuk Liverpool. 

The Reds bahkan sedang dalam pembicaraan serius dengan Bournemouth untuk merekrut Kerkez dan kesepakatan tersebut tampaknya tinggal menunggu waktu saja. Direktur Olahraga Liverpool, Richard Hughes tengah menggodok kesepakatan potensial senilai 45 juta pounds untuk Kerkez, yang diplot dapat menggantikan Andy Robertson sebagai bek kiri pilihan pertama Arne Slot musim depan.

Menyusul ketertarikan dari juara Premier League, Kerkez dilaporkan mengundurkan diri dari panggilan Timnas Hungaria demi segera menyelesaikan kesepakatan dengan raksasa Merseyside. 

Ilya Zabarnyi dan Ketertarikan Dari Juara Eropa 

Bek terakhir yang bikin Bournemouth ketar-ketir karena terbuka untuk hengkang adalah Ilya Zabarnyi. Sebelum musim 2024/25 bergulir, mungkin tak banyak yang mengenal bek tengah 22 tahun asal Ukraina ini. Namanya mulai melesat setelah tampil 36 laga di Premier League dengan menciptakan duet yang menakutkan bagi musuh dengan Dean Huijsen di tengah. 

Didatangkan dari Dynamo Kyiv pada 2023, pemilik 49 caps bersama Timnas Ukraina itu mampu menghasilkan 52 kali tekel dengan persentase mencapai 69 persen, melakukan 179 kali percobaan sapuan, 41 kali intersepsi, dan 142 kali unggul duel sepanjang musim lalu. Belum lagi tambahan capaian 157 kali recoveries dan menang 77 kali duel area. 

Rupanya, pencapaian tersebut sudah cukup membuat Zabarnyi mendapatkan minat klub kaya Prancis dan juara Liga Champions musim lalu, Paris Saint-Germain. PSG menargetkan Zabarnyi pada bursa transfer musim panas ini. Raksasa Ligue 1 tersebut ingin memperkuat jantung pertahanan mereka dan telah mengidentifikasi Zabarnyi sebagai opsi potensial. 

Bahkan, Les Parisiens disinyalir sudah menunjukkan minat untuk merekrut Zabarnyi sejak musim lalu, tetapi kepindahannya tidak pernah terwujud. Kali ini, PSG bersiap memberikan penawaran senilai 40 juta euro kepada Bournemouth demi Zabarnyi yang diproyeksi menjadi pengganti Marquinhos di skema Luis Enrique. 

Dampak Yang Dirasakan Bournemouth 

Dengan kehilangan ketiga bek tadi, Bournemouth dihadapkan dengan kondisi pertahanan yang tak lagi sekuat musim lalu. Padahal menurut statistik yang dihimpun dari Fotmob, Bournemouth berada di urutan kedua jumlah intercept terbanyak dengan jumlah 351 dengan nilai 9,2. Jumlah tersebut hanya kalah dari Manchester United di nomor satu dengan jumlah 358 intercept dengan nilai 9,4. 

Kemudian secara persentase tekel sukses, Bournemouth ada urutan sepuluh dengan angka 57,7 persen, lagi-lagi hanya kalah dari United. Sementara untuk urusan sapuan, Bournemouth ada posisi tujuh dengan melakukan 986 kali sapuan. Apabila tidak segera menemukan pengganti yang sepadan dari tiga bek yang hengkang, bukan tak mungkin Bournemouth tak lagi bergelar The Giant Killer musim depan. 

skysports.com, bbc.com, mirror.co.uk, fourfourtwo.com, lequipe.fr, sports.yahoo.com

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru