Perebutan Sepatu Emas Eropa Musim 2024/25, Siapa Layak?

spot_img

Perebutan sepatu emas Eropa selalu menarik. Bagi yang belum tahu, sepatu emas adalah penghargaan bagi individu terhebat di dunia sepak bola yang diperuntukkan untuk liga-liga top Eropa. Setiap musim diberikan kepada pemain yang biasanya mencetak gol paling banyak.

Setelah era Messi dan Ronaldo, persaingan sepatu emas menjadi kian menarik. Sejak Messi pada musim 2016/17 hingga 2018/19, belum ada lagi pesepakbola yang bisa meraih trofi ini dalam tiga musim beruntun. Robert Lewandowski cuma bisa hampir melakukannya.

Nah, musim ini persaingan menjadi semakin menarik. Sebab muncul para penantang baru yang bahkan tidak berasal dari tim besar. Kira-kira siapa pemenangnya?

Perhitungan

Lebih dulu kita akan bahas bagaimana sih menentukan seorang pemain layak mendapatkan sepatu emas Eropa? Karena ternyata sepatu emas Eropa tidak hanya ditentukan dari banyaknya gol. Terdapat indikator lain yang juga jadi penilaian, yang akhirnya menghasilkan apa yang disebut skor.

Skor tersebut didapat dari jumlah gol pemain dikalikan dengan nilai koefisien UEFA. Lima negara teratas seperti Inggris, Italia, Spanyol, Jerman, dan Prancis mendapatkan bobot nilai 2. Jadi jumlah gol dari pemain di lima negara tersebut akan dikalikan dua.

Negara yang berada di peringkat koefisien UEFA antara enam hingga 22 akan mendapatkan bobot nilai 1,5, yang akan dikalikan dengan jumlah gol. Sedangkan bagi negara yang berada di peringkat 22 ke bawah bobot poinnya satu saja. Gol yang dihitung hanya yang dicetak di liga domestik. Jelas ya? Lalu kita akan masuk ke daftarnya.

Alexander Isak (Newcastle United)

Di posisi ketujuh ada Alexander Isak. Isak turun dalam 19 laga di Liga Primer Inggris musim ini. Dari situ ia sudah mencetak 15 gol. Striker Newcastle United ini sangat produktif. Musim ini tingkat produktivitas Isak di tangan Eddie Howe mengalami peningkatan yang signifikan.

Lihat saja, delapan pertandingan terakhir hingga pekan ke-21, Isak tidak pernah tidak mencetak gol. Dari laga melawan Liverpool yang berakhir 3-3 pada 5 Desember 2024 lalu, Isak selalu mencetak sekurang-kurangnya satu gol. Hal itu menjadikannya salah satu pemain dengan rentetan mencetak gol terpanjang di Liga Inggris.

Dengan selalu mencetak gol dalam delapan laga beruntun, ia mendekati rekor Ruud van Nistelrooy yang pernah mencetak gol dalam 10 laga beruntun di tahun 2003, dan rekor Jamie Vardy yang pernah mencetak gol di 11 laga beruntun pada 2015. Dengan mencetak 15 gol dan bermain di Liga Inggris, Isak memperoleh skor 30.

Omar Marmoush (Eintracht Frankfurt)

Nah, skor itu sama dengan Omar Marmoush yang berada di posisi keenam. Pemain Eintracht Frankfurt ini selalu diturunkan dalam 17 pertandingan Bundesliga. Dari situ ia mencetak 15 gol. Jumlah gol ini membuat pemain yang kerap disebut-sebut The Next Mo Salah itu bersaing dengan Harry Kane sebagai calon pencetak gol terbanyak Bundesliga musim ini.

Marmoush memang tak seproduktif Isak yang mencetak gol dalam delapan laga beruntun. Tapi pemain 25 tahun itu selalu terlibat dalam setiap gol yang diciptakan Frankfurt. Buktinya, selain masuk jajaran top skor, Marmoush juga masuk daftar top asis di Bundesliga. Dalam 17 laga, 9 asis sudah ia torehkan.

Mengapa Marmoush berada di atas Isak, padahal jumlah golnya sama dan berada di lima liga top Eropa? Jawabannya karena Marmoush punya menit bermain yang lebih sedikit. Marmoush bisa mencetak 15 gol dengan menit bermain 1.454 menit, sementara menit bermain Isak lebih banyak, yakni 1.560 menit.

Victor Gyokeres (Sporting CP)

Di atas Omar Marmoush ada Victor Gyokeres. Bomber menyeramkan Sporting Cp yang, konon katanya bakal dibeli MU ini, sudah mencetak 21 gol dalam 17 laga di Liga Primer Portugal. Spoiler aja nih, di daftar ini jumlah gol Gyokeres menjadi yang terbanyak. Lalu kenapa nggak berada di peringkat satu, min?

Liga Portugal tidak termasuk lima liga top Eropa. Di koefisien UEFA, Portugal cuma menduduki posisi ketujuh. Itu artinya, jumlah gol yang dikemas Gyokeres hanya dikalikan 1,5 dari bobot nilai yang didapatkan Liga Portugal. Hasilnya, Gyokeres memperoleh skor 31,5.

Sepertinya agak sulit bagi Gyokeres untuk meraih sepatu emas di akhir musim. Kecuali mungkin ia perlu mencetak lebih banyak gol lagi. Atau, kemungkinan yang kedua, Gyokeres pergi dari Liga Portugal. Chelsea, Arsenal, dan tentu saja Manchester United tertarik tuh.

Omong-omong, hanya ada satu orang Swedia yang pernah meraih sepatu emas Eropa. Orang itu Henrik Larsson yang meraihnya pada musim 2000/01 saat berseragam Celtic.

Erling Haaland (Manchester City)

Di posisi keempat tentu saja ada Erling Haaland. Sejak berseragam Manchester City, pemain 24 tahun ini selalu masuk lima besar peringkat sepatu emas Eropa. Bahkan di musim pertamanya berseragam Manchester City, El Robot sudah membawa pulang sepatu emas Eropa.

Pada musim 2022/23, Haaland yang membukukan 36 gol di Liga Inggris mengalahkan Harry Kane untuk meraih sepatu emas. Menariknya, di musim selanjutnya, giliran Harry Kane yang meraih sepatu emas Eropa.

Musim ini, Manchester City memang tidak baik-baik saja, tapi Haaland sudah mengoleksi 16 gol dalam 21 pertandingan di Liga Inggris. Koleksi gol sebanyak itu masih menjadikan Haaland kandidat top skor Liga Inggris.

Haaland mengungguli Victor Gyokeres walau golnya lebih sedikit karena bermain di Liga Inggris. Skor yang diperoleh Haaland, hingga 15 Januari 2025 adalah 32 poin.

Robert Lewandowski (Barcelona)

Siapa di atas Haaland? Ada penyerang buas yang seakan mustahil kehilangan ketajaman, yaitu Robert Lewandowski. Pindah dari Bundesliga ke La Liga nyatanya tak melunturkan insting mencetak golnya. Walau sempat kesulitan di musim pertama, tapi Lewy memperlihatkan bahwa ia masih seorang mesin gol.

Musim ini Lewandowski turun dalam 18 match di Liga Spanyol, dan sudah mencetak 16 gol. Raphinha dan Lamine Yamal dijadikan ramuan jitu Hansi Flick untuk kembali menajamkan sang striker. Lewy yang kehilangan sepatu emas sejak 2022 itu akan berusaha meraihnya lagi.

Lewandowski sudah melawati Haaland dengan catatan menit bermain lebih sedikit. Jadi walaupun skornya sama, yakni 32, tapi Lewy mampu mencetak 16 gol hanya dengan 1.484 menit bermain, sedangkan Haaland membutuhkan 1.884 menit untuk mencetak 16 gol.

Harry Kane (Bayern Munchen)

Upaya Lewy untuk meraih sepatu emas mungkin akan sulit karena penggantinya di Bayern Munchen, Harry Kane juga tak kalah trengginas. Musim lalu Kane meraih sepatu emas, dan bukan tidak mungkin ia akan meraihnya lagi. Oleh Vincent Kompany, Kane diturunkan dalam 15 pertandingan di Bundesliga. Dari sana 16 gol ditorehkan.

Skor Kane dan Lewy sebetulnya sama. Tapi Harry Kane bisa mencetak 16 gol dengan jumlah menit bermain lebih sedikit, yakni 1.204 menit. Gila nggak tuh? Di tangan Kompany, striker berdarah Inggris itu memang sering kena rotasi. Ia cukup jarang bermain penuh 90 menit.

Dalam lima pertandingan terakhir di Bundesliga, Kane bahkan cuma dua kali bermain full 90 menit. Skuad Bayern Munchen memang merata. Untuk mencetak gol, Die Roten tidak hanya mengandalkan Harry Kane.

Gol bisa datang dari siapa pun, Jamal Musiala atau Leroy Sane misalnya. Jumlah menit yang sedikit, tapi bisa mencetak 16 gol dan berpotensi menjadi top skor Bundesliga, itu artinya Harry Kane selalu bisa memanfaatkan menit bermain yang sedikit untuk mencetak gol.

Mohamed Salah (Liverpool)

Dan…. yang sementara ini menduduki peringkat pertama di perebutan sepatu emas Eropa musim ini adalah, Mohamed Salah. Walau kontraknya di Liverpool tak jelas, ketajaman Salah di lini depan tak berkurang sedikitpun. Musim ini, di bawah asuhan Arne Slot, Salah selalu dimainkan dalam 20 pertandingan di Liga Inggris. 

Dari sana ia mencetak 18 gol. Di Liga Inggris, hingga pekan ke-21, Salah masih memimpin perolehan top skor. Ia diambang gelar sepatu emas Eropa untuk pertama kalinya. Pemain berkebangsaan Mesir itu sendiri padahal belum pernah masuk jajaran teratas calon peraih sepatu emas Eropa.

Jika di akhir musim Salah berhasil menyabet gelar sepatu emas Eropa, ia akan menjadi pemain Mesir pertama yang memenangkan gelar itu. Karena selama ini tak ada pemain Afrika yang meraih sepatu emas Eropa, Salah bisa jadi orang Afrika pertama yang meraihnya. Hmmm…. kalau menurut football lovers siapa nih yang layak mendapatkan sepatu emas Eropa musim ini?

https://youtu.be/nzWJzHJP6vo

Sumber: TheFootballFaithful, PlanetFootball, Goal, TheHindu, UEFA, FootballTransfers

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru