Pemain Bintang yang Ternyata Jebolan Piala Dunia U-17

spot_img

Tak ada Piala Dunia U-20, Piala Dunia U-17 pun jadi. Di balik nyinyiran media Vietnam soal keputusan FIFA ini, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 tetaplah jadi pengobat gagalnya menyelenggarakan Piala Dunia U-20 pada Mei lalu. Dengan menjadi tuan rumah, Indonesia berhak berpartisipasi tanpa harus kualifikasi terlebih dahulu. 

Kesempatan ini mesti dimanfaatkan dengan baik oleh Garuda Muda. Jika jadi juara terlalu mustahil, semoga penampilan mereka menarik perhatian klub-klub Asia maupun Eropa. Karena turnamen semacam ini sering menghasilkan calon bintang masa depan. Mau bukti? Berikut pemain-pemain top jebolan Piala Dunia U-17.

Fernando Torres

Fernando Torres jadi pemain pertama dalam daftar kali ini. Legenda Chelsea ini sudah bergabung dengan tim nasional Spanyol sejak 2001 dan dirinya tergabung dalam skuad La Roja U-17 yang tampil di Piala Dunia U-17. Kala itu, turnamen dua tahunan itu dilaksanakan di Trinidad & Tobago.

Berstatus sebagai juara bertahan EURO U-17 setahun sebelumnya, Spanyol justru tak berkutik kala tergabung di Grup C bersama Oman, Burkina Faso, dan Argentina. Dari tiga pertandingan grup, Spanyol hanya menang sekali melawan Oman. Sisanya kalah, bahkan Fernando Torres Cs kalah telak 4-2 dari Argentina.

Meski begitu, Torres cukup menarik perhatian dengan mencetak satu gol di turnamen tersebut. Ia mencetaknya kala Spanyol U-17 menang 2-1 atas Oman U-17. Selain Torres, di skuad Spanyol saat itu, ada Andres Iniesta dan Miguel Angel Moya.

Cesc Fabregas

Dua tahun kemudian giliran Cesc Fabregas yang muncul bersama Timnas Spanyol U-17. Tergabung dalam skuad Spanyol yang berlaga di Piala Dunia U-17 2003, Fabregas tampil mengesankan. Jutaan pasang mata yang menghadiri event akbar itu seketika tertuju pada aksi Fabregas di lapangan.

Fenomena itu tentu tak mengherankan. Karena Fabregas jadi pemain paling bersinar di kompetisi tersebut. Ia berhasil memborong dua gelar individu sekaligus yakni Pemain Terbaik dan Top Skor dengan torehan lima gol. Sayangnya, ia gagal membawa La Roja juara setelah kalah dari Timnas Brazil U-17 dengan skor tipis 1-0.

Bisa dibilang turnamen itulah yang mengubah karir Fabregas. Setahun setelah ajang tersebut, Fabregas yang masih menimba ilmu di La Masia mulai dipantau oleh Arsenal. Setelah usianya mencapai 18 tahun, barulah Meriam London tergerak untuk mendatangkannya. Jika tak bersinar di Finlandia, barangkali Fabregas tak pernah jadi legenda Arsenal seperti sekarang.

Toni Kroos

Nama selanjutnya juga dari sektor lini tengah. Tapi kali ini bukan dari Spanyol, melainkan Jerman. Dia adalah Toni Kroos. Sebelum menjadi salah satu gelandang terbaik di dunia, Kroos ternyata pernah berlaga di turnamen Piala Dunia U-17 bersama tim nasional Jerman tahun 2007.

Kala itu Kroos menjabat sebagai kapten tim. Pemain yang kini berseragam Real Madrid itu jadi pemain paling penting di lini tengah Jerman U-17. Menariknya, dulu posisi Kroos bukan sebagai gelandang tengah seperti yang kita lihat sekarang. Melainkan sebagai gelandang serang. Jadi tak heran kalau dirinya sering terlibat dalam skema serangan Die Mannschaft.

Tampil sebagai gelandang serang, Toni Kroos cukup produktif. Dari enam pertandingan yang dimainkan, Kroos mencatatkan lima gol dan satu assist. Sayangnya, Kroos hanya mampu membawa Jerman merebut posisi ketiga di turnamen tersebut. Meski begitu, ia dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Dunia U-17 dan membawa pulang gelar Golden Ball.

Neymar & Philippe Coutinho

Pemain bintang kaliber Neymar Jr dan Philippe Coutinho juga ternyata alumni Piala Dunia U-17 lho. Mereka tergabung dalam skuad muda Timnas Brazil yang berangkat ke Piala Dunia U-17 tahun 2009 di Nigeria. Di kompetisi inilah nama Neymar mulai diperbincangkan publik sepak bola dunia.

Di usia yang sangat muda, Neymar sudah tampil dengan tipikal permainan khasnya yakni kecepatan dan mengedepankan skill olah bola. Meski hanya mencetak satu gol saja, tak mengherankan kalau dirinya digadang-gadang akan jadi bintang besar di masa mendatang. Hal itu pun terbukti karena pemain PSG itu kini sudah menjelma jadi pemain top.

Sementara Coutinho, ia tak mencetak gol sama sekali. Tapi ia tetap jadi pemain penting di lini tengah Tim Samba. Selain mereka berdua, di skuad tersebut ternyata ada penjaga gawang Liverpool, Alisson Becker dan gelandang Manchester United, Casemiro. 

Sayangnya, meski berisikan banyak calon pemain bintang, Brazil tak mampu lolos dari babak penyisihan grup. Neymar CS hanya menang sekali dari tiga pertandingan yang dimainkan.

Victor Osimhen

Enam tahun berselang giliran Victor Osimhen yang bersinar. Tergabung dalam skuad Nigeria pada Piala Dunia U-17 tahun 2015, Osimhen menyuguhkan kemampuan mencetak gol yang luar biasa. Penyerang yang kini berseragam Napoli itu jadi andalan tim muda Nigeria dalam urusan mencetak gol. 

Tak main-main, performa apik Osimhen membawa Nigeria menjuarai kompetisi yang diadakan di Chile tersebut. Penyerang yang kini berusia 24 tahun itu bahkan mencatatkan 10 gol dan dua assist dari tujuh pertandingan. Statistik itu membuatnya keluar sebagai top skor Piala Dunia U-17 2015.

Setelah tampil luar biasa bersama Nigeria U-17, bakatnya pun dipantau oleh beberapa klub top Eropa. Saat usianya mencapai 18 tahun, Osimhen pun direkrut oleh klub Bundesliga, Wolfsburg. Dari situlah nama Osimhen kian melambung hingga akhirnya mengantarkan Napoli meraih scudetto musim 2022/23.

Phil Foden

Piala Dunia U-17 tahun 2017 cukup banyak menghasilkan pemain bintang yang kini bermain di liga top Eropa. Salah satunya adalah Phil Foden. Ia termasuk dalam skuad Timnas Inggris U-17 yang menjuarai kompetisi tersebut. Selain Foden, di situ juga ada Callum Hudson-Odoi, Connor Gallagher, dan Emile Smith-Rowe. 

Mereka semua bahu membahu membawa The Three Lions menapaki tangga juara. Bermain sebagai sayap kanan, Foden mengemas tiga gol dari tujuh pertandingan yang dimainkan. Menariknya, dua di antaranya ia cetak di laga final kala menaklukan Spanyol U-17 dengan skor 5-2.

Berkat performa apiknya, Foden dianugerahi gelar individu sebagai pemain terbaik dalam turnamen tersebut. Penampilannya di Piala Dunia U-17 itu membuat Pep Guardiola mempromosikannya ke skuad utama Manchester City. Kini, Foden jadi salah satu pemain andalan klub asal Manchester tersebut. Ia juga tergabung dalam tim yang mencetak sejarah treble untuk pertama kalinya di musim 2022/23.

Aurelien Tchouameni

Selain Foden, di tahun yang sama juga ada Aurelien Tchouameni. Ketika tampil di kejuaraan itu, gelandang yang kini memperkuat Real Madrid itu menjadi tumpuan Timnas Prancis U-17 di sektor tengah. Sayangnya pasukan muda Les Bleus gagal melangkah lebih jauh di kejuaraan edisi kali ini.

Tchouameni hanya mampu membawa Prancis hingga babak 16 besar saja. Mereka kalah tipis 1-2 atas Spanyol. Meski demikian, penampilan gelandang berdarah Kamerun ini berhasil menarik perhatian sejumlah klub papan atas Liga Prancis. Hal itu dibuktikan dengan AS Monaco yang datang menggoda sang pemain.

Berasal dari akademi Bordeaux, Tchouameni bersinar bersama Monaco. Setelah namanya melambung, barulah dirinya mengalami lonjakan karir yang begitu pesat. Baru dua tahun berseragam Monaco, Tchouameni sudah dilirik oleh raksasa La Liga, Real Madrid dan dipanggil timnas senior Prancis yang tampil di Piala Dunia 2022.

Sumber: FIFA, Goal, Daily Post, Bola.com

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru