Nomor punggung tujuh di Manchester United boleh jadi nomor punggung yang keramat, penuh sejarah, atau apa pun kalian menyebutnya. Nomor tersebut begitu ikonik dan menghadirkan banyak kisah-kisah menarik. Namun, itu berkebalikan dengan nomor punggung tujuh di Liverpool.
Luis Diaz dilaporkan bakal mengenakan nomor punggung tujuh musim depan. Tapi nomor punggung tersebut ternyata sangat jarang dipakai oleh para pemain Liverpool. Bukan karena kutukan atau dipensiunkan lantaran kematian sang legenda. Tapi memang kurang populer saja ini nomor.
Saking tak spesialnya nomor tujuh milik Liverpool, sejak tahun 1992, pemain yang bersedia mengenakan nomor punggung tersebut jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Meski tak begitu populer, beberapa dari mereka ternyata ada yang gacor banget pake nomor ini. Penasaran siapa dia? Berikut nasib pengguna nomor 7 di Liverpool.
Daftar Isi
Steve McManaman
Pemain pertama yang kita bahas adalah Steve McManaman. Cukup tua bukan? Begitulah adanya, karena nomor punggung tujuh tak begitu populer di jajaran pemain The Reds. Meski demikian, McManaman jadi contoh pemain yang sukses mengenakan nomor punggung tujuh.
Menariknya, McManaman bukan tipikal pemain yang bertahan dengan satu nomor punggung saja. Pemain jebolan akademi Liverpool ini baru konsisten mengenakan nomor punggung tujuh di musim keenamnya, yakni musim 1995/96. Pergantian nomor punggung justru jadi berkah tersendiri bagi McManaman.
Selama kurang lebih empat tahun mengenakan nomor punggung tujuh, McManaman mencapai puncak performa. Sebagai seorang gelandang, McManaman mencatatkan 11 gol di musim 1997/98. Itu jadi catatan gol terbaiknya selama berseragam The Reds. Selama mengenakan nomor tujuh, McManaman jadi nyawa permainan Liverpool.
Bahkan beberapa pengamat sepakbola mengatakan kalau ingin mengalahkan Liverpool, lawan harus menghentikan pergerakan McManaman dulu. Kontribusinya membawa Liverpool berlaga di Liga Champions musim berikutnya sampai menarik Real Madrid untuk merekrutnya pada tahun 1999. Tapi setelah hengkang dari Liverpool, McManaman tak pernah mengenakan nomor punggung tujuh lagi.
Harry Kewell
Harry Kewell juga jadi pemain yang mengenakan nomor tujuh di Liverpool. Setelah didatangkan dari Leeds tahun 2003, Kewell langsung diamanahi nomor tersebut. Dengan harapan bisa menampilkan performa apik seperti di Leeds, Kewell justru kesulitan ketika bermain di bawah asuhan Rafael Benitez.
Kepindahannya ke Liverpool seharusnya jadi kesempatan bagus bagi Kewell untuk meningkatkan kualitas karirnya. Namun, itu tak benar-benar terjadi. Performanya tak konsisten, tapi sesekali berperan penting dalam laga-laga tertentu. Kemampuan terbaiknya terkadang muncul di waktu yang tepat.
Namun, dilansir Fox Sport, sikapnya di luar lapangan kerap membuat fans jengkel. Kewell bukan pemain yang memiliki hubungan baik dengan kopites. Bahkan ketika ia tergabung dalam skuad Liverpool yang menjuarai Liga Champions tahun 2005, fans merasa kalau Kewell tak layak mendapatkan medali itu.
Vladimir Smicer
Rekan satu tim Harry Kewell saat itu, yakni Vladimir Smicer juga sempat mengenakan nomor punggung tujuh. Sebelum Kewell, yang mengenakan nomor punggung tersebut adalah Smicer. Jadi bisa dibilang, pemain asal Australia itu merebut nomor tujuh dari Smicer yang sudah lebih dulu mengenakannya sejak musim 1999/00.
Mungkin itu jadi salah satu alasan yang bikin fans benci dengan Kewell. Karena Smicer lebih dikenang oleh fans sebagai pemilik nomor tujuh sesungguhnya. Meski pemain yang berposisi sebagai sayap itu nggak gacor-gacor amat, ia lebih dicintai oleh fans. Puncaknya ketika ia masuk menggantikan Kewell yang cedera di laga final Liga Champions tahun 2005.
Smicer mencetak gol kedua dan membantu Liverpool melakukan comeback dramatis atas AC Milan. Sayangnya, pada saat itu Smicer sudah berganti nomor punggung menjadi 11. Berkat gol yang mengubah hidupnya itu, akhirnya Smicer selalu mengenakan nomor punggung 11 di sisa karirnya.
Robbie Keane
Robbie Keane jadi pemain yang mewarisi nomor tujuh milik Kewell. Fans berharap Keane bisa jadi pawang nomor tersebut karena ia merupakan striker jempolan saat bermain untuk Spurs. Semua berpikiran begitu pada awalnya. Namun, setelah Liverpool menebus Keane dengan bandrol 20 juta pounds atau Rp381 miliar, ia tak butuh waktu lama untuk mendapat predikat sebagai transfer gagal musim 2008/09.
Karena pernah mengenakan nomor punggung tujuh di Leeds, Keane langsung diberikan nomor tujuh yang memang sedang nganggur. Namun, Keane justru gagal total di Anfield. Ia hanya mencetak tujuh gol dari 28 pertandingan di semua kompetisi musim tersebut.
Musim 2008/09 jadi satu-satunya musim Robbie Keane di Liverpool. Ia dikembalikan ke Tottenham di pertengahan musim. Menurut mantan rekannya di Liverpool, Steven Gerrard, Keane gagal mencapai kemampuan maksimalnya karena sering berselisih paham dengan pelatih The Reds saat itu, Rafael Benitez.
Sang pelatih kabarnya ingin mengubah cara bermain Keane dan itu membuat mantan pemain Celtic itu tak nyaman bermain di Liverpool. Setelah momen itu, seperti ada perang dingin antara Keane dan Benitez.
Luis Suarez
Setelah kepergian Robbie Keane di pertengahan musim 2008/09, nomor punggung tujuh kembali kosong. Selama dua tahun lebih nomor tersebut tak bertuan, pemain yang dirasa tepat untuk mengenakan nomor punggung tujuh pun muncul pada tahun 2011. Ia adalah Luis Suarez yang kala itu didatangkan dari Ajax Amsterdam.
Suarez memang hanya mencetak empat gol di paruh musim pertamanya. Semua takut kalau dirinya jadi pemain kesekian yang gagal mengenakan nomor punggung tersebut. Tapi Suarez menyimpan yang terbaik di musim-musim berikutnya. El Pistolero tiba-tiba menjelma striker haus gol.
Raihan golnya di Liga Inggris terus meningkat. Di musim penuh pertamanya, ia mencetak 11 gol dari 31 pertandingan. Sedangkan di musim 2012/13, Suarez mengemas 23 gol dalam 33 pertandingan dan terus meningkat jadi 31 gol sekaligus menyabet gelar top skor Liga inggris musim 2013/14.
Ia sejajar dengan Fernando Torres sebagai salah satu striker top yang pernah dimiliki oleh The Reds. Sayangnya, performa apik Suarez hanya menghasilkan satu trofi Piala FA tahun 2012. Setelah tiga setengah musim di Liga Inggris, Suarez pun memutuskan hengkang ke Barcelona tahun 2014.
James Milner
Pemain terakhir yang mengenakan nomor punggung tujuh adalah James Milner. Mantan pemain Manchester City ini jadi pemain paling lama setelah Sir Kenny Dalglish yang mengenakan nomor punggung tujuh di skuad Liverpool. Milner tercatat menghabiskan delapan musim mengenakan nomor tersebut.
James Milner memang tidak menjadi pemain yang selalu berkontribusi di setiap gol Liverpool. Tapi kita tak bisa menampik fakta kalau pemain berpaspor Inggris ini sangat penting bagi The Reds di bawah asuhan Jurgen Klopp. Baik sebagai bek sayap maupun di lini tengah.
Selain Jordan Henderson, Milner juga pemain yang disegani dan dihormati oleh seisi ruang ganti Liverpool. Kesuksesannya bahkan bisa dibilang lebih baik ketimbang di City. Pemain yang segera bergabung Brighton musim depan ini tercatat mengantongi beberapa trofi bergengsi bersama Liverpool.
Mungkin yang paling berharga saat menyudahi dahaga 30 tahun dengan menjuarai Liga Inggris musim 2019/20 dan trofi Liga Champions musim 2018/19. Milner telah memenangkan segalanya bersama The Reds.
Sumber: Planet Football, BR, Mirror, Fox Sport, Sports Joe


