Peluang Besar Klub Serie A Dominasi Liga Champions Musim 2024/25

spot_img

Liga Champions sudah bergulir hingga pekan ke-7, tapi ada klub yang baru merasakan kemenangan. Salah satu klub tersebut adalah Bologna. Tim besutan Vincenzo Italiano itu meraih kemenangan perdana di Liga Champions musim 2024/25 dengan cara berkelas. Mereka mengalahkan finalis musim lalu, Borussia Dortmund dengan skor 2-1.

Sayangnya, meskipun menang, Rossoblu dapat dipastikan tak akan lolos ke babak berikutnya. Itu karena jumlah poin mereka, yakni lima sudah tidak bisa mengejar poin minimal untuk masuk urutan 24 besar. Meski begitu, kemenangan Bologna jadi pertanda baik bagi sepakbola Italia. Karena klub Serie A tak ada yang menelan kekalahan di pekan ke-7.

Dengan begitu, peluang klub Italia untuk mendominasi Liga Champions musim ini semakin besar. Karena Serie A jadi liga paling berpeluang untuk mengirimkan empat wakilnya ke fase gugur. Namun, sebesar apa sih peluangnya? Bakal kita kupas bersama. Namun, sebelumnya kalian bisa klik tombol subscribe dan nyalakan lonceng terlebih dahulu agar tak ketinggalan konten terbaru dari Starting Eleven Story.

Posisi Sementara di Klasemen

Musim ini, Serie A mengirimkan lima wakilnya ke Liga Champions. Dari kelima tim itu memang tidak menelan kekalahan di pekan ketujuh. Paling, cuma Juventus yang cuma dapat hasil imbang saat melawan Club Brugge. Juve just being a Juve. Tak apa imbang, yang penting nggak kalah.

Selain Juventus, ketiga kontestan lain, yakni Inter Milan, AC Milan, dan Atalanta menuai hasil positif. Inter menang 1-0 atas Sparta Praha. Lautaro Martinez jadi pahlawan kemenangan di laga ini. Di sisi lain, satu gol Rafael Leao juga membawa Milan menang 1-0 atas Girona. Sedangkan La Dea menang besar lima gol tanpa balas saat menjamu klub Austria Sturm Graz.

Hasil ini membuat Serie A telah menempatkan tiga tim di zona 8 besar. Dengan menyisakan satu pertandingan terakhir, Inter Milan telah mengumpulkan 16 poin dan duduk di urutan ke-4. AC Milan dengan 15 poinnya berada di urutan enam klasemen sementara. Di sisi lain, Atalanta berada di bawah Milan dengan torehan 14 poin.

Sebagai informasi tambahan saja, tim yang nantinya finis di 8 besar Liga Champions musim ini akan lolos langsung ke babak 16 besar. Mereka tak perlu melewati babak play off atau babak-babak lainnya. Oleh karena itu, tim yang otomatis lolos ke babak 16 besar akan memainkan pertandingan lebih sedikit dari kontestan yang finis di urutan sembilan hingga 24.

Lawan Terakhir 

Namun posisi tersebut belum aman. Baik Milan, Inter, maupun Atalanta harus tetap fokus pada pekan terakhir. Perubahan besar masih berpeluang terjadi karena selisih poin tiap kontestan sangat tipis. Sejauh ini, hanya Barcelona dan Liverpool yang sudah dipastikan lolos ke babak berikutnya. Yang lain, belum tentu.

Lantas, bagaimana hitung-hitungan tim-tim Serie A di laga terakhir fase grup Liga Champions nanti? Kita akan ulas satu per satu. Dimulai dari Inter Milan yang akan menghadapi AS Monaco. Ini akan jadi pertandingan penuh kepentingan. Inter yang ingin mempertahankan posisinya dan Monaco yang berada di urutan sepuluh berambisi untuk masuk delapan besar.

Monaco membutuhkan kemenangan mutlak untuk mengamankan satu tiket langsung ke babak 16 besar. Sedangkan Inter tak akan semudah itu memberikan kemenangan kepada Monaco. Apalagi, laganya akan dimainkan di Giuseppe Meazza, markas Inter. Secara statistik, Inter pun unggul telak jika dibandingkan Monaco.

Hingga pekan ke-7, Inter masih jadi tim dengan pertahanan paling sulit ditembus. Tercatat, La Beneamata baru kebobolan satu gol. Berbanding jauh dengan Monaco yang sudah kebobolan 10 gol. Mereka jadi pertahanan terburuk kedua jika dibandingkan dengan sepuluh klub teratas babak penyisihan grup Liga Champions.

AC Milan justru menghadapi lawan yang relatif lebih mudah, yakni Dinamo Zagreb. Meski klub asal Kroasia itu juga masih berpeluang masuk zona play off, Zagreb dinilai bukan tim unggulan di kompetisi ini. Milan diprediksi akan dengan mudah meredam perlawanan Zagreb meski harus bermain tandang.

Lawan sulit justru akan dihadapi Atalanta. Barcelona akan jadi lawan mereka di pekan terakhir nanti. Mereka cukup superior di UCL. Baru kalah sekali, La Blaugrana menempati posisi kedua klasemen sementara. Namun, karena sudah dipastikan lolos, Barca bisa saja berbaik hati dengan mengendurkan kekuatan saat menghadapi La Dea nanti.

Juventus Berpeluang Nyusul

Tiga tim teratas, peluangnya masih besar untuk langsung lolos ke babak 16 besar. Yang harus mendapat perhatian khusus justru si Nyonya Tua. Juventus jadi tim Italia yang hidup segan, matipun tak mau di Liga Champions musim ini. Bagaimana tidak? Performanya aja naik turun kayak jalan menuju Bogor.

Dalam tujuh pertandingan terakhir Juventus di UCL, mereka baru kalah sekali sih. Tapi, sisanya keseringan imbang. Tiga kali imbang dan tiga kali menang. Itu membuat mereka berada di urutan ke-17 dengan mengumpulkan 12 poin. Produktivitas golnya pun sangat rendah. Dari tujuh laga cuma cetak sembilan gol. Kalah sama Red Star Belgrade yang sudah cetak 12 gol.

Meski demikian, Juve masih berpeluang untuk finis di zona delapan besar. Namun dengan syarat, yakni menang telak dari wakil Portugal, Benfica di pekan terakhir nanti. Masalahnya, Benfica bukan tim sembarangan. Di pekan kemarin saja, Benfica berhasil merepotkan Barcelona. Klub Catalan itu hampir saja kehilangan poin jika Raphinha tak mencetak gol kemenangan di menit 90+6.

Sialnya lagi, Juventus punya tren buruk jika menghadapi Benfica. Dari delapan pertemuan terakhir, Juve baru menang sekali. Bahkan, di musim lalu, kedua tim juga sempat bertemu di babak penyisihan Grup H. Hasilnya? Mengenaskan. Juve kalah di dua pertemuan. 

Harapan Juve untuk menang secara telak sepertinya tipis. Kalau menang 1-0 mungkin masih bisa lah ya. Mengamankan 15 poin agar masuk ke zona delapan besar. Dengan harapan tim-tim seperti Bayer Leverkusen atau Aston Villa tidak lebih baik dari Juve.

Skema Lain

Lantas, jika Juve gagal meraih poin penuh di laga terakhir, apakah masih berpeluang untuk lolos ke babak 16 besar? Masih bisa dong, tapi jalurnya agak terjal dan berliku. Karena Juve harus melewati babak play off. Nah, di sinilah masalahnya. Jika kita umpamakan klasemen sekarang sebagai klasemen akhir, yang mana Juve tetap berada di urutan ke-17, maka skemanya akan begini.

La Vecchia Signora akan menghadapi peringkat 15 atau 16 di klasemen akhir. Jika berkaca pada klasemen sekarang, maka kemungkinannya antara Bayern Munchen atau Real Madrid. Jelas ini jadi batu sandungan yang sangat besar. 

Dengan situasi dan kondisi Juve sekarang, agaknya sulit untuk mengalahkan Munchen atau Madrid. Butuh lebih dari sekadar keajaiban bagi anak asuh Thiago Motta untuk masuk ke babak 16 besar jika prosesnya begini. Sekarang, Juve hanya bisa berharap agar klasemen akhir berubah. Kalau lawannya di play off ganti Brest atau Stuttgart kan lumayan. Masih ada kemungkinan lain.

Peluang Besar Untuk Mendominasi

Tidak ada hal yang mustahil. Jika Juventus berhasil lolos dari bayang-bayang Real Madrid atau Bayern Munchen, bagaimanapun caranya, itu akan meningkatkan reputasi Serie A di kancah Eropa. Karena besar kemungkinan akan ada empat klub Serie A yang bisa mentas di babak 16 besar Liga Champions musim ini.

Jika seperempat dari kontestan di fase gugur diisi oleh klub Serie A, maka peluang klub Italia untuk menjuarai Liga Champions semakin besar, yaaa setidaknya probabilitasnya menjadi 25%. Toh publik sepakbola pasti akan senang jika klub Serie A yang sudah lama nggak juara UCL, tiba-tiba juara. Kalian pasti suka kisah-kisah dongeng seperti ini.

Sumber: Jpnn, Transfermarkt, Bein Sport

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru