Pelatih Kelas Wahid yang Bakal Jadi Rebutan di Akhir Musim 2023/24

spot_img

Memasuki paruh musim kedua, laman berita perlahan mulai dipenuhi oleh rumor-rumor kepindahan pemain. Namun, akhir musim ini tampaknya akan sedikit berbeda. Bukan hanya pemain-pemain bintang saja yang bakal diberitakan, melainkan pelatih-pelatih kelas wahid juga akan meramaikan bursa transfer.

Pada musim panas 2024, banyak pelatih-pelatih hebat yang tersedia di bursa. Ada yang memutuskan untuk mengundurkan diri di akhir musim, ada juga yang masih terikat kontrak, tapi kinerjanya telah menarik banyak klub papan atas untuk merekrutnya. Kira-kira siapa saja pelatih hebat yang layak diperebutkan itu?

Xabi Alonso

Tentu kalian sudah bisa menebaknya bahwa Xabi Alonso pasti akan muncul dalam daftar ini. Pria berpaspor Spanyol itu sebetulnya masih terikat kontrak dengan Bayer Leverkusen hingga tahun 2026. Kendati demikian, peluangnya untuk meninggalkan Leverkusen pada akhir musim belum sepenuhnya tertutup.

Sementara itu, performa Bayer Leverkusen bersama Alonso kian meroket. Klub yang biasanya hanya berkutat di peringkat empat atau lima, kini tengah memuncaki klasemen Bundesliga. Makin gilanya lagi, hingga pekan ke-23, mereka belum sekali pun menyentuh kekalahan.

Leverkusen menjelma jadi tim yang kaya taktik di bawah asuhannya. Ia juga dinilai mampu membangun tim dengan baik meski tak dibekali dana yang melimpah. Atribut-atribut tersebut lah yang kabarnya membuat Bayern Munchen dan Liverpool begitu menginginkannya. 

Xavi Hernandez

Di tengah kondisi Barcelona yang serba sulit. Sulit keuangan dan susah payah meraih kemenangan, Xavi Hernandez memutuskan untuk memperpendek masa baktinya. Pelatih 44 tahun ini memutuskan untuk tak lagi melatih Barcelona di akhir musim. Hal ini membuka peluangnya untuk melatih tim lain. 

Pria yang dulunya dikenal sebagai gelandang kreatif ini telah membuktikan kapasitasnya sebagai pelatih. Di Qatar, dirinya membawa Al-Sadd meraih banyak gelar. Xavi bahkan mampu menghadirkan enam gelar hanya dalam kurun waktu dua tahun, yakni 2019 hingga 2021.

Begitupun kala menukangi Barcelona. Xavi mampu menghadirkan permainan yang menawan. Ia bahkan sempat dipuja-puja lantaran mengembalikan identitas Barca yang identik dengan permainan umpan-umpan pendek cepat. Sepakbola yang enak ditonton itu pun membantu Xavi untuk mengawinkan gelar La Liga dan Piala Super Spanyol di musim 2022/23.

Tak cuma itu, Xavi piawai membaca potensi pemain-pemain muda. Kita bisa lihat bahwa Barcelona asuhannya berhiaskan banyak pemain-pemain muda berbakat seperti Lamine Yamal, Alejandro Balde, dan Vitor Roque. Kejelian ini bisa jadi kemampuan yang sangat penting dalam proses regenerasi skuad. Kabarnya, Xavi tak ada niatan untuk melatih tim Spanyol lain selain Barca. Liga Inggris jadi tujuan favorit Xavi setelah hengkang nanti.

Thomas Tuchel

Thomas Tuchel jadi korban kesekian dari bobroknya manajemen Bayern Munchen. Pada Maret 2023, Tuchel sebetulnya menandatangani kontrak berdurasi dua setengah tahun. Namun, belum genap satu tahun melatih di Allianz Arena, manajemen Munchen sudah memangkas kontrak Tuchel. Ia hanya diberikan waktu hingga akhir musim 2023/24.

Meskipun dinilai tak becus oleh Munchen, Tuchel sebetulnya memiliki rekam jejak yang bagus. Secara pengalaman, Tuchel punya banyak hal untuk disombongkan. Ia pernah melatih tim-tim besar seperti PSG, Borussia Dortmund, hingga Chelsea dan melatih pemain-pemain top macam Neymar, Kylian Mbappe, dan Thiago Silva. 

Soal prestasi, ia punya banyak. Namun, yang paling spesial saat dirinya mencatatkan sejarah dengan menjuarai Liga Champions musim 2020/21 bersama Chelsea. Secara karakter, pelatih yang punya kebiasaan mengunyah permen karet ini dikenal piawai membangun kedekatan dengan pemain di ruang ganti. Itu jadi skill yang penting bagi seorang pelatih.

Setelah berita perpisahannya dengan Munchen mencuat, beberapa klub papan atas Eropa mulai pasang kuda-kuda. Mereka yang sedang ingin melakukan perubahan di sektor kepelatihan mulai membaca peluang untuk merekrutnya. Kabarnya, Manchester United, Napoli dan beberapa klub Serie A lainnya jadi opsi destinasi Tuchel.

Jose Mourinho 

Satu nama yang tak boleh terlewatkan dalam bursa pencarian pelatih baru musim panas ini adalah Jose Mourinho. Pelatih yang sudah kenyang akan pengalaman di sepakbola Eropa ini baru saja berpisah dengan AS Roma pada pertengahan Januari kemarin. Manajemen menilai Mourinho tak mampu memenuhi ekspektasi klub.

Terlepas dari permasalahannya di Roma dan segudang kontroversi yang telah diciptakannya, Jose Mourinho tetaplah Jose Mourinho. Kualitas, pengalaman, raihan rofi, gaya bermain, bahkan karakter melatihnya, masih jadi salah satu yang terbaik di dunia. 

Mourinho memang tak muda lagi, usianya sudah menginjak 61 tahun. Namun, ia tak pernah berhenti beradaptasi. Permainan sepakbola yang diusungnya masih relevan hingga sekarang. Pelatih berkebangsaan Portugal itu juga dikenal sebagai pelatih yang bisa menjamin klub sebuah trofi. Tentunya dalam hal ini Spurs jadi pengecualian ya guys.

Hampir semua tim yang dilatihnya, pasti meraih trofi. Bahkan untuk AS Roma yang sudah lama puasa gelar Eropa saja langsung juara Conference League ketika ditangani oleh Mourinho. Namun, dirinya tak pernah awet saat menangani klub. Maka dari itu, Mou cocok untuk klub yang berorientasi pada trofi. Bayern Munchen, Barcelona, dan Chelsea kabarnya sudah melakukan kontak dengannya. 

Antonio Conte

Jika membicarakan pelatih-pelatih hebat, akan kurang afdol apabila tidak mencantumkan pelatih dari Italia. Nah, sosok yang layak masuk daftar ini adalah Antonio Conte. Dirinya dikabarkan bakal kembali melatih pada musim depan. Melihat situasi ini, namanya langsung jadi top of mind klub-klub Serie A yang sedang menuntut perubahan.

Ya, mantan pelatih Chelsea ini memang dikenal dengan kemampuannya dalam memperbaiki kinerja tim dengan cepat. Conte biasanya sudah bisa memberikan dampak yang signifikan di musim perdananya. Itu sudah terbukti saat dirinya melatih Chelsea dan Juventus. Conte bahkan hanya butuh dua musim untuk membantu Inter kembali meraih scudetto setelah sepuluh tahun gagal. Itu jadi trofi Serie A keempat dalam karirnya.

Dengan rekam jejak yang bagus di Italia, pelatih yang berusia 54 tahun itu pun kemudian jadi target utama dari sejumlah tim Serie A seperti AC Milan, Napoli, hingga Juventus. Hanya saja, Conte tak memprioritaskan klub Italia. Ia justru mencari klub yang bisa membuatnya merasa tertantang. 

Jurgen Klopp

Nama terakhir tentu saja Jurgen Klopp. Meski masih berstatus sebagai juru taktik Liverpool, dirinya telah mantap untuk meninggalkan Anfield akhir musim nanti. Ini jadi salah satu kabar paling mengejutkan musim ini. Lantaran performa Liverpool sedang bagus-bagusnya. Apa jadinya apabila Liverpool tanpa Jurgen Klopp nanti?

Keputusan ini membuat namanya muncul dalam bursa pencarian pelatih baru di musim panas 2024. Real Madrid, Bayern Munchen, hingga Timnas Jerman dikabarkan bakal mencoba untuk membujuk Klopp. Sayangnya, dalam wawancara eksklusifnya dengan media Liverpool, pelatih asal Jerman itu ingin rehat sejenak dari dunia sepakbola.

Ia tak akan menangani klub atau tim nasional manapun dalam kurun waktu satu tahun ke depan. Menurutnya, sepakbola sudah menjadi suatu hal yang melelahkan. Tapi, kita tidak tahu kedepannya. Jika ada klub yang memberi Klopp proyek yang menarik, bukan tidak mungkin Klopp akan menjilat ludahnya sendiri.

Sumber: FC Bayern, Eurosport, Liverpoolfc, The Athletic

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru