Pakai U-22, Begini Ngerinya Skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

spot_img

Kalian terlalu fokus pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 sampai lupa kalau turnamen kesayangan kita, Piala AFF akan segera dimulai. Namun, senada dengan penikmat sepakbola, PSSI pun tampaknya juga tidak memprioritaskan kompetisi tersebut. 

Hal itu dibuktikan dengan Shin Tae-yong yang mengumumkan kalau Indonesia hanya akan memberangkatkan skuad muda berusia di bawah 22 tahun untuk Piala AFF 2024. PSSI dan STY bahkan sepakat untuk tidak memakai banyak pemain muda yang sudah terdaftar di skuad utama Timnas Indonesia, demi menciptakan generasi baru.

Lantas, bagaimana kerangka tim terbaik jika berisikan pemain-pemain U-22? 

Kiper

Tak berbeda jauh dengan tim nasional senior, Shin Tae-yong juga kerap menggunakan skema tiga bek dalam formasi 3-4-3 atau 5-4-1 saat menangani Garuda Muda. Formasi itu sering digunakan STY saat menukangi Timnas Indonesia kala berkompetisi di Piala Asia U-23. 

Maka dari itu, di Piala AFF nanti, STY diperkirakan akan kembali mengandalkan skema ini. Nah, untuk mengisi skuad Piala AFF, mari kita bahas bersama. Dari penjaga gawang, pilihan nomor satu Indonesia adalah Ernando Ari Sutaryadi. Usianya masih 22 tahun, tapi sudah mengantongi segudang pengalaman internasional bersama tim nasional senior.

Di Piala Asia U-23, Ernando juga jadi andalan STY. Jadi, akan sangat pas jika Ernando kembali dipilih untuk mengawal pertahanan Indonesia di Piala AFF nanti. Namun, kondisinya Ernando sedang dalam pemulihan cedera bahu. Video yang menampilkan momen dislokasi bahunya pun sempat viral di media sosial.

Menurut perkiraan, Ernando akan pulih pada akhir 27 November. Tapi jika dirasa terlalu beresiko, posisi penjaga gawang bisa diisi oleh Daffa Fasya dari Borneo FC. Secara postur, Daffa lebih bagus daripada Ernando. Dia juga masih sangat muda. Usianya 20 tahun. Namun, sudah masuk skuad Piala Asia U-23 sebagai kiper ketiga. Piala AFF 2024 bisa jadi ajang pembuktian bagi kiper yang juga berpangkat Bripda ini.

Bek Tengah

Untuk sektor bek tengah, Shin Tae-yong akan menurunkan tiga pemain terbaik yang dimilikinya. Jika berkaca pada Piala Asia U-23 kemarin, Komang Teguh sudah pasti akan menjadi pilihan utama. Meski terkadang suka blunder di area permainannya sendiri, Komang tetap berstatus sebagai salah satu bek muda paling potensial saat ini.

Selain bertahan, dirinya juga bisa diandalkan dalam skema bola mati. Komang termasuk pemain yang produktif jika ikut membantu lini serang. Dua gol di Piala Asia U-23 jadi buktinya. Nah, yang jadi partner Komang adalah Muhammad Ferrari. Pemain yang juga berprofesi sebagai polisi itu selalu masuk daftar pemain favorit STY.

Bahkan di setiap pertandingan tim nasional senior selalu ada nama Ferrari. Yaaa, walaupun jarang main juga sih. Bek asal Persija yang masih berusia 21 tahun itu akan memainkan peran sebagai ball playing defender laiknya Rizky Ridho. Sedangkan Komang akan mengambil pekerjaan kotornya.

Lantas, siapa yang akan melengkapi trio ini? Nama Kadek Arel terdengar paling pas untuk itu. Arel bak gabungan dari Komang dan Ferrari. Meski masih berusia 19 tahun, Arel punya kedewasaan dalam pengambilan keputusan. Dia tenang dan pandai membaca permainan. Selain itu, dirinya juga bisa bermain sebagai gelandang bertahan.

Bek Sayap

Bek sayap akan diisi Bagas Kaffa di kanan dan Donny Tri Pamungkas di kiri. Pemilihan dua nama ini sudah tidak bisa diganggu gugat. Mereka jadi yang terbaik di kelasnya. Kita semua telah disuguhkan permainan luar biasa dari kedua bek ini. Donny misalnya. Pemain yang masih berusia 19 tahun itu menyandang status sebagai pemain terbaik Piala AFF U-19 2024.

Di kompetisi tersebut, Donny memang tidak mencetak gol. Tetapi kontribusinya di sektor flank dalam menjaga kedalaman pertahanan hingga membantu serangan sangat luar bisa. Terbukti dia mampu memberikan dua assist untuk Garuda Muda. Donny juga punya kualitas dribbling yang bagus. Melalui skill individunya, dia bisa membuka ruang dan menciptakan peluang untuk rekan-rekannya.

Kualitas yang kurang lebih sama juga dimiliki oleh Bagas Kaffa. Bedanya, Bagas lebih berani untuk mengambil resiko. Tekel keras dan duel satu lawan satu khas Liga Indonesia jadi identitas permainan dari saudara kembar Bagus Kahfi ini. Untuk menghadapi sayap-sayap cepat milik Vietnam dan Filipina, Bagas adalah pilihan ideal untuk sektor kanan.

Gelandang

Untuk sektor tengah, pilihannya cukup sulit. Bukan karena minim opsi, tapi karena banyak pemain muda yang sudah dipanggil ke Timnas senior. Namun, Starting Eleven sudah memilih dua dari jajaran pemain terbaik. Jika bukan Ivar Jenner dan Marselino Ferdinan, maka pemain yang layak mengisi sektor tengah adalah Ananda Raehan dari PSM Makassar dan Rayhan Hannan dari Persija Jakarta.

Nama Hannan jelas sudah tak asing lagi ditelinga para Football Lovers. Pemain yang berusia 20 tahun itu sudah masuk skuad Piala Asia U-23 Januari lalu. Namun, dirinya hanya mencatatkan satu penampilan saja, yakni saat Indonesia menghadapi Yordania. Kelebihan Hannan adalah kreativitas dan fleksibilitas. Selain bisa bermain sebagai gelandang serang, Hannan bisa bermain sebagai sayap.

Di tengah pemain-pemain asing Persija, Hannan mampu meraih kepercayaan Carlos Pena. Itu dibuktikan dengan 8 caps bersama Macan Kemayoran musim ini. Hanan bisa bertugas sebagai gelandang serang di formasi 3-4-3 ini. Nantinya, yang akan mengemban tugas bertahan adalah Raehan.

Dirinya digadang-gadang bakal jadi generasi baru gelandang jangkar PSM Makassar. Setelah Rasyid Bakrie, kini Raehan yang memegang tanggung jawab itu. Di usianya yang masih sangat muda, Ananda Raehan pun jadi pilar penting atas kesuksesan PSM menyabet gelar juara Liga 1 musim 2022/23. Raehan juga punya pengalaman di tim nasional saat tampil bersama Timnas Indonesia U-22 asuhan Indra Sjafri.

Sayap 

Bergeser ke sektor penyerangan, Shin Tae-yong diperkirakan akan menggunakan dua sayap. Itu terlihat dari skema permainan yang diusung saat menukangi Timnas Indonesia U-23. Dan jika berkaca dari turnamen tersebut, Jeam Kelly Sroyer dari PSBS Biak bisa kembali diandalkan untuk Piala AFF 2024 mendatang.

Layaknya pemain sayap asli dari Indonesia Timur, Sroyer merupakan pemain yang kuat dan cepat. Pergerakan dan manuver Sroyer di sektor kiri penyerangan dipercaya dapat membuat pemain belakang lawan tidak bisa bermain nyaman sepanjang pertandingan. Selain itu, Sroyer punya power tendangan yang luar biasa. Sepakan jarak jauhnya bisa jadi senjata rahasia Indonesia di Piala AFF nanti.

Jika Sroyer di kiri, maka yang paling tepat untuk mengisi sektor kanan sebetulnya adalah Witan Sulaeman. Berkaki kiri, lincah, piawai memainkan kombinasi umpan pendek, Witan adalah pilihan ideal untuk mengisi posisi itu. Namun, jika STY benar-benar ingin memakai pemain under 22 tahun, maka Riski Afrisal bisa jadi plan B. Riski sudah jadi andalan di skuad Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-20.

Penyerang

Susunan skuad seperti ini akan kurang afdol jika tak mengandalkan striker cerdas nan tajam, Jens Raven. Karena di FC Dordrecht statusnya masih pemain muda, maka kemungkinannya Raven bisa membela Indonesia di Piala AFF Desember nanti. Jika ditanya mengapa harus Raven? Piala AFF U-19 2024 dan Kualifikasi Piala Asia U-20 lah jawabannya. 

Di dua turnamen itu, Raven jadi salah satu pemain yang bersinar. Raven menjelma jadi mesin gol baru di skuad asuhan Indra Sjafri. Di babak final Piala AFF U-19, Raven bahkan membawa Garuda Muda juara lewat gol semata wayangnya ke gawang Thailand. 

Sebagai penyerang, Raven bukan sosok pemalas. Dirinya tidak hanya beredar di area kotak penalti saja. Raven kerap turun untuk menjemput bola dan lebih terlibat dalam build up serangan. Lengkap sudah prediksi line up Piala AFF 2024 versi Starting Eleven. Jika kalian jadi Shin Tae-yong, kira-kira siapa yang akan kalian pilih? komen di bawah ya!

Sumber: Detik, CNN, Bola, Liputan6

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru