Optimis Peringkat 4? Kekuatan Musuh Timnas Indonesia di Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026

spot_img

Duh gimana nih? Sudah bela-belain ditungguin undiannya, eh, Timnas Indonesia malah masuk grup berat di ronde tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pasukan Shin Tae-yong akan bertemu Jepang, Arab Saudi, Australia, Bahrain dan China di Grup C.

Respons pecinta sepakbola tanah air pun berbeda-beda. Ada yang tak tau diri menganggap bisa lolos Piala Dunia lewat babak ini, ada juga yang pasrah, yang penting jangan jadi lumbung gol. Ya, harus diakui kekuatan musuh timnas semuanya berat. Meski tak ada yang tidak mungkin kalau kata Erick Thohir. Lantas seberapa berat sih musuh timnas?

Sebelum membahasnya, kalian baiknya subscribe dan nyalakan loncengnya dulu ya..agar tak ketinggalan konten menarik dari Starting Eleven.

Jepang

Jepang langganan masuk Piala Dunia. Sejak Piala Dunia 1998 mereka tak pernah absen. Di Piala Dunia pun mereka banyak ciptakan kejutan. Di babak ketiga kualifikasi ini, Samurai Biru juga ingin langsung memastikan lolos ke Amerika Serikat.

Kalau dilihat secara track record, hal tersebut masuk akal untuk diwujudkan. Pasukan Hajime Moriyasu di ronde kedua sudah meringkus semua lawan-lawannya tanpa ampun. Mereka menang dengan sangat meyakinkan. Samurai Biru sapu bersih kemenangan, melesakkan 24 gol, dan nirbobol.

Wajar, kualitas materi mereka juga masih sangar. Jepang masih dihuni pemain yang berlaga di liga-liga top Eropa seperti Wataru Endo, Ritsu Doan, Takefusa Kubo, maupun Takumi Minamino. Di bawah racikan menyerang ala Hajime Moriyasu, mereka masih terlalu superior di Grup C ini.

Timnas Indonesia mungkin hanya bisa pasrah ketika harus bertemu Jepang lagi. Timnas harus banyak perbaikan pasca bertemu Jepang di Piala Asia 2023 lalu. Meski timnas saat itu bisa cetak gol, namun secara permainan masih kalah jauh.

Timnas harus lebih disiplin bertahan jika tak ingin kebobolan banyak gol melawan Jepang. Timnas harus main lepas dan tanpa beban. Ingat seperti apa yang dilakukan Vietnam. Tim Nguyen bisa curi poin lawan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Sebelum bola ditendang, semuanya serba mungkin. Pelatih Jepang Hajime Moriyasu pun pernah bilang kekuatan Timnas Indonesia sekarang makin berkembang.

Australia

Sudah ada Jepang yang mengerikan, ditambah lagi ada Australia. Tim Negeri Kanguru ini juga berat. Mereka juga langganan Piala Dunia. Pasukan Graham Arnold juga mengincar tiket lolos langsung ke Amerika Serikat dari fase ini.

Namun banyak media Australia menyebut Socceroos kini berada di grup yang “brutal”. Australia ketar-ketir bertemu Jepang, Arab Saudi dan Bahrain. Media Australia nggak menganggap Indonesia lawan yang diperhitungkan. Alih-alih demikian, Indonesia dianggap tim lemah di grup ini. Duh..ampun deh Bang Ostrali.

Australia masih punya kekuatan mengerikan. Sebelumnya di ronde dua kualifikasi mereka juga superior seperti. Anak asuh Graham Arnold mampu sapu bersih kemenangan dengan meyakinkan. Mereka cetak 22 gol dan tanpa kebobolan.

Level permainan Australia tak menurun sejak Piala Asia 2023. Mereka masih punya pemain sekelas Jackson Irvine maupun bek Leicester City, Harry Souttar. Materi pemain diracik dengan apik oleh Graham Arnold yang punya pendekatan sepakbola menyerang dan mengandalkan keunggulan fisik.

Satu grup dengan Australia, itu memantik kenangan buruk ketika Indonesia dilibas empat gol di 16 besar Piala Asia lalu. Di pertandingan itu, anak asuh Shin Tae-yong berkali-kali kalah duel dengan pemain Socceroos. Para pemain Indonesia juga sering melakukan kesalahan dan memudahkan Australia mencetak gol.

Sulit memang mencuri poin dari Socceroos di babak ini. Vietnam di masa prime-nya saja, tak bisa curi poin dari mereka di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Tapi, bola itu kan bundar, benar kan Pak Erick?

Arab Saudi

Indonesia juga berada satu grup dengan Arab Saudi besutan Roberto Mancini, pelatih yang menjuarai Euro 2020. Hmmm… Mengerikan nggak tuh?

Dengan bertemu Indonesia, eks pelatih Inter itu punya kesempatan untuk ke Indonesia lagi. Dulu, Mancini sendiri pernah menginjakkan kakinya ke tanah air tahun 1996 ketika masih berseragam Sampdoria. Kini ia akan datang ke Indonesia sebagai pelatih Arab Saudi.

Tentu, Mancini tak mau sekadar datang. Ia akan membawa amunisi terbaik demi meloloskan Arab Saudi ke Piala Dunia 2026. Mancini punya pemain seperti Salem Al-Dawsari, Firas Al-Buraikan, maupun Mohammad Kanno. Tak dipungkiri, pemain-pemain tadi banyak dapat ilmu dari para pemain top Eropa yang merumput di Liga Arab Saudi.

Kendati demikian, jalan Arab Saudi ke putaran ketiga tidak mulus-mulus amat. Mereka tak seperti Australia dan Jepang yang superior di ronde kedua. Bahkan Arab Saudi lolos hanya berstatus sebagai runner up grup, sama seperti Indonesia.

Kekuatan The Falcons di bawah Roberto Mancini juga masih belum konsisten. Di Piala Asia 2023 lalu saja, tim sekelas Thailand bisa menahan imbang mereka. Artinya, ada secuil peluang untuk mencuri poin dari Arab Saudi.

Bahrain

Okelah, Jepang, Australia dan Arab Saudi berat. Namun bagaimana dengan Bahrain? Bahrain masih berada di atas Indonesia. Mereka masih bertengger di peringkat 81 FIFA. Timnas Indonesia juga punya kenangan buruk dengan tim ini. Ingat pembantaian 10-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2014 lalu?

Memang itu terjadi lebih dari 10 tahun lalu. Ketika timnas belum dihuni pemain keturunan dan pelatihnya masih kang Aji Santoso. Bahrain sendiri mencapai ronde ketiga Kualifikasi, dengan menjadi runner-up. Mereka bahkan sempat ditahan imbang Yaman.

Materi skuad mereka seperti tim-tim Timur Tengah pada umumnya. Punya perawakan tinggi besar dan fisik yang mumpuni. Sudah pasti itulah yang akan diandalkan Dragan Talajic, pelatih mereka dari Kroasia.

Di atas kertas, Bahrain memang lawan berat buat Indonesia. Tapi bukan berarti Indonesia tak mampu menang. Toh, kenyataannya Tim Garuda pernah dua kali mengalahkan Bahrain. Salah satunya di Piala Asia 2007 di Gelora Bung Karno. Pencapaian tersebut harusnya bisa jadi suntikan mental bagi anak asuh Shin Tae-yong.

China

Indonesia juga berkesempatan mencuri poin dari China. Sepak bola China memang tengah menurun. Walaupun China kini masih berada di atas Timnas Indonesia. Mereka masih duduk di peringkat 88 FIFA.

Jika dilihat di ronde kedua, penurunan China kelihatan. Mereka tak bagus-bagus amat. Bahkan China sempat ditahan imbang Thailand dan Singapura. Poin akhir China juga sama dengan Thailand. Namun karena menang head to head, mereka yang akhirnya lolos ke babak ketiga.

China kini dilatih pelatih Kroasia, Branko Ivankovic. Pelatih yang kaya pengalaman dan sempat meraih gelar bersama Dinamo Zagreb. Materi yang dimilki Ivankovic juga patut diwaspadai. Sama seperti Indonesia, China juga mengandalkan pemain naturalisasi.

Di lini depan, mereka mengandalkan duet pemain Alan dan Fei Nanduo. Mereka yang keturunan Brasil, punya skill yang bisa membahayakan bek Indonesia. Ada juga striker muda naturalisasi, Behram Abduwali. Belum lagi pemain tengah yang juga keturunan Brasil, Elkeson.

China juga punya keunggulan head to head jika bertemu Indonesia. 17 kali bertemu, Indonesia nyatanya hanya mampu meraih tiga kemenangan, tiga hasil imbang, dan sisanya China yang menang.

Meski China adalah target mangsa yang harus ditumpas demi mengejar peringkat 4, namun mereka bukan seperti Laos dan Brunei, bung! Indonesia harus tetap waspada kalau tak ingin hanya jadi penggembira di grup ini.

Sumber Referensi : jleague, sportoptus, bola.net, suara.com, bola.net, sportdetik, tribunnews, bola.com 

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru