Omar Marmoush Bukan Penerus Salah, Ia Dilahirkan Mencipta Sinarnya Sendiri

spot_img

Mesir tidak punya banyak penyerang hebat. Kalaupun ada, munculnya sedikit demi sedikit seperti cicilan motor. Yang paling lawas, Hossam Hassan, penyerang legendaris Mesir di Piala Dunia 1990. Hassan sekarang menjadi pelatih Timnas Mesir.

Jauh setelah Hossam Hassan, lahir Mohamed Salah. Penyerang yang dijuluki The Egyptian King. Ketika era Salah mulai meredup, barulah Mesir melahirkan satu striker baru bernama Omar Marmoush. Orang menyebutnya The Next Mohamed Salah, tapi sebetulnya Marmoush dilahirkan untuk menciptakan sinarnya sendiri.

Sehebat apa Omar Marmoush? Mungkinkah ia bisa melampaui legasi yang diciptakan The Egyptian King? Sebelum masuk ke pembahasan jangan lupa subscribe dan nyalakan loncengnya agar tidak ketinggalan video terbaru dari Starting Eleven Story.

Memulai dari Mesir, Gacor di Eropa

Pesepakbola yang lahir pasca-milenial alias Generasi Z banyak mendapat keuntungan. Mereka dimudahkan dengan teknologi dan era sepak bola yang jauh dari primitif. Tak ayal kalau pesepakbola Gen Z gampang terlacak oleh tim-tim hebat.

Omar Marmoush mengalami itu. Lahir 7 Februari, 25 tahun yang lalu, ia memulai karier dari Wadi Degla, klub asal Mesir. Klub bola ini lahir di daerah padang pasir, tempat yang hanya memungkinkan unta bermain sepak bola.

Usianya kira-kira masih 17 tahun saat itu. Tapi Marmoush sudah menembus tim utama. Jika Salah butuh 37 pertandingan bersama Al Mokawloon untuk terlacak FC Basel, Marmoush butuh kurang dari separuhnya buat terlacak VfL Wolfsburg. Ia diuntungkan karena lahir saat era di mana melacak bakat semudah ngemut permen.

Ditempa Klub Jerman

Tahun 2017 Marmoush mengambil penerbangan ke Jerman. VfL Wolfsburg II adalah klub Jerman pertama sekaligus klub Eropa pertamanya. Keputusan Wolfsburg memboyong Marmoush dan ditempatkan ke Wolfsburg II terbilang tepat. Pada medio 2017 hingga 2020, Marmoush tampil menggigit.

Banyak menit bermain didapatkan. Total 36 kaps dilakoninya bersama Wolfsburg II. Dari sana tak kurang dari 11 gol diciptakan. Saat masih muda, ia dibentuk sebagai pemain sayap yang model permainannya maju untuk melakukan aksi 1 lawan 1. Ia terbiasa menggiring bola dan melakukan umpan dari jarak jauh.

Kemampuan itu diakui oleh Marcel Schafer yang masih menjabat direktur olahraga Wolfsburg. Oleh karenanya, Schafer lalu memberikan kesempatan Marmoush masuk ke tim utama Wolfsburg. Dengan kata lain, cuma butuh tiga tahun baginya untuk bermain di Bundesliga.

St. Pauli, Timnas Mesir, dan Mo Salah

Namun, buah pemikiran Schafer tidak sejalan dengan Oliver Glasner, pelatih Wolfsburg saat itu. Glasner tak bisa menjamin menit bermain yang lebih banyak kepada Marmoush. Maka dari itu, separuh musim 2020/21, Marmoush dipinjamkan ke St. Pauli. Klub yang pada waktu itu masih berkubang di papan tengah Zweite Bundesliga.

Dipinjamkan ke tim yang levelnya lebih rendah, Marmoush menerimanya. Apa boleh buat. Ia tahu kemampuannya perlu diasah lagi dan kerja kerasnya perlu dibuktikan dengan menit bermain. Walaupun pindah dari Bundesliga ke kasta yang lebih rendah, di sini Marmoush malah mendapat kesempatan di Timnas Mesir.

Marmoush pernah memperkuat Timnas Mesir di Piala Afrika U-20 tahun 2017. Pasca kompetisi tersebut, godaan untuk membela negara selain Mesir ada. Orang tuanya bekerja di Kanada selama enam tahun dan menjadi warga negara Kanada.

Selama enam tahun bekerja di Kanada, orang tua Marmoush membawa serta putranya. Oleh karena itu, Marmoush memenuhi syarat untuk membela Timnas Kanada, yang membuatnya akan bermain bersama Alphonso Davies. Tapi sosok Mohamed Salah mengunci keyakinannya untuk tetap membela Mesir.

Tidak ada hubungan darah antara Salah dan Marmoush. Tapi bagi Marmoush, Salah seperti abang yang selalu menanyakan kabar adiknya. Salah membantunya beradaptasi di Eropa. Setiap saat Salah selalu memberi dukungan kepadanya.

Pada 8 Oktober 2021 di Kualifikasi Piala Dunia zona Afrika, ketika Mesir menghadapi Libya, pelatih Carlos Queiroz memberi kesempatan Marmoush debut. Juga bermain bersama Salah. Laga debutnya di Timnas Mesir itu menjadi berkesan. Marmoush satu-satunya pemain yang mencetak gol di laga tersebut.

Pembalasan Buat Wolfsburg

Sayangnya, St. Pauli yang miskin tak mampu mempertahankannya lama-lama. Marmoush dipulangkan ke Wolfsburg. Tapi tim ini masih belum sudi memberi jaminan menit bermain, sehingga pada musim 2021/22, Marmoush kembali dipinjamkan. Kali ini ke sesama tim Bundesliga, VfB Stuttgart.

Mendapat Omar Marmoush sebagai pinjaman tanpa mengeluarkan sepeser pun biaya peminjaman, Die Schwaben bak ketiban durian runtuh. Marmoush bukan pemain muda yang perlu dipoles lebih keras lagi. Ia adalah penyerang yang sudah setengah jadi.

Ha gimana? Marmoush sudah membawa Mesir ke final Piala Afrika, walau akhirnya dikalahkan Senegal. Selain itu, catatan 25 gol di level klub paten sebagai bukti kualitasnya. Stuttgart pun tak ubahnya ladang untuk memanen pencapaian.

Ada sebuah kisah menarik ketika ia berseragam Stuttgart. Pada 21 Desember 2021, Stuttgart berhadapan dengan Wolfsburg yang tiada lain klub induk Marmoush. Marmoush tak menyia-nyiakan sekaligus menyia-nyiakan peluang untuk memberi pelajaran pada Wolfsburg. Di laga itu, ia membantu Konstantinos Mavropanos mencetak gol pembuka.

Namun, saat punya kesempatan menjebol gawang Wolfsburg, ia malah membuangnya. Pada menit 79, kemenangan 3-0 Stuttgart berada di pelupuk mata, saat Marmoush mengambil penalti. Alih-alih fokus saja memasukkan bola ke gawang, Marmoush kemlinthi dengan melepas tendangan panenka yang akhirnya, justru membentur mistar gawang.

Selain momen itu, sebuah penghargaan juga ia dapat saat berseragam Stuttgart, yakni Pendatang Baru Terbaik Bundesliga. Meskipun di akhir masa peminjamannya, Marmoush cuma mencetak 3 gol dari 21 pertandingan bersama Die Schwaben.

Kesempatan di Wolfsburg dan Eintracht Frankfurt

Setelah menjalani masa peminjaman, ia pulang lagi ke Wolfsburg. Sialnya, tim ini belum juga memberi tempat reguler. Seakan-akan pencapaian Marmoush selama ini tidak ada artinya. Musim 2021/22, Marmoush hanya dimainkan dua kali di Bundesliga oleh Mark van Bommel. Dan itu pun menit bermainnya total hanya 22 menit.

Van Bommel cuma melatih Wolfsburg selama 12 pertandingan. Ia lalu dipecat dan digantikan Florian Kohfeldt. Marmoush seolah tak ada di timnya. Kesempatan bermain baru banyak diberikan oleh Niko Kovac yang mulai melatih Wolfsburg sejak musim 2022/23.

Kovac memberi kepercayaan Marmoush untuk tampil di 33 laga Bundesliga. Tapi ia hanya mencetak tiga gol. Gol yang sedikit, tak bisa sepenuhnya dinisbatkan pada Marmoush, melainkan karena pengaruh gaya main Niko Kovac.

Kovac menyukai striker yang turut membantu pertahanan, sedangkan Marmoush tak punya atribut itu. Cara bertahannya jelek. Marmoush pun akhirnya dilepas ke Eintracht Frankfurt pada ujung musim 2022/23. Pelepasan ini tak melibatkan sejumlah biaya transfer.

Ganas Bersama Frankfurt

Marmoush pindah klub lagi namun masih di Jerman. Kepindahannya berbarengan dengan perekrutan mantan asisten Julian Nagelsmann, Dino Toppmoller sebagai pelatih baru Die Adler. Kebetulan Toppmoller punya kecenderungan taktik yang berbeda dari Niko Kovac.

Di tangannya, Marmoush tak dipaksa turun ke belakang. Posisinya sebagai striker, jadi tugas utamanya mencetak gol. Marmoush diberi keleluasaan di lini depan. Hal inilah yang bikin bakatnya beneran keluar. Marmoush memanfaatkan akselerasi, kelincahan, dan keahlian duel 1 lawan 1-nya untuk menciptakan gonjang-ganjing di pertahanan lawan.

Ketika berhasil merebut bola, ia akan berlari yang kecepatannya tidak akan bisa ditandingi oleh bek lawan. Situs Bundesliga mencatat, kecepatan larinya 35,8 km/jam. Itu sedikit lebih cepat dari Mo Salah (34,54 km/jam).

Ia suka berlari ke depan, merebut bola, dan secepat mungkin memberi umpan atau mencetak gol. Kemampuan ini bisa dimaksimalkan Toppmoller, sehingga musim lalu 12 gol sudah dicetaknya di Bundesliga. Musim ini, ia makin klinis di lini depan.

Selain sudah mencetak delapan gol dari enam laga di Bundesliga, dan rebutan puncak top skor dengan Harry Kane, Marmoush juga menjadi inisiator serangan dan pencipta ruang. Jurnalis Mesir, Tarek Metwally mengatakan kepada Bild, bahwa dengan kemampuannya saat ini, Marmoush bisa lebih baik dari Mo Salah.

Benar memang, sang pemain kini diincar oleh Liverpool. Arne Slot ingin mengisi pos yang kelak ditinggalkan Salah oleh Marmoush. Namun, Liverpool mesti bersaing dengan klub-klub lain. Dilaporkan ESPN, Tottenham Hotspur dan Arsenal juga tertarik. Goal juga melaporkan bahwa Manchester United juga ikut nimbrung memburu tanda tangan Omar Marmoush.

https://www.youtube.com/watch?v=yTrfDcBDINA&t=0s

Sumber: Liverpool, ESPN, EmpireTheKop, Goal, GilaBola, Bundesliga, Wolfsburg, BreakingTheLines

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru