Barcelona musim ini seperti kuda pacu yang gagah dan selalu dipasang di taruhan. Namun, kuda pacu itu kurang makan, tak diberi suplemen, kakinya yang sakit tidak diobati, dan penunggangnya tidak mahir menunggang kuda. Kuda pacu itu memang mencapai garis finis di arena balap, tapi tidak menjadi yang terdepan.
Barcelona musim ini men-Spurs-kan diri. Tidak mendapatkan trofi apa pun. Padahal mereka masih dilatih Xavi Hernandez, orang yang musim lalu mengantarkan setidaknya dua trofi. Pencapaian menyedihkan Barcelona ini akan menjadi bahan tertawaan, terutama sekali bagi fans Real Madrid.
Well, sejelek apa sih Barcelona musim ini? Bisa-bisanya, lho, klub sebesar Barcelona tak mendapat satu pun trofi. Ini kan, sebuah penghinaan, ya nggak, Cul?
Daftar Isi
Nol Trofi Lagi
Kalau melempar ingatan ke musim lalu, fans Barcelona sebenarnya sudah melihat cahaya terang dari ruang yang gelap. Xavi, legenda yang diagungkan, mengantarkan dua trofi prestisius: La Liga dan Piala Super Spanyol. Namun, cahaya terang yang dilihat itu rupanya fatamorgana. Musim ini, Barcelona kembali nol trofi.
Memang, ini bukan kali pertama Blaugrana mengakhiri musim seperti Crystal Palace. Terhitung dari tahun 2009, ini ketiga kalinya Barcelona tak memperoleh sebiji pun trofi di akhir musim. Dua musim lalu, yakni musim 2021/22, Barcelona dilatih Ronald Koeman juga tidak meraih satu pun trofi.
📊| Desempenho do Barcelona nas 6 primeiras rodadas de La Liga nos últimos anos.
🇳🇱❌️ – Ronald Koeman
🇪🇸✅ – Xavi Hernández2020/21: 8 pontos. ❌️
2021/22: 9 pontos. ❌️
2022/23: 16 pontos. ✅️ pic.twitter.com/HB9ssHf60x— 𝘿𝙉𝘼 𝘽𝙇𝘼𝙐𝙂𝙍𝘼𝙉𝘼 🧬🇧🇷 (@dna_blaugrana) September 23, 2022
Di Liga Champions, Barcelona tergusur ke Liga Malam Jumat. Di Liga Eropa, boro-boro juara, sampai semifinal saja nggak mampu. Peralihan pelatih dari Koeman ke Xavi hanya membantu sedikit. Tapi tidak mengantarkan trofi karena di La Liga cuma finis di posisi kedua. Sedang di dua kompetisi sisanya, Barca juga gagal.
Musim yang sama buruknya juga pernah dialami Barca pada musim 2019/20. Waktu itu Barca ditukangi dua pelatih yang bikin fansnya nangis getih: Ernesto Valverde yang selanjutnya diganti Quique Setien. Selain hanya finis peringkat kedua di La Liga, di kompetisi-kompetisi lainnya, Barcelona kandas sebelum ke final. Di Liga Champions? Ah, masak sih nggak ingat?
Barcelona will play Bayern for the first time since they were defeated 8-2 😬 pic.twitter.com/aPb8vYVfNQ
— GOAL (@goal) August 26, 2021
Barcelona Mudah Kalah
Memang sih, musim ini Barcelona masih bisa finis di peringkat kedua La Liga dan memastikan diri lolos ke Liga Champions musim depan. Tidak seperti tim yang mereka lawan di final UCL 2009. Cuma, nah ini, kalau dilihat-lihat Barcelona masih banyak jeleknya ketimbang bagusnya.
Hingga jornada ke-36, saat Real Madrid baru kalah sekali, Barcelona sudah lima kali kalah di La Liga. Itu belum dihitung laga melawan Almeria. Karena laga menghadapi Almeria baru akan berlangsung setelah naskah video ini selesai dibuat. Itu baru di La Liga, oke?
4-2 Girona.
STUANI HAS MADE IT FOUR !!!!!!!!!!!!! THAT’S GAME OVER !!!!!!!!!!! GIRONA WILL BEAT BARCELONA !!!!!!!!!!!!!! pic.twitter.com/QT1kNOPCBN
— 𝐀𝐅𝐂 𝐀𝐉𝐀𝐗 💎 (@TheEuropeanLad) December 10, 2023
Sekarang di Liga Champions. Barcelona kalah tiga kali: dua di fase grup dan satu di babak perempat final kontra PSG. Jumlah kekalahan Barcelona di fase grup sama seperti Porto yang finis di belakangnya. Tidak hanya itu, jumlah kekalahan Barca di fase grup juga lebih banyak dari Arsenal, PSV, Real Sociedad, Inter, hingga Dortmund.
Di Copa del Rey? Ini juga tak kalah menyedihkan. Barcelona dihajar Athletic Bilbao di perempat final. Mereka kalah 4-2. Barca juga dengan mudahnya kalah atas Real Madrid 4-1 di final Piala Super Spanyol. Padahal di semifinal mereka menang meyakinkan atas Osasuna.
⚠️ La temporada 2023-2024 del FC Barcelona hasta el momento:
🇪🇸 LaLiga: 3º (a 8 pts. del líder).
🇪🇺 Champions League: 1/8 de final vs. Napoli.
❌ Supercopa de España: 1-4 vs. Real Madrid (Final).
❌ Copa del Rey: 2-4 vs. Athletic (1/4 de final). pic.twitter.com/KsCVwNPJeB— Samuel Vargas (@SVargasOK) January 24, 2024
Barcelona Gampang Kebobolan
Apa yang membuat Barca gampang kalah tiada lain karena mereka gampang kebobolan. Lihat saja, pertahanan Barcelona yang dikomandoi bek sekelas Ronald Araujo sudah kebobolan 43 gol di La Liga. Jumlah kebobolan itu hampir dua kali lipat lebih banyak dari Real Madrid. Ya kalau cuma lebih banyak dari Real Madrid sih, nggak masalah.
Akan tetapi, jumlah kebobolan Barcelona itu bahkan lebih banyak dari tim yang berada di belakang mereka di tabel La Liga. Bilbao (37), Real Betis (41), Sociedad (37), Valencia (39), bahkan Mallorca (41) jumlah kebobolannya lebih sedikit dari Blaugrana.
Mengutip Sportsmole, karena sering kebobolan, Barcelona sampai-sampai pernah menyandang status tim dengan pertahanan terburuk di awal tahun 2024. Padahal Barca telah mendatangkan bek-bek terbaik di pasaran, seperti Jules Kounde, Andreas Christensen, serta Inigo Martinez.
Masalah Kiper
Bek-bek Barcelona memang sudah berusaha sekuat tenaga. Bahkan Pau Cubarsi telah memperlihatkan kelasnya. Pertahanan Barcelona menjadi makin buruk sedikit banyak terjadi ketika Marc-Andre Ter Stegen cedera.
Inaki Pena memang penjaga gawang yang baik. Ia berkembang dan mampu melakukan penyelamatan hebat. Namun, Pena tak sehebat penjaga gawang asal Jerman itu.
Selama dimainkan dalam 10 laga di Liga Spanyol, Pena cuma melakukan 22 penyelamatan dan dua nirbobol saja. Mirisnya, ketika Ter Stegen pulih dan kembali mengawal gawang Barcelona, performanya tak seperti musim lalu.
🔵🔴🔙 Marc André ter Stegen, back into Barça starting XI after injury.
Barcelona have conceded 32 goals in 17 games without the German goalkeeper. pic.twitter.com/n7eGsgls1x
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) February 11, 2024
Musim ini, Ter Stegen cuma melakukan 63 penyelamatan dari 25 laga di La Liga. Jumlah penyelamatannya tertinggal jauh dari kiper-kiper tim yang bahkan lebih lemah dari Barcelona. Kipernya Villarreal, Filip Jorgensen sudah melakukan 141 saves.
David Soria, kipernya Getafe, jumlah penyelamatannya sampai 115. Bahkan Ter Stegen masih kalah dari kiper Las Palmas, Alvaro Valles yang melakukan 100 penyelamatan di La Liga musim.
Robert Lewandowski yang Nggak Ngeri Sama Sekali
Fans Barcelona pasti membanggakan striker mereka, Robert Lewandowski karena musim lalu, doi menjadi top skor La Liga dengan 23 gol. Tapi, musim lalu ya musim lalu. Performa Lewandowski musim ini anjlok parah. Sang pemain hanya mencetak 17 gol di La Liga musim ini.
Jumlah gol itu tertinggal dari pemain yang bukan penyerang, Jude Bellingham. Gelandang Real Madrid itu sudah menorehkan 19 gol musim ini. Mirisnya lagi, Lewandowski juga kalah tajam dari Alexander Sorloth yang musim ini juga sudah mencetak 19 gol.
Lewandowski juga pasti tengsin kalau melihat jumlah gol yang dikemas Artem Dovbyk. Penyerang Girona memimpin perolehan top skor dengan 20 gol. Tiga gol lagi dan ia akan menyamai jumlah gol Lewandowski musim lalu. Girona sendiri masih akan memainkan dua pertandingan lagi.
Candidatos al #Pichichi en #LaLiga en este 2023-2024
🇺🇦 Artem #Dovbyk – 19
🇳🇴Alexander #Sørloth – 17
🏴 Jude #Bellingham – 17
🇵🇱 Robert #Lewandowski – 16
🇧🇷 #Vinicius jr – 13 https://t.co/6UfdWGhnNq pic.twitter.com/bXMmJG3H4W— The LA Vox (@TheLaVox) April 30, 2024
Barcelona Mudah Kena Comeback
Selain gampang kebobolan dan gampang kalah, Barcelona juga gampang kena comeback. Di Liga Champions misalnya. Barcelona unggul lebih dulu atas PSG di leg pertama. Namun, keunggulan itu tak dapat dipertahankan dan akhirnya kena comeback di leg kedua. Mirisnya lagi, di leg kedua tersebut, Barcelona juga sebenarnya mencetak gol lebih dulu, lho.
Raphinha cetak gol di menit 12. Tapi Barca setelah itu malah kebobolan empat gol. Di La Liga, Barcelona juga beberapa kali kena comeback. Misalnya, saat menghadapi Girona tempo hari. Sudah unggul 2-1 di babak pertama, Barca malah kebobolan tiga gol di babak kedua.
Di perempat final Copa del Rey situasi yang kurang lebih sama juga terjadi. Barcelona unggul 2-1 di babak pertama. Namun, di babak kedua, Athletic Bilbao yang dilatih Ernesto Valverde malah menyamakan kedudukan. Mirisnya, di tambahan waktu, Barca kena comeback lewat dua gol Williams bersaudara. Sepertinya Xavi harus belajar ke Allegri, nih.
Selain masalah-masalah tadi, problem finansial masih jadi lagu lama. Blaugrana dibatasi pergerakannya di bursa transfer dan pengeluaran tahunan untuk gaji. Hal inilah yang juga akhirnya menyulitkan Xavi itu sendiri. Yang sabar, ya. Musim depan kalau nggak berbenah ya, paling-paling jual rumput lagi.
Sumber: ESPN, Goal, Fbref, BarcaBuzz, Sportskeeda, LaLiga, Sportsmole, BarcaBlaugranes