Ngerinya Ventforet Kofu: Klub Liga 2 Jepang yang Lolos 16 Besar Liga Champions Asia

spot_img

Musim ini bukan hanya Liga Champions Eropa yang mengejutkan dengan lolosnya tim-tim tak terduga seperti Real Sociedad. Namun, ribuan kilometer dari Eropa, tepatnya di Benua Kuning, kompetisi Liga Champions juga menghasilkan sesuatu yang baru. Satu-satunya tim Liga 2 yang berkompetisi di Liga Champions Asia musim ini sukses melangkah ke babak 16 besar.

Tim itu adalah Ventforet Kofu dari J2 League. Mengapa mereka bisa lolos ke babak 16 besar Liga Champions Asia? Bagaimana mungkin tim yang pada musim lalu, bahkan hanya finis di peringkat 18 J2 League, kini melenggang ke babak 16 besar Liga Champions?

Tentang Ventforet Kofu

Jelas sekali Ventforet Kofu adalah tim gurem. Ia tidak seperti Kashima Antlers, Yokohama F Marinos, Jubilo Iwata, atau Sanfrecce Hiroshima. Namun, Ventforet Kofu salah satu tim tua dari Liga Jepang yang berdiri lebih dari setengah abad yang lalu. Tim yang berdiri di Kota Kofu, Prefektur Yamanashi ini penamaannya justru diambil dari Bahasa Prancis.

“Vent” yang berarti “angin” dan “foret” yang berarti “hutan”. Selama kiprahnya di Liga Jepang, tim ini hanya berkutat di divisi dua. Meski begitu, Ventforet Kofu pernah bermain di divisi satu, yaitu pada musim 2006/07, 2011, dan 2013 hingga 2017.

Ventforet Kofu terbilang tim kecil. Markasnya yang bernama JIT Recycle Ink Stadium saja hanya berkapasitas 17 ribu penonton. Jumlah kapasitas tersebut tak sampai separuh dari kapasitas Stadion Aji Imbut di Tenggarong, Kalimantan Timur.

Namanya saja tim gurem, tidak banyak gelar yang diraih Ventforet Kofu. Satu-satunya gelar prestisius yang bisa diraih sejauh ini hanyalah Piala Kaisar tahun 2022 lalu dan gelar divisi dua pada tahun 2012. Kendati begitu, di antara gelar yang diraih, gelar Piala Kaisar menjadi gelar yang sangat monumental bagi tim ini.

Lolos Liga Champions Asia 2023

Ventforet Kofu sukses menjuarai Piala Kaisar tahun 2022. Saat itu Ventforet yang diasuh oleh mantan pelatih Timnas Singapura, Tatsuma Yoshida melenggang ke partai final setelah di semifinal mengalahkan Kashima Antlers lewat skor tipis 1-0. Lalu di partai final harus menghadapi Sanfrecce Hiroshima.

Baik Sanfrecce maupun Ventforet, laga final Piala Kaisar adalah pertaruhan untuk memastikan satu tiket langsung ke Liga Champions. Sanfrecce musim lalu hanya finis di posisi ketiga. Sebetulnya posisi tiga J1 League memperoleh tiket play-off Liga Champions Asia musim depan.

Tapi tiket play-off dari Liga Jepang sudah diambil oleh Urawa Red Diamonds yang menjadi juara bertahan Liga Champions Asia 2022. Sementara untuk tiket langsung ke Liga Champions Asia direbut oleh Yokohama F Marinos dan Kawasaki Frontale yang menjadi juara dan runner-up J1 League musim 2022.

Final Piala Kaisar 2022 pun berlangsung seru. Ventforet unggul lebih dulu lewat Kazushi Mitsuhira. Tapi Sanfrecce tak mau kalah dengan mencetak gol penyama kedudukan lewat Takumu Kawamura. Laga pun berlanjut hingga babak penalti. Nah di situlah dewi fortuna memihak Ventforet Kofu. Mereka menang lewat skor tipis 5-4.

Lolos ke 16 Besar

Dengan menjuarai Piala Kaisar, Ventforet Kofu menjadi satu-satunya tim di Liga Champions Asia 2023 yang berasal dari divisi dua. Tapi musim ini mereka tidak lagi dilatih Tatsumi. Kursi kepelatihan beralih ke Yoshiyuki Shinoda. Seorang pelatih dengan portofolio yang tidak cukup mentereng. Terakhir jabatannya adalah asisten Ze Ricardo di Shimizu S-Pulse, tim yang bermain di J2 League.

Nah, di Liga Champions Asia musim 2023/24, Ventforet berada di Grup H. Mereka satu grup dengan juara Liga Australia, Melbourne City; juara Liga Utama Thailand, Buriram United; dan wakil dari Tiongkok, Zhejiang FC. Dari komposisi tim di Grup H, untuk lolos ke 16 besar sepertinya sulit bagi Ventforet Kofu.

Selain harus menghadapi tim divisi teratas dari liga lain, juga harus menghadapi dua jawara. Namun, Ventforet membuktikan bahwa divisi di liga hanyalah piramida kompetisi. Ia tidak menjamin kekuatan. Begitulah. Ventforet Kofu lolos ke 16 besar dan tidak sekadar lolos. Tapi berhasil menjadi juara Grup H.

Anak asuh Shinoda mengumpulkan 11 poin dari enam laga. Hasil dari tiga kali menang, dua hasil seri, dan sekali kalah. Mereka unggul dua poin dari Melbourne City di posisi kedua. Di grup ini justru juara Liga Thailand terbanyak, Buriram United terbenam di dasar klasemen. Hmm…. seperti United di Eropa ya?

Kekuatan Ventforet Kofu

Dengan lolos ke 16 besar Liga Champions Asia, Ventforet Kofu sekali lagi menuliskan namanya lewat tinta emas di buku sejarah. Setelah menjadi juara Piala Kaisar untuk pertama kalinya, Ventforet menjadi tim pertama dari divisi dua yang berhasil lolos ke 16 besar Liga Champions Asia.

Ini menjadi fenomena langka. Bahkan di Liga Champions Eropa pun tidak pernah ada tim dari divisi dua lolos ke fase gugur. Hal itu memperlihatkan bahwa Ventforet Kofu bukan tim sembarangan. Tapi jelang musim ini bergulir, tim ini sebetulnya kacau.

Meski menjuarai Piala Kaisar, Ventforet terlunta-lunta di J2 League. Mereka menelan tujuh kekalahan beruntun di bawah mantan pelatih Timnas Singapura. Rentetan kekalahan itulah yang menjadikan mereka hanya finis di peringkat ke-18 musim lalu. Hasil itu jugalah yang mendorong Ventforet untuk mencari pelatih anyar.

Di tangan Yoshiyuki Shinoda, Ventforet Kofu menjelma tim yang tidak bisa diprediksi. Alih-alih meneruskan pekerjaan Tatsumi, Shinoda malah membawa nafas baru. Shinoda tak punya gaya yang paten. Improvisasi adalah kunci permainannya.

“Kekuatan saya adalah saya tidak punya bentuk. Saya rasa saya tidak bisa menganalisis atau membaca orang lain,” kata Shinoda dikutip situs sepak bola Jepang, Footballista.

Di Tangan Shinoda

Namun, citra yang coba dimunculkan Shinoda tidak selaras dengan kenyataannya. Di tangan penduduk asli Prefektur Yamanashi itu, Ventforet Kofu justru punya keberanian dalam melakukan serangan cepat. Pertahanan mereka juga makin kokoh. Ini berbeda dengan musim lalu.

Bersama Yoshiyuki Shinoda, Ventforet berhasil finis di peringkat delapan J2 League 2023. Mereka mencetak 60 gol dan kebobolan 50 gol. Ini catatan yang lebih baik dari musim sebelumnya. Sedangkan di Liga Champions Asia musim ini, Ventforet hanya kebobolan delapan gol saja, lebih baik dari Urawa Red Diamonds.

Shinoda menekankan pemainnya agar menggerakkan bola lebih cepat, melakukan serangan balik kilat, dan sanggup menemukan ruang. Lewat gaya semacam ini, Ventforet sukses mengalahkan Buriram United. Mereka memang tak menguasai permainan, tapi menciptakan jumlah tembakan yang sama dengan Buriram.

Di laga itu, permainan Ventforet lebih efektif. Walau tak ada nama beken di tim ini. Juga tidak ada pemain yang dipanggil Timnas Jepang. Tapi mereka punya striker buas dari Nigeria, Peter Utaka. Sang pemain sejauh ini mencetak 12 gol. Selain itu ada pula Motoki Hasegawa yang mencetak tujuh gol dan enam asis.

Di lini tengah mereka mengandalkan Kazushi Mitsuhira yang mencetak sembilan gol dan tiga asis. Dengan skuad seadanya ini, Ventforet menahan imbang Melbourne dua kali, mengalahkan Buriram United dua kali, dan sekali menghajar wakil Tiongkok, Zhejiang.

Sumber: Football-Tribe, KyodoNews, ESPN, JapanTimes, JLeague, AFC, Footballista

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru