Teringat lirik lagu band Superman is Dead, “kita muda, beda, dan berbahaya”. Ya, jangan sekali-kali menyepelekan kekuatan pemuda. Bung Karno saja pernah bilang, beri aku sepuluh pemuda niscaya akan kuguncang dunia.
Bundesliga musim depan kebetulan akan kebanjiran pelatih muda berbakat. Sembilan pelatihnya bahkan masih berusia 45 tahun kebawah. Mereka punya semangat yang sama untuk mengguncang Bundesliga. Lalu siapa saja mereka?
Daftar Isi
Edin Terzic
Signal Iduna Park kini punya idola baru, ia bernama Edin Terzic. Pelatih 41 tahun keturunan Yugoslavia ini dulunya hanyalah seorang fans “Yellow Wall” Dortmund. Tak menyangka dengan kerja kerasnya, ia kini banyak dielu-elukan publik Signal Iduna Park sebagai pahlawan.
In 𝟐𝟎𝟏𝟐, Edin Terzić watched Dortmund win their last Bundesliga title as a fan ⚫️🟡
𝟏𝟐 years later, he leads the club to the UCL final 👏 pic.twitter.com/Je6rto9qh5
— 433 (@433) May 8, 2024
Terzic adalah pelatih muda yang mau berproses. Karier Terzic dulunya di Dortmund hanyalah sebagai pemandu bakat di tahun 2010. Ia juga pernah melatih tim muda Dortmund di tahun 2013. Sebelum ditunjuk jadi pelatih tahun 2022 lalu, ia sebelumnya juga sempat jadi asisten pelatih dan direktur teknik Dortmund.
Dari segi pencapaian, memang musim lalu Dortmund gagal dibawanya juara Bundesliga. Namun sama sekali nggak ada cacian maupun juga tagar Terzic Out. Ya, meski publik Signal Iduna Park kecewa, mereka tetap setia pada Terzic.
Musim ini Terzic menjawab kesetiaan fans Dortmund tersebut dengan pencapaian yang tak terduga. Ia menyamai pencapaian Jurgen Klopp, yakni mengantarkan Die Borussen ke final UCL. Terlepas meraih trofi atau tidak, fans Yellow Wall akan tetap bangga padanya. Musim depan, Terzic siap mengguncang Bundesliga dengan amunisi dan taktik yang lebih matang. Mereka tak mau lagi kalah saing dengan Leverkusen dan Munchen.
Xabi Alonso
Selain Terzic, pencapaian fantastis lain musim ini telah ditunjukan pelatih muda lainnya Xabi Alonso. Siapa yang mengira Leverkusen diantarkan pelatih 43 tahun itu jadi juara Bundesliga untuk pertama kalinya.
Die Werkself tak hanya sekadar jadi kampiun Bundesliga, namun mereka banyak menuai rekor. Seperti halnya rekor tak terkalahkan terpanjang dalam sejarah sepak bola Eropa dengan 50 laga.
They just can’t lose!!!@bayer04fussball is now 50 games unbeaten and they’re threatening more wins!!!
Xabi Alonso is the man!!#ILOT #Ilotbet #ilotsports pic.twitter.com/sIFHzjxiPA— iLotNGOfficial (@iLotNG_Official) May 13, 2024
Xabi Alonso mencapai ini semua bukan tanpa sebab. Ia bekerja keras sejak musim lalu membangun tim ini. Sama seperti Terzic, ia adalah pelatih muda yang mau belajar. Musim ini beberapa transfernya terbukti sukses. Pola tiga bek-nya yang diterapkan sejak musim lalu juga makin matang.
Selain itu, mentalitas yang diterapkan Xabi juga jadi kunci sukses Leverkusen musim ini. Mentalitas tersebut terbukti di beberapa laga mereka meraih poin di menit akhir. Sampai-sampai, dikenal istilah “Xabi Time”.
Musim ini mereka berpotensi mengakhiri musim dengan julukan “Invincible Treble”, yang artinya jadi juara di tiga ajang berbeda tanpa terkalahkan. Wow, kalau itu bisa terwujud, akan jadi catatan sejarah yang susah digapai tim manapun. Beruntung bagi Leverkusen, musim depan Xabi nggak jadi pergi. Ya, bukan tidak mungkin Bundesliga musim depan akan mereka kuasai kembali.
Ole Werner
Tak menyangka pemuda 36 tahun yang pernah jadi tukang kebun di Sydney Australia bernama Ole Werner kini sukses jadi dewa penolong Werder Bremen. Ole datang di Bremen saat masih berlaga di Bundesliga 2, akhir tahun 2021 lalu. Namun ia sudah mampu membawa klub berjuluk Die Grünweißen tersebut promosi ke Bundesliga tahun 2022.
🟢⚪️🤯 Werder Bremen’s 4 games unbeaten run is still alive after the draw against RB Leipzig.
◉ 4 games undefeated.
◉ Bundesliga secured.
Hats off to Ole Werner and the team. pic.twitter.com/1NTCUxu7cS
— Adrian🦋 (@HsvIstScheisse) May 11, 2024
Musim lalu Werner menunjukan tajinya sebagai pelatih muda berbakat di Bundesliga. Legenda Bremen Clemens Fritz mengatakan meski Ole termasuk pelatih muda, namun ia tak terlalu berambisi dalam hal taktik. Hal itu tercermin dari penerapan taktiknya yang sederhana dan tak banyak berubah sejak musim lalu yakni dengan formula tiga bek.
Salah satu pencapaian terbaik Ole yang terbukti musim lalu, adalah menduetkan bomber Niclas Fullkrug dan Marvin Ducksch. Duet tersebut menjadi salah satu duet tersubur Bundesliga musim lalu.
Musim ini, meski ditinggal Fullkrug ke Dortmund, Bremen ditangan Ole masih terbukti stabil. Bremen masih berada di papan tengah Bundesliga. Bahkan, mereka sempat membuat kejutan saat mengalahkan Munchen di Allianz Arena. Ya, musim depan bukan tidak mungkin Bremen dibawah Ole akan ciptakan kejutan lain di Bundesliga.
Julian Schuster
Setelah sepuluh tahun menjadi pemain Freiburg, tak menyangka musim depan Julian Schuster yang masih berusia 39 tahun akan ditunjuk sebagai pelatih utama Freiburg menggantikan Christian Streich.
Julian Schuster wird Cheftrainer beim SC Freiburg ✍️ Alle Infos dazu gibt’s auf https://t.co/mlaWmE7ekV 📲 pic.twitter.com/X9Qwithhid
— SC Freiburg (@scfreiburg) March 22, 2024
Sebelum ditunjuk jadi pelatih, Schuster ini ternyata sudah sejak 2018 dipercaya sebagai asisten pelatih sekaligus pemandu bakat Freiburg. Ia belajar jadi pelatih dari pengalaman tersebut. Selama ia bertugas, ia dianggap sukses menjadi sosok kunci dalam menjalankan transisi pemain muda dari akademi ke tim utama Freiburg. Contohnya gelandang Freiburg sekarang, Merlin Rohl.
Selain itu, hubungan dekatnya dengan para pemain seperti Christian Gunter dan Nicolas Hofler juga jadi kelebihannya. Ya, menarik untuk melihat gebrakan pelatih 39 tahun tersebut musim depan di Bundesliga. Bisakah ia melebihi pencapaian Christian Streich?
Sebastian Hoeneß
Di Bundesliga, ada pelatih keponakan dari mantan presiden Munchen, Uli Hoeneß. Ia bernama Sebastian Hoeneß. Ia masih berusia 42 tahun, dan baru menukangi Stuttgart sejak April 2023 lalu. Pencapaian fantastis Hoeneß musim lalu yakni membawa Stuttgart selamat dari jeratan degradasi lewat jalur playoff setelah mengalahkan Hamburg.
“𝗪𝗲 𝘄𝗮𝗻𝘁 𝘁𝗼 𝗺𝗮𝗸𝗲 𝗩𝗳𝗕 𝗵𝗶𝘀𝘁𝗼𝗿𝘆”
Sebastian #Hoeneß previews the final home game of the season against Borussia Mönchengladbach. ⚪️🔴#VfB | #VfBBMG https://t.co/Y25ak429ch
— VfB Stuttgart_int (@VfB_int) May 17, 2024
Musim ini ternyata pencapaian Hoeneß lebih mengejutkan lagi. Ia mampu menyulap Stuttgart yang tadinya klub papan bawah, menjadi klub penghuni tiga besar Bundesliga. Salah satu kunci kesuksesannya musim ini, adalah mempertajam lini depan mereka. Duet striker Sehrou Guirassy dan Denis Undav jadi momok menakutkan bagi para lawan di Bundesliga musim ini.
Dortmund, Munchen, musim ini takluk di tangan pasukan Hoeneß. Leverkusen juga hampir saja kalah kalau nggak ciptakan gol di menit akhir. Menarik untuk dinanti langkah Stuttgart musim depan bersama Hoeneß. Mereka juga akan tampil di UCL lho musim depan. Ya, bakal menjadi musim yang berat bagi pelatih 42 tahun tersebut.
Dino Toppmoller
Kalau Sebastian Hoeneß adalah ponakan mantan presiden Munchen, Bundesliga juga punya pelatih yang merupakan anak dari mantan legenda Jerman, Klauss Toppmoller. Ia bernama Dino Toppmoller. Usianya masih 43 tahun. Ia menangani Frankfurt sejak Juli 2023 menggantikan Oliver Glasner.
🦅 News Dino #Toppmöller | The clear tendency is that he will also be the coach of Eintracht Frankfurt next season. The bosses are not planning to sack him and are supporting him!
➡️ However, the bosses expect further development and a more efficient style of play next season!… pic.twitter.com/voa463iPqL
— Florian Plettenberg (@Plettigoal) May 11, 2024
Musim ini Dino dianggap sukses meneruskan legacy yang ditinggalkan Glasner. Frankfurt musim ini terbukti masih bercokol di papan atas Bundesliga, yakni peringkat enam. Artinya satu tempat di ajang Eropa seperti Europa League masih bisa mereka dapat musim depan.
Dengan gaya mainnya yang agresif, bahkan Bundesliga.com menganggap Dino seperti Hansi Flick yang baru. Meski banyak dipuji, namun sempat muncul kabar tak mengenakan bahwa ia akan diberhentikan sebagai pelatih Frankfurt.
Pasalnya ada beberapa fans yang kecewa saat Freiburg gagal di ajang DFB Pokal dan Conference League musim ini. Namun pihak klub telah mengatakan, bahwa memecat pelatih yang baru semusim tidaklah mudah. Pihak Freiburg musim depan tetap akan mempertahankan Dino.
Marcel Rapp
Satu hal yang mengejutkan Bundesliga musim depan yakni akan ada klub bernama Holstein Kiel. Klub yang baru promosi ke Bundesliga pertama kalinya ini, dilatih oleh pelatih muda 45 tahun bernama Marcel Rapp.
Marcel Rapp.
Hoffenheim A takımındaki geçici teknik direktörlük deneyimi dışında başka bir A takım deneyimi bulunmuyor.
2021/22 sezonunun 10. haftasında 15. sırada devraldığı Holstein Kiel’i tarihinde ilk kez Bundesliga’ya çıkarttı.
Bu ismi unutmayın. ✍️ pic.twitter.com/sUyOITj7hC
— Almanya’dan Futbol (@almanydnfutbol) May 11, 2024
Rapp ini seperti pelatih muda lainnya pada umumnya yang mau berproses. Bayangkan, ia sudah meniti karier untuk menjadi pelatih sejak tahun 2013. Di usia 34 tahun, ia sudah menjadi pelatih di tim Hoffenheim muda.
Rapp baru mengambil alih jabatan sebagai pelatih Kiel sejak tahun 2021 lalu. Saat ia mengambil alih, Kiel masih berada di papan bawah Bundesliga 2. Namun perlahan Rapp dengan pengalaman dan gaya sepakbola menyerangnya yang agresif, bisa membawa Kiel bangkit.
Dengan sepakbola agresif, Kiel musim ini terbukti lebih produktif dengan ciptakan 63 gol daripada klub promosi lainnya St Pauli (60 gol). Gaya sepakbola yang dibawa Rapp, menurut Total Football Analysis termasuk konsep yang menarik dan punya fondasi yang kokoh. Menarik untuk dilihat, bagaimana gaya Rapp tersebut akan diterapkan di Bundesliga musim depan. Mampukah Rapp membawa Kiel mengejutkan Bundesliga?
Fabian Hurzeler
Selain Rapp, Bundesliga musim depan juga kedatangan klub baru yakni St Pauli. Klub yang identik dengan tengkorak tersebut punya pelatih muda berbakat bernama Fabian Hurzeler. Menariknya, pelatih kelahiran Houston Amerika ini bakal dinobatkan jadi pelatih termuda Bundesliga musim depan, karena usianya yang baru 31 tahun. Ya.. 31 tahun.
St. Pauli have been promoted to the Bundesliga for the first time since the 2010-11 season thanks to Houston-born Fabian Hurzeler 🙌🇺🇸 pic.twitter.com/HeV4oY68wK
— CBS Sports Golazo ⚽️ (@CBSSportsGolazo) May 12, 2024
Musim lalu Hurzeler ditunjuk sebagai pelatih St Pauli menggantikan Timo Schutz yang dipecat karena St Pauli hampir terdegradasi dari Bundesliga 2. Hurzeler yang sebelumnya hanya jadi asisten Schultz, terbukti bisa mengangkat St Pauli dengan terhindar dari degradasi musim lalu. Bahkan St Pauli bisa nangkring di posisi lima klasemen Bundesliga 2.
Musim ini St Pauli tambah perkasa di bawah kendalinya. Hurzeler makin matang secara taktik. Gaya mainnya juga banyak dianggap mirip dengan gaya De Zerbi di Brighton.
Ya, menarik untuk melihat kiprah pelatih termuda yang banyak disebut media Jerman sebagai “The New Nagelsmann From America” ini. Hurzeler bertekad membawa St Pauli tak hanya sekedar numpang lewat di Bundesliga
Sumber Referensi : bundesliga, goal.com, bundesliga, getfootballnewsgermany, bundesliga, totalfootballanalysis, bundesliga