Sedih dengar kabar pemecatan Erik ten Hag dari Manchester United. Kita jadi kehilangan satu bagian terlucu di alam semesta. Namun, bagi fans MU berita ini dinanti-nantikan. Memecat Ten Hag dan menggantinya dengan pelatih baru, menerbitkan harapan lagi. Harapan untuk jaya lagi, impian buat tsunami trofi. Soal nanti sama saja, bisa diurus belakangan.
Namun MU kalau mau berbenah nggak usah nanggung napa. Kemarin INEOS jadi pemilik, seluruh jajaran manajemen dirombak. Seharusnya perombakan juga tidak berhenti pada memecat Ten Hag dan menggantinya dengan Ruben Amorim. Tapi juga menyingkirkan pemain yang tak perlu.
Di skuad MU sekarang, beberapa pemain mesti disingkirkan. Entah dipecat, diakhiri kontraknya, atau dilelang ke klub lain. Kalau tidak, para pemain ini malah bisa jadi batu sandungan buat Amorim. Siapa saja mereka?
Daftar Isi
Christian Eriksen
Kedatangan Christian Eriksen ke Manchester United terbilang heroik. Sang pemain mengisi kekosongan lini tengah, dan terbukti bisa menjawab kebutuhan itu. Eriksen bermain di 31 dari 32 pertandingan pertama MU di era Ten Hag. Umpan-umpannya yang licin melahirkan keyakinan bahwa MU akan jadi penantang gelar.
Ya, ya, MU emang penantang gelar. Tapi gelar Piala Permen.
Sekarang… ya ampun, Eriksen sudah tua. Usianya 32 tahun, jauh meninggalkan masa puncaknya. Eriksen tak lagi lincah, umpan-umpannya tak lagi licin. Sebaliknya, Eriksen malah jadi beban dan mulai bermasalah pada kebugaran.
Januari lalu, cedera pergelangan kaki yang serius menerpanya. Itu jelas menandai betapa kakinya kian renta. Sekaligus sinyal bahwa sudah saatnya menyingkiran Eriksen. Kontraknya berakhir tahun 2025. Jika MU malah memperpanjang kontraknya, lawak sih.
Manchester United confirm that Christian Eriksen will be out until at least late April with an ankle injury pic.twitter.com/MG27biTpWO
— B/R Football (@brfootball) January 31, 2023
Casemiro
Nama lainnya adalah Casemiro. Yes, kamu benar, pemain yang memiliki lima medali Liga Champions di rumahnya. Ha tapi itu dulu, pas di Real Madrid. Jangan samakan Real Madrid dan Manchester United. Meski sama-sama berakhir huruf “d”, jelas beda.
Bukan hanya klubnya, tapi penampilan Casemironya juga. Saat masih berseragam Real Madrid, Casemiro berada di titik terbaiknya. Ibarat bunga, Casemiro bunga yang mekar. Semerbak harumnya masih tercium. Sementara di MU, lain ceritanya.
Betul bahwa di awal-awal kedatangannya, Casemiro memukau. Tekel, intersep, dan kemampuan reading the game-nya patut diacungi 14 jempol. Tapi serupa bunga yang harumnya berkurang dan kelopaknya mulai kusut, begitulah Mas Case di MU.
Casemiro sering terlihat seperti pemain yang lemah, kalah dalam sebagian duel, salah menempatkan umpan sederhana, dan kesulitan mengikuti tempo permainan cepat.
🚨🎥 – Look at THAT moment when angry Casemiro absolutely ripped into Garnacho 🤯
Good to see this from Casemiro. Many players need to be held accountable for their actions.pic.twitter.com/a1WiQTPlK5
— UF (@UtdFaithfuls) November 4, 2024
Kemarin, ketika United menahan imbang Chelsea, Casemiro memang menyuguhkan atraksi heroik: memarahi Garnacho yang kehilangan bola. Tapi caranya menghentikan laju Pedro Neto juga busuk sekali.
Mungkin benar kata pendukung, Casemiro sebaiknya pensiun saja. Usianya juga sudah kepala tiga. Jika tidak, bagaimanapun MU wajib melepas Casemiro. Casemiro udah nggak layak 350 ribu pounds (Rp7,1 miliar) per pekan.
Mason Mount
Halo…. ada yang ingat Mason Mount itu pemain MU? Orang ini dulunya dibeli dengan harga yang tinggi banget: 60 juta poundsterling atau Rp1,2 triliun. Tapi apa kontribusinya selain menambah tagihan rumah sakit? Selama berseragam Setan Merah, doi tiga kali cedera. Terakhir cedera hamstring, tapi sebetulnya bisa bermain pada September 2024.
Namun, Mount malah seperti pemain akademi yang berusaha menembus tim utama. Yassalam, di empat laga terakhir di Liga Inggris saja, dia nggak masuk skuad, lho. Eh, lagian kalau masuk skuad, Mount mengisi posisi mana?
Mason Mount is Manchester United’s new No. 7 🔴 pic.twitter.com/djzRELNmvx
— B/R Football (@brfootball) July 5, 2023
Menggantikan Bruno Fernandes? Yang benar saja! Menduetkannya dengan Bruno? Ih mending nonton duet Aldi Taher dan Dewi Perssik. Setan Merah itu aneh, aneh banget asli. Mount salah satu pemain Chelsea yang tampil buruk selama musim 2022/23, eh malah dibeli mahal sama MU.
Nggak kaget kalau Mount justru menyalurkan penampilan buruknya. Dan untuk mendapatkan hal-hal buruk dari Mount, MU harus membayarnya 250 ribu pounds (Rp5 miliar) per minggu. Edan. Mending jual aja nggak, sih?
Tapi menjual Mount juga rasanya sulit. Kontraknya baru habis tahun 2028. Mount juga tidak memancing minat dari klub lain. Yah… kalau gitu, MU mungkin perlu membuang Mount ke tim muda dan menghapus tiga nol di belakang gajinya.
Luke Shaw
Ada lagi nih pemain sakit-sakitan yang masih dipelihara MU. Namanya Luke Shaw. Kalau lagi bugar, Shaw bisa menjelma jadi bek kiri terbaik di galaksi bima sakti. Ia kuat dalam tekel, sering unggul dalam bergerak maju, dan kerap melahirkan umpan-umpan matang. Oh ya, Shaw juga dianugerahi kemampuan membaca permainan dengan baik.
Tapi apa? Yak, Luke Shaw sering cedera. Selama 10 musim di Old Trafford, Shaw bahkan hanya bermain sekitar 30 pertandingan saja di Liga Inggris. Musim lalu, ia hanya main 12 laga. Musim ini Shaw cuma turun di game Pro Evolution Soccer mode “Exhibition Match”.
Jarang main gini, apakah Shaw tetap digaji? Sialnya pesepakbola tidak seperti karyawan swasta. Shaw masih mendapat gaji 150 ribu pounds per minggu. Ha yo enak banget jadi dia. Cuma leyeh-leyeh dapat Rp3 miliar per pekan. MU harus segera memecatnya sih.
🔴 Manchester United expect Luke Shaw to return just before the end of the season, as English LB also hopes to be ready for the Euros.
He’s gonna be monitored on weekly basis by the staff after leg injury. pic.twitter.com/njHfKnLBrs
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) February 22, 2024
Marcus Rashford
Romantisme Marcus Rashford dan Manchester United harus segera diakhiri. Pada musim 2022/23 Rashford menjadi salah satu pemain spektakuler di MU. Tak kurang dari 30 gol dicetak musim itu. Tapi ya cuma musim itu thok. Musim berikutnya keyakinan pada Rashford runtuh.
Sang pemain berkali-kali mempermalukan dirinya sendiri. Momentum serangan United acap kali gagal ketika Rashford terlibat dalam serangan. Pengambilan keputusannya tak menentu, ditambah kemampuan teknisnya kecil.
Manchester United announce Marcus Rashford will miss a few games including their Europa League quarterfinal against Sevilla but is expected ‘to be back for the season run-in’ pic.twitter.com/gZzqBkn3KJ
— B/R Football (@brfootball) April 12, 2023
Tidak ada perubahan yang lebih baik dari Rashford musim ini. Tengoklah statistiknya di Fotmob. Sebagian besar merah! Ya oke, Rashford pernah menjadi pahlawan bagi Manchester United. Tapi hari-hari semacam itu tidak ada lagi. Yang dilakukan Rashford hari ini hanyalah menahan laju tim.
Jadi mau nggak mau dia mesti dilepas. Ah, sialnya, kontrak Rashford baru akan habis tahun 2028. Kalau mau menyingkirkannya, MU perlu usaha keras mencari klub yang berminat.
Nggak usah muluk-muluk nyari pelanggan di lima liga top Eropa. Mengingat usianya sudah 27 tahun, coba deh tawarin Rashford ke Liga Swedia atau Liga Cyprus. Biar posisinya entar diisi Pedro Goncalves dari Sporting CP.
Victor Lindelof
Saat membeli Lindelof, Jose Mourinho memujinya sebagai pemain yang sangat berbakat. Tapi ya, itu cuma kepongahan Mourinho. Terbukti kan, di MU Lindelof hanya pemain cadangan, selama tiga musim terakhir bahkan. Kehadiran Harry Maguire, Lisandro Martinez, hingga Matthijs de Ligt sampai Jonny Evans kian mematenkan Lindelof di bangku cadangan.
Ketika diturunkan pun, Lindelof nggak bisa memenuhi tanggung jawabnya. Contoh saja di laga melawan Leicester City di Carabao Cup kemarin. MU menang sih, tapi pertahanan yang diisi Lindelof gampang dieksploitasi pasukan The Foxes. Kurangnya kecepatan yang dimiliki Lindelof penyebabnya.
Singkat kata, Lindelof tidak memberi nilai tambah di skuad. Ia hanya nggo ganep-ganep. Malah bisa jadi, kehadiran Lindelof akan membuat United tim medioker saklawase. Kebetulan kontraknya akan berakhir 2025 mendatang. Nilai pasarnya juga menurun. Jadi, MU bisa menjualnya Januari nanti.
🚨🔴 Manchester United sent formal letter to Victor Lindelof’s camp to confirm they have activated the option to extend the contract.
Lindelof now officially under contract at Man Utd until June 2025.
Same expected to happen with Hannibal and Wan Bissaka if all goes to plan. pic.twitter.com/yhERuU2iF5
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) January 1, 2024
Antony Gasing
Sudah nggak perlu dijelaskan banyak-banyak kan? Pembelian Antony mungkin hanya didasari perasaan Erik Ten Hag sesaat. Tapi kok ya bisa-bisanya uang hampir 100 juta euro dikeluarkan buat membeli gasing?!
Mahal bagus okelah, lah ini mahal Antony, duh. Pemain ini kontraknya juga baru akan habis pada tahun 2027 dan karena performanya bapuk saja belum, harganya jadi turun drastis. Haishh… sial betul.
Bagaimanapun Antony tetap harus pergi. Amorim juga nggak segabut itu buat main gasing. Tapi ya MU kudu rugi besar kalau menjual Antony. Bagi INEOS ini harusnya nggak masalah. Ya, kan?
Sumber: Goal, MadAboutEPL, TeamTalk, EuroSport, FotMob