Kesempatan itu datang di menit ke-126. Setelah papan skor bertahan di angka 3-3, Randal Kolo Muani bisa jadi pahlawan kemenangan Prancis dengan mencetak gol pamungkas. Tidak hanya Prancis bisa memenangkan Piala Dunia, tapi juga bisa mencetak sejarah dengan memenangkan gelar back-to-back.
Tapi kita semua tahu bagaimana setelahnya. Pemain berusia 23 tahun itu gagal memanfaatkan peluang satu lawan satu dengan Martinez. Tidak ada gol tercipta sampai peluit akhir pertandingan ditiup wasit. Laga dilanjutkan ke babak adu penalti dan akhirnya Argentina keluar sebagai juara.
Daftar Isi
Pengganti Nkunku
Tapi mungkin itu sudah takdir untuk Prancis. Mengingat, Kolo Muani juga seharusnya tidak ikut dalam skuad Piala Dunia 2022 di Qatar. Sebenarnya Didier Deschamps ingin membawa Christopher Nkunku, dari RB Leipzig yang tampil gemilang dengan mencetak 17 gol dan empat assist dalam 23 penampilannya sebelum Piala Dunia. Tapi karena jadwal pertandingan yang sangat padat, ia malah mengalami cedera.
Itu jadi pukulan untuk les bleus karena mereka sudah kehilangan Presnel Kimbempe yang juga cedera sebelumnya. Deschamps pun memanggil Kolo Muani yang notabene kurang populer. Namun, saat itu ia sudah dikenal oleh publik Bundesliga sebagai pemain berbakat dari Eintracht Frankfurt.
Di awal musim 2022/23, ia sudah mencetak delapan gol dan memberikan 11 assist dari 23 pertandingan di semua kompetisi bersama Frankfurt. Sebelumnya, ia dikenal sebagai pahlawan FC Nantes, klub masa kecilnya mengangkat piala Coupe de France. Itu adalah piala bergengsi Nantes sejak lebih dari 20 tahun.
Kiprah Piala Dunia
Salah satu cerita yang unik dari dipanggilnya Kolo Muani ke skuad Piala Dunia adalah, ketika dirinya ditelpon oleh Deschamps langsung, ia sedang berada ikut dalam tour di Jepang. Dikutip dari website Bundesliga, Kolo Muani mengaku senang sekaligus khawatir bahwa Deschamps tidak jadi memanggilnya karena ia sedang berada di Jepang.
“Saya sedang berada di Jepang bersama klub untuk tur tengah musim kami. Tiba-tiba saya mendapat telepon dari Didier Deschamps, mengatakan dirinya ingin saya berada di timnas. Saya khawatir ia akan berubah pikiran karena saya sedang berada di Jepang. Jadi saya jawab ‘saya akan kesana sekarang juga, saya akan berlari jika perlu”
Setelah itu Ia langsung pergi ke bandara dan pergi ke Doha. Sangking paniknya, Kolo Muani mengaku tidak sempat bersiap-siap dan tidak membawa apapun ketika pergi. Ia mengatakan kalau dirinya hanya membawa lima celana pendek dan jersey dari Frankfurt.
Itu rela ia lakukan demi bisa ikut ke Piala Dunia. Sebelumnya, Kolo Muani hanya bermain bersama Prancis di UEFA Nations League. Itupun dirinya hanya bermain untuk total 12 menit di laga lawan Austria dan Denmark. Tapi, ia menjalani debut menjadi starter bersama Prancis di Piala Dunia 2022 ini, sebuah turnamen terbesar di jagat sepak bola. Ia menjalani debut sebagai starter di laga pamungkas babak penyisihan grup melawan Tunisia.
Prancis mengalahkan Polandia dan Inggris untuk maju ke semifinal melawan Maroko. Di laga itu, Kolo Muani menjalani penampilan kedua di turnamen yang sangat mengesankan. Dalam satu menit setelah masuk menggantikan Ousmane Dembele, penyerang Frankfurt itu mendapati dirinya berada di tempat yang tepat dan waktu yang tepat.
Ia pun berhasil mencetak gol internasional pertamanya. Sekaligus mengamankan kemenangan 2-0 atas Maroko yang jadi tim favorit semua orang setelah perjalanan underdog mereka yang luar biasa. Prancis juga mampu mengamankan tempat di final melawan Argentina.
Kegagalan di Final
Di final ini semuanya terjadi. Argentina datang bersama Messi dengan keinginan kuat untuk merengkuh Piala Dunia pertama dan terakhirnya. Pasukan Albiceleste juga tampil perkasa di pertandingan-pertandingan sebelumnya. Mengalahkan Belanda lewat babak adu penalti dan menghempaskan Kroasia dengan skor 3-0.
Sementara Prancis tidak kalah mendominasinya. Skuad Prancis diisi oleh pemain-pemain bintang masa depan. Mereka juga punya motivasi untuk jadi negara Eropa pertama yang mampu memenangkan gelar back-to-back Piala Dunia.
Pada final yang digelar di Lusail Stadium itu, Kolo Muani duduk di bangku cadangan. Prancis menerima pukulan lebih dulu di menit ke-23 lewat eksekusi penalti dari Lionel Messi. Pukulan makin keras setelah Argentina menggandakan keunggulan lewat gol dari Di Maria di menit ke-36.
Kolo Muani dimasukkan menggantikan Ousmane Dembele di menit ke-41 untuk menambah daya gedor. Tapi tidak ada gol tambahan sampai peluit babak pertama ditiup wasit. Babak pertama pun berakhir dengan hasil imbang 1-1.
masuk ke babak kedua, Mbappe menjelma jadi monster yang ngamuk di lapangan. Ia mencetak dua gol di menit ke-80 dan 81. Skor pun menjadi imbang 2-2 sekaligus memaksa laga dilanjutkan ke babak tambahan waktu. Messi sempat membuat Argentina memimpin di menit ke-108. Tapi Mbappe kembali membuat dudukan jadi sama, sekaligus mencetak hattrick di menit ke-118.
Disinilah Kolo Muani menciptakan momen yang tidak akan dilupakannya. Ia punya kesempatan untuk mensejajarkan namanya dengan rekan setimnya di klub, Mario Gotze sebagai pencetak gol kemenangan Piala Dunia.
Di detik-detik akhir laga, ia mendapatkan situasi satu lawan satu dengan Emilio Martinez. Tapi upayanya ditepis oleh sang kiper. Membuat laga dilanjutkan ke babak adau penalti. Bahkan ketika Kolo Muani berhasil mengeksekusi gilirannya, Argentina tetap menang dengan skor 4-2 di babak adu penalti.
Penyesalan Seumur Hidup
Kolo Muani mengakui ia masih menonton cuplikan itu sampai saat ini. Ia masih merasa dihantui oleh kegagalannya mencetak gol itu. Dikutip dari Daily Mail, ia masih memikirkan cara-cara lain yang bisa ia lakukan untuk bisa mencetak gol.
“Saya bisa saja mengangkat bola ke atas kepalanya. Atau saya bisa mencari Mbappe, dan mengoperkan bola kepadanya, tapi saat itu saya tidak melihat itu. Hanya ketika saya melihat tayangan ulang, saya menemukan banyak cara lain untuk mencetak gol. Tapi itu semua sudah terlambat. Ini akan selalu terganjal di hati saya dan tidak akan pernah hilang”
Disisi lain, Martinez naik panggung sebagai pahlawan Argentina. Ia membuat tato trofi Piala Dunia di kaki kirinya. Kaki yang sama yang ia gunakan untuk menghalau bola tendangan Kolo Muani. Terlepas dari gaya nyelenehnya ketika menerima penghargaan kiper terbaik, ia menjadi pahlawan Argentina yang dielu-elukan para penggemar sepak bola.
Sumber referensi: Daily, Athletic, Bundesliga, Mirror, 4-4-2