Pada bursa transfer musim panas 2023, AC Milan membuat sebagian besar fansnya marah ketika menjual Sandro Tonali ke Newcastle United. Maklum saja, saat itu Tonali adalah pemain kesayangan milanisti dan dianggap sebagai calon kapten masa depan.
Kini, dengan kasus judi yang tengah merenggut karier Tonali, fans Milan mungkin sedang bersyukur kalau mantan pemain kesayangannya itu sudah tak membela panji Rossoneri. Selain itu, alasan lainnya adalah karena uang dari hasil penjualan Tonali telah berhasil Milan manfaatkan dengan baik untuk membeli banyak pemain anyar.
Dan, jika harus menyebut pembelian terbaik AC Milan musim ini, maka Christian Pulisic adalah sosok yang paling layak. Didatangkan dari Chelsea dengan mahar 20 juta euro, Pulisic bahkan disebut oleh beberapa pengamat sebagai transfer terbaik Serie A musim ini.
Pulisic di Chelsea: Rentan Cedera dan Sempat Depresi
Saat pertama kali mendarat di Kota Milan, Pulisic sebenarnya tak langsung menghadirkan reaksi positif. Pulisic memang versi upgrade dari beberapa penyerang Milan sebelumnya. Namun, kesehatannya membuat sebagian pihak ragu. Tak bisa dipungkiri kalau keraguan tersebut lahir karena musim buruknya bersama Chelsea.
Didatangkan The Blues dengan mahar 64 juta euro dari Borussia Dortmund pada musim 2019, Christian Pulisic adalah pemain Amerika Serikat termahal dalam sejarah. Transfer tersebut juga sempat menjadikan Pulisic sebagai penjualan termahal kedua Dortmund dalam sejarah.
Akan tetapi, perjalanan Pulisic di Stamford Bridge tak semulus yang dikira. Secara prestasi, ia memang meraih lebih banyak trofi bersama Chelsea ketimbang Dortmund. Namun, secara statistik, torehan gol dan asisnya terbilang jeblok.
Selama 4 musim berseragam The Blues, pemuda kelahiran Hershey, Pennsylvania itu hanya mampu mencetak 26 gol dan 19 asis dalam 145 penampilan. Sebelumnya, selama membela Borussia Dortmund, Pulisic mampu mencetak 19 gol dan 16 asis dalam 127 penampilan.
Jika dibandingkan, catatan tersebut tak jauh berbeda. Melihat dari potensi bakat yang dimiliki dan uang yang harus dikeluarkan Chelsea untuk memboyongnya ke Inggris, bisa dibilang kalau Christian Pulisic adalah salah satu pembelian gagal The Blues.
Sedikit yang tahu kalau saat di Chelsea, Pulisic pernah mengidap depresi. Ini terjadi di dua tahun pertamanya di London. Pulisic datang ke Inggris saat usianya baru 21 tahun. Dengan mahar yang menjadikannya pemain termahal USA, ia mengemban beban ekspektasi berat untuk membuktikan diri.
Sayangnya, bersaing di lini serang Chelsea saat itu tidaklah mudah. Menit bermainnya sangat fluktuatif, bahkan terkadang ia sama sekali bukan pilihan. Ia pun menjadi frustrasi. Dan, kondisi tersebut diperparah dengan masalah cedera yang datang silih berganti.
Mengutip dari transfermarkt, Pulisic tercatat melewatkan 65 pertandingan kompetitif selama 4 musim berseragam Chelsea akibat 13 masalah cedera yang berbeda-beda. Inilah yang membuat potensinya terhambat dan performanya jauh dari kata konsisten.
Pulisic Terlahir Kembali di Milan
Itulah alasan yang membuat kedatangan Christian Pulisic ke San Siro membuat sebagian kecil fans AC Milan ragu. Apalagi, sepak bola Italia punya atmosfer dan gaya main yang kontras dengan Bundesliga dan Premier League. Pulisic pun diprediksi bakal butuh waktu untuk beradaptasi.
Namun, siapa yang bakal mengira kalau Christian Pulisic justru langsung mampu membuktikan diri. Tanpa disadari, adanya keraguan yang muncul membuat ekspektasi dan beban yang diterima Pulisic di Milan menjadi tak seberat saat awal kedatangnnya dulu ke Chelsea. Pulisic pun terlihat langsung nyetel dengan skema Stefano Pioli.
Hasilnya, di dua laga pertamanya berbaju rossoneri, performa Pulisic langsung menyala. Ia berhasil menyumbang masing-masing 1 gol saat Milan menang 2-0 atas Bologna dan menang 4-1 atas Torino. Berkat dua gol tersebut, Pulisic langsung terpilih sebagai Player of The Month AC Milan di bulan Agustus 2023.
Periode terbaik Christian Pulisic kemudian hadir di bulan Desember 2023. Dalam 5 pertandingan Serie A di akhir tahun 2023, pemain berusia 25 tahun tersebut sukses mencetak 2 gol dan 2 asis serta membantu Milan meraih 3 kali menang dan sekali imbang.
Berkat performa apiknya tersebut, Pulisic dianugerahi penghargaan Serie A Player of The Month. Prestasi tersebut menjadikan Pulisic orang Amerika Utara pertama yang mendapat penghargaan tersebut.
Setelah itu, pemain berjuluk “Captain America” itu kembali menjadi buah bibir di bulan Maret 2024. Di laga giornata 27 kontra tuan rumah Lazio, Pulisic memang tidak mencetak gol. Namun, aksinya di atas lapangan sukses membuat 2 pemain Lazio mendapat kartu merah.
Buntut dari insiden tersebut, ia menerima ancaman pembunuhan dari beberapa fans Lazio. Namun sebaliknya, performanya mendapat pujian dari staf pelatih dan rekan setimnya, serta membuat Pulisic sah menjadi idola baru fans AC Milan.
Performa apik yang ditunjukkan Pulisic di Milan ternyata juga berimbas ke tim nasional Amerika Serikat. Masih di bulan yang sama, Pulisic berhasil mengantar USA mengangkat trofi CONCACAF Nations League.
Pulisic kemudian menasbihkan dirinya dalam buku sejarah AC Milan usai mencetak 1 gol saat Milan menumbangkan tuan rumah Hellas Verona 3-1 di giornata 29. Golnya tersebut adalah gol ke-5000 AC Milan di kompetisi Serie A.
Kurang dari dua pekan kemudian, Pulisic kembali memecahkan rekor lainnya. Satu golnya ke gawang Lecce yang membantu Milan menang 3-0 di giornata 31 menjadikan Pulisic tercatat telah mencetak 10 gol di Serie A musim ini.
Total, dalam 30 penampilannya di Serie A, Christian Pulisic telah menghasilkan 10 gol dan 6 asis. Sementara itu, di kancah Eropa, ia telah mencetak 3 gol dan 1 asis. Ditambah 1 asisnya di ajang Coppa Italia, pewaris nomor punggung Zlatan Ibrahimovic itu kini tercatat telah menghasilkan 13 gol dan 8 asis dalam 44 penampilannya di semua kompetisi.
Catatan tersebut jelas membuat fans Milan senang bukan main. Wajar! Setelah menanti cukup lama, Milan akhirnya punya winger kanan yang produktif. Pulisic jelas merupakan versi yang jauh lebih baik dari Samu Castillejo, Junior Messias, ataupun Alexis Saelemaekers.
Pulisic memang lebih banyak beroperasi di sayap kanan Milan. 11 gol dan 6 asis ia cetak saat bermain sebagai winger kanan. Penampilan apiknya di posisi tersebut sempat membuat rekrutan Milan lainnya, Samuel Chukwueze harus menunggu cukup lama untuk mendapat kesempatan bermain.
Namun, Pulisic juga merupakan penyerang yang versatile. Saat diposisikan sebagai winger kiri, ia juga sukses membukukan 1 gol dan 2 asis. Dan, saat digeser ke posisi playmaker, Pulisic lagi-lagi juga mampu mencetak sebuah gol. Bisa dibilang kalau Pulisic telah terlahir kembali bersama AC Milan.
Musim Terbaik Pulisic dan Rekrutan Terbaik Serie A
Penampilan apik yang ditunjukkan Christian Pulisic di musim ini adalah kabar baik bagi fans Milan. Selain punya penyerang sayap yang produktif, performa impresif Pulisic juga terjadi berbarengan dengan tengah seretnya pundi-pundi gol bintang utama Milan, Rafael Leao.
Selain itu, bagi Pulisic sendiri, catatan gol dan asisnya sejauh ini adalah yang terbaik di sepanjang kariernya. Meski musim 2023/2024 belum berakhir, tetapi torehan 13 gol dan 8 asisnya telah menjadi catatan terbaik Christian Pulisic dalam satu musim, mengalahkan 11 gol dan 8 asisnya di musim 2019/2020.
Tak bisa dipungkiri kalau kini Pulisic telah menjadi pemain kunci AC Milan. Kepindahannya dari Chelsea ke Milan terbukti telah berhasil mengubah peruntungannya. Dan, hanya dengan merogoh kocek sebesar 20 juta euro saja, Milan terbilang sangat beruntung. Inilah mengapa beberapa pengamat yakin kalau Christian Pulisic adalah transfer terbaik Serie A musim ini.
Referensi: Yahoo Sports, Transfermarkt, Goal, SportingNews.