Menolak Uang Haram dari Israel, Kisah Menyentuh Penyerang Rosenborg

spot_img

Dulu, antara tahun 1979 hingga 1986, ada pesepakbola Brasil yang tidak pernah melaju lebih dari perempat final Piala Dunia, tapi selalu terdepan dalam urusan membela keadilan. Namanya Socrates de Souza. Nama yang juga mengingatkan kita pada seorang filsuf di masa Yunani Klasik.

Era kini tak banyak pesepakbola yang lantang membela keadilan dan menolak ketidakadilan. Namun, dari yang tidak banyak itu kita bisa menyebut salah satunya adalah Ole Christian Saeter, penyerang asal klub Norwegia, Rosenborg. Ia memang tak selantang Socrates si pemain Brasil, tapi Ole Saeter setidaknya juga memiliki integritas.

Tatkala sepak bola mulai bergerak ke arah industri ketimbang permainan, uang menjadi segalanya. Namun, tidak bagi Ole Saeter. Ia justru menolak uang yang jumlahnya tak sedikit dari salah satu klub Israel. Apa yang membuat Saeter yang, dari segi nama tidak ada nuansa Islamnya itu menolak uang dari klub Israel?

Menolak Maccabi Haifa

Ole Christian Hammerfjell Saeter atau Ole Saeter tiba-tiba menjadi sorotan setelah menolak tawaran menggiurkan dari salah satu klub raksasa Israel, Maccabi Haifa. Pria kelahiran 30 Maret 1996 itu didatangi Maccabi Haifa yang membawa uang senilai 850 ribu euro atau sekitar Rp14,3 miliar.

Tidak cuma itu. Klub asal Kota Haifa juga menawarkan gaji yang lebih besar pada Ole Saeter. Meskipun tidak disebutkan, berapa gaji yang akan diterima sang pemain apabila bergabung ke Maccabi Haifa. Sebagai gambaran saja, mengutip data dari Capology, rata-rata gaji pemain Rosenborg musim ini per pekan adalah dua ribu euro.

Dengan kata lain, gaji yang mungkin akan didapat Ole Saeter lebih dari itu. Namun, melalui saluran Norwegia, TV 2, yang juga diunggah di Instagram @middleeastmonitor, sang pemain tegas menolak tawaran tersebut.

Apa Alasannya Menolak?

Mengutip laporan Il Messaggero, sang pemain menolak karena menganggap uang dari Maccabi Haifa adalah uang haram. Uang dari klub yang berkompetisi di Liga Israel itu, menurut Ole Saeter, adalah uang berdarah yang berasal dari kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel atas Palestina. Saeter tak sudi uang berdarah itu masuk ke rekeningnya.

Dalam laporan lain yang ditulis Tribuna, Ole Saeter mengatakan, dirinya tidak akan mewakili negara yang melanggengkan ketidakamanan dan kejahatan dengan menghilangkan nyawa orang-orang yang tidak bersalah. Seorang seperti Saeter adalah orang yang punya prinsip.

Prinsip tersebut selain ia yakini betul, juga ia tanamkan dalam dirinya. Tawaran besar yang datang dari Maccabi Haifa pun tak hanya dilemparnya, tapi juga menjadikan raksasa Israel itu kehilangan harga dirinya. Karena bukan hanya menolak tawaran tersebut, Saeter juga terus terang tidak akan menerima sekalipun klub itu menggelontorkan 500 juta euro (Rp8,4 triliun) untuknya.

“Tidak ada jumlah uang, berapapun, yang bisa membeli nilai-nilai yang saya anut,” kata Ole Saeter dikutip Tribuna.

Sang pemain juga ikut mengecam terhadap apa yang dilakukan zionis Israel atas penduduk Palestina. Orang-orang di Gaza, kata Saeter, hidup dalam ketakutan di rumah mereka sendiri. Ia tidak sudi memakan uang dari pihak yang melakukan tindakan keji semacam itu.

Walau di sisi lain, Saeter mengakui, nilai transfer yang ditawarkan Maccabi Haifa cukup membuat pemain sepertinya meneteskan air liur. Dengan uang dari Maccabi Haifa, hidupnya bisa sejahtera.

Uang itu juga menguntungkan bagi Rosenborg. Klub asal Norwegia itu sebelumnya membeli Ole Saeter dari klub Norwegia lainnya, Ranheim seharga 130 ribu euro (Rp2,1 miliar). Jika Saeter dibeli Maccabi Haifa, Rosenborg bisa untung lebih dari enam kali lipat.

Klub Mengikuti Keinginan Pemain

Akan tetapi, pihak Rosenborg menghormati keputusan Ole Saeter. Mereka pun menolak tawaran dari Maccabi Haifa. Lagi pula tawaran yang disodorkan klub Israel tersebut masih jauh di bawah nilai pasar sang pemain itu sendiri. Menurut situs Transfermarkt, saat ini Ole Saeter punya market value di angka 1,2 juta euro atau sekitar Rp20,2 miliar.

Saeter sendiri merupakan salah satu dari tujuh pemain Rosenborg yang memiliki nilai pasar tertinggi musim 2024. Sejak pertama kali gabung Rosenborg tahun 2021, pemain kelahiran Trondheim ini juga selalu diandalkan. Sang pemain kerap dipasang sebagai striker tengah.

Setiap kali diturunkan menjadi penyerang utama, Saeter selalu bisa menjawab kebutuhan Rosenborg akan gol. Total sejak 2021, Ole Saeter sudah mencetak 33 gol dari 54 pertandingan bersama Rosenborg.

Khusus musim 2024, sang pemain sudah mencetak 9 gol dari 17 laga di Eliteserien Norwegia. Itu artinya sang pemain rata-rata mencetak 1,8 gol per pertandingan. Tidak berlebihan rasanya jika pemain ini layak dijuluki “Harry Kane” dari Rosenborg.

Menurut FotMob, nilai pengharapan golnya tertinggi di Liga Norwegia musim ini, yakni 0,97. Tidak hanya itu, Ole Saeter juga pemain yang paling sering menciptakan tembakan tepat sasaran di Liga Norwegia. Di FotMob ia menduduki peringkat keempat dengan rata-rata melakukan 1,6 tembakan tepat sasaran.

Melihat kiprahnya di Liga Norwegia musim ini, wajar kalau Ole Saeter memiliki nilai pasar yang tinggi, dan naik hampir 10 kali lipat dari saat kali pertama dibeli Rosenborg. Tawaran yang diajukan Maccabi Haifa pun akhirnya justru tampak seperti penghinaan bagi Rosenborg. Ya kali striker sebagus ini dibayar kurang dari satu juta euro?!

Sikap Sang Pemain

Namun, apabila dilihat dari sudut pandang karier, bergabung ke Maccabi Haifa bisa memperbanyak pengalaman Ole Saeter, terutama di level Eropa. Dalam beberapa tahun terakhir, klub Israel itu kerap bermain di kompetisi Eropa. Musim ini Maccabi Haifa memang absen di kompetisi Eropa.

Namun, tiga musim sebelumnya Maccabi Haifa bermain di kompetisi Eropa yang berbeda-beda. Musim 2021/22, mereka bermain di Liga Konferensi Eropa. Musim berikutnya berpartisipasi di Liga Champions. Menariknya, mereka tak cuma numpang lewat, tapi juga membawa pulang tiga poin.

Ingat bagaimana musim itu, dari Grup H yang menemani Benfica ke fase gugur justru PSG, alih-alih Juventus? La Vecchia Signora waktu itu tidak cuma kalah dari Benfica, tapi juga kalah dari Maccabi Haifa. Bahkan hanya perlu Omer Yosef Atzili bagi Maccabi Haifa untuk menghabisi Juventus 2-0.

Setelah dari Liga Champions, musim lalu Maccabi Haifa bermain di Liga Eropa. Sementara Rosenborg, klub yang dibela Ole Saeter adalah klub medioker. Klub yang bermarkas di Stadion Lerkendal itu bahkan terakhir kali tampil di Eropa adalah di musim 2019/20.

Setelah itu Rosenborg bahkan tak sanggup finis di posisi kedua di Liga Norwegia. Menolak tawaran Maccabi Haifa demi kemanusiaan dengan resiko kehilangan kesempatan besar, sikap Ole Saeter ini menyentuh relung terdalam dari sisi kemanusiaan kita.

Tak menyangka, di tengah gempuran hasrat para pemain bola bergabung ke klub yang lebih baik dan punya gaji mapan, Ole Saeter memilih mempertahankan idealismenya. Melihat latar belakangnya sebagai seorang pemain keturunan Pakistan, tak mengejutkan kalau Ole Christian Saeter menolak uang haram dari Israel.

Belakangan ini ada kabar bahwa sang pemain berpeluang membela Timnas Norwegia, dan membuatnya satu tim dengan Erling Haaland. Namun, sepertinya itu tidak mudah. Lagi pula ketimbang Norwegia, Saeter mungkin akan memilih Pakistan. Baru-baru ini ia berpotret mengenakan seragam Timnas Pakistan. Well, apa pun itu, sukses terus buat abang Saeter.

https://youtu.be/25uGuUQVmOQ

Sumber: Ynetnews, ilmessaggero, Tribuna, Vocket

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru