Mengenal Jenis Jenis Analis di Tim Sepakbola

spot_img

Sepak bola modern menuntut setiap tim agar selalu berevolusi jika ingin tampil maksimal. Maka dari itu, usaha-usaha yang diberikan juga pasti ekstra demi menjaga performa tim agar tetap prima.

Sepak bola modern memberikan ruang sebesar-besarnya bagi setiap detail strategi. Tim biasanya menggunakan beberapa komponen selain pelatih kepala sebagai otak bagi sebuah tim, juga membutuhkan staff maupun analis tim.

Nah, keberadaan analis tim ini ternyata sudah jamak digunakan pada sebuah tim sepak bola. Disamping tentu saja, tugasnya yang juga beragam. Well, ternyata analis dalam sepak bola bukan hanya ada satu, lho. Apa saja jenis analis dalam sepak bola? Berikut ini ulasan selengkapnya.

Recruitment Analyst

Recruitment Analyst, biasanya pos ini ada di bawah tim scouting atau pemandu bakat sebuah tim. Banyak tim biasanya memiliki 2 sampai 3 Recruitment Analyst dengan tugasnya yang spesifik.

Tugasnya yang utama adalah membantu tim untuk menentukan dan merekomendasikan pemain mana saja yang akan direkrut atau dilepas oleh tim. Parameternya statistik pemain, kebutuhan pos yang dibutuhkan tim, serta tentu juga harga pemain, yang nantinya akan disodorkan ke manajemen tim.

Seiring dengan perkembangan teknologi dalam sepakbola, perekaman media menjadi sumber utama. Hal ini merupakan bagian “eye test “ seorang Recruitment Analyst yang dikombinasikan dengan data statistik pemain. Namun, tidak semua tim tersedia Recruitment Analyst. Karena memang seringkali kesulitan untuk mendapat orang yang sesuai.

Kesulitan dalam kekosongan pos Recruitment Analyst pernah dialami Manchester United ketika di bawah Mourinho. Mereka ditinggal pergi oleh Javier Ribalta seorang Recruitment Analyst yang pernah moncer bersama Juventus. Peran Ribalta diambil alih langsung oleh atasan mereka Ed Woodward. Pengambilalihan ini membuat Mourinho bersama Woodward sendiri yang terjun langsung dalam pembelian pemain.

Data Analyst

Salah satu elemen terpenting dari sebuah analisis adalah data. Inilah sebenarnya dasar yang dijadikan patokan bagi beberapa tim analis. Maka munculah Data Analyst dalam sepak bola.

Peran Data Analyst biasanya berkutat pada data yang berhubungan dengan angka dan diolahnya menjadi sumber, baik itu dalam bentuk visual maupun grafis sehingga mudah dimengerti oleh pemain maupun pelatih.

Perkembangan teknologi yang serba canggih sekarang tentu banyak template statistik yang bermunculan. Pola-pola statistik yang dilakukan pun banyak yang sudah menggunakan rumus rumus dalam aplikasi seperti Statsbomb atau sejenisnya.

Beberapa tim di Premier League banyak menggunakan jasa Data Analyst yang handal untuk mengolah data. Sang pemuncak klasemen Premier League saat ini, Manchester City, misalnya. Rentetan kemenangan The Citizen diyakini berkat seorang analis data yang dirangkap langsung oleh asisten mereka Borell dan Juanma Lillo.

Liverpool juga menaruh perhatian yang sama akan pentingnya menaklukkan data demi gelar juara. Buka puasa gelar The Reds setelah 30 tahun di musim 2019/2020 diyakini ada andil dari tim Data Analyst yang dikepalai oleh Michael Edwards.

Performance Analyst

Bagian lain dalam tim analis yakni Performance Analyst atau analis kinerja. Bertugas menganalisis pengamatan pertandingan yang dimulai dari pengumpulan data hingga penyampaian hasil akhir pertandingan, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja tim.

Pengamatan kinerja dilakukan baik secara langsung selama tim berlaga ataupun pasca pertandingan melalui rekaman video dan statistik yang dikumpulkan.

Performance Analyst sekarang banyak terlihat di stadion, baik di bench pemain maupun di lokasi tontonan terpisah semisal di tribun penonton.

Mereka biasanya mencatat peristiwa dan tindakan dari pertandingan menggunakan perangkat lunak khusus, seperti SportsCode, Dartfish atau Nacsport. Kemudian laporan statistiknya dikirim secara real-time ke perangkat yang digunakan oleh pelatih (iPhone atau iPad).

Pengamatan yang dilakukan Performance Analyst bahkan sampai pada pengukuran aktivitas pemain, detak jantung, tingkat darah, maupun akselerasi.

Sebagai contoh, baru-baru ini Manchester United dilaporkan menunjuk mantan pelatih Toronto FC, Ewan Sharp untuk menjadi analis kinerja dari Ralf Rangnick. Kemudian juga di Manchester City, Pep Guardiola punya analis kinerja andal dalam diri Charles Planchart.

Opposition Analyst

Lalu ada jenis analis yang tak kalah penting, namanya Opposition Analyst, yang bertugas membantu pelatih untuk menganalisis terhadap taktik lawan yang akan dihadapi.
Opposition Analyst ini sudah jamak dilakukan beberapa tim sepak bola.

Kehadiranya sebagai orang yang mengetahui atau membaca lawan, mengantisipasi taktik lawan lewat penelitian pertandingan, game plan, dan grafik trend lawan.

Tim Opposition Analyst biasanya intens bertemu pelatih sebelum pertandingan. Mereka membawa presentasi dengan Nacsport-nya yang berisi slide video temuan mereka dan didiskusikan dengan pelatih.

Dulu sempat terkenal Opposition Analyst yang bernama Andre Villas Boas (AVB), yang kemudian sempat menjadi pelatih Chelsea. AVB pernah menjadi Opposition Analyst di jaman Sir Bobby Robson ketika melatih di Porto tahun 1994 hingga 1996. Tak jarang mereka berdua berdebat soal analisa taktik.

Di era sekarang kita juga tahu keberadaan Departemen Opposition Analyst handal milik Liverpool dibawah James French dan Greg Mathieson. Dua orang inilah yang menjadi teman diskusi Klopp di Liverpool.

Training Analyst

Kemudian ada juga Training Analyst. Tugasnya simpel, hanya melakukan analisis dalam proses latihan tim dan membuat mode latihan yang tepat dan bervariasi.

Pentingnya memahami pemain dalam sesi latihan juga menjadi ukuran. Mereka biasanya mereplikasikan situasi pertandingan ke dalam latihan.

Tim Training Analyst didampingi langsung oleh tim pelatih dalam menjalankan kebutuhan atau prioritas latihan apa yang dimau. Secara tidak langsung didalamnya juga terdapat apa yang namanya Set Pieces Analyst.

Set Pieces Analyst

Set Piece Analyst adalah seorang yang bertugas untuk melakukan analisis situasi bola mati, baik itu corner, penalti, tendangan bebas maupun lemparan kedalam. Mereka juga sekaligus bertugas mengantisipasi kekuatan set piece lawan.

Contohnya saja Liverpool yang mempunyai Set Pieces Analyst dalam tim, dia adalah Thomas Gronnemark / Thomas Trowin. Setiap Harinya Thomas mengajarkan cara atau taktik dalam melempar bola “throw in”. Sebegitunya detail, sampai-sampai lemparan ke dalam pun dilatih.

Di Chelsea era Tuchel sekarang juga secara khusus memboyong mantan rekan kepelatihan Tuchel di PSG, Zou Camara untuk menjadi kepala Set Piece Analyst Chelsea. Padahal di pos itu masih ada seorang Anthony Barry.

Kemudian sempat terkenal nama Gianni Vio seorang Set Piece Analyst di Timnas Italia yang rutin menganalisa set piece tim Italia di Euro 2020 kemarin yang berhasil berbuah juara.

Sepertinya, peran sebuah analisis sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari sepak bola. Dengan menganalisis, kita dapat menentukan nilai lebih dan kurang sebuah objek.

Nah, kalau sudah tahu macam dan detail macam analisis pada sebuah tim sepak bola, disimpulkan bahwa melatih dan menganalisis memang menjadi dua hal yang berbeda.

Betapa pentingnya sekarang tim khusus analis dalam perkembangan sepak bola era modern. Klub-klub profesional sekarang terutama tim besar berlomba-lomba mencari orang yang tepat dalam tim analisnya.

Sumber Referensi : nacsport, allfootball, dailymail, thesun,

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru