Liga Champions musim 2024/25 baru empat laga, tapi tim-tim raksasa sudah menggelepar satu per satu. Juventus, Barcelona, Real Madrid, dan Manchester City sudah keok. Namun, masih ada tim besar yang belum terkalahkan di Liga Champions hingga pekan ke-4.
Selain itu, tim-tim yang sejatinya tak terlalu besar juga ada yang belum tersentuh kekalahan. Hm, siapa saja tim-tim tersebut? Berikut ulasannya.
Daftar Isi
Inter Milan
Entah dosa apa yang dilakukan Simone Inzaghi, sampai-sampai baru mulai saja, timnya harus menghadapi lawan yang mengalahkan mereka di final Liga Champions dua tahun lalu, di Etihad Stadium pula. Inzaghi pun memasang wajah keras.
Pokoknya, jangan sampai dikalahkan oleh Manchester City. La Beneamata pun menurunkan kekuatan terbaik. Namun Pep Guardiola juga tak mau kalah. Pertandingan berjalan alot. Inter akhirnya mampu menahan imbang The Citizens. Setelah menahan imbang City, tren positif Inter berlanjut di laga-laga selanjutnya.
🚨🇮🇹 INTER DEFEAT ARSENAL IN THE CHAMPIONS LEAGUE WITH THE BENCH SQUAD. https://t.co/aBCzAwBtpZ pic.twitter.com/X5JDnl6bVd
— Nerazzurri Society (@nerazzurriSoci_) November 6, 2024
Menghadapi tim ecek-ecek seperti Red Star, Young Boys, dan Arsenal, mudah saja bagi Inter untuk memetik kemenangan. Walau sebenarnya anak asuh Mikel Arteta sempat memberi perlawanan. Ambisi menang di San Siro kelihatan dari cara Arsenal menguasai permainan. The Gunners bahkan melepas setidaknya 20 tembakan. Tapi ke mana bolanya? Mungkin sudah sampai Pluit.
Harus diakui, pertahanan Nerazzurri bak batu karang. Mereka belum kebobolan satu gol pun di Liga Champions. Ini modal bagus untuk melakoni pertandingan lawan RB Leipzig. Kebalikan dari Inter, Die Roten Bullen masih kalah mulu di Liga Champions musim ini.
Stade Brestois
Nah ini tim kejutan di Liga Champions musim ini. Musim ini, klub yang dikenal cukup dengan nama “Brest” untuk pertama kali tampil di Liga Champions, setelah sebelumnya mengakhiri musim Ligue 1 di posisi ketiga. Meski begitu, si anak baru ini sanggup menjadikan UCL taman bermain. Lihat saja, saat AC Milan sudah kalah dua kali, Brest belum tersentuh kekalahan dalam empat laga.
BREST QUALIFY FOR THE CHAMPIONS LEAGUE FOR THE FIRST TIME EVER 💥
They qualify third in Ligue 1 after Nice scored a 93rd-minute equalizer vs. Lille 😳 pic.twitter.com/kRiTlNeJNi
— B/R Football (@brfootball) May 19, 2024
Ah, lawannya tim ecek-ecek kali? Jangan salah, yang dihadapi pasukan Eric Roy justru para juara dan mantan juara masing-masing liga, lho!
Nggak percaya? Nih ya, di laga pertama saja Brest mengalahkan juara Bundesliga Austria musim lalu, Sturm Graz. Di laga kedua giliran RB Salzburg yang kena bantai 4-0. Sudah selesai? Belum. Brest lalu menahan imbang Leverkusen, si juara Bundesliga pertama tanpa kekalahan itu. Terakhir, Brest menghabisi juara Liga Ceko, Sparta Praha di rumahnya sendiri.
Brest sejauh ini tampil solid di Liga Champions. Mereka juga mati-matian menghindari kekalahan. Misal ketika menghadapi Bayer Leverkusen. Brest kebobolan lebih dulu oleh Florian Wirtz. Tapi mereka memberontak dengan terus mencari celah membobol gawang Die Werkself. Belum juga turun minum, Brest sudah menyamakan kedudukan melalui Pierre Lees-Melou.
🚨 𝗟𝗘 𝗦𝗧𝗔𝗗𝗘 𝗕𝗥𝗘𝗦𝗧𝗢𝗜𝗦 𝗧𝗜𝗘𝗡𝗧 𝗦𝗢𝗡 𝗥𝗔𝗡𝗚 𝗙𝗔𝗖𝗘 𝗔𝗨 𝗕𝗔𝗬𝗘𝗥 𝗟𝗘𝗩𝗘𝗥𝗞𝗨𝗦𝗘𝗡 ! 🤯❤️🤍
Incroyables Bretons toujours invaincus dans cette Ligue des Champions.
Ils sont provisoirement toujours sur le podium de la compétition.
Ça force le respect.… pic.twitter.com/9B7q4yx9U6
— Actu Foot (@ActuFoot_) October 23, 2024
Anehnya kerja keras di UCL tidak kelihatan di Ligue 1 musim ini. Brest mungkin bisa menghindari kekalahan di UCL, tapi di Ligue 1, enam kekalahan dari 11 laga ditelan. Yang menarik, meski berada di papan bawah Ligue 1, tidak banyak penggemar yang khawatir.
Mereka paham ini untuk kali pertama Brest bermain di lokal dan Eropa. Tapi sayangnya, rekor belum terkalahkan ini mungkin akan terpatahkan. Sebab di laga selanjutnya, Brest akan bertamu ke markas Barcelona.
Liverpool
Berikutnya Liverpool. Pasukan Arne Slot tak cuma sadis di Liga Inggris, tapi juga di Liga Champions. Kompetisi akbar klub-klub Eropa itu diacak-acak oleh si burung. Dimulai dari AC Milan, lalu Bologna, RB Leipzig, dan terakhir Bayer Leverkusen. Keempat-empatnya dikalahkan oleh Arne Slot.
Cara main, gaya menyerang, dan determinasi Liverpool di ranah domestik dibawa ke Eropa. Salah satu yang cukup mengejutkan adalah Liverpool bisa membantai Bayer Leverkusen 4-0. Di situ Arne mengajari Xabi Alonso bagaimana mengubah penguasaan bola menjadi empat gol. Kita juga tak menampik bahwa di laga itu, Luis Diaz tampil epik dengan mencetak hattrick.
A Luis Diaz hat-trick helps @LFC to a 4-0 win against Bayer Leverkusen! 🎩
The Reds are top of the Premier League, and now top of the Champions League! pic.twitter.com/zVk2iwGicy
— Premier League (@premierleague) November 5, 2024
Di laga berikutnya The Reds akan bersua Real Madrid, musuh yang pernah membuat mantan kiper mereka, Loris Karius sulit tidur. Dengan penampilan impresif yang ditunjukkan, Liverpool tak perlu khawatir. Justru yang perlu cemas adalah Los Blancos. Rekor 15 laga UCL tak terkalahkan mereka patah saat menjamu AC Milan di Santiago Bernabeu.
AS Monaco
Di Liga Prancis, mungkin tidak ada yang paling percaya diri ketimbang gelandang AS Monaco, Eliesse Ben Seghir. Bagaimana mungkin di liga yang dihuni PSG, Ben Seghir malah mantap mengatakan, “Tidak ada tim yang lebih baik dari AS Monaco di Ligue 1”.
Ungkapan percaya diri dan agak songong itu, harus diakui, ekuivalen dengan penampilan AS Monaco dua musim terakhir. Musim lalu mereka finis sebagai runner-up Liga Prancis, setelah bertahun-tahun tak melakukannya. Musim ini, Les Rouges et Blanc punya kesempatan mengulanginya.
Tidak hanya itu, peluang untuk terus melaju di Liga Champions juga terbuka. Dalam empat pertandingan Liga Champions musim ini, AS Monaco belum tersentuh kekalahan. Pasukan Adi Hutter masih on track dengan meraih tiga kemenangan dan satu hasil seri.
Barcelona lose their first UCL match of the season 😱
Monaco also beat them in the preseason 3-0 😬 pic.twitter.com/04hYKDYsqb
— ESPN FC (@ESPNFC) September 19, 2024
Satu kemenangan direbut dari Barcelona yang kata fansnya, sedang jago. Musim ini, AS Monaco terbilang sebagai tim pertama yang berhasil menaklukkan Barca asuhan Hansi Flick. Di Joan Gamper, mereka dibantai 3-0. Di pertandingan pertama UCL, Barca kelimpungan menghadapi serangan-serangan AS Monaco. Blaugrana dipaksa keok 2-1.
Selanjutnya Adi Hutter bertekad membuat tim ini bertahan di jalurnya. Laga berikutnya AS Monaco akan menghadapi Benfica. Setelah menang melawan Atletico Madrid, Benfica justru kalah atas Feyenoord dan Bayern Munchen.
Sporting CP
Sporting CP hingga laga keempat menduduki posisi dua di Liga Champions musim ini. Sporting belum dihantam kekalahan. Mereka mengemas tiga kemenangan dan satu seri. Salah satu kemenangan diraih atas Manchester City. Ya, kamu tak salah dengar. Manchester City, bung!
Bermain di rumahnya sendiri, Sporting dikejutkan dengan intensitas cepat ala Premier League. Laga baru berjalan empat menit, Phil Foden merobek gawang Israel. Setelah gol itu, The Citizens terus membombardir pertahanan Sporting CP. Namun mereka gagal mencetak gol tambahan.
️⚽️ El 𝗚𝗢𝗟𝗔𝗭𝗢 del @SportingCP contra el City 🙌#UCL pic.twitter.com/Jcn1Qjcp9I
— Liga de Campeones (@LigadeCampeones) November 13, 2024
Ruben Amorim yang biasanya meminta tim menguasai permainan, mengubah strateginya. Taktik serangan balik cepat dipakai. Alhasil, gol demi gol justru bersarang ke gawang Ederson Moraes. Hanya butuh enam tembakan tepat sasaran bagi Sporting untuk mencetak empat gol.
Nah, setelah mengalahkan City dan berstatus tim belum terkalahkan, beban berat ada di Sporting. Musuh selanjutnya Arsenal. The Gunners masih tak karuan musim ini. Namun di lain sisi, Sporting kehilangan Ruben Amorim. Mampukah konsistensi di Liga Champions terjaga tanpa Amorim?
Atalanta
Terakhir ada Atalanta. Entah ini kali keberapa Starting Eleven memasukkan Atalanta di sebuah konten. La Dea memang tak seperti AC Milan yang punya basis pendukung banyak di Indonesia. Atalanta juga tak seperti MU yang populer. Tapi setiap musim, Atalanta selalu menyimpan pencapaian yang mengagumkan.
Coba, bagaimana menjelaskan tim seperti Atalanta bisa mencukur Leverkusen yang tak terkalahkan di final Liga Eropa musim lalu? Dengan skuad yang begitu-begitu saja dari dulu, mereka juga bertahan di empat besar. Musim ini, Sang Dewi masih belum kehilangan pesonanya.
Selain bertengger di papan atas Serie A, La Dea juga belum terkalahkan di Liga Champions. Dalam empat laga, pasukan Gian Piero Gasperini meraih dua hasil imbang dan dua kemenangan. Menariknya lagi, Atalanta belum kebobolan di Liga Champions musim ini, sama seperti Inter.
🇮🇹🔵 Atalanta are unbeaten in 10 games! 📈
What a job Gasperini is doing. 👏 pic.twitter.com/CcTXJRxKS5
— EuroFoot (@eurofootcom) November 10, 2024
Gasperini bilang bahwa ia selalu meminta timnya untuk menjaga clean sheets. Oke, sejauh ini berhasil. Namun, Atalanta juga kesulitan mencetak gol di Liga Champions. Baru lima gol mereka ciptakan. Padahal mengutip Calciodangolo, Atalanta adalah tim paling ofensif ketiga di UCL musim ini. Mereka melakukan 199 aksi menyerang, di bawah PSG (204) dan Manchester City (281).
Di laga selanjutnya Atalanta akan bertandang ke markas Young Boys. Kesempatan menang pun terbuka lebar. Apalagi dalam 12 laga tandang terakhir di kompetisi Eropa, Atalanta belum terkalahkan. Retegui cs juga berpeluang clean sheets lagi. Young Boys sendiri miskin gol. Jadi, mampukah Atalanta menang dan mengerek posisinya di klasemen Liga Champions?
https://youtu.be/ywtuCEbKYZI
Sumber: UEFA, Ouest-France, Footamateur, SoFoot, TheGuardian, LEquipe