Mengapa Timnas Gibraltar Tidak Akan Pernah Menghadapi Spanyol?

spot_img

Tim nasional Gibraltar mengakhiri kualifikasi EURO 2024 dengan kebobolan 41 gol dan tanpa mencetak satu gol pun. Itu menjadi jumlah kebobolan terbanyak dari seluruh tim yang mengikuti kualifikasi EURO 2024. Yunani memasukkan lima gol, Belanda menjebol gawang Gibraltar enam gol.

Republik Irlandia melibas Gibraltar empat gol. Bahkan tim selevel Malta bisa mencetak satu gol dan memenangkan pertandingan. Tapi dari semua tim itu barangkali Timnas Prancis yang paling bahagia. Pasukan Didier Deschamps membobol gawang Gibraltar 14 kali.

Jumlah itu sekaligus membukukan rekor kemenangan terbesar Les Bleus sepanjang sejarah. Rasanya, bukan cuma tim-tim tadi yang kalau bertemu Gibraltar pasti mencetak gol. Hampir semua tim di Eropa dan dunia akan gampang membobol gawang Gibraltar, termasuk barangkali Timnas Indonesia. Tapi ada satu negara yang tidak mungkin bisa mencetak gol ke gawang Gibraltar. Negara itu adalah Spanyol.

Spanyol Tidak Akan Bertemu Gibraltar

Dengan kekuatan mereka yang sekarang, dengan gelar juara UEFA Nations League yang sudah diraih, betapa pun hebatnya, Timnas Spanyol tidak akan pernah sanggup membobol gawang Timnas Gibraltar. Ini bukan saja karena Spanyol tidak berada satu grup dengan Gibraltar.

Namun, memang Spanyol dan Gibraltar tidak akan pernah bertemu di atas lapangan. Seperti di kualifikasi EURO 2024. Sebelum grup untuk babak kualifikasi diundi, Gibraltar masuk Pot 5. Sementara Timnas Spanyol yang juara UEFA Nations League masuk Pot UNL.

Jika diundi normal, Spanyol dan Gibraltar bisa bergabung dalam satu grup. Namun, karena dua negara ini tidak bisa bertemu, maka Gibraltar dan Spanyol berada di grup yang berbeda. Hal serupa juga pernah terjadi di kualifikasi EURO 2016 silam. Gibraltar bergabung di Grup D, sedangkan La Furia Roja masuk Grup C.

Tentang Gibraltar

Timnas Gibraltar dan Spanyol tidak akan pernah bertemu dilatarbelakangi suatu hal. Gibraltar sendiri, dalam sejarahnya merupakan wilayah sengketa yang diperebutkan antara Inggris dan Spanyol. Kekuasaan Inggris di Gibraltar dimulai sejak Perjanjian Utrecht pada tahun 1713.

Perjanjian itu muncul setelah kejadian memalukan di Perang Suksesi Spanyol yang terjadi pada 1701-1714. Namun, tidak ada batas teritorial yang jelas dari perjanjian itu. Perjanjian Utrecht tidak menyebutkan secara spesifik wilayah yang diserahkan. Wilayah Gibraltar sendiri terletak di seberang laut Britania, letaknya di ujung selatan Semenanjung Iberia.

Nah, yang jadi masalah adalah wilayah yang berada di tengah-tengah, antara Batu Gibraltar, yang diakui sebagai wilayah Gibraltar dengan wilayah Spanyol. Tempat itu disebut Tanah Genting. Karena tidak ada batas teritorial tersebut, Inggris kemudian mengakui Tanah Genting sebagai bagian kekuasaannya atas Gibraltar.

Di sisi lain Spanyol tidak mengakui kedaulatan Inggris atas Gibraltar. Maka dari itu, Spanyol juga tidak mengakui keberadaan Gibraltar sebagai negara. Sementara Inggris, sampai hari ini masih memiliki kekuasaan di sana. Mereka bahkan menjadikan Gibraltar pangkalan udara dan laut.

Meski berada dalam kekuasaannya, Inggris menyerahkan sepenuhnya pemerintahan pada penduduk Gibraltar. Gibraltar membentuk konstitusinya sendiri. Walau demikian, melalui Undang-Undang Britania Raya pada 1981, para penduduk Gibraltar diberikan kewarganegaraan Inggris.

Penduduk di sana juga banyak yang berasal dari Inggris. Warga Inggris yang datang ke Gibraltar dan menetap selama lebih dari enam bulan diberikan hak untuk memilih pemimpin. Lalu, bagaimana dengan Timnas Gibraltar?

Timnas Gibraltar dan UEFA

Tim nasional Gibraltar sebenarnya sudah ada sejak 1923. Sebelum bergabung ke UEFA, Timnas Gibraltar melakoni kompetisi antarpulau. Nama kompetisinya Islands Games. Kompetisi tersebut diikuti oleh pulau-pulau yang tidak diakui oleh asosiasi sepak bola mana pun. Pesertanya antara lain Man Islands, Anglesey Islands, Shetland, hingga Isle of Wight.

Gibraltar mencoba mengajukan diri ke UEFA pada tahun 1999. Namun, keanggotaannya ditolak karena pada saat itu Spanyol menentang keras. Spanyol menilai jika menerima Gibraltar, itu akan memicu gerakan separatis di wilayahnya, seperti Basque dan Catalan untuk membentuk timnya sendiri dan minta diakui.

Gibraltar tidak menyerah. Negara berbendera benteng ini mengajukan lagi ke UEFA pada tahun 2007. Ada tiga negara yang menerima: Inggris, Skotlandia, dan Wales. Namun, Spanyol masih saja menolaknya. Mereka bahkan mengancam menarik tim Spanyol dari kompetisi UEFA. Pada waktu itu, tim Spanyol seperti Barcelona dan Real Madrid sedang naik daun.

Karena tekanan dari Spanyol itu, UEFA akhirnya malah membuat peraturan untuk membatasi keanggotaan berdaulat yang diakui PBB. Federasi Sepak bola Gibraltar atau GFA memilih mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga demi mendapat pengakuan. Betapa gigihnya, mereka mengajukannya dua kali, tahun 2007 dan 2011.

Akhirnya diputuskan bahwa keanggotaan Gibraltar tidak dapat ditolak, karena peraturan pembatasan itu diajukan setelah Gibraltar mengajukan keanggotaan tahun 1999 dan 2007. Melalui Kongres UEFA di London, pada 24 Mei 2013, Gibraltar diterima menjadi anggota. Hanya Spanyol dan Belarusia yang menolak.

Penerimaan FIFA

Dengan begitu, Gibraltar menjadi anggota UEFA terkecil berdasarkan jumlah penduduk, setelah San Marino, Liechtenstein, dan Kepulauan Faroe. Menurut The World Factbook, pada tahun 2022 jumlah populasi Gibraltar hanya menyentuh 29.573 jiwa. Jumlah itu bahkan tidak sampai setengah dari kapasitas Gelora Bung Karno.

Menariknya, Gibraltar hanya memiliki satu stadion saja, namanya Victoria Stadium yang kapasitasnya cuma lima ribu penonton. Stadion ini pernah tidak berstandar UEFA, jadi Gibraltar harus melakoni laga home-nya di Stadion Algarve di Portugal, letaknya empat jam perjalanan dari Gibraltar.

Meski akhirnya direnovasi dan memenuhi standar UEFA, tapi Gibraltar masih sering bermain di Algarve. Menariknya stadion ini berkapasitas 30 ribu tempat duduk. Bisa dibayangkan ketika semua orang Gibraltar menonton di sana, maka negara tersebut akan kosong. 

Federasi Sepak bola Gibraltar kemudian mengejar keanggotaan FIFA agar bisa berpartisipasi di Piala Dunia 2018. Akan tetapi, Presiden FIFA, Sepp Blatter menolak pengajuan keanggotaan Gibraltar pada tahun 2014. Blatter beralasan kalau Gibraltar tidak memenuhi syarat karena bukan negara independen.

Padahal waktu itu FIFA juga sudah menerima negara tak independen lainnya seperti Kepulauan Faroe. FA Gibraltar pun mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga. Akhirnya pada 2016, melalui kongres di Meksiko, keanggotaan Gibraltar diterima. Gibraltar mendapat dukungan 172 suara dan menjadi anggota FIFA ke-211 setelah Kosovo.

Spanyol Juga Tidak Mengakui Timnas Gibraltar

Saat Gibraltar telah mendapatkan keanggotan dari UEFA dan FIFA, Spanyol masih saja keberatan. Karena tidak mengakui kedaulatan Gibraltar, Spanyol juga tidak mengakui keberadaan Federasi Sepak bola Gibraltar. Spanyol pun memilih untuk tidak bertanding melawan Timnas Gibraltar. Karena jika melakukannya, itu sama saja mengakui kedaulatan Gibraltar.

UEFA pun pada akhirnya harus mengeluarkan aturan untuk menghindari tim-tim yang berselisih secara teritorial berhadapan di turnamennya. Keduanya tidak akan bertemu, tak terkecuali di fase gugur.

Sebab Gibraltar sendiri sering kali gagal menembus putaran final, baik itu EURO maupun Piala Dunia. Di pemeringkatan FIFA, per Oktober 2023, Gibraltar hanya menempati ranking 198. Jauh di bawah Timnas Nicaragua. 

Wajar sih, karena awalnya Timnas Gibraltar hanya diisi sembarang orang seperti pemadam kebakaran, pegawai administrasi, dosen, dan lain sebagainya. Namun, kini Gibraltar tampaknya mulai profesional. Berbeda dengan Liechtenstein, Gibraltar memiliki liganya sendiri yang dinamai Gibraltar Football League.

https://youtu.be/o602o4E4LaY 

Sumber: CSmonitor, TheGuardian, TheDiplomatinSpain, ForeignPolicy, CIA

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru